Sterilisasi
2. Pasteurisasi
3. Blanching
Sterilisasi
Sterilisasi total
Melibatkan penggunaan panas untuk destruksi total
semua mikroorganisme dan sporanya
Sterilisasi Komersial
Masih terdapat beberapa mikroorganisme yang
dapat hidup setelah pemberian panas. Namun
karena berada dalam kemasan (kaleng) selama
penyimpanan maka mikroorganisme tidak mampu
tumbuh dan berkembang sehingga tidak dapat
merusak bahan pangan dalam kaleng
lebih kuat
untuk
sempurna terutama
Sayuran, daging, dan ikan biasa diproses pada suhu 1161210C. Waktu proses tergantung pada cepat lambatnya
perambatan panas untuk mencapai titik terdingin (coldest
point) bahan pangan di dalam kaleng serta daya tahan
mikroorganisme yang mengkontaminasi bahan pangan.
Pasteurisasi
Merupakan
penggunaan
panas
untuk
mendestruksi mikroorganisme mikroorganisme
patogen, seperti Staphilococcus dan Salmonella
(biasa pada produk cair seperti susu)
Cara-cara Pasteurisasi
Holder method (holder process)
Susu dipanaskan pada suhu 62,8-650C selama 30
menit kemudian didinginkan dengan cepat hingga
mencapai suhu 100C.
HTST (High Temperature Short Time)
Susu dipanaskan pada suhu 71,7-750C selama 15
detik dan didinginkan dengan cepat hingga suhu
100C, menggunakan panas berbentuk lempengan.
Blanching
Merupakan pemanasan bahan pangan dengan
uap/air panas secara langsung pada suhu <1000C
selama 10 menit.
Merupakan suatu tahap yang sering dilakukan
pada bahan pangan sebelum dikeringkan,
dibekukan atau dikalengkan.
1. Pengeringan/Pembekuan :
blanching bertujuan untuk menginaktifkan
enzim yang dapat merubah warna, tekstur,
citarasa dan nilai gizi selama penyimpaan.
2. Pengalengan :
blanching bertujuan untuk melayukan
tanaman agar mudah di pak, menghilangkan
gas dari jaringan, menginaktifkan enzim, dan
menaikkan susu sebelum disterilisasi.
Pengalengan
Pengalengan merupakan cara pengawetan
bahan pangan dalam wadah tertutup dan
disterilkan dengan panas.
Tujuannya
yaitu
untuk
menghindari
kebusukan dan mempertahankan nilai gizi,
citarasa, serta meningkatkan daya tarik.
2.
3.