Anda di halaman 1dari 11

Nama

NIM
Mata Kuliah
Kelas

: Rista Kusuma Hidayat


: F1314075
: Teori Akuntansi
:A

TEORI AKUNTANSI DAN PENELITIAN AKUNTANSI


1. Riset Akuntansi Dan Metoda Ilmiah
Keberadaan teori sangat bermanfaat dalam kehidupan, sebab teori dapat menjelaskan
hubungan ataupun memprediksi fenomena. Teori mengandung sekumpulan dasar pikiran
yang biasa disebut asumsi atau dalil. Dasar pikiran ini harus jelas atau dibangun sehingga
dapat diuji dengan kesimpulan statistik dimana dalam kasus biasa disebut hipotesis. Pada
akhirnya, sebuah teori akan mengandung sekelompok konklusi atau kesimpulan yang
berasal dari premis. Kesimpulan dapat ditentukan baik secara deduksi maupun induksi.
Dua Tipe Penalaran Logis
Penalaran Deduktif

Penalaran Induktif

Bergerak dari hal umum ke khusus

Bergerak dari hal khusus ke umum

Aksioma-aksioma
mungkin

digunakan

yang
untuk

formalisasikan Memeriksa data sampel untuk menarik


menurunkan simpulan tentang populasi

berbagai aturan akuntansi


Limited used to-date

More frequently used to-date

Teori Normatif dan Deskriptif


Selain diklasifikasikan menjadi deduktif dan induktif, teori dapat diklassifikasikan normatif
dan deskriptif. Teori Normatif (preskriptif) menjelaskan bagaimana suatu hal seharusnya
(how they are should be), dan bukan bagaimana mereka sebenarnya (how they are),
sistem Deduktif pada umumnya normatif. Teori Deskriptif menceritakan bagaimana suatu
hal (tell us how things are), dan bukan bagaimana seharusnya mereka (not how they
should be), sistem Induktif pada umumnya deskriptif.
Dalam model yang berbeda riset induktif dalam akuntansi dapat membantu menerangkan
hubungan dan fenomena yang sedang berlangsung pada lingkungan bisnis. Riset ini pada
gilirannya bermanfaat dalam proses pengambilan kebijakan dimana metode deduktif
membantu memutuskan aturan yang telah ditentukan. Karenanya menjadi jelas bahwa
Halaman 1

metode induktif dan deduktif dapat digunakan bersama dan bukan metode yang saling
eksklusif meskipun tidak mungkin menjaga riset induktif agar menjadi bebas nilai (valuefree).
Teori Global dan Partikular/Spesifik
Defenisi yang lebih tajam antara sistem deduktif dan induktif adalah global (makro) dan
partikular (mikro). Premis dari sistem deduktif adalah total atau keseluruhan atau meliputi
semuanya dalam dasar dan kesimpulan. Dalam konteks akuntansi, contoh pendekatan
global adalah teori menganjurkan satu tipe penilaian terhadap semua perkiraan.
Sedangkan sistem induktif karena didasarkan pada fenomena real dapat realistik dan
terfokus pada bagian kecil pada lingkungan yang relevan, dengan kata lain riset induktif
cenderung untuk menguji lebih seksama defenisi pertanyaan dan masalah.

2. Akuntansi: Seni Ataukah Sains?


Kedua struktur pembuatan aturan dan praktik akuntansi adakalanya memunculkan
pertanyaan apakah akuntansi sebuah seni atau ilmu. Paling tidak seorang penulis pada
tahun 40-an merasa akuntansi adalah sebuah ilmu. Bagaimanapun ia tidak
mendefenisikan kriteria sebuah ilmu, selain prasangkanya sendiri. Penulis lain
menyatakan bahwa akuntansi lebih dekat kepada seni liberal. Akuntansi sendiri tampak
sebagai seni praktek. Tetapi sang penulis tidak menyebutkan kriteria real yang
membedakan antara seni dan ilmu. Tentu kita dapat melihat mendiskusikan akuntansi
pada terminologi ilmu/metode ilmiah dan peran teori pengukuran dalam posisi potensial
akuntansi dalam wilayah ilmiah.
Dalam sebuah artikel penting and buku follow-up Sterling mencoba mengklarifikasi posisi
relatif akuntansi terhadap imu. Ia berpendapat bahwa seni lebih berat merupakan
interpretasi pribadi dari pelakunya, misalnya seorang pelukis mungkin saja menyajikan
seorang model mempunyai 3 mata, sedangkan yang lain tetap menyajikan secara
konvensional dengan 2 mata dan sebuah hidung yang hijau dalam menyajikan obyek
sama. Sedangkan ilmu bagaimanapun seharusnya memiliki kesepakatan dari para
praktisinya dalam jumlah yang banyak tentang fenomena yang diteliti dan diukur.
Sterling yakin bahwa bahwa akuntansi jauh lebih dekat kepada seni daripada ilmu jika
melihat bagaimana akuntan mendefenisikan masalah. Misalnya dalam kasus depresiasi,
sebuah kesepakatan adanya ruang gerak yang luas tersedia dalam pengukuran kita dalam
Halaman 2

menyeleksi metode penyusutan dan memutuskan jumlah tahun masa manfaat dan nilai
sisa. Hasilnya, objektivitas menjadi sangat rendah. Pendekatan ilmiah berjuang keras
untuk mengadakan prosedur pengukuran sebagai kelengkapan yang bermakna secara
ekonomi. Sebagaimana replacement cost atau NRV dari asset atau elemen lain yang
diukur.
Apakah secara kaku prosedur pengukuran yang yang spesifik dapat menyediakan tingkat
konsensus yang tinggi, adalah sebuah pertanyaan yang ekstrem. Bagaimanapun ilmuan
tidak selalu hadir dalam keseragaman pengukuran atau interpretasi terhadap apa yang
mereka ukur. Setidaknya ada 3 contoh dari disiplin yang berbeda untuk mengklarifikasi
hal ini.

3. Arah Riset Akuntansi


Pendekatan yang didiskusikan di bawah ini mewakili orientasi tertentu atau petunjuk riset
akuntansi. Mewakili perubahan yang signifikan melampaui riset normatif murni generasi
yang lalu.
The Decision-Model Approach/Pendekatan Keputusan-Model
Model ini menyatakan informasi apa yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Dari sudut pandang ini laporan keuangan didasarkan pada entry value, exit value dan
discounted cash flows yang memenuhi syarat berkemungkinan bermanfaat. Pendekatan
ini tidak menyatakan informasi yang diinginkan users melainkan lebih berkonsentrasi pada
informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tertentu. Dengan demikian
orientasinya adalah normatif dan deduktif. Premis yang mendasari riset ini adalah
pembuat keputusan yang perlu diajar bagaimana menggunakan informasi jika mereka
tidak familiar dengan informasi tersebut.
Terdapat banyak peserta dari sekolah yang menyarankan jarak/range dari kemungkinan
penilaian. Chambers and Sterling menyarankan pendekatan exit value karena harga jual
asset relevan untuk keputusan untuk menahan atau melepaskan asset. Juga, kumpulan
exit value dari seluruh asset melengkapi perhitungan total likuiditas yang tersedia pada
perusahaan. Bell adalah penganjur current value yang menyokong pemakaian deprival
value dari asset. Deprival value lebih rendah dari:

Halaman 3

1. Replacement cost;
2. The recoverable amount/jumlah yang dapat dicover dari yang lebih tinggi dari
NRV atau PV.
Solomon juga menganjurkan deprival value yang juga bersemangat bertahan dari
kebutuhan pada conceptual framework dilandaskan pada kriteria pengakuan dan
pengukuran dengan menguatkan current value karena sangat bermanfaat dalam
pengambilan keputusan.
Pekerjaan beberapa teoritikus akuntansi penting lainnya pun jatuh pada decision-model
approach, meskipun orientasi penilaian mereka tidak dengan asumsi primer seperti
Chambers, Sterling, Bell dan Solomon. Ijiri adalah penganjur kuat terhadap fungsi
pelayanan dengan konsern pada pertanggungjawaban manajemen (yang disebutnya
akuntor) dan pemilik atau akunteks. Ijiri adalah penganjur historical costing dengan
penyesuaian untuk perubahan pada purchasing power dari unit moneter (GPLA).
Mattesich adalah penganjur metode aksioma tegas/rigorous axiomatic method untuk
menentukan teori akuntansi umum yang dapat digunakan untuk menentukan informasi
spesifik yang diperlukan users. Terakhir, Staubus menganjurkan pengukuran akuntansi
meniru discounted cash flows lebih dekat dan memungkinkan untuk memfasilitasi
pengambilan keputusan oleh investor.
Sifat normatif dari pendekatan ini (D-MA) mengarahkan pendekatan teori yang lebih baru
mengumumkan bahwa D-MA tidak ilmiah. Bagaimanapun Mattesich menunjukkan
dengan sangat jernih bahwa value-laden assumptions memerlukan aspek aktivitas
berorientasi tujuan (means-ends) sebagaimana ilmu administrasi termasuk akuntansi.
Dengan kata lain metode dan pendekatan ilmiah dapat dimanfaatkan dapat dimanfaatkan
dalam aktivitas yang berkeinginan akhir menentang, misalnya ilmu alam yang mencoba
melukiskan dunia alam. Bila tidak mendominasi seperti digunakan sebagai prioritas pada
peningkatan riset empirik dalam akuntansi, pendekatan ini masih merupakan fokus yang
penting dalam riset akuntansi.
Dua keputusan besar tercakup oleh pendekatan ini:
1. Memungkinkan user memprediksikan dengan lebih baik cash flow pada masa depan;
2. Menganalisa efesiensi dan efektivitas pelayanan manajemen.
Halaman 4

Riset Pasar Modal


Sebuah jumlah yang signifikan dari riset empirik/induktif memperlihatkan harga saham
perusahaan publik bereaksi dengan cepat dan dalam keadaan tidak bias terhadap
informasi baru. Karenanya harga pasar diasumsikan dapat merefleksikan secara utuh
semua informasi yang tersedia untuk publik. Proposisi ini secara prinsip dari disiplin
keuangan diketahui sebagai effecient market hypothesis. Dalam tambahan return on
security adalah sebuah fungsi dari resiko; volatility (kemudahan berubah) dari return on
security terhadap volatility dari seluruh pasar saham. Wawasan yang sangat signifikan
meningkat memberi tekanan pada peragaman portofolio investasi lebih dari mencoba
untuk menggendang pasar pada sebuah basis saham individu. Hipotesa efesiensi pasar
memiliki potensi implikasi yang signifikan pada akuntansi. Misalnya karena informasi
terefleksi dengan cepat pada harga saham, daya dorong untuk peningkatan keterbukaan
dengan sedikit perhatian pada pilihan alternatif akuntansi tumbuh lebih kuat. Sejak
hipotesa efesiensi market diungkapkan return on risk didasarkan pada resiko, riset lain
mencoba menaksir hubungan akuntansi yang didasarkan pada pengukuran resiko
(misalnya rasio Laporan Keuangan) dan pasar yang didasarkan pada pengukuran resiko.
Dampak dari pilihan kebijakan akuntansi pada security price juga diuji secara luas.
Riset Perilaku
Riset perilaku adalah area penting lainnya yang harus diselidiki. Perhatian utama dari riset
ini adalah bagaimana pengguna laporan keuangan membuat keputusan dan informasi apa
yang mereka butuhkan. Pendekatannya adalah deskriptif, sedangkan pendekatan decision
model adalah normatif. Kebanyakan penelitian ini menggunakan subyek situasi percobaan
yang terkendalikan dengan seksama.
McIntyre, misalnya mencoba menemukan apakah informasi replacement cost lebih
bermanfaat dari historical cost dalam mengevaluasi rate of return annual aktual? Dengan
kata lain, pendekatan ini mencari pengertian informasi terseleksi dan bagaimana
prosesnya. Empat perusahaan menengah pada industri ban dan karet dianalisa lebih dari
tiga tahun periode. Subyek penelitian McIntyre adalah mahasiswa S1 dan S2. Sebagian
mahasiswa lebih memilih laporan keuangan dengan replacement cost, sebagian historical
cost dan sebagian yang lain memilih keduanya. Subyek penelitian diminta untuk memilih
perusahaan yang menghasilkan rate of return annual aktual tertinggi dalam 3 tahun.
Halaman 5

Rate of return annual aktual dirumuskan sbb;


r = 1 (M+D)
n
M
n

: lama asumsi periode riset(dalam tahun)

: dividen yang diterima selama periode riset

: nilai pasar saham pada awal periode riset

: perubahan nilai pasar saham selama periode riset

Meskipun terdapat kualifikasi yang dapat dipertimbangkan, McIntyre menemukan


kegagalan untuk memperlihatkan keuntungan kepada users laporan keuangan dengan
replacement cost. Tetapi pertanyaan seberapa representatif mahasiswa yang dijadikan
subyek oleh McIntyre untuk mengambil keputusan adalah sebuah masalah yang
sebenarnya dari riset perilaku.
Pada saat riset perilaku berada pada tahapan awal, banyak hal yang menarik. Banyak studi
telah memperlihatkan ketidaksesuaian antara model keputusan normatif dengan proses
keputusan aktual dari users. Perbaikan dari kemungkinan oleh pembuat keputusan terjadi
lebih sedikit dari model keputusan Bayesian menandakan hal tersebut adalah tepat. Riset
lain menemukan adanya tendensi untuk menggunakan laporan keuangan yang
dipublikasikan untuk tujuan pengambilan keputusan manajerial. Pada saat riset perilaku
merupakan deskriptif atau positif dalam pendekatannya akan mudah melompat kepada
kesimpulan normatif yang memakai data akuntansi untuk tujuan pengambilan keputusan.
Teori Keagenan
Teori keagenan atau teori kontrak adalah sebuah tipe penting dalam riset akuntansi saat
ini. Teori keagenan bisa merupakan deduktif dan induktif dan merupakan contoh yang
istimewa dari riset perilaku walaupun akar teori keagenan pada keuangan dan ekonomi
lebih dari psikologi dan sosiologi. Asumsi yang mendasari adalah reaksi individu pada saat
terjadi konflik antara kepentingannya dengan kepentingan perusahaan. Asumsi lain yang
penting dari teori adalah titik persimpangan antara banyak tipe kontrak di antara
manajemen, pemilik, kreditur dan pemerintah. Hasilnya teori keagenan memperhatikan
variasi cost dari hubungan pemantauan dan pelaksanaan di antara kelompok yang
beragam.

Halaman 6

Misalnya, audit dapat dilihat sebagai instrumen untuk memastikan bahwa laporan
keuangan perusahaan telah sesuai dengan SPI. Dalam tambahan, laporan sendiri
menduga opini unqualified- diasumsikan menemukan ukuran sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum. Audit, untuk itu mencoba memberi jaminan pada pihak luar
seperti pemilik dan kreditur tentang pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Banyak
hubungan keagenan antara bagian yang didefenisikan atau diatur oleh akuntansi.
Termasuk di dalamnya perjanjian obligasi, kontrak kompensasi manajemen dan ukuran
perusahaan. Frekuensi perjanjian obligasi menentukan tingkat maksimum dari ratio
laksana debt to equity. Pelanggaran bisa menyebabkan kegagalan teknis. Yang lebih
sempit dari debt to equity, manajemen akan memilih alternatif akuntansi yang akan
meningkatkan income. Manajemen berkemungkinan mencoba untuk memilih metode
yang akan meningkatkan income dan juga meningkatkan bonus. Sebagai hasil, pilihan
metode akuntansi oleh perusahaan akan dipengaruhi oleh akibat dari kontrak keagenan.
Salah satu hipotesa teori keagenan adalah manajemen akan mencoba meminimalisir
kesejahteraannya sendiri dengan meminimalisasi kenaikan berbagai biaya keagenan dari
pengawasan dan kontrak. Ini tidak sama dengan manajemen memaksimalisasi nilai
perusahaan. Ketika manajemen mencoba menaikkan kompensasi, berarti ini dilakukan
dalam framework menaikkan net income, ROI atau ukuran akuntansi serupa yang juga
mengubah secara positif harga saham perusahaan.
Karenanya, meminimalisir beban kontrak menunjukkan mengacaukan secara negatif
hubungan halus antara akuntansi yang didasarkan pada pengukuran kinerja dan tidak
mendapatkan opini qualified dalam audit. Pada saat manajemen utama mengendalikan
biasanya akan meningkatkan kinerja, manajemen akan mencoba memilih aturan
akuntansi yang segera dapat meningkatkan income, seperti dalam kasus kredit pajak
investasi untuk meningkatkan kompensasi bagi dirinya. Pada kasus serupa, tindakan
manajemen tidak selalu merupakan yang terbaik bagi pemegang saham. Inilah yang biasa
disebut perilaku oportunis atau risiko moral.
Asumsi lain dari sifat dasar perusahaan berhadapan dengan aumsi dasar teori keagenan
bahwa perusahaan adalah tempat banyak tipe hubungan. Chamber misalnya melukiskan
perusahaan sebagai koalisi sementara antara partisipan pada keseimbangan yang tidak
stabil. Bagi Chambers koalisi hanyalah entitas palsu yang berhadap-hadapan dengan
Halaman 7

beragam partisipan dalam pandangan teori keagenan, di mana perusahaan sesungguhnya


tidak memiliki peran. Dalam pandangan koalisi, income sebagai sebuah pengukuran
kinerja ekonomi perusahaan dan secara ekonomi dapat mengukur asset dan liabilities
adalah fungsi penting dari akuntansi dan seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam
penyusunan standar keagenan. Tidak ada titik pandang yang eksis dalam teori keagenan.
Tidak ada benar atau salah. Beragamnya teori dan sudut pandang memberikan
wawasan penting bagi akuntan, auditor, users dan penyusun standar. Tak ada pendekatan
individu yang dipertimbangkan lebih dari yang lain, kontribusi penting bisa datang
darimana saja dan dari semua sumber. Selanjutnya, penganut dari riset teori keagenan
menuntut agar hasil positif dan deskriptif dan tidak dapat digunakan untuk tujuan
kebijakan. Tidak ada alasan mengapa penyusun standar tidak menggunakan dasil dari riset
theory agency dipertimbangkan benar dan berguna.
Informasi Ekonomi
Akuntan menjadi meningkat kesadarannya terhadap cost dan benefit dalam menghasilkan
informasi akuntansi. Ini lapangan yang relatif baru bagi periset akuntansi; informasi
ekonomi. Riset informasi ekonomi biasanya dasarnya adalah analitis/deduktif. Dengan
pengecualian dari akuntansi arus kas model alternatif dari model akuntansi historical cost
akan kelihatan mengganggu beban penciptaan informasi tambahan pada perusahaan.
Apakah penyusunan alternatif informasi atau penyusunan informasi yang lebih luas
adalah cost yang berharga adalah sebuah pertanyaan penting. Pada dasarmya masalah ini
dengan ringkas diungkapkan oleh Beaver dan Demski:
Hal pokok dari argumen pada kepentingan akuntansi akrual berhenti pada premis:
1. Income yang dilaporkan dengan akuntansi akrual menyampaikan lebih banyak
informasi dari sedikit ambisi sistem akuntansi berorientasi cash flow;
2. Akuntansi akrual adalah cara paling efesien untuk menyampaikan tambahan informasi
dan juga wajar;
3. Nilai dari tambahan sistem informasi melebihi cost-nya.
Informasi ekonomi mutakhir termasuk asumsi teori keagenan dan analisa situasi dalam
analisanya. Hai ini karena pembagian resiko antara prinsip dan agen adalah koneksi dekat
dengan isu apakah keduanya memiliki informasi yang penuh atau apakah akan terjadi
Halaman 8

informasi yang timpang pada saat salah satu terpisah (biasanya agen) memiliki informasi
yang lebih banyak dari yang lain. Tujuan dari analisa teory informasi adalah menentukan
bagaimana rancangan kontrak dioptimalkan untuk menegosiasikan insentif dan
pembagian resiko. Riset juga memperlihatkan pentingnya fungsi pelayanan akuntansi
(menilai kinerja manajemen relatif penting untuk menentukan insentif dan reward
manajemen).
Critical Accounting
Critical Accounting adalah cabang teori akuntansi yang memandang akuntansi memiliki
peran sebagai poros dalam memutuskan konflik antara perusahaan dan konstituen sosial
seperti buruh, konsumen dan masyarakat umum. Hal ini secara langsung diperhatikan
secara aktif dalam peran sosial akuntan. CA merupakan perpaduan gabungan dua area
lain dari akuntansi yang dikembangkan sejak 1960-an yaitu akuntansi kepentingan publik
dan akuntansi sosial. Akuntansi kepentingan publik melakukan pekerjaaan bebas dari
pajak dan nasehat keuangan pada individu, kelompok dan usaha kecil yang tidak mampu
membayar jasa tersebut. Akuntansi sosial menyinggung usaha menjelaskan pengukuran
untuk mengambil dari perusahaan beban eksternal, seperti polusi yang menimbulkan
kerusakan pada masyarakat. CA lebih luas dari akuntansi kepentingan publik dan
akuntansi sosial (namun keduanya masih tercakup). Selanjutnya, tujuan dari periset CA
bergerak dari menempati pinggiran AKP dan AS menuju mainstreem riset akuntansi (dan
tindakan) dengan mengadopsi perspektif yang didasari oleh konflik.
CA berbeda dengan dengan area riset lain yang telah didiskusikan. Riset lain mengarahkan
pemisahan yang tajam antara periset dengan bidang penelitiannya. Misalnya, periset
akuntansi positif dan perilaku meyakini bahwa mereka melaporkan dengan sederhana
perilaku dari subyek yang mereka uji. Tak dapat disangkal, periset normatif melihat
realitas sebagai sesuatu yang independen dari mereka. Sehingga pekerjaan mereka
dipengaruhi cara yang paling bermanfaat untuk melaporkan pada operasional dan
keterangan bisnis dan entitas lainnya. Periset CA meyakini dalam memandang dan
meneliti mereka harus membantu mempertajam realitas tersebut, seperti yang dikatakan
Chua.
Interaksi yang saling menguntungkan antara pengetahuan dan manusia dibatasi oleh
manusia yang membuat aturan atau keyakinan yang mendefenisikan wilayah
Halaman 9

pengetahuan, fenomena empirik dan hubungan keduanya. Epistimologi (studi yang


menjelaskan bagaimana menentukan suatu ilmu) memutuskan asumsi adalah
menghitung keyakinan yang dapat diterima oleh kriteria yang spesifik dan proses
menaksir klaim kebenaran.
Tinker memberi contoh yang menarik dari ilmu astronomi untuk mengilustrasikan
masalah yang dirasakan oleh Critical Accountant. Ia membicarakan planet Uranus. Semua
periset akan mengatakan bahwa Uranus adalah planet sebuah entitas yang independen
dari kita. CA mengatakan bahwa kita menginterpretasikan realitas yang kita namakan
Uranus. Lagi pula usaha kita untuk menggambarkan secara ilmiah terbatas oleh
instrumen yang memberi tahu kita yang perlu diinterprertasikan kembali. Sebagai contoh,
Venus memiliki permukaan yang sangat panas dan sering digambarkan tidak
bersahabat dan bermusuhan meskipun itu hanya obyek yang mati.

4. Revolusi Ilmiah Dalam Akuntansi


Seperti dinyatakan dalam pembahasan mengenai banyak sudut pandang tentang riset
akuntansi, riset akuntansi merupakan bidang yang dapat berubah secara terus menerus.
Sebagian diprediksi sebagai revolusi ilmiah dalam akuntansi karena ketidakpuasan dengan
paradigma yang ada. Paradigma adalah bagian pemecahan masalah yang dipandang
sebagai ilmu atau disiplin. Dalam akuntansi, bagian paradigma adalah historical costing
yang didasari oleh konsep realisasi, matching dan prinsip-prinsip lainnya seperti
konservatisme, going concern, entitas akuntansi dan periode waktu. Ketidakmampuan
historical cost dalam mengatasi masalah pelaporan keuangan sepanjang tahun 1970-an
untuk bangkit dari inflasi hebat menyebabkan ketidakpuasan. Dampak inflasi pada saat
itu ditambah lagi dengan bersamaan dengan pengembangan riset empirik di bidang
akuntansi sebaik perspektif riset lainnya mengidamkan kemungkinan pengembangan
paradigma dalam akuntansi.
Kita akan mempertanyakan apakah ini kasus sesungguhnya? Penganut current valuation
saling berbeda pendapat, selanjutnya dengan mengurangnya inflasi selama tahun 1980an kritik terhadap historical cost mereda. Akan tetapi pengaruh yang mempelopori
pengembangan paradigma baru dalam akuntansi akan tetap ada. Dapat dikatakan bahwa

Halaman 10

banyak banyak pendekatan baru dalam riset dalam akuntansi saat yang menyenangkan
untuk terlibat dengan akuntansi keuangan.
Hanya waktu yang akan menjawab apakah ada sebuah metode penilaian baru atau tipe
paradigma lain yang akan muncul sebagai kekolotan baru kita.

Sumber: Walk Harry, Tearney G Michael and Dodd L. James. 2000. Accounting Theory A
Conceptual and Institusional Approach. Fifth Edition.

Halaman 11

Anda mungkin juga menyukai