Anda di halaman 1dari 19

METODOLOGI PENELITIAN

Adalah ilmu tetang cara atau metode


bagimana meneliti, atau cara penelitian
Penelitian,
Riset (Research),
Penyelidikan,
Investigasi
Adalah:
UPAYA UNTUK MENEMUKAN FAKTA
(KEGIATAN UNTUK MENCARI KEBENARAN)

PENELITIAN
(RISET)
Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis

dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip (Webster).


Penelitian adalah suatu metoda studi yang dilakukan
seseorang melalui penyelidikan hati-hati dan
sempurna terhadap masalah sehingga diperoleh
pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut
(Hillway)
Penelitian adalah pencariaan atas sesuatu (inquary)
secara sistematis dengan penekanan tdilakukan
terhadap masalah yang dirasakan.
Penelitian adalah suatu proses untuk memperoleh ilmu
pengetahuan atu kebenaran ilmiah (truth).

KEBENARAN ILMIAH DAN


KEBENARAN NON ILMIAH
NON PENELITIAN

NON ILMIAH

KEBENARAN

PENELITIAN

ILMIAH

PENEMUAN KEBENARAN
NON ILMIAH
1. Secara Kebetulan:
Penemuan secara tidak sengaja
2. Secara Common sense (akal sehat):
Penemuan sesuatu berdasarkan akal sehat
3. Melalui Wahyu:
Kebenaran diperoleh dari wahyu Tuhan,
misalnya dogma agama
4. Intuitif:
Kebenaran berdasarkan instuitif, melalui
proses diluar penalaran atau diluar proses
berpikir.

5.

Karena Otoritas (wibawa)

Kebenaran diterima karena pengaruh dari

otoritas atau kewibawaan seseorang

6.

Melalui Trial and error:

Kebenaran diperoleh dari pengulangan-

pengulangan usaha atau kegiatan.

7.

Melalui Spekulasi:

Penemuan kebenaran ini sedikit lebih tinggi

tarafnya dari trial and error.


Pada trial and error tak ada panduan,
sedangkan pada spekulasi dibimbing oleh
pertimbangan-pertimbangan meskipun kurang
dipikirkan secara masak.

KEBENARAN ILMIAH
1.
Kebenaran ilmiah adalah ilmu
pengetahuan.
2.
Kebenaran ilmiah (ilmu) diperoleh
melalui penelitian.
3.
Penelitian dilakukan dengan
menggunakan cara (metoda) tertentu yang
disebut metode ilmiah (scientific method)
4.
Metode ilmiah = metoda penelitian

KRITERIA DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN


Metoda ilmiah

Kriteria

1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip2 analisis
4. Menggunakan hipotesisis
5. Menggunakan ukuran obyektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi

Langkah-langkah

1. Merumuskan tujuan penelitian


2. Membangun sebuah bibliografi---
Kerangka teori
1. Memilih dan mendefinisikan masalah
4. Membangun kerangka konsep dan hipotesis penelitian
5. Menentukan rancangan penelitian,
termasuk metoda dan instrumen,metoda
mengolah dan analisisdata penelitian
6. Mengumpulkan data
7. Mengolah dan analisis data
8. Membuat laporan

JENIS-JENIS PENELITIAN
Berdasarkan sifatnya:
Penelitian dasar (basic research):
Penelitian murni untuk pencarian sesuatu yang

didasari keingintahuan terhadap sesuatu, tanpa


memikirkan atau pertimambangan praktis atau
terapan.
Hasilnya pengetahuan umum dang pengertianpengertian tentang alam serta hukum-hukumnya

Penelitian terapan (applied research):


Penyelidikan sistematik terhadap suatu masalah yang
hasilnya untuk digunakan untuk keperluan tertentu.
Hasil penelitian merupakan aplikasi baru dari
penelitian yang telah ada.

Berdasarkan tujuannya:
Penelitian peonjelajahan (eksploratif):
Menemukan problematik-problimatik baru

Peneltian pengembangan:
Mengembangkan pengetahuan atau teori baru
Penelitian verifikatif:
Menguji kebenaran suatu suatu teori yang telah

ada

Berdasarkan tempat (sumber data):


Penelitian perpustakaan (library research)
Penelitian laboratorium (laboratory research)
Penelitian lapangan (field research)
Berdasarkan metodanya:
Penelitian survai (survey research method)
Penelitian eksperimen (experimental research
method).

PENELITIAN KESEHATAN
Penelitian kedokteran
Penelitian percobaan obat (clinical trial)
Penelitian kesehatan masyarakat:
Penelitian survai:
Suatu penyelidikan dimana informasi dilakukan, tanpa

melakukan ekperimen atau percobaan terlebih dahulu

Penelitian eksperimen:
Suatu penelitian dengan melakukan percobaan terlebih

dahulu kemudian mengukur pengaruh dari percobaan


tersebut.
Melakukan intervensi atau percobaan terhadap variabel,
untuk mengetahui perubahan variabel tersebut.
Penelitian evaluatif:
Menilai manfaat upaya pelayanan kesehatan

PENELITIAN SURVAI
Survai deskriptif:
Mendiskripsikan atau menggambarkan
fenomena atau karakteristik suatu populasi
Survai analitik:
Mencari penjelasan hubungan antara
fenomena-fenomena yang terjadi dalam
kelompok:
Ditingkat kelompok
Ditingkat individu:
Cross sectional
Retrospektif
Prospektif.

Ditingkat kelompok:
Membandingkan kelompok-kelompok di
populasi.
Contoh: Kelompok penduduk pedesaan dan
perkotaan, dibandingkan mengenai angka
penyakit jantung koroner dan konsumsi ratarata lemak hewani.
Ditingkat individu:
Seperti pada survai tingkat kelompok, tetapi

menggunakan informasi tiap-tiap individu


dalam kelompoknya.

SURVAI POTONG SILANG


(CROSS SECTIONAL)
Kausa (sebab) atau pengaruh dan akibat

atau yang dipengaruhi diukur secara


serentak.
Variabel independent (bebas) dan
dependent (terikat) diukur secara
serentak.
Kedua pengukuran dilakukan pada titik
waktu yang sama.
Misal:

Hubungan bentuk tubuh dengan hipertensi.


Hubungan antara celana ketat dengan tingkat

kesuburan
Hubungan antara merokok dengan Ca paru.

PENELITIAN SURVAI
RETROSPEKTIF
Tinjauan kebelakang, yakni mulai dengan

akibat (dependent) dan berjalan mundur


ke kausa yang diduga sebagai sebab.
Kelompok (orang-orang) yang menderita
penyakit (masalah kesehatan=kasus)
dibandingkan dengan kelompok
pembanding (kontrol), untuk menentukan
apakah mereka berbeda dalam pemaparan
mereka terhadap faktor penyebab (risiko).
Retrospektif = studi kasus kontrol (case
control study)

PENELITIAN SURVAI
PROSPEKTIF
Mulai dengan penyebab, kausa atau risiko,

dan berjalan ke depan menuju akibat atau


kasus.
Kelompok (individu-individu) yang terpapar
faktor risiko dan yang tidak terpapar, diikuti
untuk menentukan timbulnya penyakit
tertentu (akibat).
Contoh: kelompok ibu hamil dengan
anemia dan non anemia, diikuti sampai
melahirkan. Kemudian bayinya diukur
untuk membandingkan BBLR atau tidak
(normal).

POTONG SILANG, RETROSPEKTIF,


DAN PROSPEKTIF

Cross sectional
KAUSA
SEBAB
FAKTOR RISIKO

Retrospektif

Prospektif

TERPENGARUH
AKIBAT
KASUS

RANCANGAN PENELITIAN
CROSS SECTIONAL
POPPULAI
(SAMPEL)

FAKTOR RISIKO -

FAKTOR RISIKO +

EFEK +

EFEK -

EFEK +

EFEK -

RANCANGAN PENELITIAN
RETROSPEKTIF

FAKTOR RISIKO +
RETROSPEKTIF

EFEK +

FAKTOR RISIKO POPULAS


(SAMPEL)I
FAKTOR RISIKO +
RETROSPEKTIF
FAKTOR RISIKO -

EFEK -

DESAIN PENELITIAN
PROSPEKTIF (COHORT)
EFEK +
FAKTOR RISIKO + PROSPEKTIF
EFEK POPULAI
(SAMPEL)
EFEK +
FAKTOR RISIKO - PROSPEKTIF
EFEK --

Anda mungkin juga menyukai