Penyusunan
SOAL STANDAR
INTERNASIONAL
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LATAR BELAKANG
Kurikulum 2013
Tantangan Eksternal
(Globalisasi)
Tantangan
Internal
Lingkungan
hidup
Kemajua
n
Teknologi
Industri
Kreatif
Kemajuan
Pendidikan
Internasional
Konten
*) Permendikbud No. 59
Tahun 2014
@(Lampiran
Dit.
I)
Panduan Penyusunan Soal Standar
Sistem
evaluasi
2
LATAR BELAKANG
*) Sumber: OECD-PISA
@ Dit.
TUJUAN
1. Memberikan pedoman bagi pengambil kebijakan baik
di tingkat pusat dan daerah untuk melakukan
pembinaan dan sosialisasi tentang penyusunan soal
standar internasional;
2. Memberikan pemahaman kepada guru SMA tentang
konsep penyusunan soal standar internasional;
3. Menginspirasi guru SMA untuk menyusun butir soal
sesuai dengan model-model soal yang dikembangkan
dalam studi internasional;
4. Mengembangkan kemampuan guru SMA dalam
menyusun butir soal standar internasional.
@ Dit.
LANDASAN HUKUM
1. UU RI No. 20/2003 tentang Sisdiknas.
2. PP. No.19/2005 tentang SNP, PP No. 32/2013 tentang
Perubahan Atas PP No.19 Tahun 2005 tentang SNP,
dan PP No.13/2015 tentang Perubahan Kedua Atas
PP. No.19 Tahun 2005 tentang SNP.
3. Permendikbud No. 54/2013 tentang SKL.
4. Permendikbud No. 66/2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
5. Permendikbud No. 59/2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
6. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik.
@ Dit.
KONSEP SOAL
STANDAR INTERNASIONAL
A
Contextual Assessment
PISA
@ Dit.
@ Dit.
@ Dit.
B. Contextual
Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan
Assessment
sehari-hari;
Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial, dan
global, seperti:
kesehatan
Pendidikan
Pekerjaan
sumbar daya alam
lingkungan hidup
bencana alam
pemanfaatan sains dan teknologi
@ Dit.
10
B. Contextual
Karakteristik
asesmen kontekstual (REACT):
Assessment
1.
2.
3.
4.
5.
@ Dit.
11
B. Contextual
Assessment
Ciri-ciri asesmen kontekstual:
Siswa mengkonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar
memilih jawaban yang tersedia.
Tugas-tugas merupakan tantangan yang dihadapkan
dalam dunia nyata.
Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar,
tetapi memungkinkan banyak jawaban benar atau semua
jawaban benar.
@ Dit.
12
B. Contextual
Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual
Assessment
@ Dit.
13
C. PISA
(Programme for International Student
Assessment)
PISA:
studi internasional tentang penilaian prestasi
literasi membaca, matematika, dan sains peserta
didik berusia 15 tahun.
Dikoordinasikan oleh OECD (Organisation for Economic
Cooperation and Development), berkedudukan di
Paris, Prancis.
Konsorsium internasional: Educational Testing Service
(ETS), the Australian Council for Educational
Research (ACER), the Netherlands National Institute
for Educational Measurement (Citogroep), the
National Institute for Educational Policy Research in
Japan (NIER), dan WESTAT United States.
@ Dit.
14
@ Dit.
15
16
Level Kompetensi
Membaca PISA
@ Dit.
17
Level Kompetensi
Membaca PISA
@ Dit.
18
Tingkat Kesukaran
(Level Kompetensi)
Dimodifikasi dengan komponen aspek dan format teks,
sebagai berikut.
1. Mengakses dan mengambil informasi:
Jumlah penggalan informasi yang harus ditemukan.
Jumlah kesimpulan yang akan dibuat.
Menemukan sejumlah keunggulan informasi penting
dengan panjang dan kompleksitas beragam yang
disajikan dalam teks.
2. Mengintegrasi dan menginterpretasi:
Jenis interpretasi yang diperlukan.
Sifat teks yang kurang familiar.
Konten yang abstrak dan lebih kompleks
mengakibatkan butir soal cenderung semakin sulit.
@ Dit.
19
Tingkat Kesukaran
(Level Kompetensi)
3. Merefleksi dan mengevaluasi
Jenis refleksi atau evaluasi: menghubungkan,
menjelaskan dan membandingkan, hypothesising dan
mengevaluasi.
Jenis abstraksi dan panjang teks.
Kedalaman terhadap pemahaman teks yang
diperlukan untuk menyelesaikan tes.
@ Dit.
20
Contoh Soal
MENGGOSOK GIGI
Apakah dengan menggosok gigi semakin lama dan semakin keras gigi kita akan semakin
bersih?
Peneliti dari Inggris menjawab tidak. Mereka sudah mencoba berbagai alternatif, dan
akhirnya menemukan cara yang sempurna untuk menggosok gigi. Cukup menggosok gigi
selama 2 menit, tanpa harus menggosok dengan keras, akan memberikan hasil terbaik.
Menggosok terlalu keras akan membahayakan email gigi dan gusi kita tanpa melepaskan
sisa makanan dan plak yang menempel di gigi kita.
Bente Hansen, seorang pakar di bidang menggosok gigi, mengatakan bahwa cara yang
paling baik untuk memegang sikat gigi adalah seperti kita memegang pulpen. Dimulai dari
satu sudut dan gosok seluruh barisan gigi, Jangan lupa menggosok lidah! Pada lidah
biasanya terkandung banyak bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.
Menggosok Gigi adalah artikel yang diambil dari majalah Norwegia.
Gunakan bacaan Menggosok Gigi untuk menjawab pertanyaan pertanyaan berikut.
@ Dit.
21
Contoh Soal
Pertanyaan 4: MENGGOSOK GIGI
Mengapa pulpen dibahas pada bacaan di atas?
A. Untuk membantu kita mengerti cara memegang
sikat gigi.
B. Karena kita memulai pada salah satu sudut
menggunakan pulpen dan sikat gigi.
C. Untuk menunjukkan berbagai cara untuk
menggosok gigi.
D. Karena menggosok gigi harus kita lakukan secara
serius seperti kita sedang menulis.
@ Dit.
22
Penjelasan
@ Dit.
23
Literasi Matematika
PISA
Definisi
Literasi Matematika: kemampuan seseorang
untuk memformulasi, menerapkan, dan
menginterpretasi matematika pada beragam
konteks. Termasuk bernalar matematika,
menggunakan konsep matematika, prosedur,
fakta dan alat bantu matematika untuk
mendeskripsikan, menjelaskan, dan
memprediksi fenomena.
@ Dit.
24
Literasi Matematika
PISA
Kemampuan
dasar processing matematika, sbb.
1. Formulate: kemampuan memformulasi,
mengenal dan mengidentifikasi struktur
matematika.
2. Employ: kemampuan menerapkan konsep
matematika.
3. Interpreting: kemampuan inetrpretasi dan
merefleksi penyelesaian masalah matematika
dan menafsirkan hasil tersebut kedalam
konteks masalah.
@ Dit.
25
Literasi Matematika
Kemampuan dasar matematika dalam PISA, sbb.
PISA
1. Communication: kemampuan untuk menjelaskan atau
mengomunikasikan hasil perhitungan matematis
kepada orang lain, sesuai konteks masalah.
2. Mathematising: kemampuan untuk menggambarkan
proses matematisasi masalah dalam dunia nyata
kedalam model matematika.
3. Representation: kemampuan untuk menjelaskan
situasi dan berinteraksi dengan masalah, atau
mempresentasikan hasil kerja seseorang berkenaan
dengan grafik, tabel, diagram, gambar, persamaan,
rumus, dan materi konkret.
@ Dit.
26
Literasi Matematika
4. Reasoning and argument: kemampuan berpikir yang
PISA
27
Literasi Matematika
Ruang lingkup materi yang diujikan PISA
PISA
28
Level Kompetensi
Matematika PISA
@ Dit.
29
Level Kompetensi
Matematika PISA
@ Dit.
30
Tingkat Kesukaran
(Level Kompetensi)
Dimodifikasi menggunakan 7 kemampuan dasar
matematika dan banyaknya aktivitas.
Panjang dan kompleksitas stimulus yang dibaca dan
ditafsirkan, pengenalan terhadap ide-ide atau informasi
yang disajikan dalam teks atau objek, kemampuan
menggunakan informasi seperti teks, grafik, diagram, dan
tabel.
Banyaknya langkah untuk sampai pada penyelesaian.
@ Dit.
31
Contoh Soal
MENDAKI GUNUNG FUJI
Gunung Fuji adalah gunung api tidak aktif yang
terkenal di Jepang.
@ Dit.
32
Contoh Soal
Pertanyaan 3: MENDAKI GUNUNG FUJI
Toshi memakai pedometer untuk menghitung langkahlangkahnya dalam perjalanan sepanjang jalan Gotemba.
Pedometernya menunjukkan bahwa ia telah berjalan
22.500 langkah.
Berapa perkiraan rata-rata panjang langkah Toshi dalam
jarak 9 km sepanjang jalan Gotemba? Berikan jawaban
kamu dalam satuan centimeter (cm).
Jawaban: cm.
@ Dit.
33
Penjelasan
@ Dit.
34
@ Dit.
35
36
Level Kompetensi
Sains PISA
@ Dit.
37
Level Kompetensi
Sains PISA
@ Dit.
38
Tingkat Kesukaran
(Level Kompetensi)
Tingkat kesukaran ditentukan oleh:
1. Kompleksitas konteks.
2. Tingkat familiarity ide/gagasan/materi sains, proses
dan terminologi yang terkait.
3. Panjang alur logika yang diperlukan untuk
menanggapi pertanyaan.
4. Sejauh mana ide-ide sains yang abstrak atau konsep
yang diperlukan dalam mengkonstruksi jawaban.
5. Tingkat penalaran, wawasan, dan kemampuan
generalisasi yang terkait dalam pengambilan
kesimpulan.
@ Dit.
39
Contoh Soal
RUMAH KACA
40
41
@ Dit.
43
Strategi
Tingkat Pusat:
Dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan SMA,
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Perencanaan: penyiapan bahan-bahan
pendampingan, tim pendamping,
mengkoordinasikan rencana kegiatan ke dinas
pendidikan provinsi dan kab/kota.
b. Pelaksanaan: melaksanakan kegiatan
pendampingan pada sekolah sasaran.
c. Monitoring dan evaluasi.
@ Dit.
44
Strategi
Tingkat Daerah:
Dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi,
Kab/Kota, melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut.
a. Perencanaan: mengkoordinasikan rencana
kegiatan kepada kepala-kepala sekolah.
b. Pelaksanaan: memfasilitasi dan
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
pendampingan pada sekolah sasaran.
c. Monitoring dan evaluasi.
@ Dit.
45
Langkah-langkah Menusun
Soal Standar
Internasional
46
Kisi - Kisi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Peminatan : MIPA
Semester
:2
@ Dit.
47
Pedoman Penskoran
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Peminatan : MIPA
Semester
:2
No
1.
Jawaban
Langkah ke-1
Langkah ke-2
Langkah ke-3
.
Jumlah
@ Dit.
Skor
1
1
1
.
5
48
Terima Kasi
@ Dit.
49