1 of 7
http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/
KENDURI CINT A
MERANG KAI NIL AI, M ERA JUT M AKNA
NEGERI SETENGAH HATI
oleh R E D A KS I K EN D U R I C I N T A ( H T T P : // K EN D U R I C I N T A . CO M / V 5 /A U T HO R /A D M I N / )
HA RI ITU HUJA N mengguyur kota Jakarta sejak siang. Menjelang Magrib hujan perlahan mulai reda dan langit
malam di atas kota Jakarta pun mulai terang, sejuk dan bersahabat. Di plasa Taman Ismail Marzuki, Cikini, para
penggiat Kenduri Cinta mulai bergegas menyiapkan kelengkapan acara. Tepat pukul 20.00 WIB, Kenduri Cinta yang
malam itu mengambil tema Negeri Setengah Hati, dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran surat Thohaa
dilanjutkan dengan melantunkan wirid bersama.
Mengawali acara, Irfanmalam itu berperan sebagai moderatormeminta jamaah untuk meyampaikan
pemaknaannya atas gambar ilustrasi tema. Agus, jamaah dari Banjaran, mengatakan bahwa poster tema
menggambarkan seorang nenek tua renta yang sedang mengharap sesuatu dari seseorang berdasi yang bertopeng,
seolah-olah ngenyek (red: menghina) namun sebenarnya bisa saja orang yang menengadahkan tangan itu bisa
bertahan hidup tanpa harus meminta-minta kepada orang lain. Menurutnya, seorang yang berdasi, berjas dan
bersepatu adalah simbol orang kuasa. Wahyu, dari Cileungsi, memiliki pendapat berbeda. Ia melihat orang yang
berpakaian rapi, memakai jas dan berdasi adalah simbol kemapanan. Bram, jamaah dari Pamulang, berpendapat
bahwa poster tersebut seperti sandiwara. Sebab kita tidak tahu persis apakah pengemis itu sedang meminta-meminta
atau tidak. Dan orang yang berjas itu juga tidak akan memberikan sesuatu dengan cuma-cuma, ada semacam timbal
balik.
Irfan menambahkan, gambar tersebut hanya sekedar ilustrasi untuk menipu, bisa jadi di dalam tanah itu ada
kekayaaan yang tersimpan sehingga harus dibuat adegan meminta-minta dan yang lainnya sedang
mempertahankan. Widi, dari Tegal, memperkuat argumen Irfan. Menurutnya illustrasi seperti menunjukkan seorang
nenek yang ingin meminta kembali hak-haknya namun tidak dipedulikan oleh sang penguasa.
Adi Pudjo mengelaborasi dari sisi berbeda. Menurutnya, tema yang diangkat oleh Kenduri Cinta edisi November
memiliki kaitan dengan tema bulan-bulan sebelumnya, yaitu: Menegakkan Pagar Miring (http://kenduricinta.com
/v5/menegakkan-pagar-miring-2/) dan Sold Out (http://kenduricinta.com/v5/sold-out/). Tema-tema ini diangkat
bertujuan untuk penyadaran bersama bahwa ada sesuatu milik rakyat yang berharga yang mestinya kita jaga dan
pertahankan. Pertanyaannya, apa kita menyadari bahwa kita memiliki sesuatu yang berharga?
Negeri Setengah Hati, semacam sebuah sandiwara yang mengejek. Seolah-olah mau ngasih tapi tidak ngasih.
Kayanya paham tapi dibikin tidak paham. Seperti ada hal-hal yang tidak diikhlaskan sepenuhnya untuk kesejahteraan
rakyat, pungkas Adi.
Irfan menambahkan tentang paparan dalam mukadimah (http://kenduricinta.com/v5/mukadimah-negeri-setengahhati/) acara yang disusun sebelumnya, dimana negeri disimbolkan dengan perempuan. Negeri yang diwariskan
dengan kekayaan yang begitu melimpah. Kita juga mengetahui bahwa dalam undang-undang, air dan kekayaan
sumber daya mineral dikuasai oleh negara dan dipergunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat. Ia juga
menyambungkan hal tersebut dengan proses sejarah revolusi industri di Eropa yang diawali sebelumnya dengan
gerakan revolusi agraria.
Tema ini diangkat bertujuan untuk penyadaran bersama bahwa ada sesuatu milik rakyat yang berharga yang
mestinya kita jaga dan pertahankan.
Adi Pudjo
28/10/2015 6:38
2 of 7
http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/
LEWAT pukul 21.00 WIB, Kelompok Gurindam 12 dari MTsN 9 Jakarta Pusat menampilkan pentas teaterikal dengan
mengangkat tema Kiamat. Para siswa-siswi yang berjumlah sekitar 150 orang menampilkan pementasan yang
merupakan wujud kritis mereka terhadap perilaku kehidupan sosial masayarakat dan bangsa yang korup. Dalam satu
scene mereka menggambarkan ilustrasi seorang kontraktor yang korupdigambarkan memiliki wajah burukketika
ia berada di hari pembangkitan. Pada scene berikutnya, mereka menggambarkan bagaimana wujud seorang laki-laki
yang berperilaku dan bersolek seperti perempuan. Siswa-siswi MTsN 9 Jakarta Pusat ini sangat apik menampilkan
teatrikal Gurindam. Jamaah yang memadati pelataran plasa Taman Ismail Marzuki tampak menikmati dan terhibur
dengan penampilan mereka. Gurindam merupakan salah satu kesenian khas tanah Melayu yang memang sering
digunakan oleh para pelaku kesenian sebagai bentuk ungkapan kritik terhadap para penguasa.
Kenduri Cinta selalu membuka ruang diskusi yang luas kepada jamaah untuk menafsirkan apa saja.
28/10/2015 6:38
3 of 7
http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/
baru. Yang menjadi korban adalah siswa, terutama di tahun-tahun awal penggunaan kurikulum baru. Mereka seperti
menjadi kelinci percobaan sehingga seringkali hasilnya tidak maksimal. Deni juga mengkritisi ujian nasional dimana
seharusnya keputusan lulus atau tidaknya siswa dari sekolah tempat mereka belajar bukan ditentukan oleh komputer
yang mengoreksi lembar jawaban, namun guru-guru di sekolah yang merupakan elemen utama pendidikan di
sekolah lah yang menentukan lulus atau tidaknya siswa.
SESI selanjutnya diisi oleh seorang pembicara dari Belitung bernama Ahmadi yang menceritakan keadaan sosiologis
Belitung saat ini. Bangka Belitung adalah sebuah daerah dengan produksi timah terbesar di dunia. Ironisnya, masalah
listrik di Belitung sampai hari ini belum teratasi, masih sering padam. Tahun 2015 PT. Timah merayakan ulang
tahunnya yang ke-100. Namun apa yang didapatkan oleh rakyat Belitung? Rakyat Belitung tidak pernah merasakan
hasilnya. Saya pernah protes, Bangka Belitung ini bisa babak belur, sumber daya alamnya dikeruk, manusianya
diciduk, lanjut Ahmadi. Menurutnya ada beberapa tokoh yang memutuskan pergi dari Bangka Belitung karena tidak
kuat lagi untuk membiayai amplop-amplop dalam proses birokrasi di sana. Ia mengungkapkan, untuk satu bulan,
dana satu miliar untuk aparat belum tentu cukup. Makanya hari ini apa yang diungkapkan oleh novel Laskar Pelangi,
keadaan sekolah yang kini ada masih sama seperti cerita yang dibuat oleh Andrea Hirata.
Melanjutkan forum, Luqman Baehaqi (https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&
cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=https%3A%2F%2Ftwitter.com%2Flukemanaaja%3Flang%3Did&
ei=hn1bVe3yJ869uASruYPABw&usg=AFQjCNHDD49zZkzzuD9CqlbPxyNfpcOuMw&bvm=bv.93756505,d.c2E), salah satu
penggiat Kenduri Cinta yang juga merupakan seorang stand-up comedian mengungkapkan kritiknya terhadap
kondisi pendidikan di Indonesia. Bulan Oktober lalu, ia mementaskan stand-up comedy show yang berjudul Tut Wuri
Hangapusi yang juga menyoroti isu-isu pendidikan. Menurutnya, stand-up comedy adalah komedi yang
mempertahankan pendapat, bukan harus berdiri. Luqman mengkritisi bagaimana saat ini untuk bersekolah di tingkat
play group saja orang tua harus mengeluarkan uang yang cukup besar. Berdasarkan pengalaman pribadinya,
seseorang menyekolahkan anaknya di sekolah mahal dengan alasan karena fasilitasnya mewah, berstandar
internasional dan banyak artis yang menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Sehingga yang terjadi saat ini bukan
karena kualitas guru yang menjadi pertimbangan utama, justru wujud materialisme yang ada di sekolah tersebut yang
menjadi pertimbangan utama.
Selanjutnya, Irfan lalu memberikan kesempatan kepada Ian L. Bets untuk sampaikan pandangannya. Ian katakan
bahwa Indonesia punya kemampuan menjadi poros maritim sesuai visi pemerintahan Jokowi. Ian mencontohkan
Kerajaan Sriwijaya yang dulu sangat menjunjung tinggi maritimnya sehingga mereka mampu mencapai puncak
kejayaan mereka. Hari ini, menurut Ian, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pusat perdagangan dengan
mitra-mitra dari seluruh dunia. Beberapa keputusan pemerintah yang diambil baru-baru ini terkait moratorium
industri hutan dan perikanan juga diapresiasi oleh Ian L. Bets sebagai sebuah proses yang cukup baik. Moratorium ini
sedianya akan mengatur bagaimana sistem yang berlaku untuk proses pengolahan hasil dari hutan dan laut di
Indonesia. Ian mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk bersama-sama memberikan waktu dan
kesempatan kepada pemerintahan Jokowi untuk membuktikan dari apa yang mereka janjikan sebelumnya.
Hari ini apa yang diungkapkan oleh novel Laskar Pelangi, keadaan sekolah yang kini ada masih sama seperti cerita
yang dibuat oleh Andrea Hirata.
Ahmadi
28/10/2015 6:38
4 of 7
http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/
kail tersebut, namun membiarkan si ikan tersandera dengan kail tersebut. Manusia saat ini banyak sekali yang terlena
dengan kenikmatan yang ia terima, banyak yang tidak menyadari bahwa bisa jadi kenikmatan tersebut merupakan
sebuah ujian istidraj dari Allah kepadanya. Banyak dari kita saat ini menikmati harta benda yang diraih dengan cara
yang curang, mereka terlena dalam fase istidraj ini. Mereka sedang diulur oleh Allah sehingga terlena dengan
kenikmatan yang mereka rasakan, meskipun mereka sadar bahwa harta yang mereka nikmati mereka dapatkan dari
cara yang curang. Jika anda saat ini tidak merasakan sakit, tidak merasakan menderita, maka yang harus anda
lakukan adalah instrospeksi diri, jangan-jangan anda sedang dibuat terlena oleh Allah atas kezaliman anda,
lanjutnya. Fase ketiga adalah fase pemolesan dengan keindahan (kamuflase). Banyak orang yang berbuat zalim justru
terlihat sangat berkilau di mata kita, pada saatnya kemudian kita melihat mereka begitu buruk.
Dari ketiga fase ini yang paling gamblang dapat kita lihat adalah bagaimana para pejabat yang berbuat zalim di
Indonesia ini juga mengalami 3 fase tersebut. Yang seharusnya saat ini dimiliki oleh umat adalah sifat tawadu
sehingga satu sama lain tidak memiliki rasa iri-dengki yang mencederai persambungan silaturahmi antar sesama
manusia. Apabila semua orang memiliki dan menjaga dengan baik sifat tawadu maka tentramlah kehidupan
bermasyarakat di Indonesia.
Sekali lagi jangan pernah bermain dengan hati yang membuat kezaliman. Ketika anda merasa paling benar dalam
ibadah, anda tidak akan bertemu dengan Allah. Sebab yang paling benar adalah ketentuan Allah, pungkas
Noorshofa.
Menjelang tengah malam, Annisa dan Tia bergantian tampil diatas panggung membawakan beberapa nomor untuk
sekedar menyegarkan energi dan fikiran para jamaah yang hadir di Kenduri Cinta sebelum memasuki diskusi
selanjutnya.
28/10/2015 6:38
5 of 7
http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/
negara, Nahdlatul Wathon inilah yang menjadi wadah bagi mereka untuk merintis terwujudnya sebuah negara di
Nusantara saat itu, ketika Indonesia belum diproklamirkan. Kebangkitan tanah air ini pada awalnya bergerak di
bidang pendidikan. KH. Hasyim Asyarisatu almamater dengan KH. Ahmad Dahlansepulang dari tempat mereka
belajar bersama, mereka masing-masing mendirikan dua organisasi yang memiliki target dakwah yang berbeda, KH.
hasyim Asyari mendirikan Nahdhlatul Ulama dan KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Kedua organisasi
ini sama-sama mendirikan lembaga pendidikan dengan target yang berbeda, jika Muhammadiyah mendirikan
sekolah-sekolah di kota, NU mendirikan pesantren-pesantren di kampung.
28/10/2015 6:38
6 of 7
http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/
BANGSA KONSUMTIF
KEN DURI Cinta semakin hangat dengan hadirnya Beben Jazz. Bersama Inna Kamarie dan komunitas Jazz Kemayoran,
mereka membawakan beberapa nomor Jazz. Fly Me To The Moon menjadi nomor pertama yang dibawakan oleh
Beben Jazz dan Inna Kamarie, uniknya nomor ini dibawakan dengan alat musik seadanya, kardus air mineral dijadikan
alat instrumental perkusi diposisikan sebagai cajon.
Kyai Muzamil sebelum masuk ke diskusi, lebih serius mengajak jamaah untuk bersepakat tentang makna kehadiran.
Kyai Muzammil menekankan bahwa hadir atau tidaknya seseorang bukan soal dapat dilihat dengan mata, melainkan
soal rasa. Apabila manusia masih mengukur kehadiran seseorang berdasarkan terlihat atau tidak, maka ia tidak akan
menemukan Tuhan.
Kyai Muzammil menjelaskan tentang pendapat beberapa orang tentang perdebatan halal atau haramnya musik. Hal
ini menjawab kritik seorang habib yang menegur Kyai Muzammil yang saat ini memiliki hubungan yang intens
dengan Cak Nun dan Maiyah. Terkait pembahasan soal perdebatan hukum musik ini sudah beberapa kali dibahas di
forum-forum Maiyah oleh Cak Nun. Kyai Muzammil menekankan bahwa hukum haram atau halalnya musik
tergantung bagaimana musik itu sendiri digunakan.
Kyai Muzammil juga menjawab kritis tentang format yang terjadi dalam forum Maiyah dimana laki-laki dan
perempuan tidak ada batas. Menurut Kyai Muzammil, hal tersebut hanyalah soal cara pandang, namun dalam
Maiyah bukan laki-laki dan perempuan yang dilihat, melainkan manusia. Memperkuat argumennya, Kyai Muzammil
lalu mengeluarkan beberapa floklore khas Madura yang terkait dengan apa yang ia sampaikan sebelumnya.
Indonesia, menurut Kyai Muzammil memiliki kondisi yang berbeda dengan negara-negara lain. Indonesia memiliki
hasil yang melimpah di bidang laut, pertanian dan hutan. Yang seharusnya dibangun adalah pasar perdagangan
yang didalamnya memperjualbelikan hasil-hasil dari 3 bidang tersebut. Namun kondisi yang terjadi adalah semakin
maraknya mall-mall, supermarket dan pasar-pasar modern yang justru mayoritas menjual barang-barang dari negara
lain. Dari segi ekonomi, hal ini bukan membangun pondasi keuangan yang kuat bagi rakyat Indonesia, karena kita
hanya menjadi konsumen dari produk-produk negara lain di negeri sendiri.
Kyai Muzammil kemudian bercerita tentang pengalaman beliau ketika mengikuti pertemuan ulama-ulama di Pondok
Al-Hikam beberapa waktu yang lalu. Didepan ulama-ulama Timur Tengah beliau menyampaikan bahwa mungkin
inilah saatnya Timur Tengah belajar kepada Indonesia. Kyai Muzammil menegaskan bagaimana Indonesia yang
memiliki banyak bahasa justru mampu hidup lebih rukun dan damai jika dibandingkan dengan negara-negara Timur
Yengah yang hanya memiliki satu bahasa; bahasa Arab. Saat ini kita melihat bagaimana beberapa negara di Timur
Tengah masih saja sibuk menghadapi konflik pertikaian internal, yang sebenarnya hanyalah permainan Barat untuk
suatu kepentingan tertentu.
Beliau juga mengkritisi banyaknya mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang belajar ke Timur Tengah, namun mayoritas
ketika pulang ke Indonesia hanya membawa gamis dan jenggot saja. Banyak dari mereka yang secara keilmuan
masih kalah dengan mereka yang belajar didalam negeri. Hal ini tentu sangat disayangkan karena basis pendidikan
pesantren di Indonesia memiliki pondasi yang kuat bagi seorang santri jika ingin melanjutkan proses belajarnya di
Timur Tengah.
Pak Tjuk yang juga hadir di Kenduri Cinta kali ini memperkuat penjelasan-penjelasan narasumber sebelumnya, bahwa
pertarungan antara China dan Amerika memang sudah semakin jelas terlihat di depan mata. Pak Tjuk bercerita bahwa
dalam sebuah pertemuan di Beijing beberapa waktu lalu, China selalu menghindari pembicaraan tentang blok
Natuna. Selain itu menurut Pak Tjuk, apa yang diucapkan oleh Australia di pertemuan-pertemuan itu sama persis
dengan apa yang diucapkan oleh Amerika, ibaratnya Australia yang mengetuk pintu masuk, kemudian Amerika yang
memasuki pintu tersebut.
MESKI tidak hadir malam itu, Cak Nun memberikan pointer-pointer terkait tema Negeri Setengah Hati. Berikut ini
pesannya:
Untuk Nusantara, Gemah Ripah Loh Jinawi-nya pasti, masalahnya tinggal di-tauhid-i sebagai rahmat Allah atau
tidak oleh kumpulan manusia yang menjalani kebudayaan. Akan tetapi kalau parameter atau titik tuju pembangunan
dan perkembangan peradaban ummat manusia adalah (hanya, sebatas) Toto Tentrem Kerto Raharjo: setan, jin,
dajjal juga sanggup meminpin manusia utk mencapainya tanpa mereka sendiri memerlukannya.
28/10/2015 6:38
7 of 7
http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/
Pakailah bahasa modern masa kini: kalau sukses kehidupan adalah pencapaian materialisme, ketertataan demokrasi,
kerukunan antar manusia, stabilitas politik, jalan raya lancar, harga kendaraan bisa dijangkau, kuliner semarak, rakyat
bisa makan, punya rumah, bisa menyekolahkan anak dan membayar rumah sakit Dajjal sangat pakar untuk itu.
Para koruptor, penipu rakyat, pemimpin-pemimpin palsu tidak sukar membangun Toto Tentrem Kerto Raharjo.
Amerika Serikat juga Toto Tentrem Kerto Raharjo untuk rakyatnya, tapi landasannya perampokan internasional.
Belanda Toto Tentrem Kerto Raharjo berkat menjajah nenek moyang kita. Bahkan Firaun semillenium Toto Tentrem
Kerto Raharjo.
Dengan Gemah Ripah Loh Jinawi (kekayaan alam) Indonesia yg melimpah, pelaksanaan Toto Tentrem Kerto Raharjo
(negara dan pemerintahan) tidak sukar dicapai.
Tetapi sukses materialisme seperti itu sebersinar apapun belum dan tidak sama dengan Baldatun Thoyyibatun Wa
(terutama) Robbun Ghofur Amerika juga Toto Tentrem Kerto Raharjo, tapi itu hasil ngrampok: bukan Baldatun
Thoyyibatun dan Robbun tidak ghofur (mengampuni).
Menjelang pukul 4 pagi Kenduri Cinta dipungkasi dengan bersama-sama melafalkan salawat Indal Qiyam dan ditutup
dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Muzammil.
Berbagi:
Print (http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/#print)
Facebook 1 (http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/?share=facebook&nb=1)
Twitter 1 (http://kenduricinta.com/v5/negeri-setengah-hati/?share=twitter&nb=1)
28/10/2015 6:38