Proposal Alat Ultrasonik
Proposal Alat Ultrasonik
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia dewasa ini dan
semakin luas penggunaannya. Pemakaian tenaga listrik tidak hanya sebatas untuk
penerangan, namun menyentuh banyak aspek kehidupan manusia.
Permintaan akan tenaga listrik terus meningkat mulai dari rumah tangga,
bidang sosial, perhotelan, hingga kebutuhan untuk industri industri besar,
dimana permintaan tersebut tidak dapat segera dapat dipenuhi, karena
kemampuan pengelola ketenagalistrikan dalam hal ini PT. PLN (Persero) masih
terbatas, hal ini menghambat laju pembangunan yang sedang giat dilaksanakan.
PT. PLN (Persero) yang bergerak dibidang penyediaan tenaga listrik
dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuannya, agar dapat mengatasi laju
pertumbuhan serta kesejahteraan rakyat.
Penyaluran tenaga listrik harus mempunyai kualitas yang baik, andal dan
kontinuitas yang terjamin. Sehingga perlu adanya langkah-langkah untuk
mencegah terjadinya gangguan. Salah satu caranya adalah dengan memasang alat
yang dapat mencegah terjadinya gangguan. Dalam beberapa kejadian khususnya
gangguan Jaringan Tegangan Menengah terjadi akibat ulah binatang dimana hal
tersebut sering dianggap faktor yang tidak dapat dikendalikan. Oleh sebab itu
dirasakan perlu untuk melakukan tindakan pencegahan.
1.5. Hipotesis
Apakah pada Area Pinrang terjadi penurunan frekuensi gangguan akibat
binatang. Dimana PLN Area Pinrang memiliki panjang jaringan 1.055 kms. Dan
kondisi jaringan Area Pinrang di beberapa daerah yang rawan terhadap gangguan
akibat binatang sehingga dibutuhkan alat pencegah terjadinya gangguan untuk
meningkatkan keandalan penyaluran listrik.
5.6.
Sistematika Penulisan
Susunan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab yang mengikuti sistematika
sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan
masalah, dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran umum tentang
tulisan dalam Tugas Akhir ini.
Bab II. Tinjauan Pustaka
Berisi uraian tentang landasan teori tentang dasar setting koordiasi
proteksi daya pada jaringan distribusi.
Bab III. Metode Penelitian
Merupakan tinjauan umum meliputi pengumpulan dan pengolahan data.
Bab IV. Perancangan Alat
Berisi Model Perancangan alat dan konsep Rangkaian sehingga
menghasilkan Frekuensi Ultrasonik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bentuk
jaringan
distribusi
tegangan
menengah
biasanya
Jatuh tegangan dan rugi rugi daya yang terjadi tidak melebihi
batas yang telah ditentukan oleh pihak PT. PLN (Persero)
b.
c.
f
d
a
G
e
f
c
150 kV
h
f
GI
220/380 V
GD
Gambar ( 2.1) Sistem Penyaluran Daya Listrik
atau dengan tanah. Sedangkan gangguan tegangan lebih disebabkan oleh kenaikan
tegangan akibat sambaran petir ke jaringan dan kenaikan tegangan akibat pemutusan
sirkit atau disebut switching.
Akibat gangguan arus lebih adalah rusaknya material penghantar yang
dilaluinya, sedangkan gangguan tegangan lebih akan merusak kekuatan isolasi yang
pada tahap selanjutnya terjadilah hubung singkat. Pencegahan terhadap kerusakan
tersebut salah satunya adalah memasang peralatan proteksi yang proporsional, yaitu
sesuai dengan ketentuan / persyaratan pengaman dengan mempertimbangkan untuk
meminimalisir pemadaman akibat gangguan. Sebab pada akhirnya bekerjanya
peralatan proteksi dapat berarti pemutusan suplai tenaga listrik ke jaringan.
2.6
2.7
10
ultrasonic pada frekuensi 60 KHz merupakan batas yang dapat didengar oleh
makhlum hidup, diatas frekuensi tersebut gelombang ultrasonic ini tidak dapat
didengar lagi bunyinya. Berikut ini gambar frekuensi pendengaran untuk bermacam
macam binatang (Sales dan Pye, 1974).
Manusia
Kelelawar
Ngengat Malam
Ngengat Siang
Sayap Renda
Jangkrik Semak
Jangkrik
Jangkrik Tebing
Belalang
Binatang Menyusui
Ikan Paus dan Lumba-lumba
Anjing dan Singa Laut
Tikus Madagaskar
0,02 0,05
0,1
0,2
0,5
1,0
2,0
5,4
10
20
50
100
200
11
Pengendalian
Secara
Biologi
Pengendalian
Secara
Mekanis/Fisika
Pengendalian
Secara
Kemis/Kimia
Pengendalia
n Manusia
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
12
3.1
lingkup PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang, yang dalam hal ini adalah mengenai
gangguan jaringan akibat binatang. Dan dilaksanakan pada bulan November 2013
Juni 2014.
3.2
serangkaian
wawancara
langsung
sehingga
dapat
3.3
Sumber Data
1.Data Primer, yaitu data yang berasal dari dalam perusahaan berupa
arsip, pengamatan maupun wawancara langsung dengan bidang yang
berkaitan sebagai dasar untuk observasi lansung dilapangan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan, berupa
bahan tertulis atau kombinasi utama yang berkaitan dengan
13
3.4
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan serta disesuaikan dengan
14
Dari sisi lain, manusia (baik bayi maupun dewasa) dan binatang peliharaan
tidak akan merasa terganggu karena tidak mendengar suara tersebut (frekuensi
diatur hanya untuk pendengaran binatang) dan tidak ada reaksi negatif jangka
panjang karena ini hanyalah gelombang elektro mekanik buka gelombang
elektro magnetik.
3.5
15
BAB IV
PERANCANGAN ALAT
CATU DAYA
OSILATOR
PEMBANGKIT
GELOMBANG
PENGUAT
SPEAKER
Saklar Pengatur
Frekuensi Output
Gambar 4.1 Blok Diagram Rangakaian
16
Setelah mendapat tegangan keluaran dari Catu Daya melalui trafo dan
Jembatan Wedgestone, selanjutnya masuk ke rangkaian osilator yang berfungsi untuk
mengubah tegangan keluaran tersebut menjadi gelombang. Gelombang keluaran
diatur agar sehingga didapatkan keluaran gelombang suara ultrasonik yang
diinginkan.
4.4 Saklar Pengatur Frekuensi
Rangkaian ini berguna sebagai saklar yang dapat digunakan untuk
menentukan keluaran frekuensi gelombang ultrasonik. Rangkaian ini bertujuan untuk
menyesuaikan jenis binatang yang akan dijadikan target untuk diganggu
4.5 Rangkaian Penguat
Setelah gelombang ultrasonic yang dikeluarkan dari rangkaian osilator
kemudian, gelombang ultrasonic tersebut melewati rangkaian penguat yang berfungsi
untuk memperkuat gelombang.
4.6 Speaker
Speaker digunakan sebagai keluaran hasil penguatan yang akan di arahkan ke
daerah yang rawan gangguan binatang.
17
LAMPIRAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19