Anda di halaman 1dari 29

Noise Induced Hearing

Loss
Rescky Felsario Rona
102012299

Skenario 8
Seorang laki-laki berusia 45 tahun
datang ke UKK (Upaya Kesehatan Kerja)
dengan keluhan pendengaran menurun
pada telinga kiri, sejak 1 bulan yang
lalu.

HIPOTESIS

Laki-laki 45 tahun menderita NIHL


(Niose Induced Hearing Loss) akibat
PAK

7 LANGKAH DIAGNOSIS PAK

1. DIAGNOSA KLINIS
Anamnesis

identitas pasien : laki-laki 45 tahun


Keluhan utama : penurunan pendengaran
Berapa lama : sejak 3 tahun bekerja, dan memberat
1 bulan terakhir
Mengenai pekerjaannnya : laki-laki berusia 45 tahun
ini bekerja di pabrik mobil, di bagian perakit mobil
selama 5 tahun dengan waktu kerja 8 jam sehari
dan waktu masuk kerja 5 hari dalam satu minggu.

Kondisi lingkungan pekerjaan : tingkat


kebisingan 100 dB
Penggunaan Alat Pelindung Diri : Diketahui
bahwa APD berupa ear muff yang digunakan
pasien sudah usang
Apakah ada anggota keluarga yang pernah
mengalami hal serupa?
Apakah dahulu pernah mengalami hal yang
serupa?

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan otoskopik tidak ditemukan


kelainan.
Pada pemeriksaan tes penala didapatkan
hasil Rinne positif,
Weber lateralisasi ke telinga yang
pendengarannya lebih baik
Schwabach memendek.
Kesannya jenis
ketulian
sensorineural

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Audiometri nada murni (PTA)
untuk mencatat kondisi pendengaran para
pegawai, menemukan individu yang rentan
terhadap bising, memonitor pendengaran
berkurang selama bekerja sebagai pegawai, dan
mengatur program perlindungan pendengaran.
didapatkan tuli sensorineural pada frekwensi
tinggi (umumnya 3000 6000 Hz)

2. Sound Level Meter ( SLM )


SLM adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur tingkat kebisingan
mengukur kebisingan antara 30 130
dB dan dari frekuensi 20 20.000 Hz

DIASNOSA KLINIS PERLU DIPERHATIKAN


1. Riwayat timbulnya ketulian dan
progresifitasnya.
2. Riwayat pekerjaan, jenis pekerjaan dan
lamanya bekerja.
3. Riwayat penggunaan proteksi pendengaran.
4. Meneliti bising di tempat kerja, untuk
menentukan intensitas dan durasi bising yang
menyebabkan ketulian.
5. Hasil pemeriksaan audiometri sebelum kerja
dan berkala selama kerja.

2. PAJANAN YANG DIALAMI


Bising 100 dB / 8 jam kerja, slama 5
hari bising
Intentitas
Waktu paparan perhari
(dB)

dalam jam

85

87,5

90

92,5

95

100

105

110

1/4

Intensitas dan paparan bising


yang di perkenankan

3. HUBUNGAN PAJANAN DENGAN PENYAKIT


Pengaruh kebisingan terhadap pendengaran
-Adaptasi bila terpapar, mula-mula terganggu
lama-lama terbiasa
- peningkatan ambang dengar sementara dapat
berlangsung beberapa menit sampai minggu,
tergantung respon dan sensistivitas masingmasing orang.
- Peningkatan ambang dengar menetap terjadi
setelah cukup lama terpapar, dapat terjadi sekitar
3,5 20 tahun bekerja. Tidak dapat disembuhkan.
biasanya baru diketahui setelah pemeriksaan
audiogram.

4. JUMLAH PAJANAN

Mekanisme yang mendasari NIHL


diduga berupa adanya proses mekanis
dan metabolik pada organ sensorik
auditorik bersamaan dengan kerusakan
sel sensorik atau bahkan kerusakan
total organ Corti di dalam koklea

Kualitatif
Cara atau Proses kerja : Pasien
bekerja di bagian mesin perakit mobil
yang kebisingannya sekitar 100 dB.
Lama kerja : Pasien bekerja selama 8
jam per hari selama 5 hari dalam 1
minggu

Pemakaian APD
Sumbat telinga (ear plugs /insert device/ aural insert protector)
ini bisa mengurangi bising hingga 30 dBA lebih
Tutup telinga (ear muff/ protective caps/ circumaural
protectors)
mengurangi bising hingga 40- 50 dBA atau frekuensi 100 8000 Hz.
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat pelindung
telinga adalah :
Ear plug digunakan bila bising di atas 85 dBA
Ear muff dgunakan bila di atas 100 dBA

5. PERAN FAKTOR INDIVIDU

kesehatan sebelumnya
riwayat penyakit dahulu atau kronik
riwayat penyakit dalam keluarganya,
status kesehatan mental dari pasien
kebersihan perseorangan

6. FAKTOR DILUAR PEKERJAAN

Hobi : apakah pasien mempunyai hobi


mendengarkan musik dengan
earphone.
Kebiasaan : tidak diketahui.
Pajanan yang ada di rumah : Tidak
diketahui. Pajanan di rumah bisa
berupa ke psikisnya yakni stres bila ada
permasalahan di rumah.
Pekerjaan sambilan : Tidak diketahui.

7. DIAGNOSA OKUPASI

NIHL (Noise Induced Hearing Loss)


termasuk dalam PAK (Penyakit Akibat
Kerja)

NIHL tuli sensorineural akibat bising.


Berangsur-angsur dalam janga panjang
dan bersifat menetap
Paparan kebisingan secara terusmenerus (continues noise) >85 dB/ 8
jam/ hari atau 40 jam per minggu

GEJALA KLINIS

Bersifat sensorineural

Hampir selalu bilateral

Jarang menyebabkan tuli derajat sangat berat ( profound hearing loss ).


Derajat ketulian berkisar antara 40 s/d 75 dB.

Apabila paparan bising dihentikan, tidak dijumpai lagi penurunan pendengaran


yang signifikan.

Kerusakan telinga dalam mula-mula terjadi pada frekwensi 3000, 4000 dan
6000 Hz, dimana kerusakan yang paling berat terjadi pada frekwensi 4000 Hz.

Dengan paparan bising yang konstan, ketulian pada frekwensi 3000, 4000 dan
6000 Hz akan mencapai tingkat yang maksimal dalam 10 15

PENATALAKSANAAN

Penderita sebaiknya dipindahkan kerjanya dari lingkungan


bising.

Bila tidak mungkin dipindahkan dapat dipergunakan alat


pelindung telinga terhadap bising (ear plug), tutup telinga (ear
muff) dan pelindung kepala (helmet).

Alat bantu dengar karena NIHL ini menetap, dan mencegah


terjadinya gangguan berkomunikasi.

Latihan pendengaran agar dapat menggunakan sisa


pendengaran denga alat bantu dengar secara efisien dibantu
dengan cara membaca bibir, mimik dan gerakan anggota
badan serta bahasa isyarat untuk berkomunikasi.

Rehabilitasi suara juga diperlukan agar dapat mengendalikan


volume, tinggi rendah dan irama percakapan.

Pada pasien yang telah mengalami tuli bilateral dapat


dipertimbangkan untuk memasang implan koklea.

PENCEGAHAN
Program perlindungan pendengaran
1.

Pengukuran pendengaran
Test pendengaran yang harus dilakukan ada
2 macam, yaitu :
a. Pengukuran pendengaran sebelum
diterima bekerja.
b. Pengukuran pendengaran secara
periodik.

2. Pengendalian suara bising


a. Penggunaan APD memakai ear muff ( tutup
telinga ), ear plugs ( sumbat telinga ) dan
helmet ( pelindung kepala ).
b. Mengendalikan suara bising dari sumbernya,
dapat dilakukan dengan cara :
- memasang peredam suara
- menempatkan suara bising ( mesin )
didalam suatu ruangan yang terpisah dari
pekerja

Pengendalian administratif

menukar pegawai di daerah bising tinggi


dengan mereka yang di daerah bising rendah
selang waktu tertentu
penjadwalan waktu perngoperasian
sedemikian rupa agar dapat mengurangi
jumlah pegawai yang terpajan tingkat
kebisingan yang tinggi.

Program tes audiometri


Audiometri bukan pengganti
pengendali bising. Namun, program tes
audiometri termasuk data dasar,
audiometri berkala, dan pada akhir
pekerjaan

Pelatihan dan Pendidikan


Semua pekerja yang berhak mengikuti
program konservasi, harus
mendapatkan pendidikan dan training
setiap tahun, baik yang terlibat
langsung maupun tidak pada program
pemeliharaan pendengaran.

KESIMPULAN
Kebisingan di tempat kerja dapat menimbulkan
gangguan pendengaran dan gangguan sistemik
yang dalam jangka waktu panjang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan dan penurunan
produktivitas tenaga kerja. Oleh karena itu perlu
dilakukan pemantauan dan deteksi dini untuk
pencegahan karena kerugian yang harus dibayarkan
akibat kebisingan ini cukup besar. Pemeriksaan
gangguan pendengaran harus dilakukan secara teliti,
cermat, dan hati-hati untuk menghindari kesalahan
prosedur dalam memberikan kompensasi kepada
tenaga kerja.

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai