Anda di halaman 1dari 11

Kekuatan berlaku sosilogis: apabila diterima dan ditaati

oleh masyarakat.
Kekuatan berlaku filosofis sesuai dengan cita hukum yang
diperjuangkan.

Sumber Kedua: Kebiasaan


Kebiasaan dimengerti sebagai perbuatan manusia dalam
masyarakat mengenai hal tertentu yang dilakukan
berulang-ulang dan menimbulkan akibat.
Untuk timbulnya kebiasaan sebagai hukum diperlukan
syarat:
Adanya perbuatan tertentu yang dilakukan berulang
Ada keyakinan dalam masyarakat bahwa perbuatan itu
seharusnya dilakukan.

Adanya akibat hukum apabila kebiasaan itu dilanggar.

Sumber ketiga Traktat (Perjanjian Internasional).

Pengertian Perjanjian Intemasional


1. Piagam Mahkamah Internasional pasal 38 (1)
Perjanjian Intemasional adalah perjanjian yang bersifat umum

30
atau khusus yang mengandung ketentuan hukum yang diakui
secara tegas oleh negara yang bersangkutan.
2. Konvensi WienaTahun 1969
Perjanjian Intemasional adalah perjanjian yang diadakan oleh
dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mengadakan akibat-
akibat hukum tertentu.
3. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LLM.
Perjanjian intemasional adalah perjanjian yang diadakan
antaranggota masyarakat bangsa-bangsa (negara dan organisasi)
dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu.
4. Frans Oppenheimer dan Lauterpacht
Perjanjian Intemasional adalah suatu persetujuan antamegara
yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian.
5. G. Schwarzenburger
Perjanjian intemasional adalah suatu persetujuan antara subjek-
subjek Hukum Intemasional (negara dan organisasi
intemasional) yang menimbulkan kewajiban- kewajiban yang
mengikat dalam Hukum Intemasional dapat berbentuk bilateral
maupun multilateral.
6. Perjanjian intemasional adalah suatu persetujuan intemasional
yang diatur oleh hubungan intemasional dan ditandatangani
dalam bentuk tertulis.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan:
1. Perjanjian internasional pada hakikatnya adalah suatu
persetujuan (agreement);
31
2. Subjek perjanjian internasional adalah semua subjek hukum
internasional, terutama negara dan organisasi internasional;
3. Objek perjanjian internasional adalah semua kepentingan
yang menyangkut kehidupan masyarakat internasional,
terutama kepentingan poleksosbud.
4. Bentuk perjanjian internasional tidak harus tertulis;
5. Hukum yang mengatur perjanjian internasional adalah
hukum internasional (bukan hukum nasional).
Contoh Perjanjian Internasional:
Perjanjian Roem Roijen, Perjanjian antara Indonesia dan
Belanda.
Mohammad Roem dan Herman van Roijen.
Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia.

Dalam Dunia Perdagangan:


Perdagangan Bebas.
World Trade Organization (WTO).
Organisasi Perdagangan Dunia
1 Januari 1995
Menggantikan General Agreement on Tariffs
and Trade (GATT)

32
Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan, 1 Januari
1948

Dari sudut perdata: PERJANJIAN = Persetujuan = Kontrak =


Perjanjian Obligatoir.

BATASAN PENGERTIAN PERJANJIAN


Pasal 1313 KUHPdt............................
Menurut para sarjana

 Terlalu luas............
 Kurang lengkap...........
Rumusan yang diusulkan: Perjanjian adalah perbuatan hukum
yang dengan itu satu orang atau lebih mengikatkan dirinya atau
saling mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.

Prof Sudikno: Perjanjian adalah hubungan hukum antara dua


orang atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan
akibat hukum.
Pembedaan Perjanjian
 Perjanjian konsensuil dan perjanjian Riil
 Perjanjian Formil
33
 Perjanjian bernama dan tak bernama
 Perjanjian campuran
 Perjanjian sepihak dan timbal balik

Unsur Perjanjian:
1. Unsur Esentialia, unsur yang mutlak harus ada, unsur yang
membedakan perjanjian yang satu dengan perjanjian yang
lain.

Berkaitan dengan syarat sahnya perjanjian.

2. Unsur Naturalia
Unsur yang lazimnya ada, misal menjamin pemenuhan
perjanjian (1131 KUHPdt) , menjamin terhadap nikmat
tenteram (1492, 1496 KUHPdt).

3. Unsur Accidentalia
Unsur yang untuk adanya harus tegas diperjanjikan, misal :
Pemilihan tempat kedudukan para pihak bila terjadi sengketa.
Pembayaran sewa merupakan hutang antaran (harus diantar)
1560 KUHPdt

34
Dalam praktek sering ditemukan suatu perjanjian yang memuat
beberapa unsur dari perjanjian bernama (Perjanjian campuran),
misal:
Perjanjian berlangganan listrik, air minum,
Paket wisata
Kost

Syarat Sahnya Perjanjian 1320 KUHPdt


Sepakat
Kecakapan
Hal tertentu
Sebab yang halal

ASAS PERJANJIAN
Asas Kebebasan Berkontrak
Asas Konsensuil
Asas mengikatnya perjanjian (pacta sunt servanda)
Asas itikad baik
35
Asas Kepribadian.

Sumber Keempat Yurisprudensi:


Putusan hakim yang membuat peraturan sendiri kemudian
diikuti oleh hakim yang lain dalam perkara yang sama. Contoh:
Putusan Hoge Raad Negeri Belanda 31 Januari 1919 dalam
perkara Lidebaun melawan Kohen (yang menafsirkan secara
luas pengertian Perbuatan Melawan Hukum).
Putusan Mahkamah Agung RI 19 Juni 1955 mengesampingkan
pasal-pasal tertentu dari KUHPdt, misal Ps 108, 110 KUHPdt.
(lihat file HPerdataPMH)

Sumber kelima Doktrin, dimengerti sebagai pendapat Sarjana


yang ternama. Dikenal dengan istilah communis Opinio
Doctorum.
Communis = bersama
Opinio = pendapat
Doctorum = sarjana.
Kesadaran Hukum sebagai Sumber Hukum
Menurut Mazab Histori satu-satunya Sumber Hukum adalah
Kesadaran Hukum (Sudikno, h. 98)
36
Sudikno Mertokusumo menyatakan bahwa :
Kesadaran hukum berarti kesadaran tentang apa yang
seyogyanya kita lakukan atau perbuat atau yang
seyogyanya tidak kita lakukan atau perbuat terutama
terhadap orang lain.
Paul Scholten: kesadaran hukum merupakan suatu pengertian
yang aprioristis dalam hidup kejiwaan kita yang menyebabkan
kita dapat memisahkan antara yang hukum dan yang tidak
hukum (kebatilan).
Soerjono Soekanto menyatakan :
Kesadaran hukum sebenarnya merupakan kesadaran
atau nilai-nilai yang terdapat di dalam diri manusia tentang
hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan
ada.
Walaupun kesadaran hukum itu ada pada setiap manusia tetapi
kesadaran hukum itu tidak selalu disertai dengan perbuatan yang
positif yang sesuai dengan kesadaran hukum manusia pada umumnya,
tetapi justru disertai dengan perbuatan yang tidak terpuji. Sadar bahwa
mencuri itu tidak baik tetapi masih juga mencuri, sadar bahwa korupsi
itu tidak baik tetapi masih juga korupsi, sadar bahwa membunuh itu
tidak baik tetapi masih juga mau membunuh. Ini dapat dimaklumi oleh
karena manusia itu pada umumnya mencari benarnya sendiri, tidak
mau disalahkan, kepentingan pribadi atau kelompok lebih menonjol.

Kesadaran Hukum pada umumnya dimengerti sebagai


kesadaran bahwa hukum itu bermanfaat, menghasilkan

37
ketertiban, menghasilkan keadilan , melindungi kepentingan
manusia, oleh karena itu harus diikuti, ditaati dan
dilaksanakan.

SISTEM HUKUM
Sistem hukum adalah satu kesatuan peraturan-peraturan
hukum yang terdiri atas bagian-bagian (hukum) yang
mempunyai kaitan/interaksi satu sama lain, tersusun
sedemikian rupa menurut asas-asasnya yang berfungsi untuk
mencapai suatu tujuan.
Keseluruhan peraturan hukum positip di Indonesia, merupakan
sistem hukum (sistem hukum Indonesia).Hukum Perdata,
Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, adalah sub-sub sistem
Hukum Indonesia.

Di dunia terdapat dua besar sistem hukum:


Sistem hukum Eropa Kontinental (Civil Law, Corpus Iuris Civilis)
Perancis, Belanda dan bekas jajahannya.
Prinsip utama dalam sistem hukum Eropa Kontinental adalah
hukum memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan
dalam bentuk UU. Kodifikasi (pengkitaban hukum secara

38
sistematis dan lengkap) merupakan sesuatu yang sangat
penting.

Kedua Sistem Hukum Anglo Saxon.


Inggris, Amerika dan Negara bekas jajahannya.
Sistem Anglo Saxon mengutamakan Common Law (Hukum
kebiasaan) sedang UU hanya mengatur pokok-pokoknya saja.
Dalam sistem ini dianut ajaran yang menyatakan hakim harus
mendasarkan putusannya pada prinsip hukum yang sudah ada
dalam putusan hakim untuk perkara sejenis sebelumnya, (Stare
decisis et quieta non movere=tetap pada apa yang telah
diputuskan dalam keadaan istirahat, tidak digerakkan) atau
disebut juga asas the binding force of precedent=terikat kuat
pada preseden.
Selain dua sistem itu dikenal juga:
Sistem Hukum Adat
Mempunyai sifat religio magis, sifat komun, sifat kontan, sifat
konkrit
Religio magis : berhubungan dengan kepercayaan, keyakinan.
Komun: mementingkan kepentingan umum dari pada
kepentingan individu.

39
Kontan : tunai, seketika.
Konkrit: visual diberi tanda wujud benda tertentu.
Contoh, dalam hokum perjanjian dikenal istilah panjer

Sistem Hukum Islam


Sumber utamanya AL Qur’an, kitab suci Muslim
Mengatur baik hubungan manusia dengan manusia, manusia
dengan alam sekitarnya maupun manusia dengan Tuhannya.
Di Indonesia makin banyak berlaku, semula hanya NTCR, Nikah
Talak, Cerai, Rujuk. Dengan adanya Bank Syariah, maka hukum
perjanjiannya juga berlaku.
Di Aceh bahkan hukum pidananya juga berlaku.

Unsur sistem Hukum


Menurut Friedman,ada 3 unsur sistem hukum, yaitu :
1. Struktur(structure)
2. Substansi(substance)
3. Kultur (legal calture), respon masyarakat terhadap
hukum.
ketiga unsur tersebut secara singkat oleh Ahmad Ali
digambarkan, sebagai berikut: a) struktur diibaratkan
40

Anda mungkin juga menyukai