Antioksidan
Chandra
406117058
BAB I
PENDAHULUAN
Kerusakan sel disebabkan oleh radikal bebas dipercaya berperan penting dalam
proses penuaan dan perjalanan suatu penyakit. Antioksidan adalah lini pertama dalam
pertahanan tubuh melawan kerusakan radikal bebas, dan menjaga kesehatan secara
optimum. Kebutuhan antioksidan menjadi meningkat dengan peningkatan keterpajanan
dari radikal bebas. Polusi, rokok, obat-obatan, penyakit, stres, dan bahkan olahraga dapat
meningkatkan pajanan radikal bebas. Banyak ahli percaya bahwa kebutuhan makanan
untuk antioksidan spesifik mungkin inadekuat dan kadang-kadang membutuhkan lebih
banyak makanan yang mengandung antioksidan. 1
Radikal bebas merupakan molekul reaktif yang memiliki elektron tak berpasangan.
Berbagai jenis radikal bebas memiliki potensi untuk berinteraksi terhadap molekul biologis
dalam tubuh, seperti protein, lipid, dan DNA, dan mencetuskan reaksi yang dapat merusak
serta menyebabkan kematian sel. Berbagai evidens yang ada hingga saat ini telah
menunjukkan bahwa pajanan radikal bebas terlibat dalam etiologi berbagai penyakit
termasuk penyakit vaskuler. 2,3
Radikal bebas berasal dari dalam (endogen) maupun luar tubuh (eksogen). Reactive
Oxygen Species (ROS), radikal bebas endogen, terbentuk saat proses metabolisme aerobik.
Dan reaksi sekunder transisi logam seperti copper dan besi; sedangkan radikal bebas
eksogen dapat berasal dari asap rokok, polusi, sinar ultraviolet, dan lain lain. 2,3,6
Kerusakan akibat pajanan radikal bebas diminimalkan dengan antioksidan. Di
dalam tubuh, sistem pertahanan antioksidan kompleks bekerja meminimalkan dampak
pajanan radikal bebas endogen dan eksogen berlebih. Antioksidan endogen seperti
suproxide dismutase, catalase, dan glutathion peroxidase menghambat oksidasi komponen
seluler dengan secara langsung menangkap ROS dan reactive nitrogen species,
memetabolisme peroksidase lipid menjadi substansi non-radikal, dan dengan reaksi
chelation ion logam untuk mencegah terbentuknya oksidan. Antioksidan eksogen seperti
vitamin C, E, carotenoid, dan polyphenol juga bekerja menangkap radikal bebas. 2,3
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
Pada kondisi stres fisik, infeksi, pajanan berlebih radikal bebas, kapasitas
antioksidan menjadi tidak memadai untuk menangkal radikal bebas. Kapasitas antioksidan
tubuh juga makin menurun sejalan dengan pertambahan usia. Kondisi pajanan radikal
bebas melebihi kapasitas antioksidan tubuh disebut dengan stres oksidatif. Stres oksidatif
telah diketahui berperan terhadap timbulnya berbagai penyakit inflamasi atau degeneratif
seperti Alzheimer, Parkinson, aterosklerosis,artritis reumatoid, kanker, dan proses penuaan
dini. 2,3
Pada kondisi stres oksidatif, tambahan asupan antioksidan akan bermanfaat. Salah
satu contoh antioksidan eksogen adalah astaxanthin, suatu carotenoid, yang terutama
banyak terdapat pada organisme laut. Astaxanthin merupakan antioksidan poten dengan
kekuatan antioksidan 100 kali lipat lebih kuat dibandingkan a-tocopherol dan 40 kali lipat
lebih kuat dibandingkan dengan -carotene. Namun tidak seperti carotenoid lain,
astaxanthin tidak menunjukkan sifat prooksidan. Berbagai penelitian menunjukkan efek
protektif astaxanthin terhadap peroksidase lipid yang diinduksi radikal bebas di dalam
larutan organik,liposom, mikrosom hati dan membran sel. 2,3
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
BAB II
ANTIOKSIDAN
II.1. Definisi antioksidan 3,4
Antioksidan adalah zat yang dapat melindungi sel-sel terhadap efek radikal
bebas. Radikal bebas adalah molekul yang diproduksi ketika makanan
dimetabolisme
tubuh,
atau
dengan
paparan
lingkungan
seperti
asap
tembakau dan radiasi. Radikal bebas dapat merusak sel-sel, dan mungkin
memainkan peran dalam penyakit jantung, kanker dan penyakit lainnya.
II.2. Klasifikasi antioksidan 3
Berdasarkan sumber perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu
antioksidan alami merupakan antioksidan hasil ekstraksi bahan alami dan
antioksidan buatan (sintetik) merupakan antioksidan yang diperoleh dari hasil
sintesa reaksi kimia.
II.3. Oksidan 4
Oksidan dapat mengganggu integritas sel karena dapat bereaksi dengan
komponen-komponen sel yang penting untuk mempertahankan kehidupan sel, baik
komponen struktural (misalnya molekul-molekul penyusun membran) maupun
komponen-komponen fungsional (misalnya enzim-enzim dan DNA). Oksidan yang
dapat me-rusak sel berasal dari berbagai sumber, yaitu :
a. yang berasal dari tubuh sendiri, yaitu senyawa-senyawa yang sebenarnya
berasal dari proses-proses biologik normal (fisiologis), namun oleh suatu
sebab terdapat dalam jumlah besar
b
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
GSSG + 2H2O
b.OH :
GSH +
OH
GS + GS
GSSG
radikal
bebas
yang
mirip
dengan
oksidan
terletak
pada
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
kedokteran, radikal bebas digolongkan dalam oksidan. Namun perlu diingat bahwa
radikal bebas adalah oksidan tetapi tidak setiap oksidan adalah radikal bebas.
II.5. Reactive oxygen species (ROS) 3,5
Reactive oxygen species (ROS) adalah istilah yang meliputi semua yang
sangat reaktif, mengandung molekul oksigen, termasuk radikal bebas. Jenis ROS
termasuk radikal hidroksil, hipoklorit, dan berbagai lipid peroksida. Semua mampu
bereaksi dengan membran lipid, asam nukleat, protein dan enzim, dan molekul
kecil lainnya, yang mengakibatkan kerusakan sel.
ROS dihasilkan oleh sejumlah jalur. Sebagian besar oksidan diproduksi
oleh sel terjadi sebagai:
Suatu konsekuensi dari metabolisme aerobik normal: sekitar 90% dari oksigen
yang digunakan oleh sel dikonsumsi oleh sistem transpor elektron mitokondria.
Ledakan oksidatif dari fagosit (sel darah putih) sebagai bagian dari mekanisme
dimana bakteri dan virus dibunuh, dan protein asing (antigen) yang
didenaturasi.
Metabolisme xenobiotik, yaitu, detoksifikasi zat beracun. Akibatnya, hal-hal
seperti olahraga berat, yang mempercepat metabolisme selular, peradangan
kronis, infeksi, dan penyakit lainnya, paparan alergen dan paparan obat atau
racun seperti asap rokok,polusi, pestisida, insektisida dan semua dapat
berkontribusi terhadap peningkatan beban oksidan tubuh.
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
1. asam lemak, khususnya asam lemak tak jenuh yang merupakan komponen
kolesterol. Dua komponen pertama mengandung asam lemak tak jenuh. Justru
asam lemak tak jenuh ini (asam-asam linoleat, linolenat dan arakidonat) sangat
rawan terhadap serangan-serangan radikal, terutama radikal hidroksil. Radikal
hidroksil dapat menimbulkan reaksi rantai yang dikenal dengan nama peroksidasi
lipid
LH
OH
Asam lemak.
L
H2O
Radikal lipid
O2
LOO
Radikal peroksilipid
LOO
RH
LOOH
dan seterusnya.
Akibat akhir dari rantai reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak
menjadi berbagai senyawa yang bersifat toksis terhadap sel, antara lain berbagai
macam aldehida, seperti malondialdehida, 9-hidroksi-nonenal serta bermacammacam hidrokarbon seperti etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
Dapat pula terjadi ikatan silang (cross-linking) antara dua rantai asam
lemak atau antara asam lemak dan rantai peptida (protein) yang timbul karena
reaksi dua radikal :
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasanan Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur
Periode 4 maret 6 April 2013
Page 6
Catherina
Antioksidan
Chandra
R1 + R2
406117058
R1R2
Nutrisi yang diturunkan antioksidan seperti asam askorbat (vitamin C), tokoferol
dan tokotrienol (vitamin E), karotenoid, dan senyawa dengan berat molekul rendah
seperti glutathione dan lipoic acid.
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
oksidatif.
Sejumlah besar antioxidant phytonutrients lainnya hadir dalam berbagai makanan
nabati.
Berbagai ROS dan Neutralizing antioxidants 1
ROS
Hydroxyl radical
Superoxide radical
Hydrogen peroxide
Neutralizing antioxidants
vitamin C, glutathione,flavonoids, lipoic acid
vitamin C, glutathione,flavonoids, SOD
vitamin C, glutathione, beta carotene, vitamin E, CoQ10,
Lipid peroxides
ini disebut sebagai antioksidan primer. Termasuk dalam jenis ini adalah vitamin
E (a-tokoferol) dan flavonoid.
2. Tanpa melibatkan penangkapan radikal bebas. Antioksidan ini disebut dengan
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
Vitamin C, vitamin E, dan beta karoten adalah salah satu yang paling
dipelajari secara luas dalam diet antioksidan. Vitamin C dianggap paling penting
antioksidan yang larut dalam air dalam cairan ekstraselular, mampu menetralkan
ROS dalam fase aqueous sebelum lipid peroksidasi dimulai. Vitamin E,
antioksidan utama yang larut lipid, adalah antioksidan rantai pemecah paling
efektif dalam membran sel dimana melindungi membran asam lemak dari lipid
peroksidasi. Vitamin C telah dikutip mampu meregenerasi vitamin E. Beta karoten
dan karotenoid lainnya juga diyakini bisa memberikan perlindungan antioksidan
kepada jaringan kaya lipid.
Penelitian menunjukkan beta karoten dapat bekerja secara sinergis dengan
vitamin E. Pola makan yang sangat rendah lemak secara negatif dapat
mempengaruhi penyerapan beta karoten dan vitamin E, serta nutrisi lainnya yang
larut dalam lemak. Buah-buahan dan sayuran adalah sumber utama dari vitamin C
dan karotenoid, sementara biji-bijian adalah sumber utama vitamin E.
II.10. Phytonutrients 1
Sejumlah bahan diet antioksidan lainnya ada di luar vitamin yang
disebutkan
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
seperti
piruvat
dan
alphaketoglutarate,
dalam
siklus
Krebs.
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
dengan pro-oksidan logam. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa Lipoic acid
memiliki sparing effect dengan antioksidan lain. Penelitian pada hewan telah
menunjukkan suplemen lipoic acid melawan gejala defisiensi vitamin E atau
vitamin C.
II.12. Stres oksidatif 1
Sistem pertahanan antioksidan manusia, tidak selalu adekuat. Stres osidatif
diciptakan untuk mewakili pergeseran keseimbangan ke arah pro-oksidan dalam
pro-oxidant/antioxidant yang dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan
metabolisme oksidatif. Peningkatan stres oksidatif pada tingkat sel dapat terjadi
sebagai akibat dari banyak faktor, termasuk paparan alkohol, obat-obatan, trauma,
dingin, infeksi, pola makan yang buruk, racun, radiasi, atau aktivitas fisik yang
berat. Perlindungan terhadap semua proses tergantung pada kecukupan antioksidan
berbagai zat yang berasal baik secara langsung atau tidak langsung dari diet.
Akibatnya, asupan nutrisi dengan antioksidan inadekuat menimbulkan stres
oksidatif.
Catherina
Antioksidan
Chandra
semakin
banyak
bukti
yang
menunjukkan
406117058
langkah
penting
dalam
II.13.2. Kanker 1
Kanker adalah penyebab utama kedua kematian di Amerika Serikat.
Bukti epidemiologi secara konsisten berhubungan antara asupan antioksidan yang
rendah atau antioksidan dalam darah rendah dengan peningkatan risiko kanker.
Kenyataannya, diet rendah buah dan sayuran melipat-gandakan risiko
sebagian besar jenis kanker. Oksidan mampu merangsang pembelahan sel, yang
merupakan faktor penting dalam mutagenesis. Ketika sebuah sel dengan DNA
untai yang rusak terbagi, metabolisme sel dan duplikasi menjadi tidak teratur.
Dengan demikian, mutasi dapat muncul yang pada gilirannya merupakan faktor
penting dalam karsinogenesis. Dipercayai bahwa antioksidan memberikan efek
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
dari
penyakit
ini. Telah
dikemukakan
bahwa
peningkatan
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
BAB III
KESIMPULAN
Antioksidan adalah lini pertama dalam pertahanan tubuh melawan kerusakan
radikal bebas, dan menjaga kesehatan secara optimum. Kebutuhan antioksidan menjadi
meningkat dengan peningkatan keterpajanan dari radikal bebas.
Radikal bebas merupakan molekul reaktif yang memiliki elektron tak berpasangan.
Berbagai jenis radikal bebas memiliki potensi untuk berinteraksi terhadap molekul biologis
dalam tubuh, seperti protein, lipid, dan DNA, dan mencetuskan reaksi yang dapat merusak
serta menyebabkan kematian sel. Radikal bebas berasal dari dalam (endogen) maupun luar
tubuh (eksogen). Reactive Oxygen Species (ROS), radikal bebas endogen, terbentuk saat
proses metabolisme aerobik. Dan reaksi sekunder transisi logam seperti copper dan besi;
sedangkan radikal bebas eksogen dapat berasal dari asap rokok, polusi, sinar ultraviolet,
dan lain lain. Untuk melindungi sel-sel dan sistem organ tubuh terhadap reaktif spesies
oksigen, manusia telah berevolusi dan sistem perlindungan antioksidan yang kompleks.
Antioksidan dapat menghambat atau memperlambat oksidasi melalui dua cara
yaitu: melalui penangkapan radikal bebas (free radical scavenging) dan tanpa melibatkan
penangkapan radikal bebas, yang mekanisme pengikatannya melalui pengikatan logam.
Sistem pertahanan antioksidan manusia, tidak selalu adekuat. Stres osidatif
diciptakan untuk mewakili pergeseran keseimbangan ke arah pro-oksidan dalam
prooxidant/antioxidant yang dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan metabolisme
oksidatif.
Kerusakan oksidatif pada DNA, protein, dan makromolekul lainnya terlibat dalam
patogenesis berbagai penyakit, terutama penyakit jantung dan kanker. Studi epidemiologi
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasanan Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur
Periode 4 maret 6 April 2013
Page 15
Catherina
Antioksidan
Chandra
406117058
serta uji intervensi klinis menunjukkan bahwa antioksidan dapat memainkan peran penting
dalam mencegah atau memperlambat penyakit jantung dan beberapa bentuk kanker.
DAFTAR PUSTAKA