Anda di halaman 1dari 72

CASE REPORT

HIV AIDS
Hepatitis C
Tutor : dr. Sorta Sibuea, Sp.Pd
Disusun oleh :
Ayu Setyowati
Baringin De Samakto
Nur ruwaida Isnaini

Objektif
Untuk menjelaskan kasus HIV-AIDS, dan
hepatitis C
Untuk mengetahui etiologi, patofisiologi
dan cara mendiagnosa HIV-AIDS,dan
hepatitis C
Untuk mengetahui penanganan kasus HIVAIDS, dan hepatitis C

Identitas
Tn. B
41 tahun
Suku Jawa-Indonesia
Status menikah,
Islam
Pekerjaan : buruh
Pendidikan terakhir: SMU
Jawa Timur

Keluhan Utama

Demam 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


1 bulan SMRS

Muntah, sebanyak 3 kali,


isi makanan, darah (+),
BAB berdarah warna
kehitaman, konsistensi
padat, BAK keruh berwarna
seperti air teh, nafsu
makan berkurang, berat
badan pasien berkurang
dari 60 kg menjadi 50 kg.
Dirawat di Solo selama 1
minggu. Pasien tidak ingat
jenis obat-obatan yang
diberikan.

Riwayat Penyakit Sekarang


3 hari SMRS

demam, suhu tidak


diukur, lebih tinggi saat
malam hari, turun pada
pagi hari, menggigil
disangkal, nyeri kepala
(+),mual (-), muntah(-)
BAB tidak ada kelainan,
BAK berwarna seperti
air teh, nyeri saat
berkemih disangkal

Riwayat Penyakit Sekarang


2 hari SMRS

demam, suhu tidak


diukur, lebih tinggi
saat malam hari, turun
pada pagi hari,
menggigil disangkal,
nyeri kepala (+), batuk
(+),tidak berdahak,
BAB dan BAK tidak
ada kelainan,

Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi disangkal
DM disangkal
Alergi obat disangkal
Asma disangkal
Sirosis hepatis 1 bulan SMRS, dirawat
di RS. Solo, diberikan obat namun pasien
lupa nama obatnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Hipertensi disangkal
ibu kandung pasien menderita DM
Alergi obat disangkal
Asma disangkal
Bapak kandung pasien meninggal karena
Hepatoma (hepatitis dan peminum alkohol)

Riwayat kehidupan sosial


Riwayat menggunakan jarum suntik sejak umur 17
tahun, mengkonsumsi ganja, putau,shabu-shabu,
berhenti kurang lebih 1 tahun yang lalu.
Riwayat minum minuman beralkohol sejak usia 15
tahun (+ 30 tahun), dalam seminggu menghabiskan
2 botol jenisnya anggur kolesom. Berhenti kurang
lebih 1 tahun yang lalu.
Riwayat berhubungan seksual di luar istri, berganti
pasangan dalam 1 tahun terakhir sebanyak 3 kali.
Tidak memakai kondom.
Merokok selama kurang lebih 30 tahun, 1 bungkus
perhari, kretek, sampai sekarang masih merokok.

Anamnesis sistem
Kepala

: nyeri kepala (+)

Mata

: tidak ada keluhan

Telinga

: tidak ada keluhan

Hidung

: tidak ada keluhan

Mulut

: tidak ada keluhan

Tenggorokan : batuk-batuk, tidak berdahak


Leher

: tidak ada keluhan

Dada

: tidak ada keluhan

Abdomen (lambung/ usus):


tidak ada keluhan
Saluran kemih / alat kelamin : kencing
keruh seperti air teh

Saraf dan otot :


tidak ada keluhan
Ekstremitas : tidak ada keluhan

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum

: Tampak sakit sedang

Kesadaran

: Composmentis

BMI

: 18,3

BBI

: 58,5

TD

: 120/80mmHg

RR

: 20x/menit

Nadi

: 82x/menit, reguler

Suhu

: 38,3C

tinggi badan

: 165 cm

berat badan

: 50 Kg

keadaan gizi

: Kurus (18,3 (BMI ))

Sianosis

: negatif

edema umum

: negatif

Mobilitas

: aktif

Kulit
Warna
Jaringan parut
Pertumbuhan rambut
Suhu raba
Keringat
Turgor
Ikterus
edema

:
:
:
:
:
:
:
:

sawo matang
merata
normal
umum
cukup
negatif

Kelenjar getah bening


Sub mandibula
: tidak teraba membesar
Supraklavikula
: tidak teraba membesar
Leher
: tidak teraba membesar
Lipat paha
: tidak teraba membesar
Kepala
Ekspresi wajah : biasa
Rambut
: merata, tidak mudah dicabut
Simetris muka : simetris

Mata
Eksotalmus
Enoptalmus
Kelopak
Konjungtiva
Sklera
Lapang penglihatan
Deviasi konjungae
Visus
Gerakan mata
Tekanan bola mata
Nistagmus

::: tidak ada kelainan


: tidak anemis
: ikterik +/+
: sama dengan pemeriksa
:: baik
: normal
: normal
:-

Telinga
Serumen : -/ Cairan : -/ Penyumbatan : -/ Perdarahan : -/-

Hidung :

Bagian luar
Septum
Sekret
Deformitas
Penyumbatan
Perdarahan

: bentuk biasa
: ditengah
: -/:: -/: -/-

Mulut
Bibir
Langit-langit
Gigi geligi
Faring
Tonsil
Bau pernapasan
Trismus

:tidak ada kelainan


: bercak-bercak
keputihan, nyeri (+)
: baik
: tidak hiperemis
: T1-T1
: biasa
:-

Leher
Kelenjar gondok

Kaku kuduk
Trakea
Tumor
Tekanan vena jugularis

: tidak teraba
membesar
: negatif
: ditengah
:: 5 - 3 mmH20

Dada
Bentuk
Pembuluh darah

: biasa
: tidak terlihat

Paru-paru
-ins : simetris kanan dan
kiri
-pal: vf kanan=kiri
-per: sonor kanan=kiri
kanan: paru-hepar IC
V mid clavicularis
dextra
kiri: paru- lambung IC
VIII axilaris anterior
-aus: BND vesikuler,
rhonki +/+, wheezing -/-

Jantung
-ins : ichtus cordis terlihat
di IC V mid clavicularis
sinistra
-Pal: ichtus cordis teraba
di IC V mid clavicularis
sinistra
-Per : batas jantung kanan
IC IV sternalis dextra
batas jantung kiri IC V
mid clavicularis sinistra
-Aus : BJ I/II (N), Gallop (-),
murmur (-)

abdomen
Inspeksi
: Perut tampak buncit
Auskultasi
: Bising usus normoaktif
Palpasi
: Nyeri tekan (+) epigastrium dan
hipokondrika dextra

Hepar
Limpa
Ginjal
Perkusi

: 1 jari IC dextra
: Tidak teraba membesar
: Tidak teraba, NT (-/-)
NK CVA (-/-), Ballotement -/: timpani, NK (-)

Extremitas
Lengan
Otot
Tonus
normotonus/normotonus
Massa
-/Sendi
Gerakan
baik/baik
Kekuatan
baik/baik
Tungkai
Luka -/Varises
-/Otot baik/baik
Sendi baik/baik
Gerakan
normal/normal
Kekuatan
baik/baik
Oedema
-/-

Salient Feature
Pria
41 tahun
demam 3 hari, nyeri kepala, batuk tidak berdahak, BB
menurun + 10 kg dalam 1 bulan, BAK keruh seperti air teh,
riwayat sirosis hepatis 1 bulan yang lalu dan dirawat di Solo,
riwayat memakai narkoba lewat jarum suntik, riwayat seks
bebas tanpa pengaman, riwayat penyakit keluarga: ayah
hepatoma, ibu DM
BMI (18,3) BB kurang
Suhu : 38, 3 0
Mata : sklera ikterik +/+,
Mulut :bercak-bercak keputihan pada mukosa bukal dan
nyeri,
Thorax : ronkhi +/+
Abdomen : nyeri tekan hipochondrica dextra

Diagnosa masuk
Suspect Hepatitis virus akut
Kandidosis oral
Suspect HIV-AIDS

Diagnosa banding

Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis fulminan
Kolesistitis
Kolelithiasis
Sirosis hepatis

Saat Masuk (30/06/2010)


Demam, nyeri kepala, BAK seperti air teh,
Suhu 38,3 0 C, mata ikterik +/+, nyeri tekan (+)
epigastrium, hipochondrica dextra
Hb: 14,10 Leuko : 6.01, LED: 102
B/E/Nb/Ns/L/M: 1/1/0/63/23/12, GDS:
102mg/dl. Trombosit: 26,2 rb/uL, SGOT:
42U/L;SGPT: 19U/L, Na/K/Cl: 130,9/3,42/95,6
Th/ diet lunak 2400 kal/hari, IUFD RL 500cc/8
jam, mm: Cefotaxime 3x1 gr, paracetamol
3x1,lanzoprazole 1x40 mg,lactulac 2x30 cc,
mycostatin drop 4x1, curcuma 3x1 tab,sukrafalt
syr

Hari Pertama (1/07/2010)


Demam (+), BAK normal, batuk tidak berdahak
Suhu: 380 C, mata : conjungtiva anemis +/+,sklera ikterik +/+,
Abdomen : nyeri tekan (+)epigastrium dan hipochondrica dextra
DARAH LENGKAP:
Hb :11 g/dl;Eri :3.57jt/ul;Leu : 5.39 rb/ul;HJ:2/1/1/45/35/16;Ht :
33.7 %;trom : 115 rb/ul ;LED : 110 mm/jam; Albumin : 2.04
g/dl;Bil total : 2.73 mg/dl;Bil direk : 1.84 mg/dl;Bil indirek : 1.89
mg/dl;SGOT : 162 U/L;SGPT : 58 U/ml ;Natrium: 127.9
mmol/L; IMONOSEROLOGI HIV : Positif
Th/ diet lunak (2400 kal/hari),IVFD RL I/6 jam +1 amp decynon /24
jam. Mm: Cefotaxime inj 3x1 gr, lansoprazole 40 mg 1x1,
cotrimoksazol 2x2,Paracetamol 3x1 tab,lactulac 2x30cc,DMP 15 mg
3x1,mycostatin drop 4x1
Periksa CD4, CD8 dan darah samar feses

Hari kedua (2/07/2010)


Demam (+), BAK normal, sulit tidur
Suhu: 37,80 C, sklera ikterik +/+, Abdomen : nyeri
tekan (-) hipochondrica dextra

BTA 1, BTA 2, dan BTA 3 : (-) ;


HBsAG( );Anti HBs (-)
Anti HCV (+), darah samar feses (-)
Th/ diet lunak (2400 kal/hari),IVFD
Aminoleban/24 jam. Mm: Cefotaxime inj 3x1 gr,
lansoprazole 40 mg 1x1, Paracetamol 3x1
tab,cotrimoksazole 2x2, lactulac 2x30mg,
mycostatin drop 4x1, alprazolam 1x1

Hari ketiga (3/07/10)


Demam (+),nyeri kepala (+), batuk(+),
sesak (+)
RR : 30x, S: 37, 90 C, Sklera ikterik +/+,
rhonki +/+
Th/ diet lunak 2400 kal, IVFD
Aminoleban/24 jam, mm/ Cefotaxime inj 3x1
gr, lansoprazol 40 mg 1x1, Paracetamol 3x1 tab,
lactulac 2x30mg, cotrimoksazol 2x2, mycostatin
drop 4x1, PCT tab 3x1, Fluimucyl sach 3x1

Foto thorax 3/07/10

Laboratorium

Imunoserologi HIV
Anti HIV :
-ELFA(antibodi)
: reaktif 9,35
-Rapid 1
: reaktif
-Rapid 2
: reaktif
Diagnostik molekuler
-CD4 absolut : 81 sel/ul
-CD4 %
:6%
-CD8 absolut : 976 sel/ul
-CD8 %
: 69 %
Kesan : Limfosit T helper kurang dan T supressor normal

Laboratorium
Kultur darah :
MO kultur (-)
Kultur sputum (uji resistensi) :
Sensitif : Ampicillin/Sulbactam,
Amoxicillin/Clav.Acid,Gentamisin,Ciproflo
xacin,Tetrasiklin,Cefoperazon,Meropene
m,Cefotaxime,Ceftriaxone,Chlorampheni
col
Resisten: Amikasin dan fosfomicine

Diagnosa akhir
Sirosis Hepatis
HIV-AIDS
Hepatitis C kronik
CAP III B
Kandidosis oral
Hepatitis alkoholism

Tinjauan Pustaka
HIV AIDS

Pendahuluan
Definisi
AIDS (Aquired Imunodeficiency Syndrome)
dapat diartikan sebagai kumpulan gejala
atau penyakit yang disebabkan oleh
menurunnya kekebalan tubuh akibat
inveksi oleh virus HIV (Human
Imunodeficiency Virus) yang termasuk
famili retroviridae. AIDS merupakan tahap
akhir dari infeksi HIV(IPD UI)

AIDS
Acquired : di dapat bukan penyakit
keturunan
Immune : Sistem kekebalan tubuh
Deficiency : Kekurangan
Syndrome : Kumpulan gejala-gejala
penyakit

HIV

H: Human
I: Immunodeficiency
V: Virus
Virus penyebab AIDS
Melemahkan sistem kekebalantubuh

HIV/AIDS
Merupakan penyakit menular yang
mematikan yang disebabkan HIV
(Human Immunodeficiency Virus)
suatu virus darigolongan retrovirus.
Virus ini menyerang sistem kekebalan
tubuh mausia, dalam hal ini sel T
helper yang memiliki penanda CD4

Adanya infeksi HIV penderita akan


mengalami:
- penurunan daya imunitas
- munculnya beberapa kondisi yang
disebabkan penurunan daya
imunitas/AIDS

Epidemiologi
Penularan HIV/AIDS terjadi akibat
melalui cairan tubuh yang mengandung
virus HIV yaitu melalui hubungan
sexual, baik homosexual maupun
heterosexual, jarum suntik pada
pengguna narkotika, tranfusi komponen
darah dan pada pengguna narkotika,
pekerja seks komersial dan
pelanggannya serta narapidana.(IPD UI)

Epidemiologi

PATOGENESIS
Setelah transmisi HIV jaringan limfoid
dan menginfeksi limfosit-TCD4 &
monosit/makrofag virus sel dengan
berikatan pada molekul CD4 dan reseptor
kemokin bereplikasi dan
mengintegrasikan dirinya dengan DNA
pejamu infeksi laten atau produksi virus
sebanyak 1010-1011 virion terbentuk setiap
hari dengan turnover sel-sel yang
terinfeksi oleh HIV hilangnya sel-sel CD4
secara progresif dan beberapa mekanisme
lain gangguan fungsi sistem imun

Faktor Resiko Terinfeksi HIV


1. Perilaku beresiko tinggi:
- Hubungan seksual dengan pasangan beresiko
tinggi tanpa menggunakan kondom
- Penggunaan narkotika intravena, terutama bila
pemakaian jarum secara bersama tanpa sterilisasi
memadai.
- Hubungan seksual yang tidak aman: multipatner,
pasangan seks invidu yang diketahui terinfeksi
HIV, kontak seks peranal
2. Mempunyai riwayat infeksi menular seksual.
3. Riwayat menerima tranfusi darah berulang tanpa
tes penapisan.
4. Riwayat perlukaan kulit, tato, tindik, atau
sirkumsisi dengan peralatan yang tidak steril.

Pembagian HIV menurut


CDC
Kategori klinis A
Infeksi asimtomatis
Limfadenopaty generalisata yang
menetap
Infeksi HIV akut primer dengan
penyakit penyerta atau adanya
riwayat infeksi HIV akut.

Kategori B
Kandidiasis orofaringeal
Kandidiasis vulvovaginal
Demam 38,5
Atau diare lebih dari 1 bulan
Herpes zoozster
Penyakit radang panggul

Kategori C
Kandidiasis pada bronkus trakea dan paru
Kandidiiasis esofagus
Kanker leher rahim
Kroptokokosis ekstrapulmonel
Ensefalopaty HIV
Herpes simpleks, ulkus kronis lebih dari 1 bulan
Limfoma inguinal blastik
Limfoma primer di otak
TB di berbagai tempat
Pneumoni berulang
HIV wasting sindrom

Klasisfikasi klinis dan CD4 orang


dewasa menurut CDC
Limfosit
CD4

Kategori A Kategori B Kategori C


(Asimtomat (Simtomati (AIDS)
s)
is,infeksi
akut)

>500
sel/mm3

A1

B1

C1

200-499
Sel/mm3

A2

B2

C2

<200
sel/mm3

A3

B3

C3

Diagnosis
CDC merekomendasikan screening
untuk HIV dilakukan sebagai skrening
rutin dalam pelayanan kesehatan.
Diagnosis HIV bergantung pada
antibodi dan atau pendeteksian
terhadap HIV secara langsung.
Antibodi HIV biasanya muncul pada
2-12 minggu setelah infeksi.

Skrening test
Standar skrening untuk HIV adalah
Enzime Linked Immunoassay
(EIA,ELISA) untuk HIV-1, HIV-2, atau
keduanya.tes ini merupakan skrening
terbaik dengan sensitivitas sebesar
>99,5%.

Tes konfirmasi
Western blot(WB) untuk HIV-1 dan
HIV-2
Indirect Imunofluoresence antibody
assay (IFA) untuk HIV-1
Radioimmunoprecipitation antibody
assay (RIPA) untuk HIV -1

Lain-lain
ELISA untuk HIV-p24 antigen
Polimerase chain reaction (PCR)
untuk HIV-1

Penatalaksanaan
1. Terapi antiretroviral
2. Terapi infeksi sekunder atau infeksi
opurtunistik serta malignansi
3. Dukungan nutrisi berbasis
makronutrient dan mikronutrient
4. Konseling terhadap penderita
maupun keluarganya
5. Membudidayakan pola hidup sehat

Rekomendasi memulai terapi


antiretroviral penderita dewasa
menurut WHO (2006)

Stadium klinis
WHO

Pemeriksaan CD4 tidak dapat


dilakukan

Pemeriksaan CD4 dapat


dilakukan

ARV belum direkomendasikan

Terapi bila CD4 <200cel/mm3

II

ARV belum direkomendasi

Mulai terapi bila CD4


<200cel/mm3

III

Mulai terapi ARV

Pertimbangkan terapi bila


CD4 <350cel/mm3 dan mulai
ARV sebelum CD4 turun
<200cel/mm3

IV

Mulai terapi ARV

Mulai terapi ARV tanpa


memperhatikan jumlah CD4

Target utama VHC adalah sel-sel hati


dan mungkin juga sel limfosit B
melalui reseptor yang serupa sekali
dengan CD81.
Virus ini umumnya masuk ke dalam
darah melalui tranfusi dan kegiatan
kegiatan yang memungkinkan virus
ini langsung terpapar dengan sirkulasi
darah

Infeksi VHC merupakan masalah


yang besar karena pada sebagian
besar kasus dapat menjadi hepatitis
kronik yang dapat membawa pasien
pada sirosis hepatis dan kanker hati.

Progresifitas hepatitis kronik menjadi


sirosis hepatis tergantung beberapa
faktor resiko yaitu: asupan alkohol,
ko-infeksi dengan VHB atau HIV, jenis
kelamin laki-laki dan usia tua saat
terjadinya infeksi.

DIAGNOSIS
ANAMNESIS
- Terdapat gejala konstitusional
seperti: nafsu makan berkurang, mual,
muntah, lemah, nyeri sendi, nyeri otot,
sakit kepala, fotofobia, faringitis,
batuk, coryza.
- Pasien mengeluhkan urinnya mulai
berwarna gelap (biasanya muncul 1-5
hari sebelum ikterik muncul)

PEMERIKSAAN FISIK
- Fase ikterik : hepar teraba
membesar, nyeri tekan pada kuadran
kanan atas, spleenomegaly dan
pembesaran KGB servikal.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tes Fungsi Hati : Peningkatan serum
transaminase (ALT/ AST), Alkaline
phospatase, Bilirubin, Albumin.
- PCR (Polymerase Chain Reaction) :
HCV - RNA
- ELISA (Enzyme Linked
Immunosorbent Assay): Anti - HCV

Indikator yang paling sensitif untuk


infeksi VHC adalah adanya VHC-RNA
yang dapat terdeteksi beberapa hari
setelah terinfeksi dan akan menetap
selama terinfeksi VHC

PENATALAKSANAAN
Pengobatan hepatitis C adalah dengan
menggunakan interferon alfa dan
ribavirin.
Untuk interferon alfa, diberikan setiap 2
hari atau 3 kali seminggu dengan dosis 3
juta unit subkutan setiap kali pemberian.
Ribavirin : BB < 50 kg => 800 mg/hari
BB 50 70 kg => 1000 mg/hari
BB > 70 kg => 1200 mg/hari dibagi
dalam 2 kali pemberian.

Keberhasilan terapi dinilai 6 bulan


setelah pengobatan dihentikan dengan
memeriksa VHC-RNA.
Jika VHC-RNA (-) => maka pasien
dianggap mempunyai respon virologi
yang menetap.
Jika VHC-RNA (+) => maka pasien
dianggap kambuh
Transplantasi hati

Pada ko-infeksi HCV HIV, terapi


dengan interferon dan ribavirin dapat
diberikan bila jumlah CD4 pasien ini
> 200 sel/ ml. Bila CD4 kurang dari
nilai tersebut, respon terapi sangat
tidak memuaskan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Syndrom Croup
    Syndrom Croup
    Dokumen38 halaman
    Syndrom Croup
    Bungas Arisudana
    Belum ada peringkat
  • Asfiksia Neonatorum
    Asfiksia Neonatorum
    Dokumen23 halaman
    Asfiksia Neonatorum
    riahanazaramadini
    100% (1)
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Dokumen17 halaman
    Demam Tifoid
    Pundi Pandan Putri Pinanti
    Belum ada peringkat
  • Distress Pernafasan Neonatus
    Distress Pernafasan Neonatus
    Dokumen32 halaman
    Distress Pernafasan Neonatus
    Handhika Dhio Sumarsono
    Belum ada peringkat
  • Ensefalitis
    Ensefalitis
    Dokumen10 halaman
    Ensefalitis
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Difteri
    Difteri
    Dokumen23 halaman
    Difteri
    Pundi Pandan Putri Pinanti
    Belum ada peringkat
  • Sepsis Neonatus
    Sepsis Neonatus
    Dokumen15 halaman
    Sepsis Neonatus
    Bungas Arisudana
    Belum ada peringkat
  • Sakit Perut Pada Anak
    Sakit Perut Pada Anak
    Dokumen13 halaman
    Sakit Perut Pada Anak
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Demam Reumatik
    Demam Reumatik
    Dokumen14 halaman
    Demam Reumatik
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Referat THT
    Presentasi Referat THT
    Dokumen32 halaman
    Presentasi Referat THT
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • BRONKIOLITIS
    BRONKIOLITIS
    Dokumen17 halaman
    BRONKIOLITIS
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Alergi Kulit Pada Anak
    Alergi Kulit Pada Anak
    Dokumen24 halaman
    Alergi Kulit Pada Anak
    Sandra Anastasia Gultom
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen14 halaman
    Refer at
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Jaga Kepanitraan Klinik
    Jadwal Jaga Kepanitraan Klinik
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Jaga Kepanitraan Klinik
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Sakit Perut Pada Anak
    Sakit Perut Pada Anak
    Dokumen13 halaman
    Sakit Perut Pada Anak
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Yuk Print
    Yuk Print
    Dokumen28 halaman
    Yuk Print
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Alergi Kulit Pada Anak
    Alergi Kulit Pada Anak
    Dokumen24 halaman
    Alergi Kulit Pada Anak
    Sandra Anastasia Gultom
    Belum ada peringkat
  • CKB
    CKB
    Dokumen37 halaman
    CKB
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen24 halaman
    Referat
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Case Report 1
    Case Report 1
    Dokumen25 halaman
    Case Report 1
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Food Recall Tanggal 14-16 Juni 2015: Ria Hanaza Ramadini 1061050191
    Food Recall Tanggal 14-16 Juni 2015: Ria Hanaza Ramadini 1061050191
    Dokumen19 halaman
    Food Recall Tanggal 14-16 Juni 2015: Ria Hanaza Ramadini 1061050191
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Morpot 23 Desember 2014
    Morpot 23 Desember 2014
    Dokumen38 halaman
    Morpot 23 Desember 2014
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • PULPITISppt
    PULPITISppt
    Dokumen10 halaman
    PULPITISppt
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Case Report
    Case Report
    Dokumen20 halaman
    Case Report
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Cover Tetanus
    Cover Tetanus
    Dokumen1 halaman
    Cover Tetanus
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Case Report Interna
    Case Report Interna
    Dokumen23 halaman
    Case Report Interna
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Skabies Sudung
    Skabies Sudung
    Dokumen64 halaman
    Skabies Sudung
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen38 halaman
    Tetanus
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ria
    Tugas Ria
    Dokumen26 halaman
    Tugas Ria
    riahanazaramadini
    Belum ada peringkat