KATA PENGANTAR
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah
menetapkan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA
sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun
pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI.
Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa
kendala teknis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan
penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan mulai
semester dua tahun pelajaran 2014/2015 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013. Implementasi Kurikulum 2013 di SMA akan dilakukan secara bertahap
mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di 10% SMA sampai dengan tahun
pelajaran 2020/2021 di seluruh SMA. Sepanjang implementasi secara bertahap tersebut
akan dilakukan evaluasi, perbaikan konsep dan strategi implementasi Kurikulum 2013
agar siap untuk dilaksanakan secara menyeluruh di semua SMA.
Sejalan dengan kebijakan diatas, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan
fungsinya terus melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013, antara
lain melalui pengembangan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat
Pembinaan SMA melakukan reviu naskah yang dikembangkan tahun sebelumnya dan
menyusun naskah baru mengikuti perkembangan kebijakan Kurikulum 2013. Naskahnaskah yang direviu dan disusun sebagai berikut : Panduan Pengembangan KTSP,
Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model
Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian
Projek, Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model
Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model
Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan
Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi
Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskahnaskah pendukung kurikulum dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari
unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru
dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Naskah-naskah tersebut disusun
sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi
guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Naskah-naskah pendukung kurikulum akan terus dikembangkan, sehingga menjadi lebih
operasional. Oleh karena itu, sekolah diharapkan memberi masukan untuk
penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan
pembahasan naskah-naskah ini diucapkan terima kasih.
Jakarta, 00Juni 2015
Direktur Pembinaan SMA,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................1
B.
Tujuan .........................................................................................3
C.
Pelayanan .....................................................................................9
C.
Prestasi. ..................................................................................... 12
Implementasi 3P............................................................................ 15
C.
PENUTUP ............................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 23
Lampiran 1: Contoh Format Rencana Aksi Pelaksanaan 3P ................................ 24
Lampiran 2 : Contoh Instrumen Monev Pelaksanaan 3P .................................... 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga yang dinamis dengan tatanan yang kompleks dan saling
terkait serta memiliki tujuan tertentu. Tujuan
sekolah
mengacu
kepada tujuan
pendidikan nasional, yaitu: untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, sekolah merumuskan dan
menetapkan tujuan dengan memperhatikan hal-hal antara lain: 1) menggambarkan
tingkat kualitas yang perlu dicapai; 2) mengacu pada visi dan misi sekolah; 3) mengacu
pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan; 4) mempertimbangkan
masukan internal dan eksternal; 5) disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan.
Untuk
mewujudkan
tujuan
pendidikan
di
sekolah
diperlukan
pengelolaan
elemen yang saling berkaitan yaitu keterampilan, upaya, dan sifat-sifat keadaan
eksternal. Elemen keterampilan adalah elemen yang
pekerjaan dapat berupa pengetahuan, kemampuan,
dan
interpersonal
pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya , sedangkan elemen sifat-sifat keadaan
eksternal merupakan bentuk dari penampilan.
Dari deskripsi di atas , performance
pelayanan dan prestasi sekolah. Performance sekolah dibangun oleh semua komponen
sekolah yang bersinergi satu dengan lain dan dilakukan oleh setiap individu yang akan
memberikan kontribusi kepada sekolah.
Implementasi 3P adalah upaya untuk mewujudkan sekolah ideal. Profil sekolah ideal
menurut IAQ Design Tools For School, US EPA, 2011, adalah : 1) Lingkungan yang sehat;
2) Fisik Bangunan yang indah, bersih, aman, dan nyaman dan menyediakan fasilitas
pembelajaran yang memadai; 3) Lingkungan yang ramah dan bersahabat, baik gurunya,
siswanya, maupun pegawai yang lainnya; 4) Melaksanakan pelayanan maksimum baik
didalam maupun keluar sekolah; 5) Memiliki prestasi yang menonjol dan dapat
dibanggakan, akademik dan non akademik; 6) Melakukan komunikasi yang baik dengan
orang tua, serta melibatkan masyarakat yang tinggi.
Penampilan, pelayanan, dan prestasi bukan merupakan hal baru di sekolah, tetapi
kenyataannya saat ini masih terdapat sekolah yang belum memperhatikan hal tersebut
sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, masih ada identitas sekolah
papan nama di bagian depan
yang berupa
sehingga tidak dapat dibaca dengan jelas dan tidak dapat memberikan informasi yang
akurat tentang sekolah tersebut. Contoh lain, masih ada sekolah yang mengabaikan
kebersihan, keamanan,
kenyamanan
halaman, ruangan (gedung) dan lain-lain. Demikian juga dengan kurangnya perhatian
sekolah terhadap kerapian, kebersihan dan keserasian penampilan dan prilaku yang
diperlihatkan oleh warganya. Dalam hal pelayanan, masih ada sekolah yang
mengabaikan bentuk pelayanan yang diberikan, misalnya masih ada warga sekolah yang
tidak mampu memberikan
dengan sekolah kepada pihak yang membutuhkan. Selain itu, masih terdapat juga
sekolah yang belum dapat mengoptimalkan sumber dayanya dalam meningkatkan
2015, Dit. Pembinaan SMA
prestasi di bidang akademik maupun non akademik, serta memanfaatkan prestasi yang
diraihnya untuk sebagai alat atau media publikasi dan promosi sekolah.
Dengan memperhatikan pentingnya penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah, serta
banyaknya permasalahan dalam pelaksanaannya, maka Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas menerbitkan naskah Meningkatkan Citra Sekolah Melalui 3P di SMA.
B. Tujuan
Naskah Panduan Meningkatkan Citra Sekolah Melalui Penampilan, Pelayanan, dan
Prestasi (3P) di SMA bertujuan untuk memberikan acuan kepada para kepala SMA dalam
rangka mewujudkan tujuan sekolah dan/atau meningkatkan citra sekolah melalui
antara lain meningkatkan penampilan fisik sarana dan warga sekolah, meningkatkan
pelayanan warga sekolah melalui kemampuan yang dimilikinya, dan meningkatkan
prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.
C. Landasan Hukum
Beberapa landasan hukum yang dijadikan dasar dalam penyusunan naskah panduan
Meningkatkan Citra Sekolah Melalui 3P di SMA diantaranya sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan
Pemerintah
Penyelenggaraan
Nomor
Pendidikan
17
Tahun
sebagaimana
2010
telah
tentang
diubah
Pengelolaan
dengan
dan
Peraturan
BAB II
PENAMPILAN, PELAYANAN, DAN PRESTASI DI SMA
A. Penampilan
Penampilan fisik sekolah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan
dalam dan luar sekolah yang mudah diamati dan dinilai secara langsung, serta dapat
menimbulkan respon atau tanggapan tertentu dari orang lain atau lingkungan
sekelilingnya.
Penampilan sekolah yang langsung dapat diamati, antara lain lingkungan yang bersih,
aman, nyaman, indah, rapi, dan rindang. Sekolah yang bersih berarti sekolah yang
keadaan lingkungannya bebas sampah , tidak tercemar kotoran, bebas asap rokok,
dan seluruh warganya menerapkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun.
Sekolah yang aman berarti sekolah yang bebas dari bahaya dan gangguan, terlindungi,
bebas dari tawuran siswa/bullying, dan tertib, sehingga membuat warganya atau orang
luar tidak
sekolah yang lingkungannya dapat membuat situasi orang merasa segar, sehat, sejuk.
Sekolah yang indah tidak berarti mewah, tetapi sekolah yang penampilannya baik dan
menarik, meskipun sekolah tersebut memiliki fisik yang sederhana.
Sekolah yang
rindang merupakan sekolah yang asri dengan penataan tanaman yang dapat
meneduhkan lingkungan sekolah.
Penampilan sekolah merupakan cerminan citra diri sekolah yang dinilai secara
langsung
warga sekolah. Penampilan dapat menjadi modal utama bagi sekolah sebagai
nilai jual di masyarakat dan orang tua. Penampilan juga menjadi satu bagian
penting terkait membentuk dan meningkatkan citra profesional serta memberi
rasa kepercayaan diri yang tinggi bagi seluruh
warga sekolah
untuk
alamat lengkap serta logo yang menunjukan karakteristik dari sekolah. Papan
nama harus terpelihara, bersih, indah (warna tidak pudar dan tidak berlumut)
dan dilengkapi dengan lampu penerangan agar tetap terlihat dan terbaca saat
malam hari
2015, Dit. Pembinaan SMA
nama)
Profil sekolah menyangkut Visi, Misi, Tujuan sekolah, dan data persekolahan
(ketenagaan, sarana prasarana dan peserta didik).
b.
Media
Informasi
program
sekolah
memuat
program
dan
kegiatan
Tata tertib, slogan, himbauan yang dapat memotivasi seluruh warga sekolah
dalam implementasi sekolah.
d.
Petunjuk arah dan Identitas ruangan yang berfungsi sebagai informasi dan
penanda setiap tempat atau ruangan di lingkungan sekolah.
e.
Memiliki program yang mencakup data kehadiran guru, guru pengganti dan
kegiatan-kegiatan yang dapat mengisi kekosongan jam pelajaran akibat dari
ketidakhadiran guru.
f.
Identitas ruangan
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah mencakup halaman, lahan, dan ruangan, baik ruangan untuk
kegiatan pembelajaran maupun ruangan pendukung. Implementasi 3P pada sekolah
mencakup
kebersihan,
ketertiban,
keamanan,
kekeluargaan,
keindahan,
Penampilan Siswa
Penampilan Pendidik
B. Pelayanan
Sekolah adalah lembaga sosial yang memiliki fungsi pelayanan terhadap warga sekolah,
orang tua, dan masyarakat. Pelayanan di sekolah merupakan upaya yang dilakukan
warga sekolah melalui optimalisasi dari tugas dan fungsinya untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif, termasuk penyediaan sarana pendidikan, pelaksanaan
berbagai program dan kegiatan, serta kesiapan layanan informasi dan komunikasi.
1. Pelayanan Warga Sekolah
Pelayanan harus dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta
didik sesuai dengan peranannya masing-masing. Pelayanan dapat dilakukan dalam
bentuk pemberian informasi akurat tentang data dan program sekolah yang dapat
mempromosikan keunggulan dan prestasi sekolah. Untuk melaksanakan hal ini,
sekolah sebaiknya memiliki program pelatihan khusus pelayanan prima, termasuk
motivasi kerja dan enterpreneurship bagi seluruh warganya.
Layanan konseling
10
3. Pelaksanaan Program
Sekolah melaksanakan berbagai program untuk kepentingan pengembangan potensi
peserta didik, baik program kurikuler maupun program ekstrakurikuler, yang
pelaksanaannya melibatkan seluruh warga, sesuai dengan rencana kegiatan yang ada
di Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Program Kurikuler
Program Kesiswaan
11
C. Prestasi.
Prestasi merupakan hasil suatu kecakapan atau hasil konkret dari warga sekolah,
baik prestasi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan dalam bidang akdemik
dan non akademik. Prestasi dapat dibuktikan dengan piala, medali, piagam,
sertifikat, dan sebagainya. Seluruh bukti prestasi didokumentasikan, ditata dan
dipelihara dengan baik, sehingga dapat dijadikan alat promosi sekolah. Untuk
mempertahankan dan meningkatkan prestasi, sekolah perlu memiliki program
dan kegiatan yang menunjang, misalnya program pembinaan siswa unggulan.
Contoh hasil perolehan prestasi warga sekolah diperlihatkan Gambar-10
Dokumentasi Kejuaraan
Prestasi siswa
12
BAB III
STRATEGI IMPLEMENTASI 3P DI SMA
A. Perencanaan
Perencanaan 3P dapat dilakukan dengan melalui langkah-langkah:
1. Membentuk tim kerja yang melibatkan wakil kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan , komite sekolah, dan OSIS
2. Tim kerja menganalisis kekuatan, dan
Aspek
Kekuatan
1.
Penampilan
Identitas
Sekolah
Papan nama
sekolah terbuat
dari bahan yang
kuat.
2.
Pelayanan
Tenaga
Administrasi
Sekolah
Kepala tenaga
administrasi
sekolah/TAS
Prestasi
Akademik
dan non
akademik
Banyak prestasi
yang diraih
siswa dalam non
akademik
Kelemahan
Papan nama
sekolah sulit
terbaca karena
sudah berkarat
dan kotor
Bendahara
sekolah tidak
mengetahui
RKAS.
Belum banyak
prestasi yang
diraih oleh
siswa dalam
bidang
akademik
Peningkatan kompetensi
TAS melalui sosialisasi
dan IHT
3. Dari hasil analisis, ditentukan kegiatan dan sasaran yang akan diprogramkan
untuk peningkatan citra sekolah melalui 3P yang disusun berdasarkan skala
prioritas
4. Menentukan indikator keberhasilan, atau target yang ingin dicapai.
2015, Dit. Pembinaan SMA
13
program/rencana
aksi
yang
akan
dijadikan
acuan
dalam
pelaksanaan.
Contoh 2 : Rencana Aksi 3P dari ketiga contoh 1 di atas
No.
Aspek/Kegiatan
Sasaran
Indikator
Keberhasilan
Unsur yang
Terlibat
Jadwal
Sumber
Dana
Pelaksana
1.
Penampilan
Perbaikan papan
nama sekolah
dengan
mengecat ulang
dan memperje
las tulisan
Papan
nama
sekolah
Papan nama
sekolah tertulis
jelas dan
mudah
terbaca, bersih
dan indah
Wakasek
sarana,
tenaga kebersihan,
tukang
20 Juli
2015
Komite
Sekolah/
APBD
Tukang
2.
Pelayanan
Peningkatan
kompetensi
Kepala Tenaga
Administrasi
Sekolah (TAS)
melalui
pelatihan
Kepala
TAS (1
orang)
Kepala TAS
memiliki
kompetensi
sesuai dengan
tugas yang
dimilikinya
Kepala TAS
25 Juli
2015
Komite
Sekolah/
APBD
Lemba-ga
yang
berwenang
3.
Prestasi
Pembinaan dan
pembimbing-an
siswa untuk
mengikuti
Olimpiade sains
Siswa
berprestasi
akademik
5 orang
/mapel
Siswa meraih
kejuaraan
bidang
akademik
(Olimpiade)
sains tingkat
Kabupaten/
Kota
Wakasek
Kesiswaan,
Wakasek
Bidang
Akademik
dan Guru
Mapel
Juli
sampai
Desember
2015
Komite
Sekolah/
APBD
Guru
Mapel
terkait dan
Perguruan
Tinggi
14
B. Implementasi 3P
Implementasi rencana aksi 3P yang telah ditetapkan, dilaksanakan dengan melibatkan
seluruh warga sekolah dan komite sesuai peran masing-masing. Agar implentasi 3P
dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, maka diperlukan sinergitas antara
kegiatan, sasaran, dan target yang ingin dicapai dengan memperhatikan substansi dan
personil yang akan melaksanakannya (who doing what) diantara peserta didik, pendidik,
dan tenaga kependidikan.
Dalam implementasi ini, sekolah dapat menerapkan prinsip, antara lain :
1.
2.
Pembagian peran yang tepat untuk mendorong pelaksanaan program sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
3.
Penghargaan terhadap usaha aktivitas kreatif warga yang dapat dijadikan promosi
bagi yang bersangkutan dan promosi sekolah .
Implementasi penampilan, pelayanan dan prestasi (3P) pada dasarnya terintegrasi pada
rencana kerja sekolah yang mencakup program kesiswaan, kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, pendidik/tenaga kependidikan dan pengembangannya, sarana dan
prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada
peningkatan dan pengembangan mutu.
15
Profil 3P
Penampilan
A. Penampilan Fisik
1. Identitas Sekolah
Papan Nama
Sekolah
2. Lingkungan Sekolah
B. Penampilan Warga
Sekolah
II
Program Sekolah
Penanggung
jawab
Sarana Prasarana:
Melakukan perbaikan papan sekolah
Wakasek Urusan
Sarana
Wakasek Urusan
Kesiswaan
Sarana Prasarana
Pengadaan tempat sampah
Wakasek Urusan
Sarana Prasarana
Tenaga kependidikan :
Pemenuhan tenaga kebersihan di sekolah
Kepala Sekolah
Budaya Sekolah :
Pembiasaan budaya bersih (SSSP),
ketertiban, keamanan, keindahan, dan
kenyamanan sekolah.
Wakasek Urusan
Sarana Prasarana
Budaya Sekolah :
Tata tertib berpakaian
Wakasek Urusan
Humas dan
Kesiswaan
Pelayanan
16
No
Profil 3P
Penanggung
jawab
Kepala Sekolah
A. Warga Sekolah
B. Penyediaan Sarana
Pendidikan
Sarana Prasarana :
Melakukan pemeliharaan sarana dan
prasarana agar tetap berfungsi
mendukung proses pendidikan
Pengelolaan :
Menyusun Rencana Kerja Tahunan
Wakasek Urusan
Sarana Prasarana
Sarana Prasarana :
Menyediakan fasilitas informasi yang
efisien, efektif dan mudah
Diakses
Keapala
Laboratorium
Komputer dan
Admin
Kesiswaan :
Melakukan pembinaan prestasi unggulan
Wasek Kesiswaan,
Pembina OSIS,
Pembina
Ekstrakurikuler
Kepala Sekolah
dan Kepala TAS
Peningkatan prestasi
akademik untuk menjadi
juara tingka Kab/Kota/Prov.
/Nasional
Menjadi juara tingkat
Kab/Kota/Prov./Nasioal dan
Internasional.
Kepala Sekolah
C. Keterlaksanaan Program
Sekolah
D. Kesiapan Layanan
Informasi dan Komunikasi
III
Program Sekolah
Prestasi
A. Prestasi Akademik
Kepala Sekolah
17
implementasi
berkelanjutan untuk
sekolah
dengan
3P
dilaksanakan
mengamati
mengacu
melalui
observasi
sistematis
dan
kepada
prinsip
evaluasi
yaitu
berkesinambungan,
menyeluruh, objektif, sahih, kritis dan berorientasi kepada kegunaan dan manfaat.
Monitoring 3P juga dilakukan dengan periode waktu tertentu (misal setiap bulan),
dan
1)
18
tidak sesuai dengan program; 3) menjajaki kemajuan dan perubahan yang terjadi
dari sisi input, proses maupun output melalui sistem pelaporan dan pencatatan
reguler; 4) membantu pengambil keputusan, hal-hal apa saja yang memerlukan fokus
perhatian penuh; 5) temuan hasil monitoring akan menjadi bahan atau bagian dari
alat evaluasi untuk pembinaan selanjutnya.
Hasil monitoring ditindaklanjuti dengan kegiatan evaluasi untuk menentukan
efektifitas, keberhasilan, dan kelayakan implementasi 3P, sehingga sekolah dapat
memperbaiki dan mengembangkan program berikutnya.
Monitoring dan evaluasi 3P dapat menggunakan contoh instrumen sebagaimana
terlampir di lampiran 2.
19
Aspek
1.Fisik
Indikator
1.1
Sekolah
Kurang
Cukup
Baik
Identitas sekolah
1.1.1
1.1.2
1.2
Di semua ruang
laboratorium:
a. Perabot tertata rapi,
bersih, tidak rusak,
tidak ada
coretan/gambar,
penempatan sesuai
fungsi
b. ..dst..
Untuk mengisi indikator 1.1 dengan sub indikator 1.1.1, apabila ditemukan sekolah
dengan papan nama yang kondisinya ditunjukan oleh gambar-12, maka dapat
diberikan kualifikasi baik dengan cara memberikan ceklis pada instrumen di atas,
sebab papan nama tersebut selain menampilkan nama sekolah tertulis jelas dan
mudah terbaca juga dalam keadaan tertata rapi, bersih dan indah, selalu
diperbaharui. Hal tersebut merupakan kekuatan bagi sekolah (tabel analisis) untuk
dipertahankan dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan.
2015, Dit. Pembinaan SMA
20
Lain halnya dengan indikator 1.2 dengan sub indikator 1.2.9a, apabila ditemukan
sekolah dengan kondisi yang ditunjukan oleh gambar 13, maka kondisinya dapat
diberikan kualifikasi kurang, sebab perabot tidak tertata rapi, tidak bersih, perabot
rusak dibiarkan berserakan, penempatan tidak sesuai fungsi .Tentunya hal tersebut
merupakan kelemahan bagi sekolah (tabel analisis) untuk bahan perbaikan yang
dituangkan dalam kegiatan strategi implementasi.
21
BAB IV
PENUTUP
2.
3.
Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) sekolah bukan program yang terimplementasi
sesaat saja, tetapi merupakan kegiatan pembiasaan (habituasi) dan berkelanjutan.
Untuk itu diperlukan pengelolaan yang efektif dalam perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi serta pengembangan program oleh segenap warga sekolah sesuai tugas, fungsi
dan peran masing-masing.
Keberhasilan implementasi 3P dibangun melalui kinerja semua warga sekolah yang
sinergi, dan 3P berhubungan dengan sasaran yang kompleks antara individu, sarana
prasana, dan lingkungan. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman setiap warga sekolah
dalam substansi penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
23
Nama SMA
: .......................
2.
Kab/Kota
: .......................
3.
Provinsi
: .......................
4.
Nama Kasek
: .......................
No.
Kegiatan
A. Penampilan
Sasaran
Indikator
Keberhasilan
Unsur
Yang
Terlibat
Jadwal
Sumber
Dana
Pelaksana
1......
2......
II
B. Pelayanan
1.......
2.......
III
C. Prestasi
1.......
2.......
.........................................
24
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
A. PENAMPILAN
No
1
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
Catatan Petugas
Keterangan Nilai
Kategori 4: Sangat baik
3: Baik
2: Cukup
1: Kurang
Kategori
25
No
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
c. Tulisan Petunjuk
Ruangan
1) Sesuai peruntukannya
2) Tertulis dengan jelas
3) Mudah dibaca
4) Tidak buram/kusam
Lingkungan Sekolah
a. Pelaksanaan 7K
(Kebersihan,
Kenyamanan,
Ketertiban,
Keamanan,
Keindahan,
Kerindagan dan
Kekeluargaan)
Catatan Petugas
0: Sangat Kurang
4) Tidak kusam/buram
b. Papan Nama
Tambahan
Kategori
26
No
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
1) Tertata rapi
2) Bersih dan tidak rusak
3) Tidak ada coret-coretan
4) Penempatan sesuai fungsi
Kondisi Ruangan
27
Kategori
Catatan Petugas
No
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
1) Tertata rapi
2) Bersih dan tidak rusak
Kondisi Ruangan
28
Kategori
Catatan Petugas
No
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
1) Tertata rapi
2) Bersih dan tidak rusak
3) Tidak ada coret-coretan
4) Penempatan sesuai fungsi
Kondisi Ruangan
29
Kategori
Catatan Petugas
No
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
30
Kategori
Catatan Petugas
No
Semua Almari
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
Pengelolaan
Perpustakaan
g. Kantin
31
Kategori
Catatan Petugas
No
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
kualitasnya
4) Ada sistem kontrol
kebersihan dan kualitas
makanan dari sekolah
h. Jamban/Toilet
32
Kategori
Catatan Petugas
B. PELAYANAN
No
1
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
Para Wakasek
1) Mampu menjelaskan
program dan kegiatan
sekolah secara detail
2) Menguasai data terkini
terkait dengan bidang
tugasnya
3) Bersikap ramah, akrab,
bersahabat dan tidak
sombong
4) Mengenal karakter, potensi
dan aktivitas kasek,
wakasek lain, guru, siswa,
TAS, dan satpam
33
Kategori
Catatan Petugas
No
3
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
Guru
1) Mampu menjelaskan
program dan kegiatan
sekolah secara detail
Tenaga Administrasi
Sekolah
34
Kategori
Catatan Petugas
No
5
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
1) Mampu menjelaskan
kegiatan sekolah yang
telah, sedang dan akan
dilaksanakan
2) Bersikap sopan dan santun,
ramah, akrab dan
bersahabat
3) Menggunakan Bahasa yang
baik dan santun
4) Mengenal karakter, potensi
dan aktivitas kasek,
wakasek, guru, siswa
lainnya, staf TAS, dan
satpam
Satpam/Keamanan
1) Terdapat jadwal
tugas/piket
2) Bersikap sopan dan santun,
ramah, akrab dan
bersahabat
3) Menggunakan Bahasa yang
baik dan santun
4) Mengenal karakter, potensi
dan aktivitas kasek,
wakasek, guru, siswa, staf
TAS, dan satpam/keamanan
lainnya
35
Kategori
Catatan Petugas
C. PRESTASI
No
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
36
Kategori
Catatan Petugas
No
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
3) Memiliki program
peningkatan prestasi non
akademik siswa
4) Memiliki program
peningkatan prestasi
akademik pendidik dan
tenaga kependidikan
1) Sekolah memiliki prestasi
bidang sain dan teknologi
tingkat Internasional
2) Sekolah memiliki prestasi
bidang sain dan teknologi
tingkat Nasional
3) Sekolah memiliki prestasi
bidang sain dan teknologi
tingkat Propinsi
4) Sekolah memiliki prestasi
bidang sain dan teknologi
tingkat Kabupaten
37
Kategori
Catatan Petugas
No
Indikator
Skor
Indikator
Nilai
Aspek
Kategori
Catatan Petugas
CONTOH
KOMPONEN
NILAI
BOBOT X NILAI
BXN
NILAI AKHIR
PENAMPILAN
1.0
3.0
21.0
2.1
PELAYANAN
2.0
6.0
PRESTASI
3.0
12.0
TOTAL
10
KATEGORI
BAIK
CATATAN PETUGAS
1. KESIMPULAN: SEKOLAH INI SECARA
UMUM BERKINERJA BAIK, TERUTAMA
MEMILIKI PRESTASI AKADEMIK YANG
BAIK, NAMUN MASIH MEMILIKI
KELEMAHAN PADA ASPEK
PENAMPILAN DAN PELAYANAN
2. REKOMENDASI:
SEMUA WARGA SEKOLAH HARUS
MENINGKATKAN UPAYA-UPAYA
KEBERSIHAN SEKOLAH DAN
PELAYANAN KEPADA STAKEHOLDERS.
38
CONTOH
% INDIKATOR < 1
PENAMPILAN
PELAYANAN
PRESTASI
TOTAL/RERATA
60
45
10
115
70%
45%
20%
45%
Petugas Monev
1.
Tanda Tangan
., . 2015
Mengetahui
Kepala SMA.
NIP. .
39
40