Anda di halaman 1dari 3

Etiologi KET

Etiologi KET telah banyak diselidiki, tetapi sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. Ada
beberapa faktor yang berhubungan dengan penyebabnya seperti:
1. Factor mekanisme
Hal-hal yang mengakibatkan terhambatnya perjalanan ovum yang dibuahi kedalam
kavum uteri, antara lain
a. Salpingitis terutama endosalpingitis yang menyebabkan aglutinasi silia lipatan
mukosa tuba dengan penyempitan saluran atau pembentukan kantong-kantong buntu.
Berkurangnya silia mukosa tuba sebagai akibat infeksi juga menyebabkan implantasi
hasil zigot pada tuba falopii
b. Adhesi peritubal setelah infeksi pasca abortus/ infeksi pasca nifas, apendisitis, atau
endometriosis, yang menyebabkan tertekuknya tuba atau penyempitan lumen
c. Kelainan pertumbuhan tuba, terutama divertikulim, ostium asesorius dan hipoplasi.
Namun ini jarang terjadi
d. Bekas operasi tuba memperbaiki tuba atau terkadang kegagalan usaha untuk
memperbaiki patensi tuba pada sterilisasi
e. Tumor yan merubah bentuk seperti mioma uteri dan adanya benjolan pada adneksia
f. Penggunaan IUD
2. Factor fungsional
a. Migrasi eksternal ovum terutama pada kasus perkembangan duktus mulleri yang
abnormal
b. Refluks menstruasi
c. Berubahnya motilitas tuba karena perubahan kadar hormone estrogen dan
progesterone
3. Peningkatan daya penerimaan mukosa tuba terhadap ovum yang dibuahi.
4. Hal lain seperti: riwayat KET dan riwayat abortus induksi sebelumnya.
Klasifikasi
1. Tuba falopii
a. Pars-interstisitialis
b. Isthmus
c. Ampula
d. Infudibullum
e. Fimbrae
2. Uterus
a. Kanalis servikalis
b. Diverticulum
c. Kornu
d. Tanduk rudimenter
3. Ovarium
4. Intraligamenter
5. Abdominal
a. Primer
b. Sekunder

6. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus.


1. Prawirohardjo S, Hanifa W. 2005. Gsngguan Bersangkutan Dengan Konsepsi. Dalam:
Ilmu Kandungan, edisis II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
2. Rachimhadhi T. 2005. Kehamilan Ektopik. Dalam : Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi I.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
3. Cunningham FG, Macdonald PC, Gant NF. 2005. Kehamilan Ektopik. Dalam: obsetri
William (Williams Obestetri). Edisi XVIII. Jakarta : EGC
ENDOMETRIOSIS
1.

Definisi

Endometriosis adalah terdapatnya kelenjar seperti endometrium dan stroma diluar uterus
dan merupakan kondisi ginekologikal jinak yang sering ditemukan, sulit dimengerti, dan
sangat elemahkan kondisi tubuh.
2. Endometriosis
Endometriosis selama kurang lebih 30 tahun terakhir ini menunjukkan angka kejadian
yang meningkat. Angka kejadian antara 5 15% dapat ditemukan di antara semua operasi
pelvic. Yang menarik adalah bahwa endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang
tidak menikah pada umur muda, dan tidak mempunyai banyak anak.
Di Amerika Serikat, endometriosis timbul pada 7 10% populasi, biasanya berefek pada
wanita usis produktif. Prevalensi endometriosis pada wanita infertile adalah sebesar 20
50% dan 80% pada wanita dengan nyeri pelvis. Terdapat keterkaitan keluarga, dimana resiko
meningkat 10 kali lipat pada wanita dengan keluarga derajat pertama yang mengidap
penyakit ini.
1. Wiknjosastro H. Endometriosis. Ilmu Kandungan edisi ke-2. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2007.
2. Kapoor,

Dharmesh.

Endometriosis.

2009.

Diunduh

dari

http://emedicine.medscape.com/article/271899-print [diperbaharui tanggal 11 desember


2009]

Perdarahan dikit-dikit
Selama fungsi endokrin plasenta masih bertahan, perdarahn uterus biasanya tidak
ditemukan, namun bila dukungan endokrin dari endometrium sudah tidak memadai lagi,
mukosa uterus akan mengalmi perdarahan. Perdarhan tersebut biasanya sedikit-sedikit,
berwarna cokelat gelap dan dapat terputus-putus atau terus menerus.

1. Cunningham FG, Macdonald PC, Gant NF. 2005. Kehamilan Ektopik. Dalam: obsetri
William (Williams Obestetri). Edisi XVIII. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai