Anda di halaman 1dari 2

Kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika Limbah Cair

Selama berada di laboratorium kimia fisika Limbah cair selama 3 hari, kami telah melakukan
beberapa uji yang ada di laboraorium ini, diantaranya:
1. Senin, 21 September 2015
Pada hari pertama di Laboratorium Kimia Fisika Limbah Cair, kami melakukan beberapa
uji yaitu uji TSS dan TDS,uji Amonia,uji Flour, Uji Chlorida.
Uji TSS (total suspended solid) merupakan suatu cara untuk menguji kadar total
padatan terlarut dalam suatu air. TSS merupakan residu dari padatan total yang tertahan
oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 mikron atau lebih besar dari ukuran
partikel koloid.Pengujian TSS dilakukan secara menggunakan sebuah alat. Namun disini
kami belum mengetahui hasil uji yang kami laukan.
2. Selasa, 22 september 2015
Pada hari kedua, uji yang kami lakukan adalah uji fosfat, uji PO4, uji logam berat, uji
nitrat nitri. Semua telah ada dalam instruksi kerja.
Dalam Uji Ammonia bertujuan untuk mengetahui kadar ammonia yang ada di
hasil olahan limbah sehingga bisa diketahui kadar yang akan di buang ke badan air.uji
Amonia ini dilakukan dengan spektofotometri. Apabila kadar ammonia lebih dari 0,2
mg/l maka perairan akan bersifat toksik dan korosif entah bagi biota air sungai ataupun
pengguna air sungai.
Fosfat merupakan salah satu indikator pencemaran air. Keberadaan fosfat yang
berlebihan di air menyebabkan eutrofikasi

(Masduqi, 2004). Eutrofikasi adalah

tumbuhnya lumut dan microalgae yang berlebihan dalam air. Meningkatnya populasi
tumbuhan hingga menutupi perairan mengakibatkan terhambatnya pancaran sinar
matahari dan kandungan oksigen terlarut dalam air berkurang (Khusnuryani, 2008).
Kami melakukan uji fosfat pada berbagai macam jenis air limbah di Instalasi
Kimia Fisika Limbah Cair. Langkah pengujian fosfat yang dilakukan sesuai dengan SNI
06-6989.31-2005
3. Rabu, 23 September 2015
Pada hari terakhir uji yang kami lakukan meliputi uji BOD,uji fenol dan TSS
seperti dihari sebelumnya. Biologycal Oxygen Demand (BOD) merupakan parameter
yang umum dipakai untuk memnentukan tingkat pencemaran bahan organic pada air

limbah. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air
buangan. Metode Pemeriksaan BOD adalah dengan metode Winkler (Titrasi di
Laboratorium). Prinsipnya dengan menggunakan titrasi Iodometri. Dengan kata lain tes
BOD berlaku sebagai simulasi proses biologi secara alamiah, mula-mula diukur DO nol
dan setelah mengalami inkubasi selama 5 hari pada suhu sekitar 20 0C maka ukur lagi
kadar DO air tersebut. SNI yang digunakan adalah SNI 6989.72.2009.

Masduqi, A. 2004. Penurunan Senyawa Fosfat dalam Air Limbah Buatan dengan Proses
Adsorpsi Menggunakan Tanah Haloisit dalam Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 15, No. 1,
Februari, hal 47-53. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Khusnuryani, A. 2008. Mikrobia Sebagai Agen Penurun Fosfat pada Pengolahan Limbah Cair
Rumah Sakit. Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi. Institut Sains dan
Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai