Anda di halaman 1dari 3

EKOLOGI AIR TAWAR

ABSTRAK
Ekologi adalah interaksi antara organisme dengan lingkungan dan yang lainnya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari bahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air,
kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.

A. PENDAHULUAN
Ekologi air tawar sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Air tawar sendiri
penting karena ia adalah sumber air rumah tangga dan industri menengah, komponen air
tawar merupakan daur hidrologis, dan ekosistem air tawar merupakan sistem disporsal /
pembuangan yang mudah dan murah. Contoh perairan ini adalah danau, rawa, situ, kolam,
dan

perairan menggenang lainnya. Dalam ekosistem

perairan yang bertindak sebagai

produsen adalah kelompok alga atau ganggang. Adanya ganggang atau alga kerap
menyebabkan warna tertentu pada permukaan air, misalnya pada danau atau kolam.
Mikroorganisme yang hidup di permukaan air dan terbawa arus disebut dengan istilah
plankton. Plankton merupakan sumber makanan bagi ikan-ikan di sungai ataupun di laut.
Jika plankton tergolong tumbuh-tumbuhan yang memiliki klororofil, disebut fitoplankton.
Namun, jika mikroorganisme tersebut tergolong hewan yang salah satu cirinya dapat
bergerak sendiri dan makanannya adalah fitoplankton, disebut zooplankton. Dalam hal ini
zooplankton bukan termasuk produsen, karena tidak mampu menghasilkan makanan sendiri.
Fitoplankton dapat dikatakan sebagai produsen, karena mampu membuat makanan sendiri
melalui fotosintesis.
Tujuan mengamati ekologi air tawar adalah mengamati interaksi antara organisme dengan
lingkungannya.

B. ISI
Kolam ikan merupakan salah satu ekologi air tawar. Terdapat kompnen biotik dan
abiotik. Komponen biotik yang terdapat dalam kolam ikan adalah ikan, katak, cacing, lumut,
berudu, dan zooplankton. Komponen abiotik terdiri dari air, batu, tanah/lumpur, udara, dan
cahaya matahari.
Permasalahan yang sering terjadi dalam ekologi air kolam ini adalah ketidak-bersihannya
sistem pengairan yang menyebabkan air pada kolam ikan menjadi keruh. Semakin keruh air
pada kolam, cahaya matahari yang masuk akan menjadi sedikit dan makhluk hidup yang
berada di dalam kolam tidak bisa mendapatkan asupan cahaya dan oksigen secara maksimal.
Permasalahan selanjutnya adalah mengenai pertumbuhan alga dan gulma air yang bisa
terlihat pada kualitas air. Ini bisa merusak ketenangan kolam dan organisme di dalamnya.
Contohnya alga yang membuat air kolam menjadi kuning. Jenis alga ini akan menghabiskan
oksigen dan terbunuhnya organisme dalam kolam.
Bau yang ditimbulkan juga bisa menjadi masalah yang harus diatasi. Bau ini berasal dari
alga, polusi kimia, kondisi geologi dan sampah. Perilaku manusia yang sering membuang
sampah ke dalam kolam ikan tersebut, akibatnya air kolam menjadi tercemar dan menganggu
ekosistem biotik dan abiotik.
Solusi yang bisa dilakukan adalah membersihkan kolam secara berkala oleh pihak yang
berwenang. Strategi jangka panjang yang bisa dilakukan oleh pihak yang berwenang adalah
dengan membuat aturan yang dapat menjerat pelaku perusak kolam dan memberikan tandatanda di sekitar kolam untuk menjaga kebersihan kolam.

C. HASIL DAN ANALISIS

Sampah dalam kolam

Katak merupakan komponen biotik

Ikan adalah komponen biotik

Air merupakan komponen abiotik

Kami mendapatkan data ikan yang tampak sebanyak 8 ekor, katak yang tampak sebanyak
10 ekor. Kolam ini mempunyai debit air dan batu yang banyak. Terlihat alga yang
merubah warna air menjadi kuning.
D. KESIMPULAN
Agar ekosistem menjadi seimbang sebaiknya manusia lebih menjaga alamnya dan tidak
merusak ekosistem. Manusia juga seharusnya lebih melestarikan lingkungannya dengan
menjaga keanekaragaman lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai