Anda di halaman 1dari 6

NALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP),

SALAH SATU TEKNIK PENGAMBILAN


KEPUTUSAN

Keputusan adalah suatu reaksi terhadap


beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara
sadar dengan cara menganalisa kemungkinan kemungkinan dari alternatif yang ada tersebut
bersama konsekuensinya. Setiap keputusan
akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa
tindakan atau opini.

Pada umumnya keputusan adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap orang dari waktu ke
waktu, baik secara sadar maupun tanpa sadar. Secara tanpa sadar dilakukan pada kegiatan yang
berlaku sehari-hari (rutin), sebagai contoh perlu tidaknya memakai sandal ke kamar mandi, atau
pilihan berhenti merokok atau tetap merokok Sedangkan untuk kegiatan yang lebih besar dan rumit,
pengambilan keputusan harus dilaksanakan secara sadar sepenuhnya dan memerlukan perhitungan
yang sangat cermat. Selain itu diperlukan juga persiapan yang matang dan kemampuan membuat
analisis yang cukup besar. Seringkali pengambilan keputusan memerlukan waktu yang lama karena
diperlukan banyak bahan keterangan dan pendapat/sumbangan pikiran dari orang-orang lain. Selain
itu disebabkan banyaknya variabel-variabel keputusan bersifat kualitatif dan boleh dikata data yang
berbentuk angka atau informasi statistik sangat kurang. Sehingga pengambilan keputusan hanya
bersadarkan

persepsi,

pengalaman,

pengindraan

atau

intuisi.

Kesukaran yang masih dihadapi untuk menghitung unsur kualitatif dalam proses pengambilan
keputusan, menyebabkan munculnya metode yang dapat menyelesaikan hal tersebut. Para ahli
matematika, manajemen sains, analisa sistem dan Operations research telah bekerja sama untuk
mengemukakan teori atau metode yang memperhitungkan unsur kualitatif ke dalam bentuk formulasi
matematik atau model kuantitatif.

Salah satunya adalah Analisis Proses Hirarki (Analitycal Hierarchy

Process/AHP). AHP ini dikembangkan oleh Profesor Thomas Saaty, seorang ahli matematika

Amerika Serikat pada tahun 1971. Ketika itu ia bekerja untuk Departemen Pertahanan AS dalam
perencanaan
pertahanan.

masalah

persiapan

menghadapi

kemungkinan-kemungkinan

di

bidang

Pemakaian AHP ini kemudian juga digunakan pada studi pencatuan tenaga listrik dan

studi untuk menganalisa efek tidak damai dan tidak perang pada perekonomian, politik dan status
militer Mesir.

AHP

kemudian mengalami kemajuan dalam aplikasinya dan digunakan dalam berbagai

bidang studi, misalnya studi transportasi di Sudan.eksplorasi mineral di Mauritania, perencanaan


pendidikan di Amerika Serikat, forecasting pemilihan presiden, resolusi konflik di Irlandia Utara dan
Afrika Utara, resolusi terorisme, forecasting harga minyak dunia, dan Pengambilan Keputusan
Strategis dalam perebutan Pulau Malvinas pada tahun 1982.
AHP dan Empat Fungsi Psikologi Manusia

Pada dasarnya teori AHP berkaitan dengan proses pengembangan pendapat manusia ketika
dihadapkan pada pemecahan masalah dengan proses pengukurannya. Proses itu dilatar belakangi
oleh fungsi psikologis manusia didalam menghadapi pemecahan masalah yang diperlukan untuk
pengembangan pendapat dan perhitungan matematis yang diperlukan untuk pengukuran nilai dari
peringkat pendapat yang berkembang. Menurut ahli psikologi Carl Jung, sikap manusia cenderung
mengarah pada salah satu dari empat fungsi dimana mereka terbiasa dalam cara memecahkan suatu
masalah. Keempat

fungsi

yang

dimaksud

adalah

intuisi,

perasaan,

berpikir

dan

penginderaan. Menurut Keegen, setiap orang mempunyai peringkat derajat preferensi untuk salah
satu dari keempat fungsi tersebut diatas, yang dikenal sebagai fungsi superior dimana jika merasa
kuat dalam salah satu fungsi dan fungsi inferior untuk yang lemah.

Keempat fungsi yang dimiliki oleh manusia tersebut, dalam bentuk superior dan inferiornya
digunakan dalam mengembangkan AHP secara sistematik. Artinya pada setiap tahapan prosedur
pemodelan AHP, keempat fungsi tersebut bisa berperan, tergantung pada masalah yang dihadapi,
dan distrukturkan sedemikian rupa sehingga orang menyadari kapan ia dapat menggunakan atau
mengontruksikan salah satu fungsi tersebut.
Ciri Kegunaan AHP.
Ciri

khas

kegunaan

AHP

sebagai

metode

dapat

diuraikan

sebagai

berikut

a. Memperinci suatu keadaan yang kompleks atau tak terkerangka ke dalam komponenkomponennya.
b. Mengatur bagian dari komponen tersebut/variabel-variabelnya dalam bentuk hirarki.
c. Memberikan bobot numerik/verbal pada variabel yang dianggap

penting dengan

cara

membandingkan satu sama lainnya.


d. Membuat sintesa pendapat untuk menentukan variabel mana yang memiliki prioritas tertinggi
sebagai hasil akhir analisa.
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa permasalahan studi dengan menggunakan AHP adalah
keadaan dimana data atau informasi statistik dalam bentuk angka boleh dikatakan sangat minim atau
tidak ada sama sekali. Dengan kata lain, permasalahan yang dihadapi dapat dirasakan dan dilihat,
namun kelengkapan data numerik tidak menunjang para pengamat untuk memodelkan secara
kuantitatif dengan cara konvensional. Kalaupun tersedia, data tersebut bersifat kualitatif dan

didasari dari persepsi, pengalaman, penginderaan dan intuisi. Menurut Saaty, AHP dapat digunakan
untuk pencarian solusi dalam masalah-masalah strategis seperti penentuan skala prioritas, resolusi
konflik, memilih alternatif dari sekian pilihan, menentukan persyaratan, alokasi sumber, mengukur
kinerja seseorang atau proyek dan optimasi masalah.
Langkah-Langkah Penggunaan AHP
Untuk memudahkan pemahaman maka pembahasan akan langsung diterapkan pada suatu
contoh. Pada pembahasan ini akan diambil contoh penentuan sepeda motor yang akan
dibeli. Langkah-langkah penerapan AHP adalah sebagai berikut :
a. Buat Struktur Hirarki Persoalan.
1.

Menentukan tujuan akhir. Dalam hal ini menentukan 1 (satu) jenis sepeda motor

yang dibeli.
2.

Menentukan Kriteria Yang mempengaruhi pilihan. Misal dalam hal ini adalah Harga

(H), Model (M), Kecepatan (C) dan Keiritan (I).


3.

Menentukan jenis yang akan dipilih, misal dalam hal ini adalah Supra (S), Jupiter (J)

dan Kawasaki (K).


4.

Point 1 s/d 3 disusun dalam suatu tabel hirarki seperti berikut:

b. Buat Matriks Untuk Analisa Berpasangan Kriteria yang Mempengaruhi. Yaitu memasukkan
angka-angka pada suatu matriks untuk membandingkan tingkat esensial suatu elemen dengan
elemen yang lain. Angka yang dimasukkan adalah angka 1 s/d 9 dengan ketentuan sebagai
berikut :

Matriks yang Terbentuk adalah sebagai berikut (nilai hasil asumsi dari penulis)

c. Buat Analisa perhitungan, yaitu membagi nilai tiap kolom dengan jumlah total kolom. Kemudian
hasilnya dijumlahkan secara mendatar dan dibuat persentase, dimana nilai yang didapat
menerangkan persentase pengaruh tiap kriteria terhadap keputusan untuk membeli sepeda motor
yang akan dibeli.

d. Ulangi langkah b dan c untuk tiap pilihan per kriteria yang ada.
1.

2.

Model

Harga

3. Kecepatan

4. Keiritan

e. Tentukan Hasil Analisa dengan menjumlahkan perkalian presentase kriteria dengan presentase
tiap pilihan. Hasil terbesar merupakan pilihan terbaik.

Dari perhitungan diatas, didapatkan hasil persentase untuk Supra sebesar 42,76 % lebih besar bila
dibandingkan dengan Jupiter (17,96%) dan Kawasaki (39,27%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Supra merupakan pilihan terbaik untuk dibeli.

Anda mungkin juga menyukai