MSDM
Subyek
terhadap pegawainya.
II. Pengembangan Karieer.
Sasaran karier seorang pegawai adalah posisi yang diperjuangkan
baik oleh
pegawai
dalam
tsb
terdiri dari :
- Entry state
- Mastery state
- Passage stage
Pada entry stage ( awal memasuki organisasi pada usia 20 tahunan) pegawai ingin
mengetahui prospek pekerjaannya berkaitan dengan keahliannya. Pada periode ini kewajiban
organisasi adalah membantu pegawai dalam mengembangkan kariernya..
Pada tahap mastery stage ini (usia 30-40 tahun) pegawai sudah memiliki pengalaman dan
keahlian sehingga
mereka
Pegawai menginginkan untuk mendapatkan promosi. Pada tahap ini disebut tahap achievemen
pegawai tak lagi diukur berdasarkan promosi ke jabatan lebih tinggi , tetapi pada tugas-tugas
yang lebih menarik dan menantang, serta dan kesempatan mendapatkan pengetahuan baru.
Alasan adalah sbb:
-
Pada tahap passage stage ( tahap persiapan pension usia di atas 55 tahun) pegawai tidak lagi
memikirkan jabatan tetapi lebih berpikir pada akibat yang terjadi setelah pemutusan hubungan
kerja, dan kemungkinan untuk mencoba jenis pekerjaan pasca pension..
2.Jangkar Karier
Jangkar karier merupakan sesuatu yang bersifat evolutif pada seseorang melalui proses
penemuan diri sendiri sampai pada keputusan untuk memilih satu pilihan karier yang sesuai
dengan keinginanya.
Ada lima jenis jangkar karier yang dapat dipilih dalam organisasi bisnis, yaitu :
a. Jangkar karier fungsional atau teknik
b. Jangkar arier manajerial
c. Jangkar karier kreativitas
d. Jangkar karier otonomi dan kemandirian
e. Jangkar karier keamanan
Jangkar karier fungsional atau teknik adalah kecenderungan untuk memlih keduudukan
yang menjadikan mereka mampu berkembang dalam bidang teknik atau fungsional
.
Jangkar karier manajerial adalah kecenderungan seseorang untuk mmemilih jabatan yang
memampukan mereka mencarfi jalan untuk menjadi manajer umum denganb tanggung jawab
yang lebih besar,
sehingga jika mereka memilih jalur karier mereka lebih menyukai system
mempengaruhi, memimpin,
Vertical system
Trunk and branch system
Planned job rotation system, dan
Diamond system
Vertical system, adalah jalur karier dalam satu fungsi melalui hierarki organisasi . Misalnya
seseorang ketika mmemasuki organisasi kariernya dimulai dari karyawan biasa suatu bidang
tertentu, kemudian menjadi kepala seksi, kemudian manajer, dan manajer sesuai dengan sistenm
hierki yang brlaku dalam organisasi. Atau dari pegawai biasa,- kepala seksi- kepala bagiankemudian kepala biro.
Pendidikan karier adalah upaya untuk merangsang, memotivasi, dan menyadarkan pegawai
akan karier yang dapat dicapai dalam organisasi dan membantu mereka untuk merencanakannya.
Dalam kenyataannya sering kali seorang pegawai tidak menyadari arti pentingnya perencanaan
karier sebagai bagian dari rencana kehidupan kerja seseorang. Hal ini bisa diakibatkan berbagai
macam factor seperti ketidaktahuan adanya berbagai peluang, tingkat motivasi yang rendah, jenis
kepribadian yang senantiasa hanya berorientasi pada tujuan-tujuang jangka pendek, dan
kecenderungan menghindari tantangan-tantangan. Pendidikan karier ini dapat dilakukan dengan
berbagai bentuk seperti lokakarya, seminar, atau jenis pertemuan lainnya.
2. Informasi Karier
Informasi karier adalah informasi yang dibutuhkan seperti uraian jabatan (job description),
persyaratan jabatan (job specification), dan standar untuk kerja (performance standard),
sehingga mereka dapat merumuskan rencana karier yang masuk akal bagi mereka melalui jalur
karier yang ada di perusahaan yang dapat paling tepat untuk ditempuh, jenis-jenis pekerjaan yang
memiliki dasar keahlian yang sama, dan langkah-langkah untuk dapat menaikinya atau
mendudukinya.
3. Bimbingan Karier
Bimbingan karier adalah upaya untuk menentukan jalur karier yang paling tepat bagi
seseorang, yang dilakukan melalui penyadaran akan minat dan kemampuan untuk memilih jalur
karier yang paling tepat, yang dapat dilakukan melalui tes-tes bakat yang dikaitkan dengan
kemungkinan jalur karier yang paling efektif. Pembimbing karier mendorong seseorang untuk
menilai diri sendiri dan menilai lingkungan, yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat usaha
pencapaian karier untuk dipertimbangkan oleh pegawai.
VI. Peran Pegawai Dalam Pengembangan Karier
1. Meningkatkan unjuk kerja
Unjuk kerja yang baik secara umum menjadi landasan yang dipakai pengambil keputusan
untuk menduduki suatu jabatan. Unjuk kerja yang buruk tentu saja akan mengakibatkan
kesempatan menaiki tangga karier menjadi kecil.
2. Exposure
Exposure berarti menunjukkan potensi diri sendiri kepada pengambil keputusan bahwa kita
layak untuk melakukan sesuatu. Ini dapat dilakukan melalui untuk kerja, melalui laporan-laporan
tertulis yang baik, presentasi lisan, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain. Di samping itu,
dapat juga dilakukan dengan keterlibatan dalam organisasi profesi. Tanpa menunjukkan diri,
seseorang yang berpotensi menjadi tidak diketahui oleh pengambil keputusan.
3. Mengundurkan diri dari organisasi
Pengunduran diri bisa menjadi satu pilihan dalam usaha mencapai tujuan karier. Hal ini
dapat terjadi bila di perusahaan tempat kita bekerja tidak memungkinkan untuk mengembangkan
karier. Dengan pindah ke perusahaan lain, mungkin akan didapat pengetahuan dan pengalaman
tambahan serta kenaikan gaji. Pengunduran diri untuk mengembangkan karier dengan
perusahaan lain disebut leverage.
4. Loyal pada organisasi dan atasan
Loyalitas dapat berupa loyalitas pada organisasi, tetapi dapat juga pada profesi. Loyalitas
pada organisasi bisa menjadi cara untuk mencapai tujuan karier.
5. Mencari pembimbing dan sponsor
Mentor adalah orang yang memberikan bimbingan karier informal, yang juga dapat
membantu untuk mengikuti berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pembembangan karier
seperti promosi, transfer, atau mengikuti program pendidikan dan latihan. Sedangkan sponsor
adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan untuk
pengembangan karier. Mentor dan sponsor biasanya adalah atasan langsung.
6.
7.
8.
9.