Anda di halaman 1dari 4

A.

Sifat-sifat logam
Stronsium termasuk dalam logam alkali tanah dengan bentuk fisik putih keabu-abuan
atau logam kekuningan yang sangat reaktif secara kimia. Logam ini akan berubah warna menjadi
kuning ketika berkontak dengan udara. Memiliki titik lebur sebesar 769 C dan titik didih 1384
C. Unsur ini terdapat di dalam selestit dan strontianit.

90

Sr mempunyai lama waktu paruh

sebesar 28,9 tahun (Anonim, 2010).

B. Sumber pencemaran logam


Sejak tahun 1945 terjadi pelepasan secara berkala dari teknogenik radionuklida ke
lingkungan, adapun sumber utama kontaminasi adalah tes senjata nuklir di atmosfer, darat dan
perairan. Setelah kecelakaan Chernobyl terjadi peningkatan drastic kuantitas nuklir di
lingkungan. Di perairan radionuklida ada dalam bentuk larut dan tersebar dalam perairan yang
kemudian berpindah ke material biologis, sedimen dan partikel tersuspensi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi konsentrasi radionuklida di perairan adalah proses percampuran, penyebaran dan
interaksi dengan sedimen dan material biologis (Jati, 2012).
Pencemaran Isotop stronsium (90Sr) di perairan dapat berasal dari (Jati, 2012):
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penambangan, Pengolahan dan Proses Kimia Bahan Nuklir


Bahan Bakar Nuklir
Operasi Reaktor Nuklir
Pengelolaan Limbah Radioaktif
Proses Pembuatan Radionuklida
Penggunaan Radioisotop di Bidang Riset, Industri dan Kedokteran

C. Batas pencemar

Kadar maksimum 90 Sr di alam yaitu 10 pCi/L.

D. Metode penentuan
Pengukuran Konsentrasi Strontium 90 yaitu air laut yang sudah diasamkan ditambahkan
dengan NH4OH sampai pH sampel 5,5 sampai menghasilkan endapan Strontium yaitu
Sr(Ca)C2O4. Endapan tersebut dikumpulkan sedangkan cairannya dibuang. Endapan Sr(Ca)C 2O4
yang terbentuk ditambahkan dengan H2O dan HNO3 pekat dan kemudian didihkan selama 24 jam
sampai menghasilkan endapan Sr(NO3)2. Lalu endapan tersebut diproses lagi dengan
menggunakan alat yang bernama sonification, kemudian dilarutkan dalam H 2O dan 10 mg Fe3+
dan NH4OH yang kemudian akan menghasilkan endapan Fe(Y)(OH)3 (Jati, 2012).
Endapan yang terbentuk dibuang, sedangkan larutan yang terbentuk dicampur dengan
Na2CO3 jenuh yang akan menghasilkan endapan SrCO 3 dan didiamkan selama kurang lebih 20
hari. Setelah itu larutan ditambahkan dengan NH4OH agar pH larutan 8 sehingga akan
menghasilkan Y(OH)3 yang akan ditambhakan lagi dengan HNO3 selanjutnya dialirkan ke dalam
kolom kation yang terbuat dari Dowex 50 x 8 dengan ukuran 100-200. Dan larutkan (elute)
dengan asam 2-hydroxysobutyric sampai mendapatkan larutan Y yang kemudian ditambahkan
asam oxalic maka akan menghasilkan endapan Y2(C2O4)3. Kemudian disaring dengan kertas
saring dengan kertas saring. Endapan yang terbentuk diukur tingkat radiasi Stronsium 90 dengan
beta counting (Jati, 2012).
E. Cara Penanganan Limbah Radioaktif (Sr 90)
Penangan limbah radioaktif aktivitas rendah, sedang maupun aktivitas tinggi pada umumnya
mengikuti tiga prinsip, yaitu :
Memperkecil volumenya dengan cara evaporasi, insenerasi, kompaksi/ditekan.

Mengolah menjadi bentuk stabil (baik fisik maupun kimia) untuk memudahkan dalam
transportasi dan penyimpanan.
Menyimpan limbah yang telah diolah, di tempat yang terisolasi

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010, Stronsium, https://id.wikipedia.org/wiki/Stronsium, diakses pada tanggal 4
November 2015.
Jati, S. K., 2012, Distribusi Strontium 90 (Sr 90) dan Radium 226 (Ra 226) di Perairan Selatan
Jawa, Universitas Diponegoro, Sem arang.

Anda mungkin juga menyukai