Anda di halaman 1dari 2

Janji Sahabat Karib

Waktu masih kecil, yah masih duduk di bangku SD aku dan Bunga adalah sahabat karib.
Biasanya kami sering bermain petak umpet, berjalan-jalan sambil melihat pemandangan yang
indah, kadang-kadang ia sering datang ke rumahku untuk mengerjakan PR, dan bercanda
tawa bersama kemudian kami pun pernah mengikuti lomba nyanyi di Gereja. Ya, jam pun
terus berputar, waktu pun berlalu sampai kami akhirnya lulus dan tamat dari SD, kemudian
kami pun mendaftar untuk masuk SMP, tak disangka ia pun juga mendaftarkan diri di SMP
yang sama dan masuk di kelas yang sama kelas 1-a.
Di situ kami pun mulai belajar sungguh-sungguh dan kadangkala kami pun sering duduk dan
bercerita tentang waktu SD yang penuh dengan kenangan yang indah, tapi lama-kelaman
akibat pengaruh dari teman-temannya ia pun sedikit menjauh dariku dan rasanya aneh, tak
percaya bahwa sahabat karibku bisa melakukan hal seperti itu. Setelah naik ke kelas 2 kami
pun tidak sekelas lagi, aku sering mendengar gosip tentang sahabat karibku yang sudah
berpacaran, aku pun berhenti sebentar dari langkahku untuk menuju ke kantin dan mengingat
janji sahabat untuk tidak berpacaran.
Dan lebih mengejutkan lagi jika gosip itu rupanya benar memang adanya, aku pun berlari
mengejar dia yang ada di kantin dan sedikit berbincang dengannya aku bilang.
benar kamu sudah pacaran ya? dia pun menjawab dengan spontan dia bilang.
iya, Nadya aku suda pacaran dengan someone? Hatiku sakit mendengar semua itu tetapi ya,
itu adalah keputusannya sendiri untuk berpacaran, bukan hanya berpacaran saja tetapi sudah
menjauh dariku, mungkin dia sudah menganggap aku sebagai anak ketinggalan zaman dan
mungkin hanya berteman sama anak-anak yang sudah berpacaran atau mementingkan
pacarnya saja.
Setelah itu waktu terus berlalu sangat cepat tak disangka aku dan sahabatku Bunga sudah
duduk di kelas 3 SMP dan mempersiapkan diri untuk ujian sekolah dan terutama ujian
nasional biasanya, pada saat begini ia sering datang ke rumahku dan belajar bersama untuk
menghadapi ujian ini, tetapi tak kunjung datang, beberapa kali aku meneleponnya ia tidak
pernah mengangkatnya, sms juga tidak pernah dibalas lagi, dan sampai hati ia juga mengganti
nomor baru tanpa meberitahukan kepadaku.
Rasanya benar-benar perih tapi biarlah itu urusan dia bukan urusanku. Ya, akhirnya penantian
pun telah tiba saatnya siap mengikuti UN dan kami mengikutinya selama 4 hari berturutturut. Kemudian waktu pun berlalu saatnya kita mendengar pengumuman kelulusan. Aku dan
Bunga sahabat karib aku dinyatakan lulus UN dan kami pun lega sekali meski kami
mempunyai kesibukan masing-masing ya akhirnya hanya saling menegur dan menyapa lalu
memberikan ucapan selamat atas keberhasilan.
Sampai saat ini aku pun terus menjauh darinya karena kesibukan kami masing-masing yang
tidak bisa bertemu lagi dan bercanda lagi seperti yang dulu, mungkin hanya saling menyapa
dan menegur saja tetapi kenangan di SD itu tentang persahabatan tak akan aku lupakan.

Sahabat aku akan selalu menerimamu kapanpun dan di mana pun kamu mau. Ingatlah sahabat
aku selalu ada untukmu, sahabat yang tak pernah terlupakan sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai