Anda di halaman 1dari 4

MAL PRAKTEK

KELOMPOK 4
GITA PUSPA ELISANDY
HELMI GUSTAV
KARLINA RISNAWATI
NURI HAERUN NISA
SIPTA APRILIANTI
SITI AHADIYAH ANDRIANI
VAHMI IRFANI

PRODI/ KELAS

S1/ 1B

PENGERTIAN MAL PRAKTEK


Mal praktek berasal dari kata mal practice dalam bahasa Inggris . Secara harfiah, mal
berarti salah, dan practice berarti pelaksanaan atau tindakan, sehingga mal praktek
berarti pelaksanaan atau tindakan yang salah. Jadi, mal praktek adalah tindakan yang salah
dalam pelaksanaan suatu profesi. Istilah ini bisa dipakai dalam berbagai bidang, namun lebih
sering dipakai dalam dunia kedokteran dan kesehatan.
World Medical Association (1992) mendefinisikan mal praktek medis sebagai
perbuatan dokter yang meliputi kegagalan memenuhi standar dalam penanganan kondisi pasien,
atau kekurangterampilan / ketidakompetesian, atau karena kelalaian dalam memberikan asuhan
kedokteran kepada pasien, yang merupakan penyebab langsung dari cedera pada pasien.
Kelalaian terjadi karena seseorang melakukan (commission) atau tidak melakukan (omission)
yang seharusnya dilakukan oleh orang lain yang memiliki kualifikasi yang sama pada suatu
keadaan dan situasi yang sama.

BENTUK-BENTUK MAL PRAKTEK


Tidak Punya Keahlian
Yang dimaksudkan di sini adalah melakukan praktek pelayanan kesehatan tanpa memiliki
keahlian, baik tidak memiliki keahlian sama sekali dalam bidang kedokteran, atau memiliki
sebagian keahlian tapi bertindak di luar keahliannya. Orang yang tidak memiliki keahlian di
bidang kedokteran kemudian nekat membuka praktek.
Menyalahi Prinsip-Prinsip Ilmiah
Yang dimaksud dengan pinsip ilmiah adalah dasar-dasar dan kaidah-kaidah yang telah baku dan
biasa dipakai oleh para dokter, baik secara teori maupun praktek, dan harus dikuasai oleh dokter
saat menjalani profesi kedokteran.
Ketidaksengajaan
Ketidaksengajaan adalah suatu kejadian (tindakan) yang orang tidak memiliki maksud di
dalamnya. Misalnya, tangan dokter bedah terpeleset sehingga ada anggota tubuh pasien yang
terluka. Bentuk mal praktek ini tidak membuat pelakunya berdosa, tapi ia harus
bertanggungjawab terhadap akibat yang ditimbulkan.

4.

Sengaja Menimbulkan Bahaya


Maksudnya adalah membahayakan pasien dengan sengaja. Ini adalah bentuk mal praktek yang
paling buruk. Tentu saja sulit diterima bila ada dokter atau paramedis yang melakukan hal ini,
kasus seperti ini terhitung jarang dan sulit dibuktikan karena berhubungan dengan isi hati orang.
Biasanya pembuktiannya dilakukan dengan pengakuan pelaku, meskipun mungkin juga faktor
kesengajaan ini dapat diketahui melalui indikasi-indikasi kuat yang menyertai terjadinya mal
praktek yang sangat jelas. Misalnya, adanya perselisihan antara pelaku mal praktek dengan
pasien atau keluarganya.
PEMBUKTIAN MAL PRAKTEK
1.
Pengakuan Pelaku Mal Praktek
Adanya pengakuan dari diri pelaku mal praktek. Pengakuan dari diri pelaku biasanya
menunjukkan kejujuran atas apa yang terjadi.
2.

Kesaksian

Pelaku mal praktek dinyatakan bersalah apabila ada kesaksian dari orang lain yang mengetahui
bagaimana mal praktek itu terjadi.

3.
Catatan Medis
Yaitu catatan yang dibuat oleh dokter dan paramedis, karena catatan tersebut dibuat agar bisa
menjadi referensi saat dibutuhkan. Jika catatan ini valid, ia bisa menjadi bukti yang sah.

BENTUK TANGGUNG JAWAB MAL PRAKTEK


1.
Qishash
Qishash ditegakkan jika terbukti bahwa dokter melakukan tindak mal praktek sengaja untuk
menimbulkan bahaya, dengan membunuh pasien atau merusak anggota tubuhnya.
2.
Dhamn (Tanggung Jawab Materiil Berupa Ganti Rugi Atau Diyat)
Bentuk tanggung jawab ini berlaku untuk bentuk mal praktek berikut
:
a.

Pelaku mal praktek tidak memiliki keahlian, tapi pasien tidak mengetahuinya, dan tidak

ada kesengajaan dalam menimbulkan bahaya.

b.

Pelaku memiliki keahlian, tapi menyalahi prinsip-prinsip ilmiah.

c.

Pelaku memiliki keahlian, mengikuti prinsip-prinsip ilmiah, tapi terjadi kesalahan tidak

disengaja.
d.

Pelaku memiliki keahlian, mengikuti prinsip-prinsip ilmiah, tapi tidak mendapat izin dari

pasien, wali pasien atau pemerintah, kecuali dalam keadaan darurat.


3.
Ta'zr berupa hukuman penjara, cambuk, atau yang lain
Ta'zr berlaku untuk dua bentuk mal praktek :
a.

Pelaku mal praktek tidak memiliki keahlian, tapi pasien tidak mengetahuinya, dan tidak

ada kesengajaan dalam menimbulkan bahaya.


b.

Pelaku memiliki keahlian, tapi menyalahi prinsip-prinsip ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA
http://bestabuabdullah.blogspot.com/2010/10/malpraktek-menurut-syariatislam.html

Anda mungkin juga menyukai