Pengurangan subsidi BBM kecuali bagi transportasi Umum. Subsidi dialihkan untuk
2.
3.
4.
5.
Polisi harus menegakkan hukum secara konsisten sebagaimana diatur dalam Pasal 200 UU
8.
9.
Sejatinya, sektor yang berkaitan dengan pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan dan
transportasi tidak patut dibiarkan untuk diurus oleh swasta tanpa aturan ketat dan
penegakan law enforcement yang kuat. Justru Negara mesti lebih berperan terhadap
pelayanan publik sektor angkutan umum agar kebijakannya berpihak pada masyarakat luas.
Sehingga, kenyamanan dan keamanan mesti hal pertama dan utama yang dirasakan publik.
Di moda transportasi angkutan umum seperti mikrolet, metromini serta bis penghapusan
sistem setoran terhadap sopir yang diberlakukan majikan perlu dilakukan. Karena kita tahu
bahwa salah satu penyebab sopir bertindak ugal-ugalan di jalan raya akibat sistem setoran ini.
Para sopir berdalih mengejar setoran sehingga seolah menjadi pembenaran bagi mereka untuk
kebut-kebutan di jalan. Perlu pola majikan-sopir yang baru menggantikan sistem setoran ini.
Bis Damri dan busway yang beroperasi tidak menggunakan sistem setoran terbukti berhasil
baik dan juga relatif nyaman dan aman. Pengoprarsian busway dan Bis Damri merupakan
contoh baik yang patut ditiru dan ditular-ratakan pada moda transportasi lain yang masih
belum layak.
11. Terapkan Prosedur Pelayanan dengan Ketat Tegas dan Konsisten
Dalam tataran teori perubahan perilaku (tokohnya seperti Ivan Pavlov, Thorndike atau
Skinner) diungkap bahwa perilaku manusia itu dapat dirubah dengan cara "memaksa" nya
berubah seperti yang kita inginkan. "Pemaksaan" yang dilakukan tentu melalui suatu
mekanisme atau sistem perubahan perilaku. Prosedur baku pelayanan atau dikenal dengan
SOP pelayanan merupakan satu sistem dalam merubah perilaku manusia. SOP tersebut
merupakan bentuk komitmen pengelola dan pemangku kepentingan transportasi umum agar
terdapat pelayanan yang standar. Dari sisi manajemen bisnis modern pembakuan prosedur
pelayanan penumpang sepatutnya diterapkan secara ketat, ajek dan konsisten agar tercapai
kepuasan dan kenyamanan bagi penumpang.
Penerapan yang ajek, dan konsisten sangat dibutuhkan. Tentu penerapan SOP pelayanan
disertai pengawasan memadai oleh bagian internal control yang secara periodik melakukan
pengawasan, pencegahan dan penindakan sebagaimana mestinya. Bagian ini harus kuat dan
memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan SOP. Bagian ini pula yang mensosialisasikan
penggunaan SOP dalam berbagai bentuk program kegiatan seeprti pelatihan, sehingga SOP
dapat dijiwai oleh segenap petugas transportasi umum di lapangan.
Sosialisasi SOP kepada para pengguna transportasi umum menjadi suatu kebutuhan.
Manajemen terbuka dengan menerima masukan, kritik, saran, sehingga pelayanan
transportasi masal tidak terdegradasi kualitasnya sebagaimana dirasakan. Jika pemangku
kepentingan melaksanakan SOP pelayanan dengan baik disertai pengawasan dan penegakan
aturan yang tegas berwibawa, maka kenyamanan dan keamanan transportasi umum kelak
akan dinikmati. Jika Pemerintah mencanangkan zero accident , maka terapkanlah SOP secara
ketat dan tegas.