LAPORAN KASUS Lengkap
LAPORAN KASUS Lengkap
2010730062
LAPORAN
KASUS
Dokter Pembimbing :
dr. Risky Akaputra, Sp.P
IDENTITAS
Nama
: Tn. C
Jenis kelamin : LK
Umur
: 20 tahun
Alamat
: Raya Tugu Semper, Jakarta Utara
Status
: menikah
Agama
: Protestan
Tanggal Masuk : 08 Oktober 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sesak nafas sejak siang ini SMRS
Keluhan Tambahan :
Batuk berdahak, pilek
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Konsumsi minuman beralkohol, merokok disangkal.
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sudah pernah di obati keluhan sesak ini dengan minum obat
metilxantin dan efedrin.
RIWAYAT ALERGI
Pasien memiliki riwayat alergi debu reaksinya sesak
napas. Riwayat alergi obat, bulu binatang, dan
makanan disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: composmentis
Tanda Vital :
TD : 130/90 mmHg
N : 120 x/menit, reguler, isi cukup
R : 30 x/menit
S : 36,20C
STATUS GENERALIS
- Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : sekret (+), Epistaksis (-), septum deviasi
(-)
Telinga : Sekret (-), Normotia, Nyeri tekan (-).
Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis (-).
Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran Kel. Tiroid
(-)
PARU
I : normochest, pergerakan dinding
dada simetris, retraksi sela iga (-)
P : nyeri tekan (-), Vokal Fremitus
kanan dan kiri sama (+)
P : sonor pada kedua lapang paru
A : vesicular, rhonki (+/+),
Wheezing (+/+)
JANTUNG
I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba di ICS V midclavicula
P : batas atas di ICS II linea parasternalis sinistra,
batas kanan di ICS IV linea parasternalis dextra,
batas kiri di ICS V linea midclavicula sinistra
A : BJ I dan II murni regular, gallop (-), murmur (-)
ABDOMEN
I : Datar
A : Bising usus dalam batas normal
P : nyeri tekan epigastrium (-),
hepar dan lien tidak teraba
P : timpani pada seluruh lapang
abdomen
EKSTREMITAS
Atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema -/-,
sianosis -/Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema
-/-, sianosis -/-
HASIL
SATUAN
HEMATOLOGI
Lajuendapdarah
10
mm/1jam
17,7
g/dl
12.600
/l
- Basofil
- Eosinofil
- Batang
87
Hematokrit
52,1
Trombosit
263.000
/l
Hemoglobin
Leukosit
Differential:
- N.Segmen
- Limfosit
- Monosit
RESUME
Pemeriksaan fisik :
- Nadi
: 120 x/menit,
- Pernapasan
- Suhu
- TD
: 30 x/menit, reguler
: 36,2 0C
: 130 / 90 mmHg
DAFTAR MASALAH
Asma Bronkial
CAP
ASSESMENT
ASMA BRONKIAL
S : Sesak nafas sejak tadi siang SMRS. Sesak disertai suara ngik dan sesak semakin terasa
berat saat beraktivitas berlebih dan berkurang dengan posisi duduk. Pasien bicara sepenggal
kalimat. Keluhan sesak disertai dengan rasa dada seperti ditekan benda berat saat malam
hari, kambuh di malam hari > 2x/ bulan. Keluhan sesak yang dirasakan menggangu aktivitas
dan tidur. Pasien juga mengeluh batuk berdahak dan pilek. Batuk berdahak berwarna
berwarna putih kental sejak 3 hari yang lalu. Batuk muncul pada pagi hari. Pasien memiliki
riwayat asma bronkial sejak usia 4 tahun. Pasien memiliki alergi debu. Pasien sebelumnya
sudah meminum obat metilxantin dan efedrin.
O :Nadi: 120 x/menit, Pernapasan : 30 x/menit, regular, Suhu : 36,2 0C, TD: 130 / 90
mmHg.Ronkhi (+/+), wheezing (+/+).
Pemeriksaan penunjang:
Leukosit dan limfosit , eosinophil dan monosit , LED (normal); Rontgen : Bronkopneumonia
dupleks.
A : Asma Bronkhial persisten ringan serangan sedang
P: - Pemberian O2 3-4 l/menit
IVFD Rl/12 jam
Pulmicort (budesonide ) 2 x 0,5 mg/2ml
Salbutamol 3 x 3 mg
Metilprednosolon 3 x (2 mg)
CAP
S: Sesak nafas sejak tadi siang SMRS. Sesak berkurang dengan posisi duduk. Keluhan sesak yang dirasakan menggangu
aktivitas dan tidur. Pasien juga mengeluh batuk berdahak dan pilek. Batuk berdahak berwarna berwarna putih kental sejak
3 hari yang lalu. Batuk muncul pada pagi hari. Pasien juga mengaku nafsu makan menurun semenjak sakit. Pasien
menyangkal ada keluhan demam. Pasien sebelumnya sudah meminum obat metilxantin dan efedrin.
O: Nadi: 120 x/menit, Pernapasan : 30 x/menit, regular, Suhu : 36,2 0C, TD: 130 / 90 mmHg.Ronkhi (+/+), wheezing (+/+).
Pemeriksaan penunjang:
Leukosit dan limfosit , eosinophil dan monosit , LED (normal); Rontgen :
A: CAP
P: Rencana Penunjang : Spirometri.
Terapi:
Bronkopneumonia dupleks.
FOLLOW UP
TGL 08-10-2015
S
O : TD = 130/90 mmHg
Nadi = 128 x/ menit
RR = 24 x/ menit
S = 37 C
wheezing (+/+)
A : Asma Bronkhial persisten ringan serangan sedang
P : Rencana Penunjang : pemeriksaan darah rutin
Terapi: lanjutkan
Aminophilin 1 amp (24 mg/ml) dalam drip / 12 jam
FOLLOW UP
09-10-2015
S : batuk, sesak, dada terasa
tertekan.
10-10-2015
O : TD = 120/80 mmHg
O : TD = 130/80 mmHg
RR = 32 x/ menit
Nadi = 84 x/ menit
S = 36,7 C
RR = 20 x/ menit
S = 36,7 C
+)
wheezing (+/-)
P:
Rencana Penunjang : Foto
rontgen thoraks
: Terapi : lanjutkan
FOLLOW UP
11-10-2015
12-10-2015
S : batuk , sesak
O : TD = 130/80 mmHg
Nadi = 86 x/ menit
Nadi = 86 x/ menit
RR = 18 x/ menit
RR = 18 x/ menit
S = 36,8 C
wheezing (+/-)
A : Asma Bronkhial persisten
ringan serangan sedang
P:
Terapi : lanjutkan
S = 36,8 C
A : Asma Bronkhial persisten
ringan serangan sedang
P:
Terapi: lanjutkan
Diskusi kasus
Asma Bronkial
DEFINISI
Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran
napas yang menyebabkan hiper reaktivitas bronkus terhadap berbagai
rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang mengi
(wheezing), batuk, sesak napas, dan rasa berat di dada terutama saat
malam/dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa
pengobatan. Pada kasus ini pasien sesak nafas sejak siang ini
SMRS. Sesak disertai suara ngik dan sesak semakin terasa
berat saat beraktivitas berlebih dan berkurang dengan posisi
duduk. Pasien bicara sepenggal kalimat. Keluhan sesak disertai
dengan rasa dada seperti ditekan benda berat saat malam hari,
kambuh di malam hari > 2x/ bulan. Keluhan sesak yang dirasakan
menggangu aktivitas dan tidur. Pasien juga mengeluh batuk
berdahak dan pilek. Batuk berdahak berwarna berwarna putih
kental sejak 3 hari yang lalu. Batuk muncul pada pagi hari.
EPIDEMIOLOGI
Asma dapat ditemukan pada laki laki dan perempuan di segala
usia, terutama pada usia dini. Perbandingan laki laki dan
perempuan pada usia dini adalah 2:1 dan pada usia remaja menjadi
1:1.
Pada kasus ini pasien laki laki berusia 20 tahun.
FAKTOR RESIKO
Faktor genetic
Faktor lingkungan
Faktor lain
Pada kasus ini pasien memiliki alergi terhadap debu.
Sebelumnya pasien juga memiliki riwayat asma pada usia 4
tahun.
KLASIFIKASI
Persisten ringan
Persistensedang
Persistenberat
Gejala
Bulanan
Gejala<1x/minggu,tanpagejaladi
luarserangan
Serangansingkat
Mingguan
Gejala >1x/minggu, tetapi <1x/hari
Serangan dapat menggangu
aktivitas dan tidur
Gejala Malam
2kalisebulan
Faal Paru
APE80%
VEP180%nilaiprediksiAPE80%
nilaiterbaik
VariabilitasAPE<20%
APE >80%
VEP1 80% nilai prediksi APE
80% nilai terbaik
Harian
Gejalasetiaphari
Seranganmengganguaktivitasdan
tidur
Bronkodilatorsetiaphari
>2kalisebulan
Kontinyu
Gejalaterusmenerus
Seringkambuh
aktivitasfisikterbatas
Sering
Berat
Dapatberjalan
Jalanterbatas
Sukarberjalan
Dapatberbaring
Beberapakalimat
Dudukmembungkukkedepan
Katademikata
Mungkinterganggu
Biasanyaterganggu
Biasanyaterganggu
Meningkat
Meningkat
Sering>30kali/menit
Umumnyatidakada
Kadangkalaada
Ada
Lemahsampaisedang
Keras
Keras
<100
100-120
>120
Tidakada(<10mmHg)
Mungkinada(10-25mmHg)
Seringada(>25mmHg)
60-80%
<60%
<45mmHg
<45mmHg
91-95%
<90%
APEsesudahbronkodilator(% >80%
prediksi)
PaCO2
<45mmHg
SaCO2
Sedang
>95%
DEFINISI
CAP adalah suatu infeksi yang menyerang alveoli, jalan nafas distal
dan jaringan intersisial dari paru-paru yang terjadi di luar lingkup
rumah sakit. Karakteristik secara klinis dari penyakit ini ialah demam,
menggigil, batuk, nyeri dada pleuritik, produksi sputum dan
ditemukannya minimal 1 opasitas dari foto rontgen thorax.
Pada kasus ini pasien mengeluh sesak nafas sejak tadi siang
SMRS. Sesak berkurang dengan posisi duduk. Keluhan sesak
yang dirasakan menggangu aktivitas dan tidur. Pasien juga
mengeluh batuk berdahak dan pilek. Batuk berdahak berwarna
berwarna putih kental sejak 3 hari yang lalu. Batuk muncul
pada pagi hari. Pasien juga mengaku nafsu makan menurun
semenjak sakit.
FAKTOR RISIKO
Faktor resiko untuk CAP adalah konsumsi alkohol, asma,
imunosupresi, institusionalisasi, usia lebih dari 70 tahun dan 60
69 tahun.
Pada kasus ini pasien usia 20 tahun dan ada riwayat asma
sejak 4 tahun
DIAGNOSIS
Manisfestasi klinis berupa batuk, demam, produksi sputum, dan nyeri
dada pleuritik. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan suara nafas
bronkial dan ronkhi (rales) pada paru paru, namun kurang sensitif
dan tidak spesifik sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang yaitu
dengan radiografi paru (chest x-ray).
Pada kasus ini pasien mengeluh batuk berdahak dan pilek.
Batuk berdahak berwarna berwarna putih kental sejak 3 hari
yang lalu. Batuk muncul pada pagi hari. Pasien juga mengaku
nafsu makan menurun semenjak sakit. Pasien menyangkal ada
keluhan demam.
Pada pemeriksaan fisik didapat adanya ronki dan wheezing.
Pada foto rontgen didapatkan kesan bronkopneumonia duplex.