Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Umum

Seiring meningkatnya
pertumbuhan perekonomian
dan pertumbuhan penduduk
akan berpengaruh pada
masalah transportasi. Daerah
Mojokerto
Jombang
merupakan
kawasan
berkembang dan salah satu
akses menuju kota adalah
jalan
tol
Mojokerto
Kertosono.
Untuk
itu,
pemilik proyek PT. Marga
Harjaya
Infrastruktur
melalui
kontraktor
PT.
Hutama Karya membangun
sebuah jalan tol yang
dimulai
dari
daerah
Mojokerto dan berakhir di
Kertosono.

1.2.

Latar Belakang

Dengan bertambah
pesatnya jumlah kendaraan
yang melewati jalan tol
maka fasilitas jalan ini harus
diperhatikan.
Hal
ini
bertujuan
untuk

memberikan kenyamanan
bagi pengguna jalan tol.
Jawa Timur saat ini tengah
melaksanakan
pekerjaan
besar, pembangunan Jalan
Tol Mojokerto Kertosono.
Keberadaan Jalan tol ini
akan memperlancar lalu
lintas barang dan jasa. Jalan
Tol ini akan menjadi
pembangkit perubahan bagi
daerah di sekitarnya.
Untuk itu, pemilik
proyek PT. Marga Harjaya
Infrastruktur
melalui
kontraktor PT. Hutama
Karya membangun jalan tol
sepanjang puluhan Km.
Untuk memenuhi tuntutan
tersebut,
dibutuhkan
penggunaan sumber daya
meliputi
material,
penggunaan tenaga kerja,
penggunaan peralatan, biaya
maupun sistem metodologi
pelaksanaan.
Jalan
ini
direncanakan menggunakan
perkerasan
kaku,
dikarenakan
untuk
menghindari
kerusakan
yang disebabkan air hujan.
Selain
itu
menurut
penelitian, perkerasan kaku

mempunyai keawetan yang


lebih lama dari pada
perkerasan lentur, Dengan
dasar ilmu manajemen maka
studi ini disusun untuk
memperoleh
manajeman
pelaksanaan yang tepat, agar
pelaksanaan proyek dapat
diselesaikan lebih cepat
daripada waktu normalnya
tanpa
menimbulkan
pembengkakan biaya, tanpa
mengabaikan kualitas dan
kuantitas pekerjaan itu
sendiri.

1.3.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar
belakang di atas maka dapat
dirumuskan masalah proyek
akhir adalah sebgai berikut :
a. Bagaimana
menentukan
metode pelaksanaan yang
tepat untuk jalan tol
Mojokerto Kertosono.
b. Bagaimana
penyusunan
jadwal waktu pelaksanaan
untuk setiap item pekerjaan
dengan penggunaan sumber
daya yang tersedia.
c. Bagaimana
perhitungan
biaya
yang
harus

dikeluarkan untuk setiap


pekerjaan
dengan
penggunaan dana yang ada.

1.4.

Tujuan Penulisan

Berdasarkan
pada
perumusan masalah di atas,
maka tujuan dari penulisan
proyek akhir ini adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan
manajemen
pelaksanaan yang tepat dan
sesuai
dengan
kondisi
lapangan.
b. Mendapatkan penyusunan
jadwal waktu yang tepat
untuk setiap item pekerjaan
dengan penggunaan sumber
daya yang tersedia.
c. Mendapatkan biaya yang
minimal untuk setiap item
pekerjaan
dengan
penggunaan dana yang ada.

1.5.

Batasan Masalah

Adapun
batasan
permasalahan pada proyek
akhir ini meliputi :
a. Perhitungan biaya hanya
meliputi STA. 15 + 350
sampai dengan STA. 20 +
350

b. Tidak
membahas
permasalahan
desain
maupun struktur jalan dan
saluran drainase.
c. Tidak
membahas
permasalahan lalu lintas di
sekitar lokasi proyek serta
pembebasan lahan.
d. Tidak
memperhitungkan
struktur jembatan, biaya
serta metode pelaksanaan.

2.1

Manajemen
berasal dari kata
dasar to manage
yang memiliki dua
akar kata, yaitu :
Manus yang artinya
tangan dan Agere
yang
artinya
melaksanakan
(melakukan).
Dengan
demikian
manajemen berarti
kegiatan mengatur /
memimpin berbagai
ragam
kegiatan
orang/
kelompok
dalam
rangka
mencapai
tujuan
bersama
yang
ditetapkan.

1.6.
Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat
dari penulisan Proyek Akhir
ini
adalah
membuat
perencanaan
manajemen
pelaksanaan
dengan
menggunakan sumber daya
optimal untuk mendapatkan
waktu yang optimal dan
biaya yang ekonomis tanpa
merubah
kualitas
dan
kuantitas
dari
hasil
pekerjaan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip Dasar
Manajemen
Proyek

2.2.

Estimasi
Proyek

Biaya

Estimasi
biaya proyek secara
umum
dibedakan
menjadi 4 jenis
sebagai berikut :

a.
Estimasi Kasar
oleh Pemilik ( Owner )
Estimasi
ini
dibutuhkan
oleh
pemilik
proyek
untuk memutuskan
apakah proyek yang
akan dilaksanakan
layak dibangun atau
tidak. Dalam hal ini
pemilik
proyek
biasanya
menggunakan jasa
tenaga ahli untuk
melakukan
studi
kelayakan dari idea
dasar yang muncul.

b.

Estimasi
pendahuluan oleh
Konsultan
Perencana
(
Designer ) :
Estimasi
pendahuluan
ini
dilaksanakan setelah
design perencanaan
selesai dibuat oleh
konsultan
perencana, dimana
estimasi yang dibuat
lebih
teliti
dibandingkan
estimasi terdahulu

yang dibuat oleh


pemilik
proyek,
sebab
perhitungannya
sudah berdasarkan
gambar-gambar
rencana dan rencana
kerja dan syaratsyarat ( RKS ) yang
lengkap.

c.
Estimasi Detail
oleh
Kontraktor
(
Pelaksana )
Estimasi
detail
dibuat
oleh
kontraktor dengan
mengacu
design
konsultan perencana
yangt
berupa
dokumen
lelang,
dimana
estimasi
yang dibuat lebih
terperinci dan teliti
karena
sudah
memperhitungkan
segala kemungkinan
seperti :
Memperhati
kan kondisi medan,
Mempertim
bangkan
metode
pelaksanakan,

Memperhitu
ngkan
stock
material,
Memperhati
kan
kemampuan
peralatan kerja,
Dan hal-hal
lainnya yang
berpengaruh
terhadap
estimasi
biaya.
Estimasi detail ini
dijabarkan
dalam
bentuk
harga
penawaran
yang
diajukan
oleh
kontraktor
pada
waktu
pelelangan
dan akan menjadi
fixed price ( harga
pasti )bagi pemilik
proyek
setelah
kontraktor ditunjuk
sebgai
pemenang
pelelangan dan Surat
Perjanjian Kerja (
SPK ) sudah ditanda
tangani.

Estimasi
d.
sesungguhnya
proyek selesai :

setelah

Estimasi biaya fixed


price
merupakan
biaya yang harus
dikeluarkan
/
disiapkan
oleh
pemilik,
kecuali
dalam pelaksanaan
pekerjaan
terjadi
pekerjaan tambah /
kurang, maka nilai
estimasi biaya biaya
menjadi
berubah
sesuai
pekerjaan
tambah / kurang
yang terjadi.

2.3.

Struktur
Pekerjaan Jalan
a.

Membaca
Gambar
Sebelum
pengaturan
lapangan dan
pengukuran,
kontraktor
harus
mempelajari
gambar-gambar
kontrak yaitu,
gambar rencana
dan
gambar
tipikal.

b.
-

Survey
dan
Pengukuran
Kontraktor
mengukur lebar
jalan
daerah
milik
jalan
untuk
setiap
pelebaran atau
rekonstruksi
drainase
tepi
jalan
dan
gorong-gorong
Patok-patok
kilometer dan
patok stasiun
harus diperiksa
dan
dipindahkan
bila diperlukan.
Pada
daerahdaerah
perkerasan
dimana
satu
pekerjaan
perataan
dan
atau
lapis
permukaan
harus dibangun,
satu
profil
memanjang
sepanjang
sumbu
jalan
harus diukur,

c.

satu penampang
melintang
diambil
pada
interval tertentu
untuk
menentukan
kelandaian dan
kemiringan
melintang dan
untuk
menentukan
pengukuran
ketebalan serta
lebarnya
konstruksi baru.
Mobilisasi
peralatan berat
dari dan menuju
kelapangan
pekerjaan harus
dilaksanakan
pada waktu lalu
lintas sepi dan
truk-truk
angkutan harus
dilengkapi
dengan terpal.
Persiapan
lokasi
(pembersihan
dan
pembongkaran)

Setelah
pekerjaan
survey
dan
pengukuran
selesai sesuai
rencana, maka
pekerjaan
selanjutnya
adalah
pekerjaan
pembersihan
dan
pembongkaran.
Melakukan
pembersihan
segala macam
tumbuhtumbuhan,
pohon-pohon,
semak-semak,
tanaman lain,
sampah
dan
bahan-bahan
lain
yang
mengganggu
termasuk
pencabutan
akar-akar, sisasisa konstruksi
dan
sisa-sisa
material.
d.

Penyiapan
Tanah Dasar

Pemadatan
tanah
dasar
dilakukan
sebagai berikut
:
- Lapisanlapisan yang
lebih
dari
30cm
dibawah
permukaan
tanah dasar
harus
dipadatkan
sampai 45%
kepadatan
kering
maksimum
yang
ditetapkan
sesuai
dengan
AASHTO
T99.
- Lapisanlapisan yang
berada pada
30cm atau
kurang
adalah
permukaan
tanah dasar
harus
dipadatkan

hingga
100%
kepadatan
kering
maksimum.
- Macam alat
pemadat
untuk
pekerjaan
tanah dasar
adalah
vibrator
roller
(
penggilas
dengan
getaran ).

3.

4.

5.

2.5. Penggunaan
Peralatan
1. Exavator
Alat
ini
digunakan
untuk
pemuatan
sirtu
dari
dumptruck
menuju
tempat yang
telah
disediakan
2. Dump Truck
Alat
transportasi
tanah, batu,

6.

kerikil, pasir
dan
sebagainya.
Concrete
Mixer
dengan
kapasita
s 500 L
Mobile
crane yang
difungsikan
untuk
pekerjaan
gorong

gorong dan
box culvert
Alat
Bulldozer
digunakan
untuk
pembersihan
lahan
sebelum
dilakukan
timbunan
tanah oleh
sirtu
Motor
Grader
(
motor
penggiling )
Komatsu
GD 500 R2. 130 HP

yaitu
berfungsi
untuk
Meratakan
jalan,
menggali
sisi
parit,
merapikan
pinggir
jalan,
membersihk
an rumputrumput liar,
dan
sebagainya.
7. Vibrator
Roller
Komatsu JV
32 W yaitu
untuk
pemadatan
material

2.8.

Analisa Waktu (
Penjadwalan
Proyek )
Penjadwalan
proyek
Suatu
merupakan langkah
menterjemahkan
sutau perencanaan
kedalam
suatu
diagram diagram
yang sesuai dengan
waktu. Penjadwalan

ini
sangat
menentukan
aktivitas aktivitas
pelekasanaan proyek
untuk di mulai, di
tunda,
dan
di
selesaikan dengan
waktu
menurut
kebutuhan yang di
perlukan.
Dalam
menyelesaikan suatu
proyek konstruksi di
usahakan
mendapatkan waktu
penyelesaian yang
paling pendek dan
biaya pelaksanaan
proyek
yang
seminimum
mungkin. Sehingga
dalam
usaha
memperpendek
waktu pentelesaian
harus benar benar
menilai dan melihat
aktivitas aktivitas
pengerjaan proyek
yang telah disusun
dan
di
urutkan
secara
continue.
Aktivitas
proyek
biasanya di susun
dalam suatu diagram
network ( Network

10

Planning
).
Di
dalam
diagram
network ini terdapat
beberapa
lintasan
dan
diantaranya
berupa
lintasan
kritis.
Yang perlu
di perhatikan di sini
bahwa dalam usaha
untuk mempercepat
pelaksanaan suatu
proyek, yang di
perpendek
adalh
waktu yang ada di
lintasan kritis pada
network
planning
tersebut.Dan yang
perlu diperhatikan
lagi bahwa biaya
pelaksanaan suatu
proyek
akan
didapatkan
penambahan biaya
pada
biaya
langsung.
Sedangkan
biaya
tidak langsung akan
mengalami
pengurangan sejalan
dengan pemendekan
waktu pelaksanaan.

2.9. Program Bantu


Microsoft Project
Microsoft
Project (atau MSP
atau WinProj) adalah
manajemen
proyek
software
program
yang dikembangkan
dan
dijual
oleh
Microsoft
yang
dirancang
untuk
membantu
manajer
proyek dalam rencana
pengembangan,
menetapkan sumber
daya untuk tugastugas,
pelacakan
kemajuan, anggaran
mengelola,
dan
menganalisis
beban
kerja.
Aplikasi
membuat
jadwal
jalur kritis, dan
rantai kritis dan
acara
rantai
metodologi
pihak
ketiga pengaya juga
tersedia.
Jadwal
dapat
menjadi
sumber
daya
diratakan, dan rantai
yang
divisualisasikan

11

dalam bagan Gantt.

2.11. Perhitungan
Produksi Alat
Keberhasila
n dari suatu operasi
peralatan
dalam
menangani
suatu
pekerjaan tidak saja
di tentukan oleh
ketepatan
dalam
mengatur garis besar
tahap pekerjaan dan
tata letak operasi,
tetapi juga ketepatan
pemilihan type dan
ukuran
peralatan.
Ketepatan
dalam
memilih alat juga
dapat
mempengaruhi ke
efisienan
kerja,
waktu, dan juga
biaya.
Sebagai
dasar
pedoman
untuk menghitung
produksi
suatu
pekerjaan
adalah
sebagai
berikut
antara lain :
1. Menentukan
beberapa faktor
yang

berpengaruh
beradasarkan
tipe dan ukuran
peralatan yang
telah di pilih
antara lain :
Kapasitas
standart
produksi
peralatan
Biaya
operasi
dan
perawatan
peralatan
Kecepatan
dalam berbagai
operasi
peralatan
Biaya
mobilisasi dan
demobilisasi
2. Menetukan
pengaruh sifat
fisik material
3. Menetukan
pengaruh pada
realisasi
pelaksanaan
pekerjaan
dengan bantuan
peralatan
Faktor yang
harus di perhatikan
dalam menghitung

12

produksi peralatan
per satuan waktu
yaitu:
1. Kapasitas
Produksi
Q = q x N x Ek
Di mana :
Q =Produksi per
satuan waktu
q =Kapasitas
produksi
peralata
persatuan
waktu
N = T ( jumlah
trip per satuan
waktu )
Ws
T =
Satuan
waktu ( jam,
menit, detik )
Ws =
Waktu
siklus
Ek =
Efisiensi
kerja
2. Volume
pekerjaan
3. Waktu siklus
Efisiensi kerja di
sebut juga faktor
koreksi sehingga
faktor
produktifitasnya

melihat kondisi
di
lapangan.
Efisiensi
kerja
tergantung pada
kondisi
pengoperasian
dan pemeliharaan
alat.

2.12. Harga
Satuan
Pokok Produksi dengan
Peralatan
a.

Biaya Produksi
Dalam hal ini biaya
proyek (project cost)
dibagi menjadi 2
macam yaitu :
1. Biaya Langsung
(Direct Cost)
Biaya Langsung
yaitu
semua
biaya
yang
dinyatakan
keterlibatan
secara langsung
didalam
aktivitas-aktinitas
proyek.
Contoh :
- Bahan / material
- Upah buruh /
humans power
- Biaya peralatan
/ equipment

13

2. Biaya
Tidak
Langsung
Biaya
tak
langsung
yaitu
biaya yang secara
tidak
langsung
berhubungan
dengan aktivitasaktivitas proyek,
tetapi harus ada
dan tidak dapat
terlepas
dari
proyek tersebut.
Contoh :
Overhead
Biaya
tak
terduga
/
contingecies
Keuntungan
b.

Cara Pembayaran

Pembayaran
pada awal
kegiatan
(start)

Pembayaran
per waktu
tertentu (per
hari atau per
minggu)
atau prorate

Pembayaran
saat
selesainya

kegiatan
(end)
Pembayaran
per periode
tertentu atau
termyn
sesuai
dengan hasil
yang
didapat

BAB III
METODOLOGI

3.1. Tujuan Metodologi


Untuk mempermudah
pelaksanaan
mengerjakan
proyek
akhir,
guna
memperoleh
pemecahan
masalah
sesuai
dengan
maksud dan tujuan.

3.2. Metodologi yang


Digunakan
1. Menyiapkan
Administrasi
Surat
pengantar
untuk pengambilan
data dari Kepala
Prodi,
mencari

14

informasi
dan
meminta data pada
perusahaan
kontraktor terkait.
Mencari,
mengumpulkan,
dan mempelajari
bentuk
kegiatan
yang mendukung
Proyek Akhir.
2.
Mengumpulkan
Data Sekunder
Sebelum dapat
ditentukan variabel
yang akan
digunakan dalam
pemodelan Proyek
Akhir ini, maka
diperlukan datadata sekunder,
Yaitu :

Data
geometrik proyek

Data waktu
dan biaya
pelaksanaan

Data jenis
kegiatan

Data
volume kegiatan

Data
penggunaan
sumber daya,
berupa human (

tenaga kerja,
tenaga ahli ) dan
non human (
material, peralatan
)

3.3.

Kajian Data

Mempelajari keadaan
lokasi
proyek,
data
geometrik proyek waktu,
dan biaya pelaksanaan, jenis
dan
volume
kegiatan,
material dan peralatan yang
digunakan,
penggunaan
sumber daya manusia.

3.4.

Merencanakan
Metode
Pelaksanaan dan
Time Schedule
Proyek

Merencanakan metode
pelaksanaan
sehinggan
didapatkan hasil waktu
pengerjaan proyek yang
cepat dan tepak waktu. Time
schedule proyek dibuat agar
dapat diteliti mana yang
dapat dikerjakan secara
paralel ataupun seri sehingga
dapat menghemat waktu

15

pelaksanaan, juga dibuat


perkiraan
berapa
lama
pelaksanaan masing-masing
aktivitas yang bersangkutan,
hal ini dapat dikerjakan
dengan
menggunakan
program bantu MS. Project.

3.5. Analisa dan


Evaluasi Biaya
Untuk
melakukan
estimasi atau perkiraan
biaya,
diperlukan
dua
parameter, yaitu kuantitas
dan harga satuan. Bila
kuantitas dikalikan dengan
harga
satuan
yang
bersangkutan,
akan
diperoleh jumlah perkiraan
biaya.
Angka
yang
menunjukkan
kuantitas
umumnya diperoleh dari
metode pelaksanaan.
Sedangkan
untuk
mendapatkan harga satuan
bisa ditempuh dengan cara
melihat
masukan
dari
proyek-proyek
terdahulu
atau dengan menyusun
sendiri sistem standart data
lalu menggunakan indeks
harga atau katalog yang

diterbitkan oleh pihak atau


instansi yang berwenang.

3.6. Hasil dan


Kesimpulan
Setelah merencanakan
metode pelaksanaan yang
cepat dengan penyusunan
ulang jadwal waktu yang
tepat untuk setiap item
pekerjaan dan penggunaan
sumber daya yang tersedia
serta mendapatkan biaya
yang minimal untuk setiap
item
pekerjaan
dengan
penggunaan dana yang ada
maka akan diperoleh suatu
hasil
perencanaan
manajemen
pelaksanaan.
Dari hasil tersebut dapat
ditarik suatu kesimpulan.

16
START

Identifikasi Masalah
Gambar 3.1. Bagan
Metodologi
Studi Literatur

Pengumpulan Data :
a) Gambar Desain
b) Harga Upah dan Bahan

B
Spesifikasi

Gambar Teknis

Volume

Produktifitas
Jenis Pekerjaan

Volume

Project
Produktifitas Kerja

Material

Equipment Metode
Merencanakan

Baha

Man Power

Peker

Alat

Project Cost (minimize cost)


HSP

FINISH

BAB IV

B
RAB

17

METODE
PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pekerjaan
Rigid Pavement
Proyek
jalan tol
Mojokerto Kertosono, pada
pekerjaan Rigid Pavement
mempunyai metode secara
umum sebagai berikut:

4.1. UMUM
4.1.1.

Mobilisasi
Mobilisasi
terdiri
atas
item-item
pekerjaan :
Direksi Kit
a. Penyediaan
Work Keet
b. Penyediaan
Direksi Keet
Perlengkapan Work
Keet dan Direksi
Keet :
a. Meja
b. Kursi
c.
d.
e. Papan Tulis
f. Meja Rapat

g. Almari
Arsip
h. AC
i. Laptop
j. Komputer
k. Printer
Perlengkapan untuk
kantor pada proyek
Kendaraan
operasional ( sewa )
Biaya Komunikasi
Jalan Kerja
Pembuatan
jalan
penghubung

4.2. PEMBUATAN
SALURAN
DRAINASE
4.2.1. Pelaksanaan
Pekerjaan Galian
Saluran Tepi
Menggali
tanah
dengan
dimensi
yang
direncanakan
4.2.2.

Pekerjaan Box
Culvert dan
Gorong-Gorong
Untuk box culvert

18

dan
gorong-gorong
pada
digunakan
pekerjaan di bawah jalan,
dimana box culvert dan
gorong-gorong diangkat
menggunakan crane dan
digunakan
untuk
mengalirkan air

4.3. PEKERJAAN
TANAH
4.3.1. Pembersihan
Lapangan
a. Pembersihan
permukaan
tanah dilakukan
pada area jalan
yang
telah
ditentukan.
Pembersihan ini
dilakukan
dengan
menggunakan
bulldozer.
b. Hasil
pembersihan
tidak dibuang,
melainkan
diratakan
kembali

4.3.2.

Penyiapan
Timbunan Badan
Jalan
a. Pengangkutan
tanah
dengan
menggunakan
dump truck ke
lokasi proyek
b.

Bulldozer
meratakan tanah
sesuai
dengan
elevasi rencana

c. Kemudian
pemadatan
permukaan
diratakan
oleh
motor
grader
dengan diberi air
secukupnya
dengan
water
tank truck.

4.4. PEKERJAAN
STRUKTUR
1. Penentuan Elevasi
Yang perlu

19

diperhatikan
dalam pengukuran
elevasi ini adalah
selisih
antara
elevasi
rencana
dengan elevasi di
lokasi.
3. Pelaksanan
Pengecoran
Pekerjaan Lean
Concrete
Pekerjaan
lean
concrete
dengan beton K125 setebal 10 cm
untuk
keperluan
levelling supaya
keseragaman tebal
rigid
pavement
dapat dicapai.
4. Pemasangan plastik
(Bond Beaker)
Bond beaker
dipasang
diatas
lapis
pondasi
bawah (LC) yang
berfungsi
untuk
mencegah
kelekatan
antar

pelat beton dan


lapis
pondasi
bawah, terutama
lapis
pondasi
bawah
yang
terbuat dari Lean
Concrete.
5. Pemasangan Dowel
dan Tie Bar
a. Persiapan
Tulangan Dowel
( sambungan
Melintang )
Lokasi
di
tengah
tebal
pelat dan sejajar
as jalan.
Lekat pada satu
sisi beton dan
tidak lekat pada
sisi lainnya dan
berbentuk polos
Sebelum
pengecoran, posisi dowel
diberi tanda, untuk tempat
cutting

20

b. Sambungan
Memanjang (Tie
Bar)
Lokasi
di
tengah tebal
pelat
dan
tegak lurus
as jalan.
Lekat pada
kedua sisi
beton.
Berbentuk
ulir
6.

Persiapan
Pelaksanan
Pengecoran
Plat
Beton
(Rigid
Pavement)
Pekerjaan
persiapan sebelum
pengecoran pelat
beton meliputi :
a. Cek Peralatan
Pengecoran Plat
Beton
(Rigid
Pavement).

7. Penggelaran Campuran

Beton Untuk Plat


Beton (Rigid
Pavement)
- Pengecoran
dilaksanakan per
blok, setelah satu
blok selesai truck
mixer
maju,
kemudian
dilanjutkan
persiapan
blok
kedua
yaitu
pemasangan
plastik
dan
pembesian. Truck
mixer
mundur
untuk meneruskan
pengecoran blok
kedua
- Demikian berulang
untuk
proses
pengecoran blok
selanjutnya.

21

BAB V
ANALISA
PERHITUNGAN
VOLUME
dan WAKTU
PEKERJAAN
5.1. Volume Pekerjaan
1. Pembersihan
Lahan
Panjang jalan
: 5000 m
Tinggi
: 0.2 m
Lebar ( 2 ruas jalan )
: 45 m
Volume
:pxlxt

Sta 15+900, RCP


10.80
Panjang
: 1.2
m
Panjang Persegi :0.5
m
Lebar Persegi
: 0.2
m
Lebar atas trapesium :
0.2 m
Lebar bawah trapezium
: 0.5 m
Tinggi trapesium : 1.0
m
Volume sayap
:
(luas trapesium + luas
persegi) x panjang

:(
0.2+0.5
) x 1) +
( 0.5 x
0.2 )
x1.2

: 5000 m x
45 m x 0.2 m
: 45000 m3
2
2. Gorong-gorong (
pipa )
Sayap Gorong
gorong

:
3

0.54 m

22

Volume
Volume sayap
volume tabung

:
0.54 - (3.14 x ( 0.4 +
0.065 )2 x 0.3
:
3
0.336 m
2 sisi sayap
:
3
0.336 m x 2
:
0.673
m3
Volume wingwall : ( p
x l x t ) x 4 buah
:(
1.2 x 0.3 x 1.2 ) x 4
:
3
1.728 m
Volume fix
:
volume sayap + volume
wingwall
:
3
0.673 m + 1.728 m3
:
2.401 m3
Volume lantai kerja
10 cm
Panjang gorong-gorong
: 40 m

Tebal lantai kerja


: 0.1 m
Diameter
: 0.8 m
Sisi samping
: 0.3 m
Volume
: p x t x ( + selimut
2 sisi )
:
40mx0.1mx(0.8m+0.3
m+0.3m)
: 5.6 m3
Jumlah gorong gorong
: 17 buah
Total volume pelindung
gorong - gorong : 39.976
m3
Total volume Lantai
kerja
:
107.2 m3
3. Box Culvert
Sta 15+369 ( BC 1 x
1.5 x 1.5 )
Volume lantai kerja
setebal 10 cm

23

(0.8x2)+(0.5 x 2 x
1.4) x 0.2 x 4

panjang jalan
: 38 m
Tebal lantai kerja
: 0.1 m
Panjang ukuran
gorong- gorong : 1.5
m
Volume lantai kerja
: p x tebal lantai kerja x

:
2
.
4
m

p. uk. Gorong

: 38 m x 0.1 m x 1.5

m
: 5.7 m3
Volume headwall 2
sisi
: 0.5x 0.2 x (
1.5 + 0.2 + 0.2 ) x 2
:
0
.
3
8
m
3

Volume wingwall 2
sisi
:

Jumlah gorong gorong


: 6 buah
Total volume lantai
kerja: 38 m3
Total volume
headwall
:
3
2.68 m
Total volume
wingwall
:
14.4 m3
4. Timbunan Tanah
Tebal
: 0.37 m
Lebar
: 18 m
P. per segmen jalan
: 50 m

24

Volume
:lxtxp
: 0.37 m x
18 m x 50 m
: 333 m3
Sisi atas jalan
: 30 m
Sisi Bawah jalan
: 45 m
Elevasi asli
: 23 m
Elevasi rencana
: 25.548 m
Luas

: ( sisi atas +
sisi bawah )
xt

2
: ( 30 m +
45 m ) x (
25.548 m
23 m )
2
: 95.55 m2
Volume : p x L
: 50 m x
95.55 m2

: 5625 m3
Volume fix :
Volume
volume plat
: 5625 m3
333m3
: 4932 m3
Material Kelas B
tebal 20 cm
Luas : (( 30m +
30m+0.4+0.
4)/2) x t
: (( 30m +
30m+0.4+0.
4)/2) x 0.2
: 6.08 m2
Volume : Luas x
panjang
jalan
: 6.08 m2 x
5000 m
: 30.400 m3
Total volume
pekerjaan galian
Sta.15+350
20+350 adalah
366.617 m3 30.400
m3 = 336217 m

25

5. Beton Jalan ( lean


concrete) K - 125
Lebar
: 18 m
Tebal
: 0.1 m
Panjang : 50 m
Volume : p x l x t
: 50 m x 18
m x 0.1 m
: 90 m3
Total volume pekerjaan
Beton Jalan ( lean
concrete K - 125 )
Sta.15+350 20+350
adalah 9090 m3

: 243 m3
Total volume pekerjaan
Beton Jalan ( Rigid
Pavement ) k 400
Sta.15+350 20+350
adalah 24453 m3
7. Barier ( pembatas jalan
)
Panjang jalan
: 5000 m
Jumlah Kebutuhan Barier
: 5000 m / 1.25 m
: 4000 buah

5. Pekerjaan Pemasangan
Plastik
Volume plastik
:
5000 x 9.30 x 2
:
2
93000m
6. Beton Jalan ( Rigid
Pavement ) k 400
Lebar
: 18 m
Tebal
: 0.27 m
Panjang : 50 m
Volume : p x l x t
: 50 m x 18
m x 0.27 m

: 4000 buah x 2 sisi


:
800
0
bua
h
8.

Pembesian Dowel
dan Tie Bar
Tabel 5.1. Perhitungan
pembesian Dowel dan
Tie bar

26

Sumber : hasil
perhitungan
Total Pembesian :
508.345 kg

BAB VII
HASIL DAN
KESIMPULAN
7.1. Hasil
a. Volume pekerjaan
Pembersihan Lahan
: 45000 m3
Headwall Box
Culvert : 2.68 m3
Wingwall Box
Culvert : 14.4 m3
Timbunan Tanah
: 366.217 m3
Material kelas B
: 30.400 m3
Beton Jalan ( lean
concrete) K 125 :
9.090 m3
plastik
: 93.000m2
Beton Jalan ( Rigid
Pavement ) K - 400
: 24.453 m3

Pembesian
: 508.345 kg
Saluran Drainase
Sisi Tepi : 15590 m3
Marka jalan
: 2250 m2
7.2. Kesimpulan
Biaya proyek ( Ms
Project ) = Rp.
170.193.835.238,00
Biaya proyek ( RAB )
=
Rp.
129.814.858.800,00
Selisih Biaya = Rp.
40.378.976.438,00
Waktu
pelaksanaan
proyek
= 175
hari
Perhitungan
Proyek
Akhir dengan judul
Manajemen
Pelaksanaan Jalan Tol
Mojokerto Kertosono
Sta. 15+350 Sta.
20+350
dibantu
dengan menggunakan
program MS. Project,
dimana program ini
terdapat kelebihan dan
kekurangan,
yaitu
kelebihannya
dapat
diketahui
berapa
durasi serta jumlah

27

pekerja
yang
digunakan, sedangkan
kekurangan
dari
program ini adalah
tampilan kurva S yang
tidak bagus sehingga
harus dibuat secara
manual
dengan
menggunakan bantuan
program
Microsoft
Excel, dan juga tidak
munculnya waktu idle
(
waktu
Menganggurnya alat ).

DAFTAR
PUSTAKA
Dwi Dian Pratama, M. F.
2010.
Estimasi
Waktu dan Biaya
pada Pelaksanaan
Pembangunan
Jalan
Tol
Surabaya

Mojokerto
di
Pekerjaan
Underpass
National
Road
Waru. Surabaya.
Cahyono,
B.
(n.d.).
Microsoft
Project
Methode , 1-19.

Mahendrotomo, B. (2008).
Manajemen
Pelaksanaan Jalan
Akses
Jembatan
Suramadu
Sisi
Surabaya STA. 0 +
000 - STA. 4 + 260.
Surabaya.
Rochmanhadi.
1993.
Perhitungan Biaya
Pelaksanaan
Pekerjaan dengan
Menggunakan Alat
Alat Berat. Jakarta :
Y B P P U.
Saodang, H. Perancangan
Perkerasan
Konstruksi
Jalan
Raya. Jakarta : Nova

Anda mungkin juga menyukai