Anda di halaman 1dari 2

SATELIT LAPAN-A2

LAPAN-A2 adalah satelit terbaru buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau
biasa disebut LAPAN. Satelit ini merupakan suksesor dari satelit buatan LAPAN sebelumnya,
yaitu: Satelit LAPAN-TUBSAT yang dibuat di Jerman. Untuk Satelit LAPAN-A2 ini sepenuhnya
dibuat di Indonesia, namun tetap menggunakan konsultan dari Jerman. Tujuan penggunaan
utama dari Satelit LAPAN-A2 adalah sebagai mitigasi bencana. Satelit LAPAN-A2 sering juga
disebut dengan nama Satelit LAPAN-ORARI. Rencananya Satelit LAPAN-A2 ini akan
diluncurkan pada pertengahan 2013 dari Sriharikota, India. Namun karena masih banyak
kekurangan dan halangan, Satelit LAPAN-A2 ini berhasil lepas landas dan mengorbit pada
tanggal 28 September 2015.
Gambar 1 :

Gambar 2 :

PENGEMBANGAN
Penggarapan LAPAN-A2 ini sepenuhnya dilakukan di Pusat Teknologi Satelit LAPAN di
Rancabungur, Bogor, Jawa Barat. Berada dengan satelit LAPAN-TUBSAT yang pembuatannya
dilakukan di Technische Univsersitat Berlin, Jerman.

MISI
Satelit LAPAN-A2 didesain untuk tiga misi yaitu pengamatan bumi, pemantauan kapal dan
komunikasi radio amatir. Dengan berat sekitar 78 kg, satelit LAPAN-A2 diantaranya membawa
muatan Automatic Identification System (AIS). Dengan teknologi ini, LAPAN-A2 dapat
melakukan identifikasi terhadap kapal yang akan melintasi wilayah jangkauan LAPAN-A2.
Selain itu untuk misi pengamatan Bumi akan menggunakan kamera digital observasi bumi
dengan kamera 4 band multispectral scanning. Kamera itu beresolusi 18 m dengan cakupan 120
km dan kamera resolusi 6 m dengan cakupan 12 km x 12 km.
Satelit LAPAN-A2 juga akan dilengkapi dengan Automatic Packet Reporting System (APRS)
yang mendukung komunikasi untuk penanganan bencana. Untuk hal ini, LAPAN bekerjasama
dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Hal ini memungkinkan LAPAN-A2
sebagai penghubuung sekitar 700 ribu pengguna radio amatir atau orari. Melalui Satelit LAPANA2, anggota ORARI dapat berkoordinasi dengan tim SAR untuk mencari jalur evakuasi
alternative atau pengiriman bantuan. Automatic Packet Reporting System (APRS) juga
mendukung pengiriman pesan singkat melalui gelombang radio yang dapat dilakukan dengan
menggunakan perangkat-perangkat penerima komunikasi radio modern.

CARA KERJA
Satelit dengan bobot 78 kg ini akan melintasi wilayah Indonesia secara diagonal sebanyak 14
kali sehari, dengan kisaran 20 menit perputarannya. Pada orbitnya sensor Automatic
Identification System (AIS), LAPAN-A2 memiliki radius deteksi lebih dari 100 km dan
mempunyai kemampuan untuk menerima sinyal dari maksimum 2000 kapal dalam satu daerah
cakupan.

DAMPAK
Dampak Positif nya adalah, Indonesia dapat mengamati Bumi, pemantauan kapal, komunikasi
radio amatir, dam penanganan bencana.
Dampak Negatif nya adalah, Satelit ini masih dipegang oleh Konsultan Jerman. Berkemungkinan
besar dapat disadap Jerman atau Negara lainnya yang ingin menjatuhkan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai