Anda di halaman 1dari 9

A.

NEONATUS NORMAL
1. Pengertian Bayi Normal
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu.
Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 42 minggu.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 4000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang
berat
Bayi baru lahir umur 0 - 4 minggu sesudah lahir. Terjadi penyesuaian sirkulasi dengan keadaan
lingkungan, mulai bernafas dan fungsi alat tubuh lainya. Berat badan dapat turun sampai 10 % pada
minggu pertama kahidupan yang dicapai lagi pada hari ke empat belas. (FKUI, 2005).
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi usia 0 28 hari., selama periode ini bayi harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan ekstra uteri. Bayi harus berupaya agar fungsi-fungsi tubuhnya
menjadi efektif sebagai individu yang unik. Respirasi, pencernaan dan kebutuhan untuk regulasi
harus bisa dilakukan sendiri (Gorrie et al, 1998). Pada masa ini, organ bayi mengalami penyesuaian
dengan keadaan di luar kandungan, ini diperlukan untuk kehidupan selanjutnya (Maryunani &
Nurhayati, 2008).
2. Tanda-Tanda Neonatus Normal
Menurut Prawiroharjo, sarwono. 2002
a. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180/menit yang kemudian turun sampai 140/menit
120/menit pada waktu bayi berumur 30 menit.
b. Pernapasan cepat pada menit-menit pertama (kira-kira 80/menit) disertai dengan pernapasan
cuping hidung, retraksi suprastenal dan intercostals, serta rintihan hanya berlangsung 10 sampai 15
menit.
c. Nilai apgar 7-10 (Lihat tabel Apgar Score).
d. Berat badan 2500 gram- 4000 gram.
e. Panjang badan lahir 48-52 cm.
f. Lingkar kepala 33-35cm.
g. Lingkar dada 30-38 cm.
h. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
i. Reflek moro sudah baik, apabila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan memeluk.
j. Grasping reflek sudah baik, apabila diletakan suatu benda di atas telapak tangan, bayi akan
mengengam.
k. Genatalia : labia mayora sudah menutupi labia minora ( pada perempuan).
l. Testis sudah turun di scortum (pada laki-laki).
m. Eliminasi : baik urin, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama.mekonium bewarna coklat
kehijauan.
3. Penanganan Bayi Baru Lahir Normal
Menurut Mochtar, Rustam. 1998
a) Mulai melakukan pembersihan lendir pada saat kepala keluar dengan pembersihan mulut,
hidung, dan mata dengan kapas atau kasa steril.
b) Jam lahir dicatat dengan stop-watch.
c) Lendir dihisap sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan dengan kepala lebih rendah dari kaki
dalam posisi sedikit ekstensi, supaya lendir mudah keluar.
d) Tali pusat diikat dengan baik dan bekas luka diberi antiseptik kemudian dijepit dengan klem jepit
plastik atau diikat dengan pita atau benang tali pusat.
e) Segera setelah lahir, bayi yang sehat akan menangis kuat, bernapas, serta menggerakkan
tangan dan kakinya, kulit akan bewarna kemerahan.

f) Bayi dimandikan dan dibersihkan dengan air hangat-hangat kuku dari lumuran darah, air ketuban,
mekonium, dan vernik kaseosa. Adapula yang membersihkannya dengan minyak kelapa atau minyak
zaitun.
g) Jangan lupa menilai bayi dengan nilai Apgar.
h) Bayi ditimbang berat badanya dan diukur panjang badan lahirnya kemudian dicatat dalam status.
i) Perawatan mata bayi : mata bayi dibersihkan, kemudian diberikan obat untuk mencegah
Blenorrhoe.
j) Diperiksa juga anus, genetalia eksterna, dan jenis kelamin pada bayi. Pada bayi laki-laki, periksa
apakah ada femosis dan apakah descensus testiculorum telah lengkap. Di beberapa Negara barat,
pada bayi laki-laki segera dilakukan sirkumsisi, apalagi jika terdapat fimosis.
k) Apgar Score

Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5
variabel
(pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)
Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)
SKOR APGAR
TANDA 0 1 2
Appearance Biru,pucat Badan pucat,tungkai biru Semuanya merah muda
Pulse Tidak teraba < 100 > 100
Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat
Activity Lemas/lumpuh Gerakan sedikit/fleksi tungkai Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan
Respiratory Tidak ada Lambat, tidak teratur Baik, menangis kuat
Penilaian
Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik
Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi
Nilai 0 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera
sampai ventilasi.

1.

2.

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NEONATUS PREMATUR


PENGERTIAN
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu
lahir
Dalam hal ini dibedakan menjadi :
Prematuritas murni Yaitu bayi pada kehamilan < 37 minggu dengan berat badan sesuai.
Retardasi pertumbuhan janin intra uterin (IUGR)
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan
ETIOLOGI
Penyebab kelahiran prematur tidak diketahui, tapi ada beberapa faktor yang berhubungan, yaitu :
A. Faktor Ibu
Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diaatas 35 tahun
Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat
Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok
B. Faktor Kehamilan
Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum
Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini

C. Fktor Janin
Cacat bawaan, infeksi dalam rahim
D. Faktor yang masih belum diketahui
3. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Prematuritas murni
BB < 2500 gram, PB < 45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm
Masa gestasi < 37 minggu
Kepala lebih besar dari pada badan, kulit tipis transparan, mengkilap dan licin Lanugo (bulu-bulu
halus) banyak terdapat terutama pada daerah dahi,
pelipis, telinga dan lengan, lemak subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar
Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia mayora, pada laki-laki
testis belum turun.
Tulang rawan telinga belum sempurna, rajah tangan belum sempurna
Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat terlihat
Rambut tipis, halus, teranyam, puting susu belum terbentuk dengan baik
Bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemah
Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami apnea, otot masih
hipotonik
Reflek tonus leher lemah, reflek menghisap, menelan dan batuk belum sempurna
II. Dismaturitas
Kulit berselubung verniks kaseosa tipis/tak ada,
Kulit pucat bernoda mekonium, kering, keriput, tipis
Jaringan lemak di bawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif dan kuat
Tali pusat berwarna kuning kehijauan
4. KOMPLIKASI
Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit membran hialin
Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu
Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak
Hipotermia, Hipoglikemia, Hipokalsemia, Anemi, gangguan pembekuan darah
Infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC)
Bronchopulmonary dysplasia, malformasi konginetal
5. PENATALAKSANAAN MEDIS
Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen
Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)
Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup
Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang tepat
5.
PENGERTIAN
Bayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal (37 minggu) dan juga
dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik.
Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum minggu ke 37, dihitung dari mulai hari pertama
menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode kehamilan memendek. (Nelson. 1998 dan Sacharin,
1996)
Prematoritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi
dengan berat 1500 gr atau kurang saat lahir. Keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan
morbilitas dan mortalitas neonatus.

7. ETIOLOGI
Faktor Maternal
Toksenia, hipertensi, malnutrisi / penyakit kronik, misalnya diabetes mellitus kelahiran premature ini
berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak mampu untuk menahan fetus, misalnya pada
pemisahan premature, pelepasan plasenta dan infark dari placenta
Faktor Fetal
Kelainan Kromosomal (misalnya trisomi antosomal), fetus multi ganda, cidera radiasi (Sacharin. 1996)
1. Faktor yang berhubungan dengan kelahiran premature :
A. Kehamilan
Malformasi Uterus
Kehamilan ganda
TI. Servik Inkompeten
KPD
Pre eklamsia
Riwayat kelahiran premature
Kelainan Rh
B. Penyakit
Diabetes Maternal
Hipertensi Kronik
UTI
Penyakit akut lain
C. Sosial Ekonomi
-Tidak melakukan perawatan prenatal
Status sosial ekonomi rendah
Mal nutrisi
Kehamilan remaja
2. Faktor Resiko Persalinan Prematur :
a. Resiko Demografik
Ras
Usia (<> 40 tahun)
Status sosio ekonomi rendah
Belum menikah
Tingkat pendidikan rendah
b. Resiko Medis
Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya
Abortus trimester kedua (lebih dari 2x abortus spontan atau elektif)
Anomali uterus
Penyakit-penyakit medis (diabetes, hipertensi)
Resiko kehamilan saat ini :
Kehamilan multi janin, Hidramnion, kenaikan BB kecil, masalah-masalah plasenta (misal : plasenta
previa, solusio plasenta), pembedahan abdomen, infeksi (misal : pielonefritis, UTI), inkompetensia
serviks, KPD, anomaly janin
c. Resiko Perilaku dan Lingkungan
Nutrisi buruk
Merokok (lebih dari 10 rokok sehari)
Penyalahgunaan alkohol dan zat lainnya (mis. kokain)

Jarang / tidak mendapat perawatan prenatal


d. Faktor Resiko Potensial
Stres
Iritabilitas uterus
Perestiwa yang mencetuskan kontraksi uterus
Perubahan serviks sebelum awitan persalinan
Ekspansi volume plasma yang tidak adekuat
Defisiensi progesteron
Infeksi
8. PATOFISIOLOGI
Persalinan preterm dapat diperkirakan dengan mencari faktor resiko mayor atau minor. Faktor
resiko minor ialah penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam pada kehamilan lebih dari
12 minggu, riwayat pielonefritis, merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus pada trimester
II, riwayat abortus pada trimester I lebih dari 2 kali
Faktor resiko mayor adalah kehamilan multiple, hidramnion, anomali uterus, serviks terbuka
lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, serviks mendatar atau memendek kurang dari 1 cm pada
kehamilan 32 minggu, riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali, riwayat persalinan preterm
sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi, dan iritabilitas
uterus.
Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai 1 atau lebih faktor resiko mayor atau bila ada 2
atau lebioh resiko minor atau bila ditemukan keduanya. (Kapita selekta, 2000 : 274)

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.

9. Klasifikasi pada bayi premature :


a. Bayi prematur digaris batas
37 mg, masa gestasi
2500 gr, 3250 gr
16 % seluruh kelahiran hidup
Biasanya normal
Masalah :
Ketidak stabilan
Kesulitan menyusu
Ikterik
RDS mungkin muncul
Penampilan :
Lipatan pada kaki sedikit
Payudara lebih kecil
Lanugo banyak
Genitalia kurang berkembang
b. Bayi Prematur Sedang
31 mg 36 gestasi
1500 gr 2500 gram
6 % - 7 % seluruh kelahiran hidup
Masalah :
Ketidak stabilan
Pengaturan glukosa
RDS
Ikterik

5. Anemia
6. Infeksi
7. Kesulitan menyusu
Penampilan :
1. Seperti pada bayi premature di garis batas tetapi lebih parah
2. Kulit lebih tipis, lebih banyak pembuluh darah yang tampak
c. Bayi Sangat Prematur
24 mg 30 mg gestasi
500 gr 1400 gr
0,8 % seluruh kelahiran hidup
Masalah : semua
< Penampilan :
i.
Kecil tidak memiliki lemak
ii.

Kulit sangat tipis

iii.

Kedua mata mungkin berdempetan (Bobak. Ed 4. 2005)

9. Karakteristik Bayi Prematur :


Ekstremitas tampak kurus dengan sedikit otot dan lemak sub kutan Kepala
dan badan disporposional
Kulit tipis dan keriput
Tampak pembuluh darah di abdomen dan kulit kepala
Lanugo pada extremitas, punggung dan bahu
Telinga lunak dengan tulang rawan min dan mudah terlipatLabia dan
clitoris tampak menonjol
Sedikit lipatan pada telapak tangan & kaki

10. Kondisi yang menimbulkan masalah bayi prematur :


a. Sistem Pernapasan
Otot-otot pernapasan susah berkembang
Dinding dada tidak stabil
Produksi surfaktan penurunan
Pernafasan tidak teratur dengan periode apnea dan ajanosis
Gag reflek dan batuk
b. Sistem Pencernaan
Ukuran Lambung Kecil
Enzim penurunan
Garam Empedu Kurang
Keterbatasan mengubah glukosa menjadi glikogenKeterbatasan melepas insulin
Kurang koordinasi reflek menghisap dan menelan
c. Kestabilan Suhu
Lemak subkutaneus sedikit, simpanan glikogen & lipid sedikit
Kemampuan menggigil menurunan
Aktivitas kurang
Postur flaccid, permukaan terexpose meningkat
d. Sistem Ginjal
Ekskresi sodium meningkat

Kemampuan mengkonsentrasi & mengeluarkan urin menurun


Jumlah tubulus glomerulus tidak seimbang untuk protein, as. Amino & sodium
e. Sistem Syaraf
Respon untuk stimulasi lambat
Reflek gag, menghisap & menelan kurang
Reflek batuk lemah
Pusat kontrol pernafasan, suhu & vital lain belum berkabung
f. Infeksi
Pembentukan antibodi kurang
Tidak ada munoglobulin M
Kemotaksis terbatas
Opsonization penurunan
Hypo fungsi kel. axrenal
g. Fungsi Liver
Kemampuan mengkonyugasi bill
Penurunan Hb setelah lahir
11. Komplikasi Umum Pada Bayi Prematur
a. Sindrom Gawat Napas (RDS)
Tanda Klinisnya : Mendengkur, nafas cuping hidung, retraksi, sianosis, peningkatan usaha nafas,
hiperkarbia, asiobsis respiratorik, hipotensi dan syok
b. Displasin bronco pulmaner (BPD) dan Retinopati prematuritas (ROP)
Akibat terapi oksigen, seperti perporasi dan inflamasi nasal, trakea, dan faring. (Whaley & Wong,
1995)
c. Duktus Arteriosus Paten (PDA)
d. Necrotizing Enterocolitas (NEC) (Bobak. 2005)
12. Pemeriksaan Diagnostik :
~ Jumlah darah lengkap : Hb/Ht
~ Kalsium serum
~ Elektrolit (Na , K , U) : gol darah (ABO)
~ Gas Darah Arteri (GDA) : Po2, Pco2
(Doengoes. Ed. 2, 2001)
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Sirkulasi
Nadi apikal mungkin cepat / tidak teratur dalam batas normal (120 sampai 160 dpm) murmur jantung
yang dapat menandakan duktus arteriosus paten (PDA)
b. Makanan / Cairan
Berat badan kurang dari 2500 g
c. Neurosensori
Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut
Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan tubuh : sutura mungkin mudah di gerakan, fontanel
mungkin besar / terbuka lebar
Umumnya terjadi edema pada kelopak mata, mata mungkin merapat Reflek tergantung pada usia
gestasi
d. Pernafasan
Apgar score mungkin rendah

Pernafasan dangkal, tidak teratur, pernafasan diafragmatik intermiten (40-60 x/mnt) mengorok,
pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal subternal, sianosis ada.
Adanya bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan sindrom distres pernafasan (RDS)
e. Keamanan
Suhu berfluktuasi dengan mudah
Menangis mungkin lemah
Wajah mungkin memar, mungkin kaput suksedaneum
Kulit transparan
Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh
Ekstremitas tampak edema
Garis telapak kaki terlihat
Kuku pendek

Kriteria Penilaian Apgar:

Kriteria

Skor

Appearance => Penampakan / warna kulit

Jika kulit bayi berwarna biru pucat

Jika kulit bayi berawarna pink dan lengan/tungkainya berwarna biru

Jika seluruh kulit bayi berwarna pink

0
1
2

Pulse => Denyut jantung / frekuensi

Jika tidak terdengar denyut jantung :

Jika jantung berdenyut kurang dari 100 kali/menit

Jika jantung berdenyut lebih dari 100 kali/menit

0
1
2

Grimace => Refleks

Jika tidak timbul refleks

Jika wajahnya menyeringai

Jika bayi menyeringai dan terbatuk, bersin atau menangis keras

0
1
2

Activity => Keaktifan / tonus otot

Jika otot lembek

Jika lengan atau tungkainya terlipat

Jika bayi bergerak aktif

0
1
2

Respiration => Pernafasan

Jika tidak bernafas

Jika pernafasan lambat atau tidak teratur

Jika bayi menangis

0
1
2

Masing-masing kriteria diberi skor antara 0-2, akumulasi atau nilai total dari kelima kriteria yang
di sebutkan di atas itulah yang disebut nilai Apgar (Afgar score) yang meliputi:

Nilai Apgar 7-10

=> Bayi Normal

Nilai apgar 4-6

=>Asfiksia ringan, bayi memerlukan bantuan untuk


menstabilkan dirinya di lingkungan yang baru.

Nilai Apgar 0-3

=>Asfiksia berat, bayi perlu segera mendapatkan resusitasi.

Penialian apgar harus segera di lakukan 1 menit begitu bayi lahir dan diulang tiap interval 5
menit sampai di peroleh nilai apgar yang merujuk pada kondisi bayi normal. Jika setelah
beberapa kali penilaian, nilai apgar tetap rendah (antara 0-3) maka besar kemungkinan hal ini
mengindikasi resiko tinggi terjadinya kematian atau penyakit. Bayi yang lahir normal biasanya
dapat di lihat dari nilai apgar pada menit pertama dan lima menit kemudian. Penilaian apgar
pertama menunjukan toleransi bayi terhadap proses kelahirannya. Sedangkan penilaian apgar 5
menit menunjukan toleransi bayi terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai