Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium
menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan yang mencakup semua
komponen kegiatan, termasuk kesehatan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan
masyarakat. Pencapaian pembangunan MDGs terkait upaya peningkatan kelangsungan
hidup anak di masa mendatang, pada tahun 2015 setiap negara harus berupaya terus untuk
menurunkan separuh jumlah penduduk miskin dan kelaparan serta menurunkan angka
kematian anak.1
Kelaparan akan menyebabkan terjadinya masalah gizi pada anak. Masalah gizi
anak secara garis besar merupakan dampak dari ketidakseimbangan antara asupan dan
keluaran zat gizi (nutritional imbalance), yaitu asupan yang melebihi keluaran atau
sebaliknya, di samping kesalahan dalam memilih bahan makanan untuk disantap. Akibat
dari ketergantungan ini utamanya berupa penyakit kronis, gizi lebih dan gizi kurang, pika,
karies gigi serta alergi. Kurang gizi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan fisik maupun mental, mengurangi tingkat kecerdasan, kreativitas dan
produktivitas penduduk.2
Anak merupakan individu yang unik, dimana mereka mempunyai kebutuhan yang
berbeda-beda sesuai dengan tahapan usianya. Anak bukan miniatur dari orang dewasa
atau orang dewasa dalam tubuh yang kecil. Hal ini yang perlu dipahami dalam
memfasilitasi anak untuk mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangannya.3
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi bersama-sama
secara utuh, karena seorang anak tidak mungkin tumbuh kembang sempurna bila hanya
bertambah besarnya saja tanpa disertai bertambahnya kepandaian dan keterampilan dan
sebaliknya kepandaian dan keterampilan seorang anak tidak mungkin tercapai tanpa
disertai oleh bertambah besarnya organ atau alat sampai optimal.4 Salah satu organ yang
bertambah besar dan berhubungan erat dengan tumbuh kembang adalah otak. Penting
untuk ketahui bahwa sel-sel otak janin dibentuk sejak trimester awal dan kedua yaitu pada
bulan ke 3-4 di dalam kandungan ibu, pada masa inilah pentingnya bagi kita untuk serius
dalam melakukan upaya yang sistematis agar pertumbuhan otak janin dapat optimal,
kemudian setelah lahir sampai umur 3-4 tahun jumlahnya bertambah dengan cepat
mencapai milyaran sel, tetapi belum ada hubungan antar sel-sel tersebut. Sel-sel saraf
otak balita berkembang sangat pesat. Kesalahan yang kita lakukan akan berakibat fatal

bagi perkembangan anak dimasa depan, dimana kerusakan otak umumnya bersifat
permanen (seumur hidup).5
Untuk mencapai tumbuh kembang yang baik diperlukan nutrisi yang adekuat.
Makanan yang kurang baik secara kualitas maupun kuantitas akan menyebabkan gizi
kurang. Keadaan gizi kurang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan, khusus pada perkembangan dapat mengakibatkan perubahan struktur dan
fungsi otak.6
Namun demikian, kenyataan menunjukkan masih banyak gangguan pertumbuhan
dan perkembangan yang dialami anak-anak. Menurut UNICEF, Indonesia termasuk ke
dalam salah satu dari 24 negara dengan angka kejadian kependekan dan kekurusan
tertinggi. Pada tahun 2011, lima negara dengan persentase tertinggi anak-anak dengan
pertumbuhan dan perkembangan terhambat pada usia kurang dari 5 tahun adalah: India
( 61,7 juta ), Nigeria ( 11 juta ), Pakistan ( 9,6 juta ), China ( 8 juta ) dan Indonesia (7,5
juta).7

Anda mungkin juga menyukai