NIM
: 13021105014
Kelas
:B
Pengawasan dan pengendalian WP3 dilakukan oleh pegawai negeri sipil yang
berwenang di bidang pengelolaan WP3K sesuai dengan sifat pekerjaaannya dan
dengan wewenang kepolisian khusus. Pengawasan dengan wewenang kepolisan
khusus adalah pengawasan yang dengan melakukan kegiatan patroli dan tugas
polisional lainnya di luar tugas penyidikan.
Penelitian dan Pengembangan
Dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan dan implementasi
Pengelolaan WP3K, Pemerintah melakukan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pengembangan sumber daya manusia. Setiap orang
asing yang melakukan penelitian di WP3K wajib terlebih dahulu memperoleh izin
dari Pemerintah dan harus mengikutsertakan peneliti Indonesia. Kemudian hasil dari
penelitian tersebut harus diserahkan kepada pemerintah.
Penyelesaian Sengketa
Penyelesaian sengketa dalam pengelolaan WP3K dapat dilakukan melalui
pengadilan atau di luar pengadilan. Terhadap penyelesaian sengketa di luar pengadilan
tidak berlaku untuk tindak pidana pengelolaan WP3K dimana dalam hal
penyelesaiannya dapat mengunakan pihak ketiga untuk membantu penyelesaian
sengketa. Hasil kesepakatan penyelesaian harus dibuat secara tertulis dan mengikat
para pihak.
Terhadap penyelesaian sengketa melalui pengadilan, apabila sudah ada
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, pengadilan membebankan
kewajiban kepada setiap orang dan/atau penanggung jawab kegiatan yang telah
merusak WP3K untuk melakukan dan membayar biaya untuk rehabilitasi dan
pemulihan kondisi WP3K. Selain itu, hakim dapat menetapkan sita jaminan dan uang
paksa apabila keterlambatan pembayaran rehabilitasi dan pemulihan kondisi WP3K.
Masyarakat atau organisasi kemasyarakatan (Ormas) dapat mengajukan gugatan
perwakilan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan. Ormas yang dapat
mengajukan gugatan apabila sudah memenuhi ketentuan organisasi kemasyarkatan
sesuai UU WP3K. Tuntutan oleh Ormas hanya sebatas tuntutan untuk melakukan
tindakan rehabilitasi dan pemulihan kondisi WP3K tanpa ada tuntutan ganti rugi.
Sanksi Administratif dan Ketentuan Pidana
UU WP3K mengatur sanksi administratif berupa peringatan, pembekuan
sementara, denda administratif, dan/atau pencabutan HP-3 apabila telah melanggar
mengenai persyaratan HP-3. Pengelolaan WP3K yang tidak sesuai dengan dokumen
perencanaan, maka pemerintah dapat melakukan pembekuan sementara bantuan
melalui akreditasi dan/atau pencabutan tetap akreditasi program. Selain sanksi
administratif, UU WP3K mempunyai ketentuan pidana berupa pidana penjara dan
denda. Ancaman pidana penjara paling lambat 2 (dua) tahun dan paling lama 10
(sepuluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp 2.000.0000.000,00 (dua miliar
rupiah) dan paling banyak Rp 10.000.0000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) bagi setiap
orang perorangan dan/atau badan hukum (Orang) yang dengan sengaja melakukan: