Anda di halaman 1dari 5

CARA MAKAN DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN

(Laporan Praktikum Biologi Perairan)

Oleh:
Victor Pandapotan Malau
1414111080
Kelompok 4

PROGAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015

HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mahasiswa

: Victor Pandapotan Malau

NPM

: 1414111080

Progam Studi

: Budidaya Perairan ( Perikanan )

Fakultas

: Pertanian

Judul Praktikum

: Analisis Pertumbuhan ikan Nila

Tempat

: Laboratorium Perikanan

Waktu Praktikum

: Selasa 20 Oktober 2015

Kelompok

: 4 (empat)

Bandar Lampung, 19 Oktober 2015


Mengetahui,
Asisten

Adetya Putri Anica


1214111002

Catatan

Nilai

A.PENDAHULUAN

perkembangan karakter, karena suhu

A.1 Latar Belakang

dan

Pada umumnya kebiasaan makan dan


cara makan ikan menentukan tempat
makan atau lokasi makan, waktu makan
ikan,

cara

makan

ikan,

dan

jenis

makanan kegemaran ikan. Spesies ikan


antara yang satu dengan spesies ikan
lainnya memiliki kebiasaan makan dan
cara makan yang berbeda.
Oleh karena itu kebiasaan makan dan
cara makan menentukan golongan ikan,
misalnya saja ikan yang sering mencari
makan di dasar perairan, baik itu
perairan

tawar,

dimasukkan

ataupun

pada

laut

golongan

ikan

demersal, dan ikan tersebut berbeda


dengan ikan yang mencari makan di
Kebiasaan dan cara makan adalah
penting

yang

menentukan

keberhasilan empertahankan eksistensi


suatu

organisme

menyediakan
diperlukan

karena

semua

untuk

nutrisi

yang

organisme

untuk

berperan dalam menetukan distribusi


dan migrasi ikan tertentu.
kualitas

menyebabkan

air

dapat

perbedaan

lingkungan,

karena

variasi
pengaruh

pencemaran air lebih besar pada ikan


dibandingkan

dengam

hewan

darat.

Suhu dan kualitas air mempengaruhi


karakter seperti pertumbuhan dan daya
tahan

terhadap

penyakit

air

dapat

memacu terbentuknya larva yang cacat.


Proses

biologi

dan

fisiologi

juga

bertanggung jawab terhadap pengaruh


lingkungan.
Sebagai contoh, pada ikan yang sedang
tumbuh,

perbandingan

permukaan

insang dengan volume badan nilainya


menjadi lebih kecil. Biasanya ikan besar
mempunyai

toleransi

yang

rendah

terhadap oksigen dibandingkan ikan


kecil.
A.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang akan dilakukan
dalam praktikum ini ialah:
1.Mengetahui

jenis-jenis

organisme

yang menjadi makanan ikan

ikan
3.Melihat proporsi dari kecendrungan
makan ikan

makanan

tumbuh dan berkembang. Makanan jga

Perbedaan

kualitas

2.Mengetahui waktu aktif makan dari

perairan bagian permukaan.


faktor

perubahan

dan

juga

B. METODE PRAKTIKUM
B.1.

METODE KERJA

B.1.1. Waktu Dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilakukannya
praktikum ini adalah sebagai berikut :
Waktu : 20 Oktober 2015 pukul 10.00
WIB
Tempat : Laboratorium Perikanan

B.1.2. Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1.

sampel usus yang sudah


diawetkan
mikroskop
gelas obyektif
gelas penutup
tissue atau lap
buku identifikasi

2.
3.
4.
5.
6.

b. Catat keberadaan organisme


pada masing-masing ikan yang
ususnya berisi
c. Metode ini tidak bisa
memperlihatkan kuantitas
makanan yang dimakan serta
makanan yang tidak dicerna
sehingga metode ini hanya
dipakai untuk melihat makanan
secara fisik saja
Kelimpahan jenis makanan dihitung
dengan rumus

B.1.3. Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang harus
dilakukan dalam praktikum ini adalah :
1.

sampel usus dibersihkan dari


formalin
usus diambil satu persatu atau
dikerik usus tersebut
dipisahkan dengan daging usus
isi usus diencerkan dengan 10
cc atau 1 botol film
diambil satu tetes dari usus
yang sudah diencerkan tersebut,
kemudian diamati dibawah
mikroskop
diamati dengan 3 X ulangan
sebanyak 5 lapang pandang
diidentifikasi jenis dan catat
jumlah organisme yang ditemui
setiap lapang pandang dengan
menggunakan buku identifikasi

2.
3.
4.
5.

6.
7.

B.2.

METODE DATA

1. Metode Jumlah
Metode ini dilakukan dengan cara
menghitung organisme yang ada di usus
satu persatu. Kemudian organisme yang
ditemukan dibandingkan dengan yang
lainnya. Jumlah individu yang relatif kecil
dengan ukuran besar belum tentu
menjadi makanan utama.
2. Metode Frekuensi Kejadian
Metode ini dilakukan dengan cara :
a. Mencatat jumlah ikan yang
ususnya kosong

N=

Vb
Vi

Keterangan :
n = jumlah total individu jenis ke-i yang
ditemukan pada contoh
N = jumlah total dugaan individu jenis
ke-i dari ikan ke-i
Vb = volume pengenceran
Vi = volume tetes yang diamati (1 tetes
0,05 ml)
3. Metode Prakiraan Tumpukan
Dengan Persen
Langkah yang dilakukan :
a. Menentukan volume dari isi alat
pencernaan
b. Volume isi alat pencernaan
diencerkan sampai 10 kali atau 20
kali, lalu dikocok sampai rata
c. Mengambil sebagian isi alat
pencernaan dan dimasukkan ke
cawan petri, lalu diamati dengan
mikroskop
d. Pisahkan dan kelompokkan
organisme yang sejenis
e. Perkiraan presentasi tumpukan
organisme sejenis kemudian
dibandingkan dengan volume total
Hasil yang didapatkan dengan metode
ini tidak begitu teliti dan relatif lebih baik
digunakan untuk ikan-ikan besar, karena
jenis makanan ukuran kecil sulit
diperkirakan.

4. Metode Grafimetrik
Metode ini pada dasarnya hampir sama
dengan metode volumetrik, hanya saja
bukan volume total isi alat pencernaan
dari masing-masing organisme ikan
yang diukur, melainkan beratnya yang
dinyatakan dalam persen.
5. Metode Volumetrik
Langkah yang dilakukan : Mengukur
volume isi alat pencernaan tiap individu.
Kemudian dikeringkan dengan
menggunakan kertas saring atau tissue.
Memisahkan masing-masing organisme
yang sejenis dan ukur volumenya
dengan dikeringkan terlebih dahulu.
Jenis makanan yang tidak dapat
ditentukan dimasukkan ke dalam
kelompok makanan yang tidak
teridentifikasi. Volume organisme sejenis
dibandingkan dengan volume total isi
alat pencernaan makanan dan
dinyatakan dalam persen. Volume total
keseluruhan jenis makanan adalah
100%. Dengan metode de ikian dapat
menilai jenis makanan ikan secara
kuantitatif.
6. Indeks Prepomderance
(Indeks Bagian Terbesar)
evaluasi ragam jenis makanan ikan
dengan indeks ini menggunakan
gabungan dari dua metode yaitu
frekuensi kejadian dengan metode
volumetrik yang dikembangkan oleh
Naraja dengan Jhingram (1961) dalam

Effendie (1979). Model rumusannya


adalah :

Ii =

Vi x Oi
Vi x Oi

x 100%

Keterangan :
II = Indeks propenderance
Vi = Prosentase volume makanan jenis
ke-i
Oi = Prosentase frekuensi kejadian
makanan ke-i
Penggunaan indeks fungsinya untuk
mengevaluasi kebiasaan ikan, dianggap
baik walaupun mempunyai beberapa
kelemahan, seperti apabila frekuensi
kejadian

macam-macam

makanan

sama, maka indeksnya harus sebanding


dengan volume atau terjadi sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai