SORTASI (SORTASING)
A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui kontruksi dasar alat ataumesin untuk sortasi, bagianbagian utama alat berikut fungsinya masing-masing bagian utama.
2. Mengetahui cara-cara pengoperasian alat atau mesin berikut cara
pengaturan alat sesuai yang dikehendaki atau disyaratkan
3. Mengetahui penampilan teknis mesin, yang meliputi:
a. Kapasitas alat atau mesin
b. Tingkat atau derajat kebersihan produk
B. Tinjaun Pustaka
Penyortiran buah manggis Indonesia masih dilakukan secara
manual dan visual, faktor kelelahan dan keragaman visual manusia
menyebabkan hasil evaluasi sering tidak seragam.
Berdasarkan hal
b
b
a
d warna menjadi citra biner agar ukuran
sederhana adalah mengubah citra
c
obyek di dalam citra dapat diduga denga cara menghitung luas bayangan
obyek. Bila teknologi pengolahan citra ini diintegrasikan dalam satu unit
alat di mana informasi yang didapat dari citra akan digunakan untuk
menggerakkan bagian lain dari alat tersebut, maka disebut machine vision
(Ahmad, 2008).
Salah satu faktor yang berpengaruh pada kecilnya nilai ekspor
bahan pangan adalah aspek sortasi yang masih menggunakan sistem
manual. Sortasi secara manual memiliki beberapa kelemahan: tingkat
keseragaman ukuran dan tingkat kematangan yang dihasilkan rendah, hasil
sortasi tergantung pada pengalaman dan kondisi operator, standar mutu
dapat berubah-ubah dan kapasitas rendah. Keterbatasan - keterbatasan
tersebut, memerlukan suatu alat bantu untuk dapat menyortir secara tepat
dan berjalan secara otomatis. Keunggulan penggunaan sistem sortasi
otomatis adalah: tingkat keseragaman tinggi, standar sortasi tetap dan bisa
di atur sesuai dengan keinginan, dan kapasitas lebih tinggi (Argo, 2007).
1. Gambar Bagian Utama Alat dan Fungsi
Blower
b.
Inlet/hopper
c.
Katup
d.
Outlet
e.
Penampung
2. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat atau mesin sortasi adalah untuk memisahkan
produk atau bahan berdasarkan berat jenis dan kualitas produk atau bahan
dengan menggunakan udara.
3. Mekanisme Kerja
Bahan atau produk dimasukkan ke dalam inlet kemudian blower
dihidupkan. Bersamaan dengan itu, katup juga diatur agar produk dapat
keluar dengan lancar. Produk keluar melalui outlet.
4. Cara Kerja
Kel
.
Debit
udara
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
25
50
75
100
Berat
bersih
(kg)
0,248
0,247
0,248
0,247
0,248
0,247
0,248
0,247
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,250
0,249
0,248
0,249
0,250
0,249
0,248
0,249
0,220
0,240
0,220
0,220
0,248
0,248
0,248
0,249
0,250
0,250
0,250
0,250
Randemen
t (%)
99,2
98,8
99,2
98,8
99,2
98,8
99,2
98,8
100,0
99,2
99,6
98,8
100,0
99,2
99,6
98,8
100,0
99,6
99,2
99,6
100,99,6
99,2
99,6
88,0
96,0
88,0
88,0
99,2
99,2
99,2
95,5
99,2
99,2
99,6
99,8
Lama
proses
(jam)
0,00667
0,00669
0,00691
0,00504
0,00667
0,00669
0,00691
0,00504
0,00404
0,00342
0,00399
0,00374
0,00404
0,00342
0,00399
0,00374
0,00270
0,00550
0,00610
0,00580
0,00250
0,00566
0,00624
0,00586
0,00178
0,00128
0,00940
0,00803
0,00472
0,00333
0,00250
0,00333
0,00247
0,00185
0,00186
0,00121
Kapasita
s
(kg/jam)
37,4813
37,769
36,180
49,603
37,481
37,369
36,180
49,603
61,880
73,090
62,650
66,840
61,880
73,090
62,650
66,840
92,590
45,450
40,980
43,100
100,00
44,170
40,064
42,662
140,449
195,312
265,957
311,333
52,966
75,075
100,000
75,075
101,200
135,100
134,400
206,600
Berat
Lama
Kapasita
Randemen
Kel
bersih
proses
s
t (%)
(kg)
(jam)
(kg/jam)
1
25
0,250
100,0 0,00090
277,780
2
50
0,250
100,0 0,00150
166,670
10
3
75
0,248
99,2 0,00200
125,000
4
100
0,245
98,0 0,00280
89,290
1
25
0,248
99,2 0,00300
83,330
2
50
0,247
98,8 0,00050
500,000
11
3
75
0,250
100,0 0,00100
250,000
4
100
0,248
99,2 0,00050
500,000
1
25
0,250
99,2 0,00300
83,330
2
50
0,250
98,8 0,00050
500,000
12
3
75
0,250
100,0 0,00100
250,000
4
100
0,250
99,2 0,00050
500,000
Sumber: Laporan Sementara
Kita sering menjumpai suatu bahan atau produk sering berukuran
N
o
Debit
udara
tidak sama antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu perlu adanya
pemisahan atau sortasi. Sortasi adalah pemisahan bahan atau produk
berdasarkan berat jenisnya. Prinsip kerja alat atau mesin sortasi sendiri
adalah memisahkan atau menyortasi produk atau bahan sesuai dengan
berat jenisnya dengan menggunakan hembusan udara. Tujuan memisahkan
atau menyortasi produk adalah untuk mengetahui perbedaan berat bersih
dan kapasitas dari produk. Sesuai dengan prinsip kerjanya, pada mesin
sortasi terdapat empat macam debit udara yaitu 25%, 50%,75% dan 100%.
Maksud dari 25% yaitu katup pada penghembus atau blower dibuka 25%
saja, begitu juga untuk yang 50%, 75% serta 100%. Debit udara 25%
adalah kekuatan hembusan udara yang paling kecil, sedangkan debit udara
100% adalah hembusan udara yang paling kuat. Masing-masing debit
udara memiliki kekuatan atau kemampuan mensortasi yang berbeda-beda.
Alat atau mesin ini mempunyai bagian utama, yaitu blower, inlet,
katup-katup, outlet, dan penanpung pada bagian bawah mesin. Blower
berfungsi untuk mengatur debit udara yang diinginkan, yaitu 25%, 50%,
75% atau 100%. Semakin besar debit udara yang dibuka, semakin besar
udara yang keluar. Produk dimasukkan melalui inlet kemudian memasuki
banyak, sehingga nilai bersih dari bahan sortasi yang baik semakin
b.
c.
kecil.
Waktu
Waktu sangat berpengaruh pada proses sortasi. Jika hembusan blower
terlalu kuat misal dengan kekuatan 100%, sedangkan waktu yang
digunakan terlalu singkat, maka proses sortasi tidak akan maksimal.
Bahan tidak terpisah dengan baik karena terlalu cepat pada proses
memasukkan ke dalam inlet. Ini memungkinkan bahan dengan berat
jenis kecil ikut bersama bahan dengan berat jenis yang besar. Namun
jika waktu yang digunakan semakin lama, maka proses sortasi akan
maksimal. Karena bahan melewati katup-katup sedikit demi sedikit
sehingga hembusan angin dapat memisahkan bahan berdasar berat
d.
7. Saran
a. Menggunakan mesin yang kondisinya baik agar hasilnya maksimal.
b. Sebelum pemakaian, mesin dicek kondisinya dan dibersihkan.
c. Bahan yang digunakan berkualitas baik serta memiliki berat jenis
d.
e.
karakter bahan.
Setelah pemakaian, dilakukan pembersihan mesin agar terjaga umur
ekonomisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Usman., Rudy Tjahjohutomo dan Mardison S. 2008. Pengembangan
Mesin Sortasi dan Pemutuan Buah Jeruk dengan Sensor Kamera CCD.
Jurnal Teknik Pertanian. Vol. No. Hal 1-12.
Bernasconi, G et al. 1995. Teknologi Kimia. Pradnya Paramita. Jakarta.
Earle R. L. 1969. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Sastra Hudaya.
Bogor.
Mardiah. 2009. Budi Daya dan Pengolahan Rosella. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Markfoeld, Djarir. 1982. Deskripsi Pengolahan Hasil Nabati. Agritech.
Yogyakarta.
Nurdin. 2010. Simulasi Sistem Kontrol Pengendalian Mesin Sortasi Otomatis
Untuk Buah Manggis Dengan Menggunakan Bahas Pemrograman
Microsoft Visul Basic 6.0. Jurnal Teknologi. Vol.10 No.1 Hal.14-19.