Anda di halaman 1dari 4

Apakah yang dimaksud Osteomalasia?

Osteomalasia adalah kondisi medis yang ditandai dengan nyeri pada tulang, nyeri
punggung dan kelemahan otot yang disebabkan karena melunaknya tulang akibat mineralisasi
yang tidak adekuat dari tulang (tulang tidak dikeraskan dengan mineralisasi dari kalsium dan
fosfat). Hal ini dikenal sebagai bentuk dewasa dari rakhitis dan disebabkan karena defisiensi
kalsium atau vitamin D. Vitamin D mengatur pembentukan yang tepat dari tulang dengan
meningkatkan penyerapan kalsium di dalam ginjal dan usus untuk meningkatkan kadar kalsium
dalam darah. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah membantu penyerapan kalsium oleh
tulang untuk membentuk matriks tulang. Defisiensi merupakan akibat dari paparan sinar
matahari yang tidak adekuat, kelainan fungsi penyerapan usus, yang menyebabkan tulang
menghancurkan matriks mineralnya untuk melepaskan kalsium ke dalam darah. Hal ini
menyebabkan perlunakan tulang. Oleh karena itu, penderita osteomalasia sangat rentan terhadap
jejas fraktur dan kelainan bentuk tulang. Untungnya, kondisi ini dapat ditangani secara mudah
dengan suplemen vitamin D tetapi memerlukan beberapa bulan untuk memperbaiki gejalanya

Pengertian
Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang ditandai dengan tidak memadainya
mineralisasi tulang. Pada orang dewasa osteomalasia bersifat kronis dan deformitasnya
skeletalnya tidak seberat pada anak-anak karena pertumbuhan skeletalnya telah selesai.
Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang yang
disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang diperlukan
untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan
matriks tulang berkurang.

Etiologi
Diperkirakan bahwa defek primernya adalah kekurangan vitamin D aktif (kalsitrol),
sebagai akibat kegagalan mineralisasi terjadilah perlunakan dan perlemahan kerangka tubuh,
menyebabkan nyeri, nyeri tekan skelet,dan perlengkungan tulang sertakarena fraktur patologi.
Penyebab utama osteomalasia yang terjadi setelah masa anak-anak ialah :
1. Menurunnya penyerapan vitamin D akibat penyakit bilier, penyakit mukosa usus halus
proksimal dan penyakit ileum.
2. Peningkatan katabolisme vitamin D akibat obat yang menyebabkan peningkatan kerja
enzim-enzim oksidase hati.
3. Gangguan tubulus renalis yang disertai terbuangnya fosfat

Patofisiologi
Ada berbagai kasus osteomalasia yang terjadi akibat gangguan umum metabolism mineral.
Faktor risiko terjadimya osteomalasia meliputi kekurangan dalam diet, malabsobsi, gastrektomi,
gagal ginjal kronik, terafi antikonvulsan berkepanjangan (fenitoin, fenobarbital), dan kekurangan
vitamin
D.
Tipe malnutrisi ( kekurangan asupan vitamin D sering berhubungan dengan asupan kalsium

jelek) terutama akibat kemiskinan, tapi memakan makanan dan kurangnya pengetahuan
mengenai nutrisi juga merupakan salah satu faktor. Selain itu juga akibat kurangnya terpajang
sinar
matahari.
Oateomalasia dapat pula terjadi sebagai akibat kegagalan absobsi kalsium atau kehilangan
kalsium berlebihan dari tubuh. Kelainan gastrointestinal dimana absorbsi lemak tidak memadai
sering menimbulkan osteomalasia melalui kehilangan vitamin D ( bersama dengan vitamin yang
larut lemak lainnya) dan kalsium, kalsium disekresi melalui feces dalam kombinasi dengan asam
lemak. Kelainan ini meliputi penyakit seliak, obstruksi traktus biliaris kronik, pankreatitis kronik
dan
reseksi
usus
halus.
Gagal ginjal berat mengakibatkan asidosis, kalsium yang tersedia dipergunakan menetralkan
asidosis, dan hormon paratiroid terus menyebabkan pelepasan kalsium dari kalsium skelet
sebagai usaha untuk mengembalikan pH fisiologis. Selama pelepasan kalsium skelet terusmenerus ini, terjadi fibrosis tulang dan kista tulang. Glumerulonefritis kronik, uropati obstruksi
dan keracunan logam berat mengakibatkan berkurangnya kadar fosfat serum dan demeneralisasi
tulang.
Penyakit hati dan ginjal pun dapat mengakibatkan kekurangan vitamin D karena keduanya
merupakan organ yang melakukan konversi vitamin D kebentuk aktif. Akhirnya
hiperparatiroidisme mengakibatkan deklasifikasi skelet dan artinya osteomalasia dengan
peningkatan ekskresi fosfat dalam urine.

Manifestasi klinik
Gejala yang paling sering dan paling mencemaskan pada osteomalasia adalah nyeri tulang
dan nyeri tekan tulang. Sebagai kekurangan kalsium biasanya terjadi kelemahan otot. Pasien
akan mengalami cara jalan bebek atau pincang. Pada penyakit yang telah lanjut tungkai jadi
melengkung karena tarikan otot dan berat tubuh. Vertebra yang melunak mengalami konpresi
sehingga mengalami pemendekan tinggi badan dan merusak bentuk thorax ( kifosis).
Sakrum terdorong ke bawah dan ke depan sedangkan pelvis tertekan kelateral. Kedua
deformitas tersebut menerangkan bentuk khas pelvis yang sering mengakibatkan perlunya
dilakukan seksio seraria pada wanita hamil yang terkena penyakit ini. Kelemahan dan ketidak
seimbangan mengakibatkan resiko jatuh dan fraktur.

Pemeriksaan penunjang
Pada foto X-ray jelas terlihat demineralisasi tulang secara umum. Pemeriksaan vertebra
memperlihatkan adanya patah tulang kompresi tanpa batas vertebra yang jelas.
Sedangkan pada pemeriksaan laboratorium memperlihatkan kadar kalsium fosfor yang
rendah dan peningkatan moderat kadar alkali fosfatase. Kalsium urine dan ekskresi kreatinin
rendah.
Sementara pada biopsi tulang menunjukkan peningkatan jumlah osteoid.

Penatalaksanaan
Berikut penanganan yang biasanya dilakukan pada penderita osteomalasia berdasarkan
penyebabnya:

1. Jika kekurangan kalsium.


Jalan satu-satunya memperbanyak konsumsi unsur kalsium sehingga memperkuat kerja
sel osteoblas (pembentuk tulang). Oleh sebab itu, makanan seperti sayur-sayuran, buah,
tahu, tempe, ikan teri, daging, yogurt, sangatlah disarankan. Suplemen kalsium dapat
ditambahkan baik yang berbentuk sirup atau tablet dengan konsumsi 1,5 gram per hari.
Kekurangan kalsium juga menyebabkan mudah mengalami kram pada otot tangan dan
kaki serta terganggunya tekanan darah.
2. Jika kekurangan vitamin D.
Perbanyak mengonsumsi makanan seperti ikan salmon, kuning telur, minyak ikan, dan
susu. Bisa juga dengan sering berjemur di bawah sinar matahari karena akan membantu
pembentukan vitamin D dalam tubuh. Waktu yang tepat untuk berjemur sekitar pukul 7 9 pagi dan sore pada pukul 16 -17. Berjemur di luar waktu tersebut justru berbahaya
karena matahari banyak mengeluarkan sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker
kulit dan katarak.
3. Jika karena gangguan ginjal atau hati
Langkah pertama adalah menyembuhkan dulu gangguan/penyakit tersebut. Biasanya
terapi yang dilakukan lebih lama karena gangguan ginjal maupun hati mengganggu
metabolisme penyerapan kalsium.
4. Jika karena pengaruh atau efek samping dari obat-obatan seperti steroid Maka konsumsi
obat itu harus segera dikurangi atau kalau bisa diganti dengan obat yang bisa menyerap
kalsium.
5. Jika
sudah
telanjur
mengalami
patah
tulang.
Mau tak mau harus dilakukan tindakan seperti gips untuk patah tulang di bagian lengan.
Kalau patah tulang di bagian tungkai atau tulang paha dilakukan dengan biopsi. Berbeda
patah tulang pada anak-anak relatif mudah tersambung kembali, yakni sekitar tiga
bulanan. Tindakan selanjutnya upaya rehabilitasi atau fisioterapi untuk melatih
kemampuan atau keterampilan gerak. Misalnya, melatih keseimbangan duduk, berdiri,
dan berjalan.
Tanda dan gejala Osteomalasia yang mungkin timbul:

Cara berjalan terhuyung-huyung


Kejang pada tangan atau kaki
Kelemahan otot
Kerontokan bulu ketiak
Mati rasa di sekitar mulut
Mengalami kesulitan gerakan
Nyeri tekan pada rahang
Nyeri tulang yang meluas, khususnya di pinggul
Patah tulang

Ritme jantung yang tidak normal

Anda mungkin juga menyukai