oleh masyarakat.
Kekuatan berlaku filosofis sesuai dengan cita hukum yang
diperjuangkan.
30
atau khusus yang mengandung ketentuan hukum yang diakui
secara tegas oleh negara yang bersangkutan.
2. Konvensi WienaTahun 1969
Perjanjian Intemasional adalah perjanjian yang diadakan oleh
dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mengadakan akibat-
akibat hukum tertentu.
3. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LLM.
Perjanjian intemasional adalah perjanjian yang diadakan
antaranggota masyarakat bangsa-bangsa (negara dan organisasi)
dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu.
4. Frans Oppenheimer dan Lauterpacht
Perjanjian Intemasional adalah suatu persetujuan antamegara
yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian.
5. G. Schwarzenburger
Perjanjian intemasional adalah suatu persetujuan antara subjek-
subjek Hukum Intemasional (negara dan organisasi
intemasional) yang menimbulkan kewajiban- kewajiban yang
mengikat dalam Hukum Intemasional dapat berbentuk bilateral
maupun multilateral.
6. Perjanjian intemasional adalah suatu persetujuan intemasional
yang diatur oleh hubungan intemasional dan ditandatangani
dalam bentuk tertulis.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan:
1. Perjanjian internasional pada hakikatnya adalah suatu
persetujuan (agreement);
31
2. Subjek perjanjian internasional adalah semua subjek hukum
internasional, terutama negara dan organisasi internasional;
3. Objek perjanjian internasional adalah semua kepentingan
yang menyangkut kehidupan masyarakat internasional,
terutama kepentingan poleksosbud.
4. Bentuk perjanjian internasional tidak harus tertulis;
5. Hukum yang mengatur perjanjian internasional adalah
hukum internasional (bukan hukum nasional).
Contoh Perjanjian Internasional:
Perjanjian Roem Roijen, Perjanjian antara Indonesia dan
Belanda.
Mohammad Roem dan Herman van Roijen.
Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia.
32
Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan, 1 Januari
1948
Terlalu luas............
Kurang lengkap...........
Rumusan yang diusulkan: Perjanjian adalah perbuatan hukum
yang dengan itu satu orang atau lebih mengikatkan dirinya atau
saling mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
Unsur Perjanjian:
1. Unsur Esentialia, unsur yang mutlak harus ada, unsur yang
membedakan perjanjian yang satu dengan perjanjian yang
lain.
2. Unsur Naturalia
Unsur yang lazimnya ada, misal menjamin pemenuhan
perjanjian (1131 KUHPdt) , menjamin terhadap nikmat
tenteram (1492, 1496 KUHPdt).
3. Unsur Accidentalia
Unsur yang untuk adanya harus tegas diperjanjikan, misal :
Pemilihan tempat kedudukan para pihak bila terjadi sengketa.
Pembayaran sewa merupakan hutang antaran (harus diantar)
1560 KUHPdt
34
Dalam praktek sering ditemukan suatu perjanjian yang memuat
beberapa unsur dari perjanjian bernama (Perjanjian campuran),
misal:
Perjanjian berlangganan listrik, air minum,
Paket wisata
Kost
ASAS PERJANJIAN
Asas Kebebasan Berkontrak
Asas Konsensuil
Asas mengikatnya perjanjian (pacta sunt servanda)
Asas itikad baik
35
Asas Kepribadian.
37
ketertiban, menghasilkan keadilan , melindungi kepentingan
manusia, oleh karena itu harus diikuti, ditaati dan
dilaksanakan.
SISTEM HUKUM
Sistem hukum adalah satu kesatuan peraturan-peraturan
hukum yang terdiri atas bagian-bagian (hukum) yang
mempunyai kaitan/interaksi satu sama lain, tersusun
sedemikian rupa menurut asas-asasnya yang berfungsi untuk
mencapai suatu tujuan.
Keseluruhan peraturan hukum positip di Indonesia, merupakan
sistem hukum (sistem hukum Indonesia).Hukum Perdata,
Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, adalah sub-sub sistem
Hukum Indonesia.
38
sistematis dan lengkap) merupakan sesuatu yang sangat
penting.
39
Kontan : tunai, seketika.
Konkrit: visual diberi tanda wujud benda tertentu.
Contoh, dalam hokum perjanjian dikenal istilah panjer