12014005
Setiap negara pasti mempunyai pondasi/pilar/dasar-dasar negara,
begitu
halnya
juga
dengan
negara
Indonesia,
negara
Indonesia
Indonesia
'45,
Tahun
1945,
adalah hukum
Dasar Negara
atau
disingkat UUD
dasar
tertulis (basic
Frasa
ini
berasal
dari bahasa
Jawa
Kesatuan
Republik
Indonesia
(NKRI).
Republik
Indonesia,
yang
terus
digelorakan
sebagai
penyemangat
terjadi
di
negara
Indonesia
ini.
pilar
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara.
benar, agar negara ini tidak melupakan bahwa negara ini mempunyai 4
pilar penting yang harus selalu dijaga dan juga harus dijalankan dalam
setiap kehidupan berbangsa dan bernegara.
http://www.kompasiana.com/dillah48cules/empat-pilar-berbangsa-danbernegara_55294d116ea83417498b45a7
Pancasila
UUD 1945
Bhinneka Tunggal Ika
NKRI
Pertanyaan
1. Apa pandangan Saudara terhadap kedudukan Pancasila sebagai
salah satu dari 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara?
2. Apa pandangan Saudara terhadap kedudukan UUD 1945 sebagai
salah satu dari 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara?
3. Apa pandangan Saudara terhadap kedudukan Bhinneka Tunggal Ika
sebagai salah satu dari 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara?
4. Apa pandangan Saudara terhadap kedudukan NKRI sebagai salah
satu dari 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara?
5. Menurut Saudara, apakah keempat pilar tersebut sudah
terimplementasikan dengan baik di negara ini? Berikan alasan serta
contoh nyata
6. Menurut Saudara, apakah perlu ditambah pilar-pilar lain untuk
menjaga dan membangun keutuhan bangsa? Mengapa?
7. Menurut Saudara, bagaimana sumbangsih atau peran warga negara
saat ini terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara? Bisa
dihubungkan dengan profesi Saudara.
8. Apa harapan Saudara kepada warga negara Indonesia agar
keutuhan negara dapat terbangun dan terjaga dengan baik?
HASIL WAWANCARA
Sholahudin Al Ayyubi Mahasiswa Prodi Seni Murni FSRD ITB
1. kurang cocok. Dominasi muslim di Indonesia tidak terlalu
diuntungkan, Misalkan dalam kebebasan bersyariat, padahal peran
2.
3.
4.
5.
6.
UUD 1945 juga menjadi pagar yang menjaga hal-hal yang harus
terlaksana dan hal-hal yang tidak boleh terlaksana demi
terwujudnya nilai-nilai serta cita-cita bangsa yang tertuang di dalam
Pancasila.
3. Bhineka Tunggal Ika adalah asas, prinsip, nilai rasa, yang menjaga
serta mengikat bangsa yang besar dan beranekaragam ini menjadi
satu kesatuan sehingga bangsa ini bisa menjadi padu serta
bergerak dalam satu kesatuan menuju tujuan dan cita-cita nya.
4. Jika Bhineka Tunggal Ika adalah asas, maka NKRI adalah wujud.
NKRI adalah rumah bagi asas kesatuan dan persatuan bangsa ini.
NKRI adalah pintu, jendela, halaman, serta pagar yang harus dijaga
keuuhannya, dirawat, serta ditumbuhkembangkan menjadi rumah
yang kita cita-citakan bersama.
5. Belum semua.
Ketidakmerataan kesejahteraan merupakan bentuk belum
terwujudnya sila kelima.
Masih banyak warga negara yg belum mendapatkan hak untuk
mengenyam pendidikan, padahal UUD 45 mengamanatkan bahwa
pendidikan adalah hak seluruh bangsa.
Terpisahnya Timor-Timur, serta tidak terurus & terperhatikannya
tapal-tapal batas negeri ini juga menjadi PR bagi
terimplementasikannya asas Bhineka Tunggal Ika serta terwujudnya
NKRI.
6. Belum perlu. Yang jauh lebih penting dari itu adalah memperbaiki
implementasi keempat pilar yang sudah ada.
7. Membina generasi muda. Karena ditangan mereka lah masa depan
bangsa & negara ini berada.
Mereka harus hidup dalam sadar; darimana mereka berasal dan
untuk apa mereka hidup. Ada suatu tujuan yang harua mereka raih,
serta ada nilai-nilai yang harus mereka pegang teguh dalam hidup.
Dan bahwa ada bangsa & negara yang harus mereka bangun &
perjuangkan.
8. Saya sangat berharap agar kita semua berpikir dan bertindak
positif. Boleh mengeluh, boleh menghujat, tapi secukupnya saja.
Keluarkan waku & tenaga kita jauh lebih banyak untuk bekerja &
berkarya bagi kebaikan bangsa & negara ini.
Dr. Eng. Sandro Mihradi 197770714200801 1012 Dosen FTMD, Wakil Ketua
Lembaga Kemahasiswaan ITB
Wawancara dengan Pak Sandro bukan wawancara dengan jawaban per
point pertanyaan. Beliau langsung menjawab untuk secara keseluruhan.
Intinya Beliau setuju semua dengan 4 pilar yang diutarakan oleh Taufik
Kiemas dan tidak perlu ada tambahan pilar-pilar lain. hal yang terpenting
adalah pengejawantahan 4 pilar tersebut dalam kehidupan sehari-hari itu
bagaimana. Karena tatarannya masih terlalu normatif
Kesimpulan
Untuk pertanyaan 1-4, semua berpandangan baik dengan keempat
pilar yang dicetuskan oleh Taufik Kiemas. Hanya saja menurut
saudara Sholahuddin, Beliau tidak setuju dengan pilar pertama
dengan alasan syariat Islam masih dibatasi untuk dijalani dan pilar
ke-empat yang menurut Beliau negara maritim tidak cocok untuk
menjadi negara kesatuan. Untuk jawaban nomor 5 semua sepakat
bahwa 4 pilar tersebut belum terimplementasikan dengan baik di
keghidupan berbangsa dan bernegara. Untuk jawaban nomor 6, 4
dari 5 narasumber sepakat untuk tidak perlu menambahkan pilar
baru. Meraka sependapat bahwa lebih penting
mengimplementasikan 4 pilar tersebut secara maksimal. Ke-empat
Saran
Masalah yang muncul berdasarkan hasil wawancara adalah
masyarakat masih banyak yang belum paham makna 4 pilar
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa disebabkan karena
kurang pedulinya masyarakat dengan keberlangsungan jalannya
pemerintahan sehingga tidak menimbulkan kepekaan dalam
bernegara. Untuk itu diperlukannya semacam diseminasi informasi
dan penyamarataan informasi ke seluruh pelosok negeri agar
terbentuklah masyarakat yang berkehidupan dengan dasar
berbangsa dan bernegara yang kuat