Berdasarkan surat tugas No. 074/ 148/ DKLT/ RSJ/ 2014 dari RSJ
Sambang Lihum Banjarmasin telah dilaksanakan tugas pelayanan kesehatan jiwa
pada :
Hari / Tanggal : Sabtu / 9 Mei 2015
Waktu
: 09.30-14.30 WITA
Tempat
:S
: Tn. B
Umur
: 32 tahun
No RM
: 00. 69. xx
Ruang
Penanggung Jawab:
Nama
: Tn. R
Umur
: 40 tahun
Pekerjaan : Petani
Status
: Menikah
Alamat
No. Telp
: 085252660xxx
Layanan Kesehatan:
Puskesmas : Puskesmas Aluh-Aluh
Alamat
Kecamatan :
No. Telp
2.
Kebiasaan Pasien.
Sebelum sakit pasien sehari-hari dapat bersosialisasi dengan orang
lain, bekerja sebagai petani. Kakak pasien mengatakan pasien tinggal
dengan istrinya. Setelah pasien menikah selama 3 bulan, pasien
menunjukan perilaku yang menyimpang, berbicara kacau, linglung, suka
3.
4. Faktor Predisposisi.
Tahun 2011, pasien berperilaku menyimpang dengan kondisi linglung,
suka marah tidak jelas, membanting pintu, menendang dinding dan bicara
kacau setelah pasien menikah selama 3 bulan. Keluarga membawa pasien
ke Martapura dengan pengobatan alternatif. Selama itu pasien mengalami
perubahan. Setahun kemudian pasien kembali kambuh lagi dan keluarga
membawa pasien berobat ke Kapuas, karena tidak ada perubahan maka
keluarga membawa pasien ke rumah sakit jiwa Sambang Lihum. Sampai
sekarang pasien sudah 5 kali masuk RS jiwa Sambang Lihum karena
putus obat.
Keterangan
:
: Laki- Laki
: Meninggal dunia
: Perempuan
: garis keturunan
:Tinggal serumah
: bercerai
: Pasien
b.
Pasien dirawat
Sebelum masuk Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum pasien
dirawat ibu. Pasien tinggal serumah dengan keluarganya. Keluarga
tetap memenuhi kebutuhan pokok pasien walaupun pasien sudah
tidak bekerja lagi.
c. Keadaan ekonomi
Pasien memiliki masalah ekonomi, stasus ekonomi keluarga
pasien adalah menengah ke bawah. Ibu pasien hanya beternak itik
dibantu oleh adiknya untuk meningkatkan penghasilan keluarga.
Pasien terkendala masalah ekonomi karena tidak bekerja dan
keluarga yang memenuhi kebutuhannya saat ini. Biaya perawatan di
rumah sakit pasien menggunakan BPJS.
d. Keharmonisan keluarga
Keluarga pasien berasal dari suku banjar, ayah pasien
berasal Kurau dan ibu pasien berasal dari Kalua. Setelah menikah,
pasien memutuskan untuk tinggal terpisah dari orangtua. Namun,
pasien kembali tinggal dirumah orang tuanya karena ditinggal sang
istri, istri dan mertua tidak menerima kondisi dari pasien. Selama
pasien di rawat di RSJ Sambang Lihum, pasien telah dikunjungi
Lingkungan
a. Fasilitas ibadah
Sekitar tempat tinggal pasien tidak terdapat tempat ibadah. Ibu
pasien mengatakan sebelum dan setelah sakit pasien hanya
beribadah di rumah saja.
b. Pendapat masyarakat tentang penyakit Pasien
Menurut warga sekitar tempat tinggal pasien, pasien tidak
mengganggu kenyamanan masyarakat dan masyarakat setempat
memberikan respon positif dengan keadaan pasien saat ini.
c. Tempat pelayanan kesehatan terdekat
Terdapat Puskesmas Aluh-Aluh dengan menggunakan klotok
sekitar 45 menit dari rumah pasien. Wilayah kerja Puskesmas AluhAluh adalah Kelurahan Sungai Musang Kecamatan Aluh-Aluh
Kabupaten Banjar. Tidak terdapat Poliklinik Jiwa di Puskesmas,
jika ada pasien jiwa yang ingin berobat langsung dirujuk ke Rumah
Sakit. Terdapat 1 orang petugas yang bertanggung jawab untuk
melakukan program rujukan jika ada pasien gangguan jiwa yang
datang ke puskesmas. Puskesmas menyediakan beberapa obatobatan gangguan jiwa seperti CPZ saja.
d. Pemanfaatan keluarga dengan pelayanan kesehatan
Menurut penjelasan keluarga bahwa selama mengalami gangguan
jiwa pasien pernah di periksa ke puskesmas setempat dan keluarga
diminta langsung membawa pasien ke Rumah Sakit Jiwa Sambang
Lihum pada saat kondisi pasien tidak stabil dan berisiko
membahayakan orang lain.
Setelah 8 hari pasien di rawat di Ruang akut (Pinus) Rumah Sakit Jiwa
Sambang Lihum, kemudian pasien di pindahkan ke ruang tenang (Mahoni)
sudah dapat berinteraksi dengan baik, pasien mengatakan kalau ia sudah
mengontrol perilakunya dan sudah merasa tenang, sehingga atas persetujuan
perawat di ruangan pasien sudah dapat pindah ke ruang tenang. Di ruang
tenang, sudah dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok dan membantu di
ruangan seperti menyapu sehingga pasien mengharapkan untuk dapat di
jemput keluarga dan segera pulang.
D.
Perencanaan
Tujuan
Keperawatan
Risiko
TUM: Keluarga dapat
Perilaku
menerima
dan
Kekerasan
merawat
anggota
keluarga
yang
mengalami gangguan
jiwa sesuai dengan
kondisi
pasien
berdasarkan asuhan
keluarga yang ada.
TUK:
1. Keluarga dapat
membina
hubungan saling
percaya dengan
perawat
Kriteria Hasil
1. Setelah 1 kali interaksi,
Keluarga menunjukkan
tanda-tanda percaya
kepada/terhadap perawat:
o Wajah cerah,
tersenyum
o Mau berkenalan
o Ada kontak mata
o Bersedia menceritakan
perasaan
o Bersedia
mengungkapkan
masalahnya
Intervensi
1. Bina hubungan saling
percaya dengan
menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik:
Beri salam saat
berinteraksi
Perkenalkan nama,
nama panggilan
perawat dan tujuan
perawat berkenalan
Tanyakan dan
panggil nama
kesukaan Keluarga
Tunjukkan sikap
jujur dan menepati
janji setiap kali
berinteraksi
Tanyakan perasaan
Keluarga dan
masalah yang
dihadapi Keluarga
Rasional
BHSP merupakan suatu
langkah awal dalam
interaksi dengan
Keluarga. Dengan BHSP
yang baik diharapkan
asuhan keperawatan yang
dijalankan akan mudah
terlaksana.
Buat kontrak
interaksi yang jelas
Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
Keluarga
2. Pasien mendapat
dukungan
keluarga untuk
mengontrol
perilaku
kekerasan
2. Setelah 1x pertemuan
keluarga:
o Menjelaskan cara
merawat pasien
dengan perilaku
kekerasan
o Mengungkapkan rasa
puas dalam merawat
pasien
10
Meningkatkan peran
serta keluarga dalam
membantu pasien
meningkatkan kesehatan
3. Keluarga dapat
mengawasi pasien
menggunakan obat
sesuai program
yang telah
ditetapkan
11
(menangani PK )
2.5.Beri kesempatan
keluarga untuk
memperagakan ulang
2.6. Beri pujian kepada
keluarga setelah
peragaan
2.7. Tanyakan perasaan
keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatihkan
3.1. Jelaskan manfaat
menggunakan obat
secara teratur dan
kerugian jika tidak
menggunakan obat
3.2. Jelaskan kepada
keluarga:
Jenis obat (nama,
wanrna dan bentuk
obat)
Dosis yang tepat
untuk pasien
Waktu pemakaian
Cara pemakaian
Efek yang akan
dirasakan pasien
3.3. Anjurkan keluarga:
Menambah pengetahuan
pasien tentang obat dan
fungsinya
Mengawasi
pengunaan obat
tepat waktu
Lapor ke
perawat/dokter jika
mengalami efek
yang tidak biasa
Ajarkan memberi
pujian terhadap
kedisplinan pasien
menggunakan obat.
12
2.
b.
c.
d.
SP I k
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2) Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala, serta proses terjadinya
PK
3) menjelaskan cara merawat pasien dengan PK
SP II k
1) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK
2) melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK
SP III k
1) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum dan obat (discharge planning)
2) menjelaskan follow up pasien setelah pulang
13
F.
CATATAN PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI
Tanggal : 9 Mei 2015
EVALUASI
S:
Data
Pasien
: Tn. B
S:
Keluarga mengatakan siap menerima
pasien kembali ke rumah asalkan pasien
tidak mengamuk lagi dan mau minum
obat secara teratur.
Keluarga mengatakan mengerti tentang
penyebab, tanda dan gejala PK yakni
jika pasien tidak bisa tidur tidak minum
obat yang menyebabkan pasien gelisah,
tidak bisa tidur, dan pasien mengamuk.
Keluarga mengatakan belum
mengetahui cara merawat pasien.
mahasiswa
Keluarga mengatakan ingin pasien
benar-benar sembuh dan diharapkan
tidak kembali lagi ke RS
Keluarga mengerti:
- Pengertian, tanda dan gejala serta
proses terjadinya PK
- Cara merawat pasien dengan risiko PK
Keluarga bersedia untuk merawat
pasien
Keluarga bersedia untuk membuat
jadwal aktivitas di rumah untuk pasien.
Keluarga berencana untuk melakukan
kegiatan rumah seperti membersihkan
O:
melakukan PK
Keluarga mengatakan akan menerima
dengan senang hati jika mahasiswa bisa
kembali berkunjung ke rumah.
14
Tindakan Keperawatan:
O:
SP I k
A:
SP II k
15
SP III k
1. Membantu keluarga membuat
jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum dan obat (discharge
planning)
2. menjelaskan follow up pasien
setelah pulang
Mengetahui,
Pembimbing Lahan
Mahasiswa,
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Mahasiswa sudah membuat proposal kegiatan kunjungan rumah
(home visite) sebelum pelaksanaan dan sudah berkonsultasi dengan
pembimbing.
b) Mahasiswa sudah membuat surat izin pelaksanaan kunjungan rumah
(home visite) 3 hari sebelum pelaksanaan, baik surat izin dari institusi
pendidikan dan Rumah Sakit serta surat tersebut telah selesai 1 hari
sebelum pelaksanaan kunjungan rumah
c) Mahasiswa tidak mengalami kesulitan untuk mencari alamat keluarga
pasien karena sebelumnya mahasiswa telah berkoordinasi dengan
Kelurahan setempat.
d) Mahasiswa mengalami kesulitan untuk menuju ke rumah keluarga
pasien karena akses jalan ke sana belum memadai harus
menggunakan kelotok.
16
2. Evaluasi Proses
a) Mahasiswa
melakukan
kunjungan
ke
rumah
pasien
setelah
17
G.
18
mengambil mekanisme koping yang tidak tepat seperti menggunakan obatobat terlarang dan meminum alkohol.
19