Anda di halaman 1dari 2

Sumber : http://poskotanews.

com/2015/04/25/tanpa-resep-dokter-apotik-jual-obat-parkisonuntuk-kalangan-remaja/
Kasus :
Tanpa Resep Dokter, Apotik Jual Obat Parkison Untuk Kalangan Remaja
Sabtu, 25 April 2015 0:55 WIB
JAKARTA (Pos Kota) Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI mengamankan tiga
pengedar obat-obatan dari apotik di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Tak hanya itu, seorang pelayan
perempuan juga diamankan berikut barang bukti sekira 620 ekstasi atau tablet obat berwarna
kuning. Jumat (24/4).
Keempat tersangka yakni, D, R, N, dan wanita SS, dibekuk di kawasan Bekasi karena membeli
obat yang harus memakai resep dokter namun diabaikan oleh apoteker.
Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DKI Jakarta, Sapari Partodiharjo
menegaskan bahwa terungkapnya peredaran obat kuning tanpa disertai resep dokter ini mulanya
pihaknya dapatkan informasi dari masyarakat. Kemudian kita melakukan tindakan preventif
bersama tim, sekitar pukul 14.00 WIB kita memantau lokasi lalu meringkus tersangka, ujarnya.
Sapari menambahkan, satu apotik di kawasan Bekasi juga digerebek ketika tengah melayani
remaja. Saat itu dipergoki pelayan perempuan menjual obat-obatan berwarna kuning yang diduga
obat untuk penderita sakit parkinson dijual tanpa resep.
Jadi mulanya ada 20 tablet lalu saat digeledah ditemukan sampai 600 tablet obat kuning.
Semuanya kita amankan, tegasnya. Salah satunya yang ditangkap masih duduk di bangku kelas
2 SMA.
Kemudian petugas BNNP menanyakan terkait obat kuning itu kepada pelayan apotik. Diketahui
jika obat kuning itu termasuk dalam golongan psikotropika. Dampaknya setelah mengkonsumsi
obat terlarang itu maka sifatnya dapat menenangkan. Seperti orang yang sedang mengidap sakit
parkinson, ulas Sapari.
Diduga, sasarannya adalah anak muda yang putus asa. Yang berbahaya apabila obat kuning ini
langsung dikomsumsi sekaligus 5 tablet maka bisa disalahgunakan untuk kejahatan seperti
melakukan aksi begal, dan lainnya. Hingga kasusnya masih dalam penyelidikan petugas
setempat. (adji)

A. Permasalahan
a. Seorang pelayan apotik menyerahkan obat keras dan psikotropika tanpa resep dokter.
b. Dalam penyerahan obat-obat tersebut tidak diawasi oleh apoteker serta apoteker tidak
memberikan KIE (konsultasi, informasi dan edukasi) kepada pasien.
c. Obat-obat psikotropika sengaja dijual tanpa resep dokter kepada kalangan remaja agar
angka penjualan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai