Di susun oleh:
Agus faiz gilang R
(02)
(06)
(16)
Rahma Ismayanti
(25)
(26)
Uman Syafrudin
(29)
(30)
BERPERILAKU TERPUJI
A. ADAB BERPAKAIAN DAN BERHIAS
1. Fungsi Pakaian
Ada tiga macam fungsi pakaian, yakni sebagai penutup aurat, untuk menjaga
kesehatan, dan untuk keindahan. Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang
tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah
antara pusar samapi kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh
kecuali muka dan telapak tangan.
Mengenai bentuk atau model pakaian, Islam tidak memberi batasan, karena
hal ini berkaitan dengan budaya setempat. Oleh karena itu, kita diperkenankan
memakai pakaian dengan model apapun, selama pakaian tersebut memenuhi
persyaratan sebagai penutup aurat.
Pakaian merupakan penutup tubuh untuk memberikan proteksi dari bahaya
asusila, memberikan perlindungan dari sengatan matahari dan terpaan hujan,
sebagai identitas seseorang, sebagai harga diri seseorang, dan sebuah kebutuhan
untuk mengungkapkan rasa malu seseorang. Dahulu, pakaian yang sopan adalah
pakaian yang menutup aurat, dan juga longgar sehingga tidak memberikan
gambaran atau relief bentuk tubuh seseorang terutama untuk kaum wanita.
Sekarang orang-orang sudah menyebut pakaian seperti itu sudah dibilang kuno dan
tidak mengikuti mode zaman sekarang atau tidak modis. Timbul pakaian you can
see atau sejenis tanktop, dll. Yang uniknya, semakin sedikit bahan yang digunakan
dan semakin ketat pakaian tersebut maka semakin mahal pakaian tersebut. Ada
seseorang yang berkata sedikit mengena, Anak jaman sekarang bajunya kayak
baju anak kecil, pantesan saya nyari baju anak rada susah, berebut ama orang
dewasa. Memang tidak salah dia mengatakan hal seperti itu, toh, itu memang
kenyataan. Padahal jika kita tidak bisa menjaga aurat kita, kita akan kerepotan.
Sangat tidak mungkin kita akan mengumbar aurat di depan umum, jika hal tersebut
dilakukan, maka kita bisa disebut gila. Mau tidak anda disebut gila?
Tidakkah para mukminin dan mukminat telah diperintahkan oleh Allah di
dalam kitab nan suci, al-Quran, surat Al-Araf ayat 26:
Hai, anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah
yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagaian dari tanda-tanda
Kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS Al Araf : 26)
Atau Q.S. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya :
Hai para Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan
istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali karena itu
mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS
Al Ahzab : 29)
Tapi mengapa kaum hanya kaum wanita saja yang dibahas? Ya, karena wanita
adalah manusia yang paling dijaga harga dirinya oleh Allah SWT. Sudah dijaga koq
masih tidak bersyukur?
2. Adab Berpakaian
Islam melarang umatnya berpakaian terlalu tipis atau ketat (sempit sehingga
membentuk tubuhnya yang asli). Kendati pun fungsi utama (sebagai penutup aurat)
telah dipenuhi, namun apabila pakaian tersebut dibuat secara ketat (sempit) maka
hal itu dilarang oleh Islam. Demikian juga halnya pakaian yang terlalu tipis.
Pakaian yang ketat akan menampilkan bentuk tubuh pemakainya, sedangkan
pakaian yang terlalu tipis akan menampakkan warna kulit pemakainya. Kedua cara
tersebut dilarang oleh Islam karena hanya akan menarik perhatian dan menggugah
nafsu syahwat bagi lawan jenisnya. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda yang
artinya : Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat
keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka
pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang
berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat,
rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan
mencium bau surga padahal bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan
demikian dan demikian. (HR Muslim).
Ada dua maksud yang menjadi kesimpulan pada hadits ini, yaitu sebagai berikut :
Pakaian itu tidak terlalu tipis sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan
dari luar.
Pakaian itu tidak ketat atau sempit tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah
menutup bagian-bagian bentuk badan yang menggiurkan nafsu laki-laki.
Warna pakaian tsb suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau perang.
Pakaian itu bukanlah pakaian untuk bermegah-megah atau untuk menunjuknunjuk atau berhias-hias.
Aurat perempuan yang merdeka (demikian juga khunsa) dalam sholat
adalah seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan yang lahir dan batin hingga
pergelangan tangannya. Oleh karena itu jika nampak rambut yang keluar ketika
sholat atau nampak batin telapak kaki ketika rukuk dan sujud, maka batallah
sholatnya.
Aurat perempuan merdeka di luar sholat Di hadapan laki-laki ajnabi atau
bukan muhram.Yaitu seluruh badan. Artinya, termasuklah muka, rambut, kedua
telapak tangan (lahir dan batin) dan kedua telapak kaki (lahir dan batin). Maka
wajiblah ditutup atau dilindungi seluruh badan dari pandangan laki-laki yang ajnabi
untuk mengelakkan dari fitnah. Demikian menurut mahzab Syafei.
Di hadapan perempuan yang kafir Auratnya adalah seperti aurat bekerja
yaitu seluruh badan kecuali kepala, muka, leher, dua telapak tangan sampai kedua
siku dan kedua telapak kakinya. Demikianlah juga aurat ketika di hadapan
perempuan yang tidak jelas pribadi atau wataknya atau perempuan yang rosak
akhlaknya.
Ketika sendirian, sesama perempuan dan laki-laki yang menjadi muhramnya
Auratnya adalah di antara pusat dan lutut Walau bagaimanapun, untuk menjaga
adab dan untuk memelihara dan berlakunya hal yang tidak diingini, maka perlulah
ditutup lebih dari itu agar tidak menggiurkan nafsu. Ini adalah penting untuk
menghindarkan fitnah.
Salah satu permasalahan yang kerap kali dialami oleh kebanyakan manusia
dalam kesehariannya adalah melepas dan memakai pakaian baik untuk tujuan
pencucian pakaian, tidur, atau yang selainnya. Sunnah-sunnah yang berkaitan
dengan melepas dan memakai pakaian adalah sebagai berikut : Mengucapkan
Bismillah. Hal itu diucapkan baik ketika melepas maupun memakai pakaian. Imam
An-Nawawy berkata : Mengucapkan bismillah adalah sangat dianjurkan dalam
seluruh perbuatan. Memulai Dengan Yang Sebelah Kanan Ketika Akan Memakai
Pakaian. Berdasarkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Apabila kalian memakai
pakaian maka mulailah dengan yang sebelah kanan.
Kaum Lelaki Dilarang Memakai Cincin Emas dan Pakaian Sutra
Dalam hal ini, cincin emas dan pakaian sutra yang dipakai oleh kaum
lelaki, Khalifah Ali r.a pernah berkata : Rasulullah SAW pernah
melarang aku memakai cincin emas dan pakaian sutra serta pakaian
yang dicelup dengan ashfar. (HR Thabrani)
Yang dimaksud dengan ashfar ialah semacam wenter berwarna kuning yang
kebanyakan dipakai oleh wanita kafir pada zaman itu. Ibnu umar meriwayatkan
sebagai berikut:
Rasulullah SAW pernah melihat aku memakai dua pakaian yang dicelup dengan
ashfar maka sabda beliau: Ini adalah pakaian orang-orang kafir, oleh
karena itu janganlah engkau pakai.
Larangan bagi laki-laki memakai cincin emas dan pakaian dari sutra adalah
suatu didikan moral yang tinggi. Allah telah menciptakan kaum lelaki yang
memiliki naluri berbeda dengan perempuan, memiliki susunan tubuh yang berbeda
dengan tubuh perempuan. Lelaki memiliki naluri untuk melindungi kaum
perempuan yang relatif lemah kondosi fisiknya. Oleh sebab itu, sangat tidak layak
kiranya apabila lelaki meniru tingkah laku perempuan yang suka berhias dan
berpakaian indaah serta suka dimanja. Dari sisi lain, larangan ini sekaligus sebagai
upaya pencegahan terhadap sikap hidup bermewah-mewahan, sementara masih
banyak rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan.
3. Tata Krama Berhias
Pada hakikatnya Islam mencintai keindahan selama keindahan tersebut masih
berada dalam batasan yang wajar dan tidak bertentangan dengan norma-norma
agama.
Beberapa ketentuan agama dalam masalah berhias ini antara lain sebagai berikut:
a. Laki-laki dilarang memakai cincin emas
Sebagaimana larangan yang ditujukan oleh Rasulullah SAW terhadap Ali r.a
b. Jangan bertato dan mengikir gigi
Pada zaman jahiliyah banyak wanita Arab yang menato sebagian besar
tubuhnya, muka dan tangannya dengan warna biru dalam bentuk ukiran.
Pada zaman sekarang ini (khususnya di lingkungan masyrakat kita) bertato
banyak dilakukan oleh kaum lelaki. Dengan bertato ini, mereka merasa
mempunyai kelebihan dari orang lain.
- Menjauhkan diri dari makan yang terlalu kenyang, memakai perhiasan yang
berlebihan dan bermewah-mewah dalam makanan dan kendaraan.
- Berbuatlah yang baik (halus) kepada setiap orang bahkan kepada pengemis
sekalipun. Hendaknya menjauhkan diri dari permusuhan, pertengkaran, berlaku
kasar dan berdesak-desakan dengan orang lain dalam perjalanan.
- Menjaga lisannya dari mencela, membicarakan kejelekan orang, mencela
binatang dan semua perkataan yang jelek.
Hendaklah selalu ingat akan sabda rosululloh SAW:
Barangsiapa melaksanakan haji tanpa berkata kotor dan tidak melakukan
tindakan kefasikan, maka ia kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya.
- Sebaiknya melakukan perjalanan berkelompok untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan dan memang disunnahkan untuk tidak menyendiri dalam
perjalanan.
- Apabila berjalan dalam kelompok tiga orang atau lebih, maka pilihlah salah
seorang untuk menjadi pemimpin. Pilihlah orang yang paling baik dan yang
paling luas pandangannya (pengalamannya).
- Jangan membawa anjing atau lonceng dalam perjalanan karena Malaikat tidak
akan menemani rombongan yang didalamnya terdapat anjing atau lonceng.
Apabila salah seorang dari anggota rombongan membawa anjing atau lonceng
dan kita tidak mampu mencegahnya, maka ucapkan doa ini:
Ya Allah sesungguhnya aku membebaskan diri kepada Mu dari perbuatan
mereka, maka janganlah Engkau mengharamkanku dari ditemani malaikat
2. Tata Krama Bagi Para Penumpang Kendaraan Umum
Bagi para penumpang kendaraan umum seperti bis dan kereta api hendaknya
memperhatikan dan melaksanakan tata krama , antara lain :
- Bermanis muka dan bertutur kata baik , terhadapa para penumpang lainnya
- Seorang penumpang kendaraan umum hendaknya hormat kepada penumpang
yang lebih tua , dan sayang kepada penumpang lain yang lebih muda
- Jika diperlukan sesama penumpang hendaknya saling tolong menolong dalam
kebaikan
- Jangan melakukan perbuatan yang mengganggu dan merugikan penumpang
lain
C. ADAB BERTAMU DAN MENERIMA TAMU
PERILAKU TERCELA
A. HASUD
Dengki, hasud / iri hati yang tidak baik ialah perasaan tidak senang atau tidak
rela bila orang lain mendapatkan nikmat anugerah dari Tuhan, serta menghendaki
hilangnya nikmat itu dan agar supaya nikmat tadi berpindah kepadanya.
Dengki atau hasud adalah termasuk perangai buruk serta budi yang tercela yang
bagi kita umat Islam harus berusaha keras untuk menjauhinya, oleh karena janganlah
seseorang mengharapkan kekayaan, derajat ataupun lainnya tentang hal keduniaan yang
telah dianugerahkan oleh Allah kepada kepada orang lain yang tidak dapat ia
mencapainya karena segala sesuatu yang telah terjadi di dunia ini berjalan menurut apa
yang telah ditakdirkan oleh Allah sejak zaman azali.
Tidak semua kehendak manusia dapat tercapai, Tuhanlah yang menentukan.
Manusia tidak dapat menentukan terhadap diri sendiri.Tiap-tiap manusia baik laki-laki
maupun perempuan mendapat bagian menurut apa yang telah diusahakannya.
Menurut suatu riwayat bahwa pada suatu ketika Umi Salamah (istri Nabi
Muhammad SAW) meminta agar wanita diwajibkan ikut berjihad bersembahyang
jumat dan sebagainya sebagaimana laki-laki agar mendapat pahala seperti mereka. Hal
ini tidak mungkin sebab Allah sangat bijaksana memberi tugas terhadap manusia
disesuaikan dengan kondisi dan situasi sehingga yang diharapkan itu hanya merusak
pikiran dan tidak bermanfaat sebab wanita mempunyai tugas yang berat dari tugas pria.
Misalnya melahirkan bayi dan sebagainya. Jadi tidak perlu iri hati yang tidak pada
tempatnya.
Tingkat-tingkat dengki:
1. Mengharap hilangnya kenikmatan orang lain supaya kebahagiaan yang diperoleh
orang lain tadi hilang.
2. Mengharap supaya kenikmatan orang lain itu pindah kepadanya.
3. Dengki sebab mali bila menderita kekalahan.
Adapun cara menghilangkan rasa dengki itu ialah dengan menyadari tentang
jahatnya sifat dengki dan segala akibat-akibatnya bagi diri sendiri ataupun bagi
pergaulan di masyarakat.
Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya,Jauhilah olehmu dengki atau hasud
karena sesungguhnya dengki itu makan kebaikan sebagaimana api makan kayu
bakar(H.R. Muslim)
B. RIYA
Riya' adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia
agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah
seperti shalat, puasa, sedekah, dan sebagainya. Ciri-ciri riya: "Orang yang riya berciri
tiga, yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas, dan selalu
ingin mendapat pujian dalam segala urusan. Sedangkan orang munafik ada tiga tanda
yakni apabila berbicara bohong, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia
berkhianat." (HR. Ibnu Babawih).
Orang yang riya, maka amal perbuatannya sia-sia belaka. Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebutnyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan
hartanya karena riya kepada manusia [QS. Al- Baqarah: 264] Maka kecelakaanlah
bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang- orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat
karena riya [Al Maauun 4-6] "Riya' membuat amal sia-sia sebagaimana syirik." (HR.
Ar- Rabii) "Sesungguhnya riya' adalah syirik yang kecil." (HR. Ahmad dan Al Hakim).
Imam Al Ghazali mengumpamakan orang yang riya itu sebagai orang yang
malas ketika dia hanya berdua saja dengan rajanya. Namun ketika ada budak sang raja
hadir, baru dia bekerja dan berbuat baik untuk mendapat pujian dari budak- budak
tersebut.. Nah orang yang riya juga begitu. Ketika hanya berdua dengan Allah Sang
Raja Segala Raja, dia malas dan enggan beribadah. Tapi ketika ada manusia yang tak
lebih dari hamba/budak Allah, maka dia jadi rajin shalat, bersedekah, dan sebagainya
untuk mendapat pujian para budak.
Agar terhindar dari riya, kita harus meniatkan segala amal kita untuk Allah taala
(Lillahi taala). Bakhil atau Kikir Bakhil alias Kikir alias Pelit alias Medit adalah satu
penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah. Sekalikali janganlah orang- orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu
akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. [Ali Imran 180] Padahal segala harta kita termasuk diri kita adalah milik
Allah..
Saat kita lahir kita tidak punya apa- apa. Telanjang tanpa busana. Saat mati pun
kita tidak membawa apa-apa kecuali beberapa helai kain yang segera membusuk
bersama kita. Sesungguhnya harta yang kita simpan itu bukan harta kita yang sejati.
Saat kita mati tidak akan ada gunanya bagi kita. Begitu pula dengan harta yang kita
pakai untuk hidup bermegah-megahan seperti beli mobil dan rumah mewah. Dan
adapun orang- orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala
terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya
tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa [Al Lail 8-11]
Yang justru jadi harta yang bermanfaat bagi kita di akhirat nanti adalah harta
yang kita belanjakan di jalan Allah atau disedekahkan. Harta tersebut akan jadi pahala
yang balasannya adalah istana surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Berlombalombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya
seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah
dan Rasul- rasul- Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki- Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al Hadiid 21]
Riya' adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia
agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah
seperti shalat, puasa, sedekah, dan sebagainya. Ciri-ciri riya: "Orang yang riya berciri
tiga, yakni
1. Apabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas, dan selalu
ingin mendapat pujian dalam segala urusan.
2. Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni apabila berbicara bohong,
bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat." (HR. Ibnu
Babawih).Orang yang riya, maka amal perbuatannya sia-sia belaka. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut- nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada
manusia [QS. Al- Baqarah: 264] Maka kecelakaanlah bagi orang-orang
yang shalat, yaitu orang- orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat
karena riya [Al Maauun 4-6] "Riya' membuat amal sia-sia sebagaimana
syirik." (HR. Ar- Rabii) "Sesungguhnya riya' adalah syirik yang kecil." (HR.
Ahmad dan Al Hakim).Imam Al Ghazali mengumpamakan orang yang riya
itu sebagai orang yang malas ketika dia hanya berdua saja dengan rajanya.
Namun ketika ada budak sang raja hadir, baru dia bekerja dan berbuat baik
untuk mendapat pujian dari budak- budak tersebut. Ketika hanya berdua
dengan Allah Sang Raja Segala Raja, dia malas dan enggan beribadah. Tapi
ketika ada manusia yang tak lebih dari hamba/budak Allah, maka dia jadi
rajin shalat, bersedekah, dan sebagainya untuk mendapat pujian para
budak.Adakah hal itu tidak menggelikan? Agar terhindar dari riya, kita harus
meniatkan segala amal kita untuk Allah taala (Lillahi taala).
3. Bakhil atau Kikir Bakhil alias Kikir alias Pelit alias Medit adalah satu
penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah.
Sekali-kali janganlah orang- orang yang bakhil dengan harta yang Allah
berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu
baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari
kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di
bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Ali Imran 180]
Padahal segala harta kita termasuk diri kita adalah milik Allah.. Saat kita
lahir kita tidak punya apa- apa. Telanjang tanpa busana. Saat mati pun kita
tidak membawa apa-apa kecuali beberapa helai kain yang segera membusuk
bersama kita. Sesungguhnya harta yang kita simpan itu bukan harta kita
yang sejati. Saat kita mati tidak akan ada gunanya bagi kita. Begitu pula
dengan harta yang kita pakai untuk hidup bermegah-megahan seperti beli
mobil dan rumah mewah. Dan adapun orang- orang yang bakhil dan merasa
dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan
menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat
baginya apabila ia telah binasa [Al Lail 8-11]Yang justru jadi harta yang
bermanfaat bagi kita di akhirat nanti adalah harta yang kita belanjakan di
jalan Allah atau disedekahkan. Harta tersebut akan jadi pahala yang
balasannya adalah istana surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Berlomba- lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu
dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-
orang yang beriman kepada Allah dan Rasul- rasul- Nya. Itulah karunia
Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki- Nya. Dan Allah
mempunyai karunia yang besar. [Al Hadiid 21]
C. ANIAYA
Aniaya adalah perbuatan bengis seperti penyiksaan atau penindasan.
Menganiaya berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk ketidak sewengan seperti
menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lainnya Pengertian diatas
dapat dijelaskan bahwa penganiayan merupakan kejahatan yang bersifat mengancam
harta dan jiwa. Perbuatan itu sama dosanya dengan mencuri, bahkan lebih besar, karena
didalamnya terdapat unsur kekerasan. Jika sampai membunuh korbannya maka jelas
perbuatan itu termasuk salah satu dosa besar. Firman Allah SWT
Artinya: Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi
Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh
atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau
dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu
penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.
(QS Al Maidah : 33)
Dari ayat tersebut, dinyatakan bahwa hukuman bagi penganiaya diberlakukan
sesuai dengan jenis perbuatan yang dilakukannya, yaitu sebagai berikut.
1. Jika menganiaya dan membunuh korban serta mengambil hartanya, penganiaya
dihukum dibunuh dan disalib
2. Jika ia hanya mengambil harta tanpa membunuh korbannya maka hukumannya
dihukum potong tangan dan kakinya dengan cara silang.
3. Jika ia tidak mengambil harta dan membunuh karena tetangkap sebelum sempat
melakukan sesuatu atau hanya menakui0nakuti saja maka hukumannya adalah
dipenjara
D. DISKRIMINASI
Aurat akan terus dinafikan peluang bekerja dengan adanya syarat yang lebih ketat
supaya mereka tidak akan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.
5. Tindak balas terhadap orang yang menentang diskriminasi.
Bentuk diskriminasi ini ditujukan kepada mana-mana anggota kumpulan yang
menentang amalan diskriminasi oleh sesebuah organisasi.antara tindakan yang diambil
ke atas mereka yang menentang diskriminasi ialah memaksa,mengugut atau
mengenakan sebarang tindakan lain.
contohnya; pekerja yang menentang diskriminasi akan dibuang, digantung ,ditukar
tempat kerja atau diturunkan pangkat.
B. Jenis-Jenis Diskriminasi
Terdapat beberapa jenis diskriminasi yang ketara berlalu di dunia kini antaranya ialah;
1.Jantina
Individu diberi layanan yang tidak adil kerana jantina mereka.Dimana,diskriminasi
lebih cenderung kepada kaum wanita kerana wanita dianggap lemah dari segi fizikal
dan hanya sesuai dengan kerja yang mudah dan ringan sahaja. Contohnya:Wanita
menerima gaji yang lebih rendah daripada lelaki sedangkan pada dasarnya kedua
individu ini mempunyai tahap kemampuan yang sama terutama dari segi pendidikan.
2.Politik
Diskriminasi politik berlaku apabila seseorang atau kumpulan itu mempunyai fahaman
politik yang berbeza. contoh; Hak dan peluang parti pembangkang yang ingin
melakukan sesuatu tetapi disekat oleh parti pemerintah, manakala kemahuan parti
pemerintah dilayan dengan baik. Ketidaksamaan layanan itu menimbulkan diskriminasi
kepada parti lawan.
3.Agama
Diskriminasi agama berlaku apabila hak dan peluang sesebuah kumpulan penganut
agama lain tidak mendapat layanan yang adil. Keadaan ini biasanya berlaku kepada
penganut agama yang menjadi golongan minoriti dalam sesebuah negara; contohnya ;Di
Perancis, perempuan islam tidak di benarkan bersekolah jika mereka memakai
hijab(tudung kepala untuk perempuan).
4.Bangsa & warna kulit
Diskriminasi ini berlaku apabila golongan minoriti di dalam sesebuah negara merasa
mereka didiskriminasikan dalam banyak perkara oleh golongan majoriti. Contoh:Di
5. Kepercayaan -agama dan kepercayaan sesebuah masyarakat. Sifat diri ego serta
pentingkan diri sendiri dan tidak rasional.
D. Kesan-Kesan Deskriminasi
Kesan-kesan diskriminasi biasanya terjadi apabila golongan yang didiskriminasi
bangkit untuk memperjuangkan hak mereka.
Antara kesan-kesan diskriminasi yang mungkin akan terjadi ialah seperti;
Peperangan
Perpecahan
Penindasan
Hilang hak asasi
Membantutkan ekonomi dan masa depan negara serta individu itu diri sendiri.
E. Cara Mengatasi
Peranan ibu-bapak :
-Keluarga seharusnya memberi galakan kepada anak-anak mereka,supaya tidak memilih
kawan.
-Tidak menunjukan sikap diskriminasi dalam keluarga,kerana ini boleh membuat anakanak mereka mengikut sikap ibubapa tersebut dan boleh menjadi satu tabiat.
-Selain itu,ibu-bapak seharusnya memberi pendedahan agama dan moral kepada anakanak kerana ini boleh melahirkan seorang individu yang berakhlak.
Individu dan masyarakat :
-Perlunya ada kesedaran dalam diri individu dan masyarakat iaitu tidak mengamalkan
sifat perkauman,keagamaan,memilih warna kulit,darjat,jantina,keadaan sebagainya.