Anda di halaman 1dari 2

Nama

NIM

: Rista Kusuma Hidayat


: F1314075

Mata Kuliah
Kelas

: Teori Akuntansi
:A

RERANGKA KONSEPTUAL
1. FASB
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari
tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan
standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan
dan laporan keuangan.
Rerangka konseptual menurut FASB berisi tentang:
a. Tujuan pelaporan keuangan bagi organisasi bisnis dan organisasi non bisnis
b. Kriteria kualitatif informasi
c. Elemen-elemen statemen keuangan
d. Pengukuran dan pengakuan
e. Penggunaan laporan arus kas dan informasi nilai sekarang untuk pengukuran
Adanya kebutuhan akan rerangka konseptual mendorong FASB mengeluarkan Discussion
Memorandum berjudul Conceptual Framework for Financial Accounting and Reporting :
Elements of Financial Statements and Their Measurement pada tahun 1976. Hasil kerja dan
tulisan tersebut akhinya pada perioda 1978-1985 dihasilkan enam komponen rerangka konseptual
dan diberi nama Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) sebagai berikut :
SFAC No.1 Objective of Financial Reporting by Business Enterprises
Isi : tujuan pelaporan keuangan.
1978
SFAC No.2 Qualitative Characteristics of Accounting Information
Isi : kualitas informasi yang harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan.
1980
SFAC No.3 Elements of Financial Statements of Business Enterprises
Isi : tujuan yang akan dicapai dalam pelaporan keuangan organisasi nir laba.
1980
SFAC No.4 Objective of Financial Reporting by Non-Business Organizations
Isi : kriteria pengakuan dan atribut pengukuran elemen laporan keuangan.
1980
SFAC No.5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business Enterprise
Isi : Definisi dan karakteristik elemen laporan keuangan.
1984
SFAC No.6 Elements of Financial Statements (merupakan pengganti SFAC No.3 dan
amandemen SFAC No.2)
Isi : mengganti SFAC No. 3 dan berlaku juga bagi organisasi nir laba.
1985
Sementara itu, 15 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2000, dikeluarkan SFAC No. 7 Using Cash
Flow Information and Present Value in Accounting Measurement.
2. IAI/IASB
Rerangka konseptual menurut IASB berisi tentang:
a. Definisi tujuan laporan keuangan
b. Identifikasi karakteristik kualitatif yang memberikan manfaat pada informasi akuntasi
c. Definisi elemen dasar laporan Keuangan beserta konsep pengakuan dan pengukuran.
d. Relevansi dengan kebutuhan pengambil keputusan
e. Reliable
f. Menunjukkan posisi keuangan, kinerja dan arus kas badan usaha
Halaman 1

g.
h.
i.
j.
k.
l.

Mengutamakan substansi
Netral
Pruden: tidak boleh memberikan info yang terlalu optimis
Lengkap
Persyaratan, pedoman dan interpretasi yang berkaitan dengan issue yang sejenis
Dalam rerangka mencakup; definisi, pengakuan serta pengukuran aset, liabilitas, pendapatan
dan beban

3. Discussion Memorandum
Sebuah memorandum diskusi tentu bukan produk akhir dari pertimbangan FASB. Tetapi memo
diskusi untuk conceptual framework ini merupakan sebuah studi besar-besaran dan mungkin studi
yang paling luas yang pernah diterbitkankan FASB, yang disebarluaskan dan dipublikasikan. Memo
tersebut disertai dokumen yang disertai dokumen lain yang berhubungan dengan kesimpulan
sementara pada tujuan yang terdapat pada Trueblood report. Laporan ini menerima konsep
orientasi pengguna seperti halnya Trueblood Report serta menekankan pada arus kas dengan
sedikit substansi tambahan.
Memorandum Diskusi membawa dua isu baru:
1. Tiga pandangan akuntansi keuangan dan laporan keuangan
2. Sebuah garis besar tentang berbagai pendekatan dalam pemeliharaan modal. Merupakan isu
yang paling penting, yaitu mengenai pengukuran pendapatan dalam kaitannya dengan
pemeliharaan modal perusahaan (aset dikurangi liabilitas) yang ada pada awal periode agar tetap
utuh.
4. Statement of Financial Accounting Concepts
SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework. Statement ini dapat
disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek: tidak membentuk prinsip-prinsip
akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203 pada Rules of
Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP. Kelemahan ini mungkin
mengecewakan, meskipun demikian memiliki beberapa manfaat penting
1. Menghindari munculnya krisis akibat kegagalan dalam mengikuti standar
2. Lebih terbuka untuk perubahan yang mendukung proses evolusi dalam penyusunan struktur
metateori
Proses menghadirkan struktur metateori yang dapat berjalan dan bermanfaat harus diakui sebagai
proses yang pelan (sebuah proses evolusi). Trial and error dapat diperkirakan dengan pasti. Selain
itu, sifat sementara dari statement memudahkan dalam mengubah komponen yang perlu
dikembangkan. Sayangnya tedapat kemungkinan bahwa statement ini hanya akan memiliki
dampak perias.

Halaman 2

Anda mungkin juga menyukai