Anda di halaman 1dari 11

VI.

SORTASI (SORTASING)

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui kontruksi dasar alat ataumesin untuk sortasi, bagianbagian utama alat berikut fungsinya masing-masing bagian utama.
2. Mengetahui cara-cara pengoperasian alat atau mesin berikut cara
pengaturan alat sesuai yang dikehendaki atau disyaratkan
3. Mengetahui penampilan teknis mesin, yang meliputi:
a. Kapasitas alat atau mesin
b. Tingkat atau derajat kebersihan produk
B. Tinjaun Pustaka
Penyortiran buah manggis Indonesia masih dilakukan secara
manual dan visual, faktor kelelahan dan keragaman visual manusia
menyebabkan hasil evaluasi sering tidak seragam.

Berdasarkan hal

tersebut maka dilakukan perancangan dan pembuatan mesin sortasi


otomatis berbasis teknik pemeriksaan secara nondestruktif dan Jaringan
Saraf Tiruan (JST) yang mampu melakukan penyortiran mutu buah
manggis berdasarkan pemeriksaan mutu bagian luar dan bagian dalam dari
buah manggis. Sistem kontrol yang dipakai pada mesin sortasi manggis
otomatis ini adalah sistem kontrol lup tertutup (closed-loop control
system). Komputer dengan bahasa pemrograman berperan sebagai
kontroler, relay dan solenoid berperan sebagai aktuator. Sensor image
processing, sensor ultrasonik, strain gauge, sensor cahaya berperan sebagai
instrumen ukur. Model atau algoritma yang dipakai adalah kontrol
ON/OFF yang dikendalikan oleh program komputer. Input sensor dan
sinyal output pada aktuator dinyatakan hanya dalam dua keadaan yaitu
ON/OFF (Nurdin, 2010).
Teknologi lainnya yang dapat diterapkan pada mesin sortasi dan
pemutuan otomatis adalah pengolahan citra. Teknologi pengolahan citra
adalah salah satu teknologi yang dikembangkan untuk mendapatkan
informasi dari citra dengan cara memodifikasi bagian dari citra yang
diperlukan sehingga menghasilkan citra lain yang lebih informatif. Contoh

b
b

a
d warna menjadi citra biner agar ukuran
sederhana adalah mengubah citra
c

obyek di dalam citra dapat diduga denga cara menghitung luas bayangan
obyek. Bila teknologi pengolahan citra ini diintegrasikan dalam satu unit
alat di mana informasi yang didapat dari citra akan digunakan untuk
menggerakkan bagian lain dari alat tersebut, maka disebut machine vision
(Ahmad, 2008).
Salah satu faktor yang berpengaruh pada kecilnya nilai ekspor
bahan pangan adalah aspek sortasi yang masih menggunakan sistem
manual. Sortasi secara manual memiliki beberapa kelemahan: tingkat
keseragaman ukuran dan tingkat kematangan yang dihasilkan rendah, hasil
sortasi tergantung pada pengalaman dan kondisi operator, standar mutu
dapat berubah-ubah dan kapasitas rendah. Keterbatasan - keterbatasan
tersebut, memerlukan suatu alat bantu untuk dapat menyortir secara tepat
dan berjalan secara otomatis. Keunggulan penggunaan sistem sortasi
otomatis adalah: tingkat keseragaman tinggi, standar sortasi tetap dan bisa
di atur sesuai dengan keinginan, dan kapasitas lebih tinggi (Argo, 2007).
1. Gambar Bagian Utama Alat dan Fungsi

Gambar 6.1 Mesin Sortasi


Bagian utama dan fungsi :
a.

Blower

: mengatur debit udara

b.

Inlet/hopper

: tempat memasukkan produk

c.

Katup

: mengatur besar kecilnya produk mensortasi produk

d.

Outlet

: tempat keluarnya produk

e.

Penampung

: untuk menampung hasil sortasi produk

2. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat atau mesin sortasi adalah untuk memisahkan
produk atau bahan berdasarkan berat jenis dan kualitas produk atau bahan
dengan menggunakan udara.
3. Mekanisme Kerja
Bahan atau produk dimasukkan ke dalam inlet kemudian blower
dihidupkan. Bersamaan dengan itu, katup juga diatur agar produk dapat
keluar dengan lancar. Produk keluar melalui outlet.

4. Cara Kerja

5. Hasil dan Pembahasan


Tabel 6.1 Hasil Pengamatan/Pengukuran Proses Sortasi
N
o
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

Kel
.

Debit
udara
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100

Berat
bersih
(kg)
0,248
0,247
0,248
0,247
0,248
0,247
0,248
0,247
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,249
0,248
0,249
0,250
0,249
0,248
0,249
0,220
0,240
0,220
0,220
0,248
0,248
0,248
0,249
0,250
0,250
0,250
0,250

Randemen
t (%)
99,2
98,8
99,2
98,8
99,2
98,8
99,2
98,8
100,0
99,2
99,6
98,8
100,0
99,2
99,6
98,8
100,0
99,6
99,2
99,6
100,99,6
99,2
99,6
88,0
96,0
88,0
88,0
99,2
99,2
99,2
95,5
99,2
99,2
99,6
99,8

Lama
proses
(jam)
0,00667
0,00669
0,00691
0,00504
0,00667
0,00669
0,00691
0,00504
0,00404
0,00342
0,00399
0,00374
0,00404
0,00342
0,00399
0,00374
0,00270
0,00550
0,00610
0,00580
0,00250
0,00566
0,00624
0,00586
0,00178
0,00128
0,00940
0,00803
0,00472
0,00333
0,00250
0,00333
0,00247
0,00185
0,00186
0,00121

Kapasita
s
(kg/jam)
37,4813
37,769
36,180
49,603
37,481
37,369
36,180
49,603
61,880
73,090
62,650
66,840
61,880
73,090
62,650
66,840
92,590
45,450
40,980
43,100
100,00
44,170
40,064
42,662
140,449
195,312
265,957
311,333
52,966
75,075
100,000
75,075
101,200
135,100
134,400
206,600

Berat
Lama
Kapasita
Randemen
Kel
bersih
proses
s
t (%)
(kg)
(jam)
(kg/jam)
1
25
0,250
100,0 0,00090
277,780
2
50
0,250
100,0 0,00150
166,670
10
3
75
0,248
99,2 0,00200
125,000
4
100
0,245
98,0 0,00280
89,290
1
25
0,248
99,2 0,00300
83,330
2
50
0,247
98,8 0,00050
500,000
11
3
75
0,250
100,0 0,00100
250,000
4
100
0,248
99,2 0,00050
500,000
1
25
0,250
99,2 0,00300
83,330
2
50
0,250
98,8 0,00050
500,000
12
3
75
0,250
100,0 0,00100
250,000
4
100
0,250
99,2 0,00050
500,000
Sumber: Laporan Sementara
Kita sering menjumpai suatu bahan atau produk sering berukuran
N
o

Debit
udara

tidak sama antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu perlu adanya
pemisahan atau sortasi. Sortasi adalah pemisahan bahan atau produk
berdasarkan berat jenisnya. Prinsip kerja alat atau mesin sortasi sendiri
adalah memisahkan atau menyortasi produk atau bahan sesuai dengan
berat jenisnya dengan menggunakan hembusan udara. Tujuan memisahkan
atau menyortasi produk adalah untuk mengetahui perbedaan berat bersih
dan kapasitas dari produk. Sesuai dengan prinsip kerjanya, pada mesin
sortasi terdapat empat macam debit udara yaitu 25%, 50%,75% dan 100%.
Maksud dari 25% yaitu katup pada penghembus atau blower dibuka 25%
saja, begitu juga untuk yang 50%, 75% serta 100%. Debit udara 25%
adalah kekuatan hembusan udara yang paling kecil, sedangkan debit udara
100% adalah hembusan udara yang paling kuat. Masing-masing debit
udara memiliki kekuatan atau kemampuan mensortasi yang berbeda-beda.
Alat atau mesin ini mempunyai bagian utama, yaitu blower, inlet,
katup-katup, outlet, dan penanpung pada bagian bawah mesin. Blower
berfungsi untuk mengatur debit udara yang diinginkan, yaitu 25%, 50%,
75% atau 100%. Semakin besar debit udara yang dibuka, semakin besar
udara yang keluar. Produk dimasukkan melalui inlet kemudian memasuki

katup-katup yang nantinya akan dipisahkan berdasarkan berat jenis disini.


Kemudian produk yang telah tersortasi akan keluar melalui outlet. Outlet
sendiri mempunyai empat lubang. Setiap lubang akan mengeluarkan
produk yang telah disortasi pada katup-katup sebelumnya. Sedangkan
hasil sortasi ditampung oleh penampung. Produk yang mempunyai berat
jenis paling besar akan keluar melalui lubang outlet pertama dan produk
yang berat jenisnya paling kecil akan jatuh pada lubang outlet terakhir.
Lubang pertama letaknya paling berdekatan dengan penghembus udara
atau blower. Sehingga produk dengan berat paling besar akan jatuh
terlebih dahulu. Untuk produk yang paling ringan akan jatuh di lubang
terakhir yang letaknya paling jauh dari blower.
Pada praktikum yang telah dilakukan dengan bahan padi (gabah),
semua kelompok menggunakan berat awal 0,25 kg. Waktu yang digunakan
dan hasil sortasi atau berat bersih yang dihasilkan dari tiap kelompok
berbeda satu sama lain, sehingga kapasitas serta randemennya juga
berbeda. Pada kelompok 8, dengan debit udara 25% dan waktu 0,0047
jam, didapatkan berat bersih 0,248 kg, untuk debit udara 50% dan waktu
0,0033 jam didapatkan berat bersih 0,248 kg, untuk debit udara 75% dan
waktu 0,0025 jam didapatkan berat bersih 0,248 kg dan untuk debit udara
100% dan waktu 0,0033 jam didapatkan berat bersih 0,249 kg. Sehingga
rata-rata kapasitas mesin dari kelompok 8 yaitu 75,78 kg/jam dan
randemen rata-rata kelompok 8 yaitu 98,28%. Kemudian dari semua
kelompok, didapatkan kapasitas rata-rata mesin sortasi THP yaitu sebesar
136,023 kg/jam dan randemen rata-rata sortasi THP yaitu 98,47%.
Faktor-faktor yang mempengaruhi randemen dan kapasitas sortasi
adalah sebagai berikut:
a. Jumlah dan kualitas produk
Semakin banyak jumlah produk yang disortasi maka hasil
sortasinyapun juga akan semakin banyak. Namun juga tergantung
pada kualitas bahan. Jika bahan bagus, maka produk hasil sortasi yang
baik juga akan banyak, sehingga randemen juga besar. Sedangkan jika
kualitas bahan kurang baik, maka hasil sortasi yang kotor juga

banyak, sehingga nilai bersih dari bahan sortasi yang baik semakin
b.

kecil yang mengakibatkan randemen semakin kecil.


Berat produk
Mesin sortasi memisahkan bahan berdasarkan berat jenisnya. Jika
berat bahan besar, maka hasil sortasi bersih bahan akan besar pula,
sehingga randemen besar dan kualitas baik. Begitu juga sebaliknya,
jika berat kecil, kemungkinan banyak bahan yang memilki nilai berat
jenis kecil atau kualitasnya buruk, sehingga randemen yang dihasilkan

c.

kecil.
Waktu
Waktu sangat berpengaruh pada proses sortasi. Jika hembusan blower
terlalu kuat misal dengan kekuatan 100%, sedangkan waktu yang
digunakan terlalu singkat, maka proses sortasi tidak akan maksimal.
Bahan tidak terpisah dengan baik karena terlalu cepat pada proses
memasukkan ke dalam inlet. Ini memungkinkan bahan dengan berat
jenis kecil ikut bersama bahan dengan berat jenis yang besar. Namun
jika waktu yang digunakan semakin lama, maka proses sortasi akan
maksimal. Karena bahan melewati katup-katup sedikit demi sedikit
sehingga hembusan angin dapat memisahkan bahan berdasar berat

d.

jenis secara maksimal.


Debit udara blower
Semakin besar atau semakin kecil debit udara harus disesuaikan
dengan karakter dan kualitas berat bahan itu sendiri. Jika berat bahan
besar, maka menggunkana debit udara yang besar tidak masalah.
Namun jika berat bahan tidak terlalu besar, maka digunakan debit
yang sedang atau kecil.
Jenis blower yang digunakan juga berpengaruh pada proses sortasi.

Ukuran blower yang semakin besar maka dapat menghasilkan hembusan


udara yang lebih besar, karena katup bukaan udara juga besar. Sedangkan
jika blower berukuran kecil, maka debit udara yang dihembuskan juga
tidak akan terlalu besar. Jadi, semakin besar ukuran blower yang
digunakan, maka kualitas sortasi akan semakin baik pula.
6. Kesimpulan

Dari hasil praktikum mesin sortasi, dapat diambil kesimpulan


sebagai berikut:
a. Prinsip kerja alat atau mesin sortasi adalah memisahkan produk
berdasarkan berat jenis dengan bantuan hembusan angin.
b. Bagian utama alat atau mesin sortasi adalah blower, inlet, outlet,
katup-katup dan penampung.
c. Outlet mempunyai empat lubang. Produk yang mempunyai berat jenis
paling besar akan keluar melaui lubang pertama, begitu juga
sebaliknya.
d. Kapasitas rata-rata mesin sortasi THP adalah 136,023 kg/jam.
e. Randemen rata-rata mesin sortasi THP adalah 98,47%.
f. Faktor-faktor yang mempengaruhi randemen dan kapasitas sortasi
adalah banyaknya produk yang akan disortasi, berat jenis produk,
waktu yang digunakan serta besarnya debit udara yang dihembuskan
oleh blower.
g. Besarnya debit udara yang dihembuskan melalui blower berbanding
terbalik dengan randemen.
h. Randemen dipengaruhi oleh berat bersih dan berat kotor, sedangkan
kapasitas dipengaruhi oleh waktu dan berat kotor.

7. Saran
a. Menggunakan mesin yang kondisinya baik agar hasilnya maksimal.
b. Sebelum pemakaian, mesin dicek kondisinya dan dibersihkan.
c. Bahan yang digunakan berkualitas baik serta memiliki berat jenis
d.

yang besar dan seragam.


Debit udara dan kecepatan sortasi yang digunakan disesuaikan dengan

e.

karakter bahan.
Setelah pemakaian, dilakukan pembersihan mesin agar terjaga umur
ekonomisnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Usman., Rudy Tjahjohutomo dan Mardison S. 2008. Pengembangan
Mesin Sortasi dan Pemutuan Buah Jeruk dengan Sensor Kamera CCD.
Jurnal Teknik Pertanian. Vol. No. Hal 1-12.
Bernasconi, G et al. 1995. Teknologi Kimia. Pradnya Paramita. Jakarta.
Earle R. L. 1969. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Sastra Hudaya.
Bogor.
Mardiah. 2009. Budi Daya dan Pengolahan Rosella. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Markfoeld, Djarir. 1982. Deskripsi Pengolahan Hasil Nabati. Agritech.
Yogyakarta.
Nurdin. 2010. Simulasi Sistem Kontrol Pengendalian Mesin Sortasi Otomatis
Untuk Buah Manggis Dengan Menggunakan Bahas Pemrograman
Microsoft Visul Basic 6.0. Jurnal Teknologi. Vol.10 No.1 Hal.14-19.

Anda mungkin juga menyukai