Anda di halaman 1dari 6

ACARA II

DINAMIKA FLUIDA

A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Fluida merupakan zat yang berubah bentuk secara kontinue apabila
terkena tegangan geser sehingga fluida dapat dikatakan suatu zat yang
dapat mengalir dan menyesuaikan diri sesuai dengan tempatnya. Dalam
pengertian ini kita dapat menganggap cairan dan gas sebagai fluida.
Sedangkan dinamika fluida merupakan pergerakan/perpindahan suatu zat
yang dapat mengalir.
Semua zat yang ada di bumi dapat dikelompokkan dalam tiga
golongan yaitu cair, gas, dan padat. Zat wujud cair dan gas mempunyai
kemampuan untuk bergerak. Zat yang dapat bergerak ini dinamakan
fluida. Fluida biasanya tidak menahan tegangan geser yang menimpanya,
sehingga menyebabkan fluida itu bergerak.
Dalam dunia pertanian air memegang peranan yang cukup penting,
maka dalam percobaan ini fluida yang digunakan adalah air. Air digunakan
untuk irigasi dan merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis. Untuk
memperkirakan jumlah air yang harus dialirkan untuk memenuhi
kebutuhan tanaman dapat dilakukan pengukuran debit air. Debit ini dapat
diukur dengan mengalikan kecepatan aliran suatu saluran dengan luas
penampang saluran.
2. Tujuan praktikum
Tujuan praktikum acara dinamika fluida ini adalah:
a. Menghitung besar debit saluran dengan pendekatan laju aliran
dan luas penampang.
b. Mengetahui besarnya faktor koreksi/ correction factor (Cf) dari
sistem pengukuran yang digunakan.
c. Waktu dan tempat praktikum
Pratikum Acara II. Dinamika Fluida dilaksanakan pada hari Jumat,
tanggal 10 September 2013 pada pukul 11.00-13.00 WIB bertempat di

Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan hasil Pertanian,


Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Tinjauan pustaka
Fluida sebagai zat alir memiliki dua wujud gas dan cair. Dengan kata lain
fluida berupa gas atau cair (dapat mengalir). Salah satu ciri zat alir yaitu jarak
antar partikelnya tidak tetap (sebagai akibat ikatan antar partikel tidak kuat).
Problem mekanika fluida dapat dipandang sebagai problem mekanika sistem
partike. Dalam keadaan ini benda dianggap sebagai kesatuan (satu variabel
dinamika). (Raharjo, 2008)
Kekentalan atau viskousitas adalah tingkat kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya gaya gesek pada fuida. Dengan semakin kentalnya
fluida atau zat cair yang melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhadap
dinding pembuluh dan sebagai konsekuensinya diperoleh tahanan semakin
besar yang tentunya akan berpengaruh terhadap debit pada fluida. ( Hani,
2010)
Tekanan hidrostatika makin tinggi dari permukaan bumi makin berkurang
tekanan udara, dan didalam telaga atau laut tekanan juga akan makin
berkurang jika makin jauh dari dasar. Karena itu definisi tekanan disembarang
titik sebagai perbandingan gaya normal dF yang bekerja pada suatu luas kecil
dA di mana titik itu berada. Dan jika tekanan itu sama disemua titik pada

bidang seluas A, maka persamaan menjadi

p=

dF
, dF= p . dA
. (Sears,
dA ,

1994)
Fluida, yang berbeda dangan zat padat, adalah suatu zat yang dapat
mengalir. Fluida menyesuaikan diri dengan batas-batas sembarang wadah
yang ditempatinya. Fluida berperilaku demikian karena fluida tidak dapat
menahan suatu gaya tangensial terhadap permukaannya. Fluida adalah zat
yang mengalir karena tidak dapat menahan tegangan geser. Namun, fluida
dapat mengerahkan gaya dalam arah tegak lurus terhada permukaanya.
(walker, 2012)

Aliran fluida. Apabila fluida didalam pipa mengalir dengan kecepatan ratarata v, maka Q=Av, di mana A adalah luas penampang pipa. Satuan Q adalah
m3/s dalam SI, dan sistem Imperial adalah ft 3/s. kadang-kadang Q disebut
kepesatan aliran (rate of flow) atau kepsatan pelepasan (discharge rate).
(Bueche, 1999)
Summary Empirical relationships coupled with the field measurements
were used to assess water discharge and sediment load from an
anthropogenically-altered drainage basin into Sepetiba Bay in southeastern
Brazil. Discharge into Sepetiba Bay is modified by large-scalen water
diversion from the Paraba do Sul River, which is one of the more important
and impacted rivers in Brazil. (Lazerda, 2006)
Fluktuasi ini disebut sebagai osilasi yang disebabkan oleh fluida
(flowinduced oscilation) dan menjadi aspek penting dalam lingkup aliran yang
menyebabkan terjadinya mode-mode eksitasi alami (naturalexcitation modes).
Adanya feedback loop dalam interaksi fluida-struktur yang sangat tidak linier
dan dalam keadaan yang tertentu, maka hal ini dapat mendominasi gerakan
dalam sistem interaksi fluida-struktur. (Sulistyono, 2009)
Vortex adalah massa fluida yang partikel-partikelnya bergerak berputar
dengan garis arus (streamline) membentuk lingkaran konsentris [1]. Gerakan
vortex berputar disebabkan oleh adanya perbedaan kecepatan antar lapisan
fluida yang berdekatan. Dalam dunia industri, terbentuknya vortex dapat
merugikan ataupun menguntungkan sesuai dengan penerapannya. Pada
peralatan pemindah panas, pipa dibuat beralur sehingga terjadi beda tekanan
yang selanjutnya menimbulkan vortex.(Wijaya, Sunu)
We have successfully extended our implicit hybrid finite element/volume
(FE/FV) solver to flows involving two immiscible fluids. The solver is based
on the segregated pressure correction or projection method on staggered
unstructured hybrid meshes. An intermediate velocity field is first obtained by
solving the momentum equations with the matrix-free implicit cell-centered
FV method. (Bigler, 2008)

Benda yang dilewati fluida yang bergerak, akan mengalami gaya akibat
interaksi dengan fluida yakni normal stress (tegangan normal) dan shear
stress (tegangan geser). Tegangan normal terjadi karena adanya tekanan dari
fluida yang mengalir tegak lurus terhadap bidang, sedangkan tegangan geser
disebabkan oleh fluida viskos yang mengalir sejajar dengan bidang.
(Pudjanarsa, 2005)
C. Alat, bahan, dan cara kerja
1. Alat dan bahan
a. Set pompa beserta selangnya
b. Model saluran
c. Penampung
d. Alat ukur: panjang, volume, waktu
e. Pelampung
f. Beban
2. Cara kerja
a. Susunlah peralatan dan bahan sesuai dengan susunan percobaan
(pastikan bahwa unit percobaan siap dan dapat dioperasikan),
Gambar 2.1 penampang saluran

PA

P
PA : Pompa Air
S : Saluran Model
P : Penampung
b. Ukurlah besarnya debit di output saluran debit saluran dilakukan
secara bersamaan.
c. Ulanglah percobaan untuk mendapatkan data yang valid. Pengulangan
dengan menvariasikan debit, kedalaman, dan jenis pelampung.

DAFTAR PUSTAKA

Bueche, J Frederick. 1999. Teori dan Soal-soal Fisika. Erlangga. Jakarta


Walker, Jearl, dkk. 2012. Dasar-Dasar Fisika. Binarupa Aksara. Tangerang
Zemansky, Sears. 1994. Fisika untuk Universitas 1. Binacipta. Bandung
Hani, Ahmadi. 2010. Teori dan Aplikasi Fisika Kesehatan. Nuha Medika.
Yogyakarta

Radiyono, Raharjo. 2008. Fisika Mekanika. UNS PRESS. Surakarta


Lacerda, Sirda, dkk. 2006. Water discharge and sediment load to sepetiba bay
from an anthropogenically-altered drainage basin SE Brazil. Journal of
Hydrology
Sulistyono, dkk. 2009. Kesetabilan Gaya dan Interaksi Fluida-Struktur pada
Turbin Sumbu Vertikal untuk Pembangkit Energi Arus Listrik. Jurnal Teknik
Mesin. Vol, 11. No, 1. Surabaya
Sunu, Dinamika Pusat Rotasi Fluida Pada Proses Difusi Penggabungan Vorteks.
Bali
Bigler, dkk. 2009. A hybrid scheme based on finite element/volume methods for
two immscible fluid flows. Internasional Journal of Numerical Methods in Fluids.
U.S.A
Pudjasarna. 2005. Simulasi Numerik Karateristik Aliran Fluida Melewati Silinder
Teriris Satu Sisi (Tipe D) dengan Variasi Sudut Iris dan Sudut Terang. Jurnal
Teknik Mesin. Vol, 5. No, 1. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai