HIV AIDS
Hepatitis C
Tutor : dr. Sorta Sibuea, Sp.Pd
Disusun oleh :
Ayu Setyowati
Baringin De Samakto
Nur ruwaida Isnaini
Objektif
Untuk menjelaskan kasus HIV-AIDS, dan
hepatitis C
Untuk mengetahui etiologi, patofisiologi
dan cara mendiagnosa HIV-AIDS,dan
hepatitis C
Untuk mengetahui penanganan kasus HIVAIDS, dan hepatitis C
Identitas
Tn. B
41 tahun
Suku Jawa-Indonesia
Status menikah,
Islam
Pekerjaan : buruh
Pendidikan terakhir: SMU
Jawa Timur
Keluhan Utama
Hipertensi disangkal
DM disangkal
Alergi obat disangkal
Asma disangkal
Sirosis hepatis 1 bulan SMRS, dirawat
di RS. Solo, diberikan obat namun pasien
lupa nama obatnya.
Hipertensi disangkal
ibu kandung pasien menderita DM
Alergi obat disangkal
Asma disangkal
Bapak kandung pasien meninggal karena
Hepatoma (hepatitis dan peminum alkohol)
Anamnesis sistem
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Dada
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran
: Composmentis
BMI
: 18,3
BBI
: 58,5
TD
: 120/80mmHg
RR
: 20x/menit
Nadi
: 82x/menit, reguler
Suhu
: 38,3C
tinggi badan
: 165 cm
berat badan
: 50 Kg
keadaan gizi
Sianosis
: negatif
edema umum
: negatif
Mobilitas
: aktif
Kulit
Warna
Jaringan parut
Pertumbuhan rambut
Suhu raba
Keringat
Turgor
Ikterus
edema
:
:
:
:
:
:
:
:
sawo matang
merata
normal
umum
cukup
negatif
Mata
Eksotalmus
Enoptalmus
Kelopak
Konjungtiva
Sklera
Lapang penglihatan
Deviasi konjungae
Visus
Gerakan mata
Tekanan bola mata
Nistagmus
Telinga
Serumen : -/ Cairan : -/ Penyumbatan : -/ Perdarahan : -/-
Hidung :
Bagian luar
Septum
Sekret
Deformitas
Penyumbatan
Perdarahan
: bentuk biasa
: ditengah
: -/:: -/: -/-
Mulut
Bibir
Langit-langit
Gigi geligi
Faring
Tonsil
Bau pernapasan
Trismus
Leher
Kelenjar gondok
Kaku kuduk
Trakea
Tumor
Tekanan vena jugularis
: tidak teraba
membesar
: negatif
: ditengah
:: 5 - 3 mmH20
Dada
Bentuk
Pembuluh darah
: biasa
: tidak terlihat
Paru-paru
-ins : simetris kanan dan
kiri
-pal: vf kanan=kiri
-per: sonor kanan=kiri
kanan: paru-hepar IC
V mid clavicularis
dextra
kiri: paru- lambung IC
VIII axilaris anterior
-aus: BND vesikuler,
rhonki +/+, wheezing -/-
Jantung
-ins : ichtus cordis terlihat
di IC V mid clavicularis
sinistra
-Pal: ichtus cordis teraba
di IC V mid clavicularis
sinistra
-Per : batas jantung kanan
IC IV sternalis dextra
batas jantung kiri IC V
mid clavicularis sinistra
-Aus : BJ I/II (N), Gallop (-),
murmur (-)
abdomen
Inspeksi
: Perut tampak buncit
Auskultasi
: Bising usus normoaktif
Palpasi
: Nyeri tekan (+) epigastrium dan
hipokondrika dextra
Hepar
Limpa
Ginjal
Perkusi
: 1 jari IC dextra
: Tidak teraba membesar
: Tidak teraba, NT (-/-)
NK CVA (-/-), Ballotement -/: timpani, NK (-)
Extremitas
Lengan
Otot
Tonus
normotonus/normotonus
Massa
-/Sendi
Gerakan
baik/baik
Kekuatan
baik/baik
Tungkai
Luka -/Varises
-/Otot baik/baik
Sendi baik/baik
Gerakan
normal/normal
Kekuatan
baik/baik
Oedema
-/-
Salient Feature
Pria
41 tahun
demam 3 hari, nyeri kepala, batuk tidak berdahak, BB
menurun + 10 kg dalam 1 bulan, BAK keruh seperti air teh,
riwayat sirosis hepatis 1 bulan yang lalu dan dirawat di Solo,
riwayat memakai narkoba lewat jarum suntik, riwayat seks
bebas tanpa pengaman, riwayat penyakit keluarga: ayah
hepatoma, ibu DM
BMI (18,3) BB kurang
Suhu : 38, 3 0
Mata : sklera ikterik +/+,
Mulut :bercak-bercak keputihan pada mukosa bukal dan
nyeri,
Thorax : ronkhi +/+
Abdomen : nyeri tekan hipochondrica dextra
Diagnosa masuk
Suspect Hepatitis virus akut
Kandidosis oral
Suspect HIV-AIDS
Diagnosa banding
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis fulminan
Kolesistitis
Kolelithiasis
Sirosis hepatis
Laboratorium
Imunoserologi HIV
Anti HIV :
-ELFA(antibodi)
: reaktif 9,35
-Rapid 1
: reaktif
-Rapid 2
: reaktif
Diagnostik molekuler
-CD4 absolut : 81 sel/ul
-CD4 %
:6%
-CD8 absolut : 976 sel/ul
-CD8 %
: 69 %
Kesan : Limfosit T helper kurang dan T supressor normal
Laboratorium
Kultur darah :
MO kultur (-)
Kultur sputum (uji resistensi) :
Sensitif : Ampicillin/Sulbactam,
Amoxicillin/Clav.Acid,Gentamisin,Ciproflo
xacin,Tetrasiklin,Cefoperazon,Meropene
m,Cefotaxime,Ceftriaxone,Chlorampheni
col
Resisten: Amikasin dan fosfomicine
Diagnosa akhir
Sirosis Hepatis
HIV-AIDS
Hepatitis C kronik
CAP III B
Kandidosis oral
Hepatitis alkoholism
Tinjauan Pustaka
HIV AIDS
Pendahuluan
Definisi
AIDS (Aquired Imunodeficiency Syndrome)
dapat diartikan sebagai kumpulan gejala
atau penyakit yang disebabkan oleh
menurunnya kekebalan tubuh akibat
inveksi oleh virus HIV (Human
Imunodeficiency Virus) yang termasuk
famili retroviridae. AIDS merupakan tahap
akhir dari infeksi HIV(IPD UI)
AIDS
Acquired : di dapat bukan penyakit
keturunan
Immune : Sistem kekebalan tubuh
Deficiency : Kekurangan
Syndrome : Kumpulan gejala-gejala
penyakit
HIV
H: Human
I: Immunodeficiency
V: Virus
Virus penyebab AIDS
Melemahkan sistem kekebalantubuh
HIV/AIDS
Merupakan penyakit menular yang
mematikan yang disebabkan HIV
(Human Immunodeficiency Virus)
suatu virus darigolongan retrovirus.
Virus ini menyerang sistem kekebalan
tubuh mausia, dalam hal ini sel T
helper yang memiliki penanda CD4
Epidemiologi
Penularan HIV/AIDS terjadi akibat
melalui cairan tubuh yang mengandung
virus HIV yaitu melalui hubungan
sexual, baik homosexual maupun
heterosexual, jarum suntik pada
pengguna narkotika, tranfusi komponen
darah dan pada pengguna narkotika,
pekerja seks komersial dan
pelanggannya serta narapidana.(IPD UI)
Epidemiologi
PATOGENESIS
Setelah transmisi HIV jaringan limfoid
dan menginfeksi limfosit-TCD4 &
monosit/makrofag virus sel dengan
berikatan pada molekul CD4 dan reseptor
kemokin bereplikasi dan
mengintegrasikan dirinya dengan DNA
pejamu infeksi laten atau produksi virus
sebanyak 1010-1011 virion terbentuk setiap
hari dengan turnover sel-sel yang
terinfeksi oleh HIV hilangnya sel-sel CD4
secara progresif dan beberapa mekanisme
lain gangguan fungsi sistem imun
Kategori B
Kandidiasis orofaringeal
Kandidiasis vulvovaginal
Demam 38,5
Atau diare lebih dari 1 bulan
Herpes zoozster
Penyakit radang panggul
Kategori C
Kandidiasis pada bronkus trakea dan paru
Kandidiiasis esofagus
Kanker leher rahim
Kroptokokosis ekstrapulmonel
Ensefalopaty HIV
Herpes simpleks, ulkus kronis lebih dari 1 bulan
Limfoma inguinal blastik
Limfoma primer di otak
TB di berbagai tempat
Pneumoni berulang
HIV wasting sindrom
>500
sel/mm3
A1
B1
C1
200-499
Sel/mm3
A2
B2
C2
<200
sel/mm3
A3
B3
C3
Diagnosis
CDC merekomendasikan screening
untuk HIV dilakukan sebagai skrening
rutin dalam pelayanan kesehatan.
Diagnosis HIV bergantung pada
antibodi dan atau pendeteksian
terhadap HIV secara langsung.
Antibodi HIV biasanya muncul pada
2-12 minggu setelah infeksi.
Skrening test
Standar skrening untuk HIV adalah
Enzime Linked Immunoassay
(EIA,ELISA) untuk HIV-1, HIV-2, atau
keduanya.tes ini merupakan skrening
terbaik dengan sensitivitas sebesar
>99,5%.
Tes konfirmasi
Western blot(WB) untuk HIV-1 dan
HIV-2
Indirect Imunofluoresence antibody
assay (IFA) untuk HIV-1
Radioimmunoprecipitation antibody
assay (RIPA) untuk HIV -1
Lain-lain
ELISA untuk HIV-p24 antigen
Polimerase chain reaction (PCR)
untuk HIV-1
Penatalaksanaan
1. Terapi antiretroviral
2. Terapi infeksi sekunder atau infeksi
opurtunistik serta malignansi
3. Dukungan nutrisi berbasis
makronutrient dan mikronutrient
4. Konseling terhadap penderita
maupun keluarganya
5. Membudidayakan pola hidup sehat
Stadium klinis
WHO
II
III
IV
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
- Terdapat gejala konstitusional
seperti: nafsu makan berkurang, mual,
muntah, lemah, nyeri sendi, nyeri otot,
sakit kepala, fotofobia, faringitis,
batuk, coryza.
- Pasien mengeluhkan urinnya mulai
berwarna gelap (biasanya muncul 1-5
hari sebelum ikterik muncul)
PEMERIKSAAN FISIK
- Fase ikterik : hepar teraba
membesar, nyeri tekan pada kuadran
kanan atas, spleenomegaly dan
pembesaran KGB servikal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tes Fungsi Hati : Peningkatan serum
transaminase (ALT/ AST), Alkaline
phospatase, Bilirubin, Albumin.
- PCR (Polymerase Chain Reaction) :
HCV - RNA
- ELISA (Enzyme Linked
Immunosorbent Assay): Anti - HCV
PENATALAKSANAAN
Pengobatan hepatitis C adalah dengan
menggunakan interferon alfa dan
ribavirin.
Untuk interferon alfa, diberikan setiap 2
hari atau 3 kali seminggu dengan dosis 3
juta unit subkutan setiap kali pemberian.
Ribavirin : BB < 50 kg => 800 mg/hari
BB 50 70 kg => 1000 mg/hari
BB > 70 kg => 1200 mg/hari dibagi
dalam 2 kali pemberian.
TERIMAKASIH