Anda di halaman 1dari 11

Ternyata sebelum kedatangan Christoper Columbus (yang katanya penemu benua Amerika),

umat Islam sudah terlebih dahulu menemukannya. Sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi
jika umat Islam sudah lebih dulu berada di daratan luas yang kini bernama Amerika, jauh
beberapa abad sebelum kedatangan Columbus yang meng-klaim sebagai penemu Amerika.
Fakta yang paling gampang ditemui nama serupa dengan kota suci umat Islam seperti Mecca
di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota,
Medina di Ohio, Medina di Tennessee, Medina di Texas yang paling besar dengan penduduk
26,000, Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illinois, Mona di Utah, dan Arva di
Ontario Canada, dan beberapa nama seperti California (Caliph Haronia), Alabama (Alah
Bumnya), Arkansas (Arkan-sah) dan Tennesse (Tanasuh), T Allah Hassee (Tallahassee),
Alhambra, Islamorada dan sekitar 500 nama kota lainnya berasal dari kata Arab.
Quote:

Distorsi Sejarah Islam Amerika


Sejarah resmi selama ini mengatakan bahwa Christopher Columbus-lah yang menemukan
daratan luas yang kemudian disebut Amerika. Hal ini ternyata tidak benar. Karena 70 tahun
sebelum Columbus menjejakkan kaki di amerika, daratan yang disangkanya India,
Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika.
Bahkan berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah
membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk
lokal di sana. Penemu Amerika bukanlah Columbus. Penemu Amerika adalah Umat Islam.
Mereka menikah dengan penduduk lokal, orang-orang Indian, sehingga menjadi bagian dari
local-genius Amerika.
Ada sejumlah literatur yang berangkat dari fakta-fakta empirik bahwa umat Islam sudah
hidup di Amerika beberapa abad sebelum Colombus datang. Salah satunya yang paling
popular adalah essay Dr. Youssef Mroueh, dari Preparatory Commitee for International

Festivals to celebrate the millennium of the Muslims arrival to the Americas, tahun 1996,
yang berjudul Precolumbian Muslims in America.
Dalam essaynya, Doktor Mroueh menulis, Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin
dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum
Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu
Abdurrahman III (929 961M), kaum Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat
dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol, menembus samudra yang gelap dan berkabut.
Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang
tak dikenal dan aneh. Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan
mereka inilah kaum imigram Muslimin gelombang pertama di Amerika.

Granada, benteng pertahanan terakhir ummat Islam di Eropa jatuh pada tahun 1492. Pada
pertengahan abad ke-16 terjadilah pemaksaan besar-besaran secara kejam terhadap orangorang Yahudi dan Muslimin untuk menganut agama Katholik, yang terkenal dalam sejarah
sebagai Spanish Inquisition. Pada masa itu keadaan orang-orang Yahudi dan orang-orang
Islam sangat menyedihkan, karena penganiayaan dari pihak Gereja Katolik Roma yang
dilaksanakan oleh inkuisisi tersebut. Ada tiga macam sikap orang-orang Yahudi dan orangorang Islam dalam menghadapi inkusisi itu:
* Pertama, yang tidak mau beralih agama. Akibatnya mereka disiksa kemudian dieksekusi
dengan dibakar atau dipancangkan di kayu salib.

* Kedua, beralih agama menjadi Katholik Roma. Mereka itu diawasi pula apakah memang
berganti agama secara serius atau tidak. Kelompok orang Islam yang beralih agama itu
disebut kelompok Morisko, sedangkan yang dari agama Yahudi disebut kelompok Marrano.
* Ketiga, melarikan diri atau hijrah menyeberang Laut Atlantik yang dahulunya dinamakan
Samudra yang gelap dan berkabut. Inilah kelompok imigran gelombang kedua di negeri baru
itu.
Penganiayaan itu mencapai puncaknya semasa Paus Sixtus V (1585-1590). Sekurangkurangnya ada dua dokumen yang menyangkut inkusisi ini. Yang pertama, Raja Spanyol
Carlos V mengeluarkan dekrit pada tahun 1539 melarang penduduk bermigrasi ke Amerika
Latin bagi keturunan Muslimin yang dihukum bakar dan dieksekusi di kayu sula itu. Yang
kedua dekrit itu diratifikasi pada 1543, dan disertai perintah pengusiran Muslimin keluar dari
jajahan Spanyol di seberang laut Atlantik. Ini adalah bukti historis adanya imigran Muslimin
gelombang kedua sebelum tahun 1543 (dekrit kedua). Ada banyak literatur yang
membuktikan adanya kehadiran Muslimin gelombang pertama ke Amerika jauh sebelum
zaman Columbus. Bukti-bukti itu antara lain:

* Abul-Hassan Ali Ibnu Al-Hussain Al-Masudi merupakan seorang pakar sejarah dan

geografi yang hidup dari tahun 871-957 M. Dalam karyanya yang berjudul Muruj adhdhahab wa maad aljawhar (Hamparan Emas dan Tambang Permata), Abu Hassan menulis
bahwa pada waktu pemerintahan Khalifah Abdullah Ibn Muhammad (888-912), penjelajah
Muslim Khasykhasy Ibn Saied Ibn Aswad dari Cordova-Spanyol, telah berlayar dari Delba
(Palos) pada 889, menyeberang Samudra yang gelap dan berkabut dan mencapai sebuah
negeri yang asing (al-ardh majhul) dan kembali dengan harta yang mentakjubkan. Pada peta
Al-Masudi terbentang luas negeri yang disebutnya dengan al-ardh majhul. [Al-Masudi:
Muruj Adh-Dhahab, Vol. 1, P. 1385]
* Loe Weiner, pakar sejarah dari Harvard University, dalam bukunya Africa and the
Discovery of America (1920) menulis bahwa Columbus telah mengetahui kehadiran orangorang Islam yang tersebar seluas Karibia, Amerika Tengah dan Utara, termasuk Canada.
Mereka berdagang dan telah melakukan asimilasi perkawinan dengan orang-orang Indian dari
suku Iroquois dan Algonquin.
* Geografer dan pembuat peta bernama Al-Syarif Al-Idrisi (1099- 1166) menulis dalam
bukunya yang terkenal Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaaq (Ekskursi dari yang Rindu
Mengarungi Ufuq) bahwa sekelompok pelaut dari Afrika Utara berlayar mengarungi Samudra
yang gelap dan berkabut dari Lisbon (Portugal) dengan maksud mendapatkan apa yang ada di
balik samudra itu, betapa luasnya dan di mana batasnya. Mereka menemukan pulau yang
penghuninya bercocok tanam dan telah mempergunakan bahasa Arab.
Share
o
o
o
o
o

Last edited by bumble; Yesterday at 13:59.


#2
Yesterday, 13:54

bumble
Senior Member

Join Date: Jun 2013


Location: 20
Posts: 699
Thanks: 1
Thanked 38 Times in 36 Posts

* Columbus dan para penjelajah Spanyol serta Portugis mampu melayari menyeberang
Samudra Atlantik dalam jarak sekitar 2400 km, adalah karena bantuan informasi geografis

dan navigasi dari peta yang dibuat oleh pedagang-pedagang Muslimin, termasuk informasi
dari buku tulisan Abul Hassan Al-Masudi yang berjudul Akhbar az-Zaman. Tidak banyak
diketahui orang, bahwa Columbus dibantu oleh dua orang nakhoda Muslim pada waktu
ekspedisi pertamanya menyeberang transatlantik. Kedua kapten Muslim itu adalah dua
bersaudara Martin Alonso Pinzon yang menakodai kapal Pinta, dan Vicente Yanez Pinzon
yang menakodai kapal Nina. Keduanya adalah hartawan yang mahir dalam seluk-beluk
perkapalan, membantu Columbus dalam organisasi ekspedisi itu, dan mempersiapkan
perlengkapan kapal bendera Santa Maria. Bersaudara Pinzon ini masih memiliki ikatan
kekeluargaan dengan Abuzayan Muhammad III (1362-66), Sultan Maroko dari dinasti
Marinid (1196-1465). (Thacher, John Boyd: Christopher Columbus, New York 1950).
* Para antropologis telah menemukan prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississipi dan
Arizona. Dari prasasti itu diperoleh keterangan bahwa imigran itu membawa juga gajah dari
Afrika. (Winters, Clyde Ahmad: Islam in Early North and South America, Al-Ittihad, July
1977, p.60)
* Columbus menulis bahwa pada hari Senin, 21 Oktober 1492, sementara ia berlayar dekat
Gibara pada bagian tenggara pantai Cuba, Columbus menyaksikan masjid di atas puncak
bukit yang indah. Reruntuhan beberapa masjid dan menaranya serta tulisan ayat Al Quran
telah didapatkan di berbagai tempat seperti Cuba, Mexico, Texas, dan Nevada. (Thacher, John
Boyd: Christopher Columbus, New York 1950)
* Dr. Barry Fell dari Harvard University menulis bahwa fakta-fakta ilmiah telah
menunjukkan bahwa berabad-abad sebelum Columbus, telah bermukim kaum Muslimin di
Benua Baru dari Afrika Utara dan Barat. Dr. Fell mendapatkan adanya sekolah-sekolah Islam
di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, Washoe, dan Hickison
Summit Pass (Nevada), Mesa Verde (Colorado), Mimbres Valley (New Mexico) dan Tipper
Canoe (Indiana) dalam tahun-tahun 700-800. (FellL, Barry: Saga America, New York, 1980]
dan GYR,DONALD: Exploring Rock Art, Santa Barbara, 1989).
Jejak Peninggalan Muslim Amerika
Di sekujur benua Amerika kita akan bisa mendapatkan jejak-jejak umat Islam gelombang
pertama dan kedua, jauh sebelum kedatangan Columbus. Lihat peta Amerika hari ini buatan
Rand McNally dan cermati nama-nama tempat yang ada di Amerika. Di tengah kota Los
Angeles terdapat nama kawasan Alhambra, juga nama-nama teluk El Morro dan Alamitos,
serta nama-nama tempat seperti Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda,
Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.
Di bagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illinois terdapat nama-nama kota Albany,
Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Di negara bagian Washington misalnya, terdapat
kota Salem. Lalu di Karibia (ini jelas kata Arab) dan Amerika Tengah misalnya ada nama
Jamaika, Pulau Cuba (berasal dari kata Quba?) dengan ibukotanya La Habana (Havana), serta
pulau-pulau Grenada, Barbados, Bahama, dan Nassau.
Di Amerika Selatan terdapat nama kota-kota Cordoba (di Argentina), Alcantara (di Brazil),
Bahia (di Brazil dan Argentina). Nama-nama pegunungan Appalachian (Apala-che) di pantai
timur dan pegunungan Absarooka di pantai barat. Kota besar di Ohio pada muara sungai
Wabash yang panjang dan meliuk-liuk bernama Toledo, satu nama universitas Islam ketika

Islam masih berjaya di Andalusia, Spanyol.


Menurut Dr. Youssef Mroueh, sekarang saja terdapat tidak kurang dari 565 nama tempat di
Amerika Utara, baik di negara bagian, kota, sungai, gunung, danau, dan desa yang diambil
dari nama Islam ataupun nama dengan akar kata bahasa Arab. Sebanyak 484 di Amerika
Serikat dan 81 di Canada. Ini merupakan bukti yang tak terbantahkan bahwa Islam telah ada
di sana sebelum Columbus mendarat. Dr. A. Zahoor bahkan menegaskan bahwa nama negara
bagian seperti Alabama, sebenarnya berasal dari kata Allah-bamya, dan juga nama negara
Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah, serta Tennesse dari kata Tanasuh.
Dr. Mroueh juga menuliskan beberapa nama yang dicatatnya malah merupakan nama kota
suci kita seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen
di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, Medina di Texas yang paling besar
dengan penduduk 26,000, Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illinois, Mona di
Utah, dan Arva di Ontario Canada.
Ketika Columbus mendarat di kepulauan Bahama pada 12 Oktober 1492, pulau itu sudah
dinamai Guanahani oleh penduduknya. Kata ini berasal dari bahasa Mandika yang
merupakan turunan dari bahasa Arab. Dilaporkan oleh Columbus bahwa penduduk asli di sini
bersahabat dan suka menolong. Guana, yang hingga hari ini masih banyak dipakai sebagai
nama di kawasan Amerika Tengah, Selatan dan Utara, berasal dari kata Ikhwana yang berarti
saudara dalam bahasa Arab.
Guanahani berarti tempat keluarga Hani bersaudara. Namun Columbus dengan seenaknya
menamakan tempat ini sebagai San Salvador dan merampas kepemilikan pulau itu atas nama
kerajaan Spanyol. Columbus dalam catatannya menuliskan bahwa pada 21 Oktober 1492 dia
melihat rerunruthan masjid dan menaranya lengkap dengan tulisan ayat-ayat Al Quran telah
ditemukan selain di Cuba, juga di Mexico, Texas, dan Nevada.
Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh
Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berangkat dari Tarfay di Maroko pada
zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 1307), penguasa keenam dalam dinasti
Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr.
Mroeh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.
Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga
melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin AbulAbbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 1384) mencatat berbagai ekpedisi ini dengan
cermat. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban,
perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak
dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu. Sultan yang tercatat
melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 1312),
saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 1337), yang telah melakukan dua kali
ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai
Mississippi.
Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri
sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad
kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Reisi yang dibuat

tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I (1517). Peta ini
menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika,
dengan penggambaran pesisiran Brasil secara akurat.
Quote:
Indian dan Umat Islam
Beberapa nama-nama suku Indian dan kepala sukunya juga berasal dari akar kata bahasa
Arab, seperti: Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee (Shar-kee), Arikana, Chavin Cree,
Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Kepala suku
Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya, merupakan ketua
suku yang sangat terkenal karena beliau menciptakan sillabel huruf-huruf (Cherokee
Syllabary) bagi orang Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagai nama pohon
Redwood yang tertinggi di California, sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung
di utara San Francisco.
sequoyah2Berlainan dengan gambaran stereotip tentang suku Indian yang selalu
mengenakan bulu-bulu burung warna-warni di kepalanya, seperti yang banyak
digambarkan para seniman Barat selama ini, Sequoyah (lihat gambar) selalu mengenakan
sorban. Dia tidak sendirian, masih banyak ketua suku Indian yang mengenakan tutup
kepala gaya orang Islam. Mereka adalah Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami,
Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Bahkan
sebagian dari mereka mengenakan penutup kepala yang khas Arab seperti ditunjukkan
pada foto-foto tahun 1835 dan 1870
Orang-orang Indian Amerika juga memegang nilai ketuhanan dengan mempercayai
adanya Tuhan yang menguasai seluruh alam semesta ini, dan Tuhan tersebut tidak teraba
oleh panca indera. Mereka juga meyakini bahwa tugas utama manusia diciptakan oleh
Tuhan adalah untuk memuja dan menyembahnya. Seperti penuturan seorang kepala suku
Ohiyesa: In the life of the Indian, there was only inevitable duty -the duty of prayer- the
daily recognition of the Unseen and the Eternal. Di dalam Al Quran, kita diberitahukan
bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin adalah semata-mata demi untuk beribadah
kepada Allah SWT.
Ahli sejarah seni Jerman, Alexander Von Wuthenau, dalam buku klasiknya Unexpected
Faces in Ancient America (1975); serta Ivan Van Sertima dengan buku They Came
Before Columbus (1976) dan juga mengedit buku African Presence In Early America
di mana intelektual Perancis abad ke-19 Brasseur de Bourboug di situ mengungkapkan
keberadaan orang-orang Islam di Amerika tengah, yang juga didukung essei dari P.V.
Ramos dalam buku yang sama tentang keberadaan Mohemmedans di Karibia (Carib)
yang dijumpai Columbus. Beberapa literature lainnya yang bisa ditelusuri tentang hal
yang sama antara lain dari ahli arkeologi dan linguis Howard Barraclough (Barry) Fell
berjudul Saga America (1980); Colin Taylor (editor) The Native Americans (1991);
dan orientalis Inggris De Lacy OLeary yang menulis Arabic Thought and Its Place In
Western History (1992).

Share
o

o
o
o
o

#3
Yesterday, 14:17

ri4nx
Platinum Member

Join Date: Mar 2011


Location: solo
Posts: 25,245
Thanks: 0
Thanked 242 Times in 188 Posts

baru tahu ane tenyata umat islam udah duluan nyampai ke amerika ..
Share
o
o
o
o
o

__________________
5 APLIKASI HP INI BISA UNTUK LIHAT HANTU
GAMBAR GAMBAR MENGERIKAN DI SEGITIGA BERMUDA
Mengungkap Misteri Sakaratul Maut Yang Mengerikan
#4
Yesterday, 18:41
samasamasuka
Platinum Member

Join Date: Oct 2011


Location: Bandung
Posts: 9,174
Thanks: 22
Thanked 7 Times in 7 Posts

bisa jadi sih kan penyebaran agama islam bisa dibilang sangat cepat
Share
o
o
o
o
o

__________________
FOTO SELFIE PRAMUGARI CANTIK BERLATIH KUNGFU l DIRAJAM KARENA
HAL SEPELE
WANITA INI MINTA MAHAR KEPALA MANUSIA
#5
Yesterday, 20:32
Location: Istana such
Posts: n/a

aji258
Guest

Ini lah Suku Indian


Apa agama nenek moyang suku indian di Amerika
Agama Nenek Moyang Suku Indian Di Amerika
Suku indian di amerika mereka menjadi kaum yang di sisihkan dari pergaulan. Apalagi
sewaktu jaman columbus. mereka sempat di bantai oleh pasukan columbus dan kronikroninya. Karena di samping suku indian punya lahan emas yang menjadi ajang rebutan,
indian di amerika juga punya rahasia yang di sembunyikan dari sejarah.
Fakta sebenarnya columbus bukanlah penemu benua amerika..
inilah urutan sebenarnya
1.Khashshash bin Said bin Aswad
Ada banyak versi tentang siapakah yang pertama kali membawa agama Islam ke Amerika.
Salah satunya yang bisa disebut adalah Khashshah bin Said bin Aswad yang tercatat dalam

sejarah pada tahun 889 masehi telah mendarat di benua itu.


Dia seorang navigator muslim yang berasal dari Qordoba, Spanyol. Sebagaimana kita
ketahui, Spanyol saat itu merupakan pusat peradaban Islam di Barat, di bawah pimpinan
Khilafah Bani Umayah II.
Ini adalah analisa lumayan kuat untuk bisa dipercaya, lantaran kekuatan armada Khilafah
Bani Umayyah II di Spanyol saat itu memang sangat besar dan luar biasa luas pengaruhnya.
Adalah sangat tidak mustahil buat para pelaut di masa itu untuk mengarui samudera Atlantik.
Apalagi ada semangat juang yang sangat tinggi untuk menyebarkan agama Islam seluruh
penjuru dunia.
Dengan fakta ini, maka benua Amerika termasuk benua yang sudah sejak awal mengenal
ajaran Islam. Sungguh luar biasa kemampuan para pelaut muslim saat itu. Dengan
menyeberangi lautan Atlantic yang luas itu, mereka tercatat sebagai di antara pembawa
agama Islam ke Amerika. Dan jarak waktunya hanya terpaut 200-an tahun setelah Rasulullah
SAW wafat.
2. .Laksamana Ceng Ho
Selain itu sejarah juga mencatat bahwa Laksamana Ceng Ho yang beragama Islam, juga
pernah mendarat di benua Amerika. Yang menarik, laksamana yang juga seorang da`i muslim
ini mendarat 70 tahun lebih awal dari Colombus.
Bahkan armada dan kapal Ceng Ho jauh lebih besar dari kapal milik Colombus. Namun
karena sejarah dunia ditulis oleh orang lain, maka fakta bahwa Ceng Ho mendarat lebih
dahulu dari Colombus seolah lenyap di balik kebohongan nyata.
Cheng Ho punya nama arab, yaitu Haji Mahmud Shams. Beliau adalah seorang muslim
China yang lahir tahun 1371 dan wafat tahun 1433. Terkenal sebagai pelaut dan penjelajah
Tiongkok terkenal yang melakukan beberapa penjelajahan antara tahun 1405 hingga 1433.
3. Columbus
Selain itu juga ada catatan dari Colombus sendiri, bahwa pada 21 Oktober 1492 dia melihat
masjid dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba. Ini menunjukkan bahwa
Colombus pun mengakui bahwa sudah ada sejumlah masyarakat di Amerika yang memeluk
agama Islam, sebelum kedatangannya.
Colombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali.
Mereka berorintasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol.
Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis
pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Bangunan megah itu adalah Masjid
yang dipakai oleh Orang-orang Islam untuk beribadah.
Semula Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan kelakuan
buruknya , Colombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada
kapal milik rombongan Colombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa

terganggu dan terancam oleh kedatangan Colombus.


Indian dan Umat Islam
Beberapa nama-nama suku Indian dan kepala sukunya juga berasal dari akar kata bahasa
Arab, seperti: Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee (Shar-kee), Arikana, Chavin Cree,
Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Kepala suku
Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya, merupakan ketua
suku yang sangat terkenal karena beliau menciptakan sillabel huruf-huruf (Cherokee
Syllabary) bagi orang Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagai nama pohon
Redwood yang tertinggi di California, sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung di
utara San Francisco.
Lihat peta Amerika hari ini buatan Rand McNally dan cermati nama-nama tempat yang ada di
Amerika. Di tengah kota Los Angeles terdapat nama kawasan Alhambra, juga nama-nama
teluk El Morro dan Alamitos, serta nama-nama tempat seperti Andalusia, Attilla, Alla,
Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La
Habra.
Di bagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illinois terdapat nama-nama kota Albany,
Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Di negara bagian Washington misalnya, terdapat
kota Salem. Lalu di Karibia (ini jelas kata Arab) dan Amerika Tengah misalnya ada nama
Jamaika, Pulau Cuba (berasal dari kata Quba?) dengan ibukotanya La Habana (Havana), serta
pulau-pulau Grenada, Barbados, Bahama, dan Nassau.
Berlainan dengan gambaran stereotip tentang suku Indian yang selalu mengenakan bulu-bulu
burung warna-warni di kepalanya, seperti yang banyak digambarkan para seniman Barat
selama ini, Sequoyah (lihat gambar) selalu mengenakan sorban. Dia tidak sendirian, masih
banyak ketua suku Indian yang mengenakan tutup kepala gaya orang Islam. Mereka adalah
Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux,
Winnebago, dan Yuchi. Bahkan sebagian dari mereka mengenakan penutup.

Ternyata negara yang paling sensasional dalam menilai islam ini sudah mengenal islam
sebelum negara indonesia. tapi sayang sejarah ini sengaja di sembunyikan. bahkan suku
indian di amerika sendiri hanya menjadi suku yang terpinggirkan. Wallahu a'lambishowab

Anda mungkin juga menyukai