Nyeri pada kaki sering terjadi. Nyeri di belakang kaki dapat disebabkan oleh
tendinitis achiles. Sedangkan nyeri di bawah kaki sejauh ini paling sering disebabkan oleh
plantar fasciitis.1 Plantar fasciitis merupakan penyebab tersering nyeri pada bawah tumit. 2,3
Sekitar 2 juta pasien mendapat terapi untuk kondisi seperti ini setiap tahunnya. Plantar
fasciitis terjadi ketika jaringgan yang menyanggah lengkung kaki kita mengalami iritasi dan
inflamasi.2
1. Anatomi
Fasia plantar merupakan ligament yang panjang dan tipis, melekat secara langsung di
bawah kulit pada bagian bawah kaki. Fasia plantar berfungsi untuk menghubungkan tumit
dengan bagian depan kaki dan menyanggah lengkung kaki kita. 2
2.
Mekanisme
3. Etiologi
Plantar fasciitis ini diduga disebabkan oleh penggunaan biomekanik yang terlalu
sering seperti berdiri atau berjalan, sehingga menciptakan microtears di kalkaneus. Beberapa
ahli menyebutnya sebagai "plantar fasciosis," menyiratkan bahwa etiologinya adalah proses
degeneratif kronis dibandingkan inflamasi akut.3 Fasia plantar memang dirancang untuk dapat
menghadapi stress dan ketegangan yang kita berikan pada kaki kita. Namun, terlalu banyak
tekanan akan menyebabkan kerusakan atau robekan pada jaringan, dan sebagai respon alami
tubuh kita menghadapi injuri adalah inflamasi. Hal ini mengakibatkan rasa nyeri dan kaku
pada tumit akibat adanya plantar fasciitis. 2
4. Faktor Resiko
Pada kebanyakan kasus plantar fasciitis, terjadi tanpa adanya alasan atau penyebab yang
spesifik. Namun, banyak hal yang menyebabkan kondisi ini terjadi, seperti :
Otot betis yang terlalu kaku, dapat mengakibatkan kesulitan kaki untuk flexi 2
Tendon achiles dan otot intrinsik kaki yang terlalu tebal 3
Hiperpronasi kaki atau flaat foot (pes planus)1,3
Lengkung kaki yang terlalu tinggi (pes cavus) 1,3
Berkurangnya dorsofleksi1
Berhubungan dengan HLA B27 spondyloarthropathies, termasuk psoriatic dan artritis
reaktiv dan sering dihubungkan dengan plantar fasciitis bilateral yang akan semakin
memperburuk prognosis2
Obesitas (indeks massa tubuh lebih dari 30 m2) 1,2,3
Usia pertengahan1
Sedentary lifestyle1,3
Permukaan yang keras1
Aktivias berulang seperti berlari atau olahraga yang berlebihan 2,3
Berdiri atau berjalan terlalu lama 3
Aktivitas baru atau aktivitas yang meningkat2
Spur tumit bukan merupakan penyebab pada plantar fasciitis, meskipun banyak orang
dengan plantar fasciitis memiliki spur pada tumitnya. 1 dari 10 orang memiliki spur pada
tumitnya, namun hanya 1 dari 20 orang dengan spur pada tumitnya yang mengalami nyeri
pada kaki. Sebab spur tidak menyebabkan plantar fasciitis, dan nyeri dapat dihilangkan tanpa
menghilangkan spunya. 2
5. Gejala Klinis
Nyeri akan sulit untuk dilokalisasi, dan akan dirasakan pada tumit bawah1,2, kaki bagian
istirahat dalam waktu yang lama. Nyeri mereda setelah berjalan beberapa menit.1,2
Rasa nyeri dicetuskan dengan dorsofleksi pasif pada jari-jari kaki dan pergelangan kaki
6. Pemeriksaan Fisik
Rasa nyeri akan semakin memburuk ketika dilakukan fleksi pada kaki dan menekan fasia
plantar. Rasa nyeri mereda dengan mengarahkan jari-jari kaki ke arah bawah. 2
7. Pemeriksaan Penunjang
X-ray dapat menghasilkan foto tulang dengan jelas dan digunakan untuk menyingkirkan
penyebab lain dari nyeri pada tumit,1,2 seperti fraktur atau arthritis. Spur pada tumit juga
arthropathy1
Pemeriksaan konduksi saraf jika terduga tarsal tunnel syndrome 1
Pemeriksaan imaging lainnya seperti, MRI dan US tidak secara rutin digunakan untuk
mendiagnosis plantar fasciitis. MRI mungkin dapat digunakan jika nyeri pada tumit tidak
membaik setelah 3 bulan terapi. 1,2
8. Diagnosis Banding
Meskipun kebanyakan nyeri pada tumit adalah plantar fasciitis, namun peting untuk
mengetahui kemungkinan lainnya, terlebih jika tidak berespon terhadap terapi yang
diberikan. 2
8.1.
8.2.
Subcalcaneal bursitis
Sering pada orang berusia lanjut dengan sepatu baru. Dihubungkan dengan adanya
rasa nyeri dan bengkak di bawah kalkaneus. Namun nyeri tidak dicetuskan dengan
dorsofleksi jari-jari kaki. Aspirasi dan injeksi adalah terapi yang efektif.
8.3.
8.4.
9. Tatalaksana
Plantar fasciitis adalah suatu keadaan yang self limiting, biasanya akan membaik
dalam waktu 1 tahun tanpa terapi. 90% pasien akan membaik dengan terapi konservatif. jika
gejala berlangsung 6 bulan atau lebih , mungkin dibutuhkan terapi invasif.3
9.1.
Terapi nonsurgical
Terapi yang dapat secara langsung diberikan untuk meredakan nyeri pasien dengan
plantar fasciitis adalah istirahat, modifikasi aktivitas, terapi es, dan acetaminophen atau
NSAID. 3
9.1.1. Edukasi
Mengurangi stress pada kaki dengan mengurangi berat badan. 1 Menurunkan atau
menghentikan aktivitas yang dapat memperburuk nyeri merupakan langkah awal dalam
menghilangkan nyeri,2 seperti, menghindari aktivitas yang membutuhkan hentakan keras
pada kaki.1,2 Pada sebagian besar kasus, keadaan ini adalah self limiting.1
9.1.2. Ice
Mendinginkan kaki dengan air dingin di dalam botol atau es selama 10 menit adalah
cara yang efektif. Cara ini dapat dilakukan 3 sampai 4 kali sehari. 2
9.1.3. Anti inflamasi non-steroid
Nyeri terjadi karena adanya pelepasan mediator kimiawi akibat respon inflamasi dari
jaringan yang rusak.2 Sebuah studi yang membandingkan antara penggunaan plasebo dan
NSAID, didapatkan hasil bahwa NSAID akan memberikan perbaikan jangka pendek untuk
meredakan nyeri jika dikombinasi dengan terapi konservatif lainnya.
NSAID dapat
mengatasi gejala namun tidak mengatasi penyebabnya. 1 Obat seperti ibuprofen atau naproxen
dapat digunakan. 2
9.1.4. Exercise
Plantar fasciitis dapat diperberat dengan adanya otot betis dan kaki yang kaku.
Peregangan pada otot betis dan fasia plantar adalah cara yang paling efektif untuk meredakan
nyeri. 2
baik dilakukan pada pagi hari sebelum berdiri atau berjalan. 1,2
Peregangan fasia plantar
Peregangan ini dilakukan dalam posisi duduk. Silangkan kaki yang sakit di atas lutut kaki
yang lain. Genggam jari-jari pada kaki yang sakit dan secara perlahan tarik kearah kita.
Letakkan tangan yang lain pada fasia plantar. Fasia plantar dapat dirasakan seperti tali
yang tebal di bawah kaki kita ketika diregangkan. Pertahankan gerakan ini untuk 10 detik.
Ulangi sebanyak 10 kali untuk masng-masing kaki. Terapi ini baik dilakukan pada pagi
Kebanyakan orang tidur dengan kaki mereka menghadap ke bawah, hal ini akan membuat
fasia plantar relaksasi dan menyebabkan nyeri pada pagi hari. Bidai pada kaki ketika tidur
akan meregangkan fasia plantar yang dilakukan selama beberapa minggu. 1,2 Bidai dilakukan
dengan menjaga posisi kaki dan pergelangan kaki dalam keadaan netral dengan sudut 90 o.3
Meskipun hal ini akan membuat sulit untuk tidur,2,3 namun sangat efektif untuk dilakukan
dan tidak perlu dilakukan lagi ketika rasa nyeri sudah menghilang.2 Bidai anterior dapat
lebih ditoleransi dibandingkan bidai posterior.3
9.1.8. Brace walking
Digunakan untuk imobilisai jangka panjang. Jarang digunakan. 1
9.1.9. Extracorporeal shockwave therapy (ESWT)
Jika gejala sudah berlangsung 6 bulan atau lebih, ESWT dapat digunakan. 3 Selama
prosedur ini, gelombang energy tinggi memberi stimulasi terhadap proses penyembuhan
pada fasia plantar. ESWT tidak menunjukkan hasil yang konsisten dan jarang digunakan.
ESWT adalah terapi non invasif dan terkadang digunakan sebelum terapi operasi dilakukan.
1,2
9.1.10. Iontophoresis
Iontophoresis dengan dexametason memiliki efek yang cepat, namun tidak untuk
jangka panjang. 1
9.2.
Terapi Operasi
Operasi dibutuhkan jika tidak terdapat perbaikan setelah terapi agresif selama 12
bulan.
Operasi dapat dilakukan secara terbuka atau menggunakan endoskopi. Tidak ada
bukti yang kuat tentang keefektivannya. Komplikasi yang dapat terjadi adalah peningkatan
nyeri, cedera saraf, ruptur fasia dan infeksi. Hanya digunakan pada kasus yang resisten.
Setelah dicoba bidai malam dan penggunaan brace walking. 1
9.2.1. Reseksi Gastroknemius
Operasi ini dilakukan dengan memperanjang otot gastroknemius. Sebab otot betis
yang kaku akan meningkatkan stress pada fasia plantar. Terapi ini digunakan pada pasien
yang kesulitan melakukan fleksi pada kakinya. Dengan melakukan prosedur ini, dapat
meningkatkan range of motion dari pergelangan kaki. Prosedur ini dapat mengakibatkan
komplikasi kerusakan saraf. Namun hal ini jarang terjadi. 2
9.2.2. Pelepasan Fasia Plantar
Jika memiliki range of motion pergelangan kaki yang normal dan tetap merasakan
nyeri pada tumit, maka prosedur ini direkomendasikan. Selama operasi, fasia plantar
dipotong sebagian untuk mengurangi tekanan pada jaringan. Komplikasi tersering adalah
penyembuhan yang tidak lengkap dan kerusakan saraf. 2
Penyembuhan dengan operasi memberikan hasil yang memuaskan, namun
bagaimanapun operasi dapat menghasilkan nyeri kronik dan ketidaknyamanan. Oleh karena
itu operasi hanya dilakukan jika seluruh prosedur lain gagal. 2
10.Prognosis
Sebagian besar kasus akan membaik dengan terapi konservatif dalam 3-6 bulan.
Plantar fasciitis bilateral dan kasus yang berhubungan dengan artritis reaktif HLA B27
memiliki prognosis yang buruk. Komplikasi yang sering terjadi adalah kolapsnya fasia dan
over-pronasi pada kaki. 1
Daftar Pustaka :
1. PLANTAR FASCIITIS AND HEEL PAIN
2. PLANTAR FASCIITIS AND HEEL PAIN
3. Diagnosis and Treatment of Plantar Fasciitis