Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda di SMK


( disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan )
Oleh :
Lulut Tri Rizki

(130210103083)

Dewi Citrawati M

(130210103079)

Ifa Sulistyorini

(130210103020)

Profesi Kependidikan
Kelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat
rahmat-Nya bisa menyelesaikan Makalah dengan judul Pengelolaan Pendidikan Ganda di
SMK pada tugas mata kuliah Profesi Kependidikan .
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jember , 15 September 2015

Penyusun

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan dasar dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia,
karena melalui pendidikan seorang manusia dapat mengembangkan kemampuan dan
keterampilannnya sebagai modal dalam memasuki dunia kerja. Namun, pada kenyataannya
bukanlah hal yang mudah bagi para lulusan yang telah mengikuti pendidikan untuk
mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut karena adanya kesenjangan antara pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan di lapangan.
Pendidikan di SMK bertujuan untuk mempersiapkan siswa siap kerja sesuai keahliannya
peserta didik, guna menyiapkan mereka sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang
terampil, terdidik, memiliki etos kerja professional, serta mampu mengembangkan diri sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga diharapkan lulusan SMK dapat
lebih berorentasi pada kebutuhan dunia usaha dan industri.
Sejalan dengan tujuan tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum SMK perlu
dilakukan identifikasi dan pemilihan materi pengajaran yang relevan dengan dunia kerja.
Terlebih lagi SMK jurusan Analis Kesehatan

saat ini dituntut lebih tanggap dengan

perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dalam dunia kesehatan karena
berhubungan dengan nyawa manusia . Untuk meningkatkan relevansi antara kurikulum di
sekolah dan kebutuhan dunia kerja tersebut maka pemerintah menyelenggaraan pendidikan
sistem ganda (PSG).
Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penylenggaraan pendidikan keahlian
profesional, yang memadukan secara sistematik dan siskron antara program pendidikan di
sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
kerja untuk mencapai sutu tingkat keahlian professional .Maka dengan dasar itulah kami
melakukan penelitian atau observasi disebuah Sekolah Menengah Kejuruan yang bernama
SMK Analis Kesehatan
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaiman Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)?
1.2.2
Apa saja tujuan Tujuan Prakerin (Praktek Kerja Industri ?
1.2.3

Bagaimana Model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG )?

1.2.4

Bagaimana sistem pengelolaan pendidikan sistem ganda di SMK Analis


Kesehatan ?

1.2.5

Bagaimana kriteria siswa yang siap untuk mengikuti PSG?

1.2.6

Bagaimana tahapan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMK


Analis Kesehatan .

1.2.7

Apa saja kendala yang dialami selama pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda
(PSG)?

1.3 Tujuan Kegiatan


1.3.1

Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG) .

1.3.2

Untuk mengetahui tujuan Prakerin (Praktek Kerja Industri .

1.3.3

Untuk mengetahui Model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG ).

1.3.4

Untuk mengetahui sistem pengelolaan pendidikan sistem ganda di SMK


Analis Kesehatan .

1.3.5

Untuk mengetahui kriteria siswa yang siap untuk mengikuti PSG

1.3.6

Untuk mengetahui tahapan pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di


SMK Analis Kesehatan .

1.3.7

Untuk mengetahui kendala yang dialami selama pelaksanaan Pendidikan


Sistem Ganda (PSG)

1.4 Manfaat
1.4.1

Mengetahui pengertian pendidikan sistem ganda (PSG) .

1.4.2

Mengetahui tujuan prakerin (Praktek Kerja Industri) .

1.4.3

Mengetahui model penyelenggaraan pendidikan sistem ganda (PSG).

1.4.4

Mengetahui sistem pengelolaan pendidikan sistem ganda di Smk Analis


Kesehatan .

1.4.5

Mengetahui kriteria siswa yang siap untuk mengikuti PSG

1.4.6

Mengetahui tahapan pelaksanaan pendidikan sistem ganda (PSG) di Smk


Analis Kesehatan .

1.4.7

Mengetahui kendala yang dialami selama pelaksanaan pendidikan sistem


ganda (PSG)

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 Tinjauan Pustaka
A.

Pengertian Pendidikan Sistem Ganda

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan menengah yang


mempersiapkan siswa siap kerja di bidang tertentu sesuai keahliannya (UUSPN,
2003). Dengan kata lain, SMK berperan mengembangkan kompetensi siswa di bidang
pekerjaan tertentu. Kompetensi siswa adalah pengetahuan, sikap, keterampilan, dan
kreativitas yang teraktualisasi dalam kemampuan melakukan suatu pekerjaan tertentu,
ditopang komitmen, semangat yang tinggi dengan prosedur yang benar (Depdiknas, 2002).
Hasil penelitian menunjukan bahwa umumnya tamatan SMK masih kurang
menguasai pekerjaan praktik lapangan, dan sikap sebagai teknisi yang berkaitan denga
disiplin, ketekunan, komitmen, kreativitas, kecerdasan, dan kultur kerja masih harus
dikembangkan (Slamet ,1990). Maksunya tamatan SMK masih belum memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan sekolah dan dibutuhkan di dunia usaha dan industri. Upaya
unntuk mengembangkan kompetensi siswa yang sesuai kompetensi dunia usaha dan industri
prlu dijalin kerja sama dengan dunia usaha dan industri dalam program Pendidian Sistem
Ganda (PSG).
Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penykenggaraan pendidikan keahlian
profesional, yang memadukan secara sistematik dan siskron antara program pendidikan di
sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
kerja untuk mencapai sutu tingkat keahlian professional (Sidi, 2003: 128). Dimana keahlian
professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan,
teknik, dan kiat. Semua siswa diwajibkan untuk melaksanakan kerja industri (Prakerin) pada
semester tertentu.Pelaksanaan praktek tersebut dimaksudkan untuk melengkapi system
belajar siswa dengan mengalami suasana langsung agar dapat memiliki kemampuan yang
sesuai dengan dipersyaratkan oleh Dunia Kerja serta pada akhirnya tamatannya dapat mengisi
kesempatan kerja yang ada.
Menurut (Pratama,2014:6) PSG pada dasarnya merupakan sistem penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan program pendidikan di sekolah (SMK) dan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui program pembelajaran di industri
secara langsung yang diarahkan untuk mencapai suatu kedekatan antara kompetensi peserta
didik dengan tuntutan kebutuhan di dunia kerja

B.

Tujuan Prakerin
Implementasi PSG dengan melaksanakan program Prakerin bagi siswa SMK, yaitu

siswa dalam kerja Prakerin di DuDi (Dunia Usaha dan Industri) diperlakukan sebagai
karyawan. Dalam pelaksanaan Prakerin, siswa mendapat bimbingan dari instruktur atau
karyawan yang bekerja menangani pekerjaan tersebut.
Tujuan dari Prakerin:
1) Mendapatkan pengalaman bekerja di dunia indstri.
2) Memahami sikap, disiplin, dan kultur jaringan.
3) Mendapatkan kompeteni kejuruan sesuai standar kompetensi yang ditentukan DuDi.
4) Mendapatkan kompetensi social.
Ciri-ciri Prakerin meliputi pekerjaan yang dilakukan siswa:
1) Sinkron dengan bidang keahlian atau program studi yang dimiliki siswa.
2) Terkait dengan pengetahuan yang diterima di sekolah.
3) Mengacu menguasai kompetisi tertentu sesuai dengan standar bidang pekerjaan atau
profesi tertentu di DuDi.
4) Merupakan pekerjaan nyata di dunia indstri dan bukan simuklasi..
Untuk mencapai tujuan PSG dibutuhkan pola bimbingan yang tepat dengan ciri-ciri
diantaranya, tersedianya waktu orientasi sebelum bekerja, tersedianya waktu diskusi antara
siswa dan pembimbing, tersedianya rotasi pekerjaan di DuDi, terjadinya interaksi antara
siswa dan pekerja, pemberiaan tugas serta kepercayaan nyata di DuDi. Untuk menggetahui
hasil PSG, evaluasi dapat dilakukan denga cara mengukur penguasaan kompetiai DuDi,
menilai siswa satu persatu, bahan tes bersumber dari stadar kompetensi yang dipakai DuDi.
Kompetensi siswa dapat dikembangkan melalui program PSG jika diterapkan pengelolaan
yang baik dan tepat.Secara nasional pengelolaan PSG telah diatur dalam keputusan
Mendikbud No. 323/U/1997, tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada
sekolah menengah kejuruan.
Pasal 26 menjelaskan:
1. Pengelolaan PSG sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional menjadi tanggung
jawab Menteri Pendidikan.
2. Pengelolaan praktek kerja di instusi pasangan secara nasional menjadi tanggung
jawab MPK.KADIN dan Departemen Pendidikan.
Pasal 27 menjelaskan sebagai berikut:

1. Pengawas PSG tingkat pusat menjadi tanggung jawab Departemen Pendidikan


Nasional dan MPKN.
2. Penagwasan PSG pada tingkat provinsi menjadi tanggung jawab Kantor Departemen
Pendidikan dan MPKP.
3. Pengawasan PSG pada SMK dan institusi pasangan menjadi tanggung jawab Kepala
Sekolah dan Majelis Sekolah.
C.

Model penyelenggaraan PSG


Model penyelenggaraan PSG ada dua, yaitu day release model, dan block release

model. Day release model adalah model yang disepakati bersama dari enam hari belajar
dalam satu minggu, beberapa hari siswa belajar di institusi pasangan dan beberapa hari siswa
belajar di sekolah. Block release model adalah model yang disepakati bersama bulan atau
catur wulan yang mana siswa harus belajar di institusi pasangan.Untuk peningkatan
pelayanan PSG, di setiap sekolah dibentuk organisasi atau badan peran serta masyarakat
seperti badan pembantu penyelenggaraan pendidikan (BP 3), komite sekolah, dewan sekolah,
majelis sekolah, atau organisasi lainnya yang bertujuan
1. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan PSG.
2. Memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan SMK.
3. Membantu, mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan PSG.
4. Membantu pembiyaan PSG yang diselenggarakan SMK.
2.2 Paparan Hasil Observasi / Wawancara
Lokasi

: SMK Analis Kesehata Gebang-Jember

Narasumber

: Ibu Wiwik Andayani S.Pd .

Pendidikan system ganda (PSG) di SMK analis kesehatan disebut dengan prakerin
atau lebih dikenal dengan Praktek kerja indistri .
A.

Tujuan Pelaksanaan Pendidikan system ganda (PSG) di SMK Analis Kesehatan


Tujuan dari pelaksanaan PSG diantaranya:

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja


yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
3. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dan dunia kerja.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
5. Meningkatkan efisiensi proses Pendidikan Menengah Kejuruan melalui
pendayagunaan sumber daya pendidikan.
B

Kriteria siswa

Kriteria siswa yang mengikuti prakerin yakni harus naik ke kelas tiga karena prakerin
ini dilaksanakan ketika siswa berada di kelas tiga semester 5 dimana siswa harus menguasai
berbagai bidang antara lain bakteriologi, parasitilogi, hematologi dsb. Sebelum siswa
diterjunkan ke rumah sakit tentunya dilakukan berbagai persiapan di sekolah antara lain
praktik, rapat, menyeleksi siswa berdasarkan kemampuannya (mampu atau tidak mampu
untuk mengikuti prakerin).
C

Tahapan pelaksanaan PSG

Dalam pelaksanaan PSG di SMK Analis Kesehatan terdapat beberapa tahapan,


diantaranya:
1. Pendataan
Dalam pendataan ini, Pokja mencari dan menetapkan tempat-tempat industri yang
akan dijadikan tempat praktik yang sesuai . Dalam pendataan tempat untuk prakerin itu
sendiri, pihak sekolah memiliki beberapa kriteria misalnya dari jumlah pasien dirumah sakit
tersebut, kelengkapan alat rumah sakit atau laboratorium, serta akreditasi dari rumah sakit
yang dipilih minimal C.
2. Pembekalan
Pembekalan dilakukan sebelum siswa terjun ke duni kerja. Pembekalan ini dilakukan
selama satu minggu .Pembekalan tersebut berupa berbagai praktik ataupun tatap muka. Hal
tersebut dilakukan karena yang diangani siswa selama masa prakerin nantinya adalah
manusia sehingga diperlukan persiapan yang benar-benar matang.
3. Penerjunan
Di dalam penerjunan ini, siswa ditempatkan di tempat-tempat industri yang telah
ditentukan . SMK analis kesehatan bekerja sama dengan berbagai rumah sakit daerah Jember,
Situbondo, Banyuwangi, serta rumah sakit Soetomo Surabaya dan beberapa laboratorium

klinik negri atau swasta. Ketika penerjunan siswa prakerin di tiap rumah sakit, siswa dibagi
menjadi 2 kelompok besar yang terdiri dari 8 siswa dengan 3 shift
4. Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan 2 minggu sekali oleh guru pembimbing. Dalam pemantauan
tersebut, pemantau mencatat kondisi dan keluhan siswa selama berada di tempat industri.
Selain itu pihak industri juga diwajibkan untuk memberikan informasi kepada sekolah
mengenai keadaan siswa selam praktek. Hal ini dilakukan agar tetap tejalinnya hubungan
antara pihak sekolah dengan industri.
5. Praktik
Masa praktik PSG umumnya dilaksanakan selama 4 bulan. Selama praktik tersebut,
siswa harus mengikuti peraturan yang berlaku di tempat industri dan terlepas dari peraturan
sekolah. Bukan hanya praktik, siswa prakerin juga mendapatkan pretest dan posttest dari
pihak rumah sakit .
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah siswa melakukan praktik selam 4 bulan di tempat industri.
Setelah melaksanakan prakerin siswa diharuskan membuat laporan tangan dan laporan
kelompok. Sedangkan untuk ujian kelulusan siswa harus melaksanakan seminar dan ujian
tulis karena pada umumnya teori yang disampaikan guru disekola berbeda dengan praktek
lapangan sehingga siswa diberikan evaluasi sesuai dengan apa yang ada dilapangan. Menurut
guru pembimbing, siswa sebelum mengikuti prakerin dan setelah prakerin memiliki
perbedaan yang cukup jauh dimana siswa menjadi lebih terampil, lebih cekatan, lebih
mengenal alat-alat laboratorium secara detail, dan lebih bertanggung jawab.
D

Kendala-kendala dalam pelaksanaan PSG

Dalam pelaksanaan PSG di SMK Analis Kesehatan memiliki kendala dalam hal
ekonomi khususnya keadaan ekonomi orang tua siswa yang bersangkutan. Misalnya saja
adalah biaya trasportasi siswa untuk ke tempat praktik dimana tempat praktik yang jauh
membutuhkan biaya besar. Disamping biaya transportasi beberapa perusahaan juga
menetapkan biaya praktik yang lumayan tinggi. Selain itu, pada umumnya pemberian materi
di sekolah sangat berbeda dengan apa yang diinginkan dengan pasari ndustri. Sehingga akan
timbul kesenjangan pada siswa . Selain itu juga dari segi kedisiplinan, siswa kurang sigap
karena siswa masih menuggu diperintah, dan juga siswa tidak tidak bisa mengatur waktu .
2.3 Pembahasan / Diskusi Hasil

Dari hasil observasi yang telah kami lakukan, terdapat beberapa kesamaan antara
teori yang kami miliki dengan hasil observasi yang kami dapatkan . Adapun kesamaannya
yaitu dalam hal tujuan pelaksanaan PSG dan pengelolaan guna meningkatkan pelayananPSG.
Adapun tujuan pelaksanaan PSG berdasarkan hasil observasi yang kami dapatkan yaitu
bahwa tujuan pelaksanaan PSG di SMK Analis Kesehatan Jember adalah untuk menghasilkan
siswa yang memiliki pengetahuan, keterampilan, etos kerja, dan sikap yang menjadi bekal
dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja. Hal itu sesuai dengan teori yang ada, dimana tujuan tersebut itu akan menghasilkan
siswa yang mampu berkompetensi dengan perkembangan dunia usaha dan industri

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penykenggaraan
pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan
siskron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan
yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk
mencapai sutu tingkat keahlian professional
3.1.2 Tujuan dari Prakerin yaitu Mendapatkan pengalaman bekerja di dunia
indstri , Memahami sikap, disiplin, dan kultur jaringan ,Mendapatkan
kompeteni kejuruan sesuai standar kompetensi yang ditentukan DuDi ,
Mendapatkan kompetensi social
3.1.3

Model

penyelenggaraan

PSG

ada

dua,

yaitu day

release

model, dan block release


3.1.4 Pendidikan system ganda (PSG) di SMK analis kesehatan disebut
dengan prakerin atau lebih dikenal dengan Praktek kerja indistri
3.1.5 Kriteria siswa yang mengikuti prakerin yakni harus naik ke kelas tiga
karena prakerin ini dilaksanakan ketika siswa berada di kelas tiga semester
5 dimana siswa harus menguasai berbagai bidang antara lain bakteriologi,
parasitilogi, hematologi dsb
3.1.6 Pelaksanaan PSG di SMK Analis Kesehatan terdapat beberapa
tahapan,diantaranya:Pendataan,Pembekalan,Penerjunan,Pemantauan
,Praktik , dan Evaluasi .
3.1.7 Dalam pelaksanaan PSG di SMK Analis Kesehatan memiliki kendala
dalam hal ekonomi selain itu, pada umumnya pemberian materi di sekolah
sangat berbeda dengan apa yang diinginkan dengan pasari ndustri , siswa
kurang sigap karena siswa masih menuggu diperintah, dan juga siswa tidak
tidak bisa mengatur waktu .
3.2 Saran
Untuk meningkatkan hasil program PSG di SMK Analis Kesehatan Jember
hendaknya berupaya sebaik-baiknya memanfaatkan dan memberdayakan seluruh sumber
daya yang ada untuk menopang program PSG dengan harapan akan semakin efektif dan
efisien pelaksanaan program tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 1997. Pedoman teknis pelaksanaan PSG pada SMK. Jakarta: Dikmenjur
Depdiknas.
Depdiknas.2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Konsep Dasar.
Jakarta : Ditjen Pendidikan Dasar dan menengah.
Sidi, Djati Indra. (2001) Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Paramadina, Logos Wacana
Ilmu.
Slamet. (1990). Pondasi pendidikan kejuruan. Lembaran perkuliahan. Yogyakarta:
Pascasarjana IKIP Yogyakarta.
Pratama ,Tita .2014. Efektivitas Program Psg (Pendidikan Sistem Ganda) Pada Dudi (Dunia
Usaha Dan Dunia Industri) Bidang Keahlian Akuntansi Smk Negeri 7 Dan Smk
Muhammadiyah 2 Yogyakarta : Mataram .

Anda mungkin juga menyukai