INTERNATIONAL:
Mengelola Kebudayaan yang
Beragam
Kelompok II :
Bayu Aji Wijaya
Hevi Suriyanti
Budaya
Organisasi
Kebiasaa
n
Nilai-nilai
individu
Sikap
Perilaku
organisasi
Asumsi
Harapan
-Bahasa
Dilihat dari gambar diatas, budaya mempengaruhi perilaku organisasi dengan dua
cara. Para karyawan membawa budaya mereka ke dalam dunia kerjanya melalui
kebiasaan dan bahasa yang digunakan. Budaya organisasi mempengaruhi nilai-nilai
atau etika individu, sikap, asumsi, dan harapan. Pada saat salah satu pengaruh
tersebut mempengaruhi budaya organisasi, maka keragaman budaya organisasi
dan budaya masyarakat dapat menciptakan perusahaan multinasional yang lebih
dinamis.
Low-context cultures
Pekerja asing yang dengan High-context culture perlu belajar untuk bertanya
diluar pekerjaan mereka sendiri.
VII. AGAMA
Agama dan kepercayaan memiliki dampak terhadap hubungan lintas-budaya.
Berikut ini merupakan hubungan pekerjaan dari agama yang dianut:
Katolik - Pekerja ingin diperhitungkan secara serius, diberikan infoermasi,
dan digunakan pertimbangannya.
Kristen Protestan Pekerja menginginkan bekerja pada perusahaan yang
efisien, sukses, dan memimpin dalam bidang teknologi.
Budha Pekerja mengharapkan bekerja pada perusahaan yang
bertanggung-jawab terhadap lingkungan.
Islam Pekerja menginginkan lingkungan yang stabil, kelangsungan kerja,
dan pengurangan ketidak-pastian.
Atheis Pekerja menginginkan pekerjaan yang menyediakan kesempatan
untuk belajar dan menggunakan keahlian yang dimilikinya dengan baik.
Keahlian administratif
Komunikatif
Kordinator
Pembangun tim
Berorientasi pada mutu
Visi dan inspirasi pemimpin yang karismatik membangun tim yang baik dan
secara umum merupakan pemimpin yang terbaik. Dilain pihak, pemimpin yang
egosentris terlihat penyendiri dan secara umum kurang disambut. Manajer lokal
maupun luar negeri yang memiliki
sifat ini dianjurkan untuk menggunakan
pendekatan kontigensi setelah menggunakan intelegensi budaya mereka untuk
membaca budaya dan penduduk lokal.
Pengalaman
2. Kedatangan dan
penyesuaian untuk
mengatasi culture
shock
Penugasan kembali
4. Kembali ke
negara asal
dan
menyesuaika
n diri kembali
Mencegah pengharapan
Pelatihan Lintas Budaya
3. Menenangkan
diri dan
menyesuaikan diri
terhadap
kurangnya
dukungan
yang
tidak
realistis
dengan
Lintas
4. Membentengi ambiguitas
3 area dari reentry shock adalah pekerjaan, aktifitas sosial, dan lingkungan
masyarakat, seperti politik, iklim, transportasi dan makanan. Reentry shock
dapat dikurangi melalui konseling karir karyawan dan dukungan dari negara
asal.
Secara keseluruhan, kunci kesuksesan penugasan luar negeri adalah jaringan
yang terintegrasi dengan baik dalam rantai karir daripada memperlakukannya
sebagai petualangan terisolasi.