FOSFAT
A. TUJUAN
1. Memahami prinsip pengukuran fosfat dalam air
2. Mengukur konsentrasi orthofosfat dengan metode stannous chlorida
spectrofotometri
B. Pendahuluan
Senyawa fosfat dalam air dapat berasal dari air limbah domestik (air sabun,
detergent, tinja), dari air pertanian (pupuk NPK) dan dari industri, seperti industri
pupuk atau air limbah industri yang menggunakan senyawa fosfat untuk
menghilangkan kerak di boiler
Data dari pengukuran fosfat sangat diperlukan karena senyawa fosfat
merupakan nutrien bagi organisme. Untuk badan air (danau dan sungai) yang
banyak mengandung fosfat akan menyebabkan tumbuh suburnya plankton,
phytoplankton, algae, cyanobacteria di dalam badan air tersebut. Dampak lebih lanjut
dari tumbuh suburnya plankton dan lain sebagainya akan menyebabkan
berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam perairan tersebut.
Modul 11 - Fosfor
Page 1
Fosfat anorganik dan organik di dalam air tidak hanya dalam bentuk terlarut,
tetapi juga dapat berada dalam bentuk tersuspensi atau terdapat dalam kekeruhan
yang kemudian akan mengendap, sehingga fosfat juga terdeteksi di dalam sedimen
atau lumpur. Satuan yang sigunakan untuk menyatakan fosfat adala mg P / liter atau
sering ditulis mg PO43= - P/L
C. PRINSIP KERJA
Metode analitik yang umum digunakan untuk pengukuran fosfat adalah
ammonium molybdate-spektrofotometri. Kemudian direduksi dengan berbagai jenis
reduktor seperti vanadium, SnCl2 dan asam askorbat. Metode ini hanya untuk
pengukuran senyawa fosfat yang reaktif, aitu orthofosfat sendangkan untuk jenis
senyawa fosfat lainnya harus diberikan perlakuan khusus untuk
mengubah/menghidrolisis senyawa tersebut menjadi senyawa orthofosfat.
Senyawa orthofosfat
Contoh air jernih ditambah dengan ammonium molybdate dan pereduksi
SnCl2 maka akan terbentuk senyawa kompleks yang bewarna biru. Warna
biru ini diukur intensitasnya dengan spektrofotometri pada panjang
gelombang 650 nm. Hasil yang diperoleh adalah senyawa orthofosfat.
Senyawa polyfosfat
Diubah terlebih dahulu menjadi senyawa orthofosfat dengan cara contoh air
diasamkan dengan asam sulfat dan dipanaskan 90 menit, selanjutnya contoh
air dinetralkan dengan basa dan ditambahkan aquadest sampai volume
semula. Selanjutnya dikerjakan seperti pengukuran orthofosfat. Hasil yang
diperoleh adalah total fosfat organik
.
Modul 11 - Fosfor
Page 2
Modul 11 - Fosfor
Page 3
Pipet ukur 5 ml
Spektrofotometri
Larutan SnCl2
Modul 11 - Fosfor
Page 4
Sampel air
aquadest
E. PROSEDUR
Pereaksi
1. Larutan ammonium molybdate
25 mg ammonium molybdate [(NH4)Mo7O4.4H2O dilarutkan dalam 175 ml
aquadest) tambahkan dengan H2SO4 (280 ml dalam 400 ml aquadest).
Setelah dingin, encerkan dengan aquadest hingga tepat 1 liter.
2. Larutan SnCl2
2,5 gr SnCl2 dilarutkan dalam 100 ml glycerol
3. Larutan standar fosfat 100 mg/l (1 ml = 50 mg PO43P)
0,2195 gr KH2PO4 anhidrus yang telah ditimbang dengan teliti, dilarutkan
dalam aquades hingga tepat 1 liter
Modul 11 - Fosfor
Page 5
Prosedur pengerjaan
No
Tahap pengerjaan
Gambar
saring
Modul 11 - Fosfor
Page 6
Absorbansi
Konsentrasi
0,516
0,00161
50
0,005
0.0000322
100
0,003
0.0000161
500
0,002
0.00000322
1000
0,001
0.00000161
Modul 11 - Fosfor
Page 7
0,5
y = 321,38x - 0,0015
R = 0,9999
0,4
0,3
0,2
0,1
0
-0,0005
-0,1
Series1
Linear (Series1)
0,00000161
0,00000322
0,0000161
0 0,00003220,0005
0,001
0,0015
0,002
0,0000322
0,004
0,003
y = 118,09x + 0,0012
R = 0,9615
Kurva kalibrasi larutan standard
Fosfat (tanpa larutan awal)
0,0000161
0,002
0,00000322
0,001
0,00000161
0
0
0,0000050,000010,0000150,000020,0000250,000030,000035
Modul 11 - Fosfor
Page 8
Absorbansi
0,034
0,000205275
50
0,004
0.00002415
100
0,002
0.00000322
500
0,001
0.00000161
1000
0,001
0.00000161
Pembahasan
Kurva kalibrasi larutan standard fosfat digunakan untuk mendapatkan
konsentrasi pada sampel air. Tetapi, pada percobaan ini dibuat 2 jenis kurva
dimana 1 kurva dengan konsentrasi awal (pengenceran) dan 1 kurva lagi
dengan tanpa konsentrasi awal (pengenceran). Kedua kurva ini dibuat
bertujuan untuk membantu menentukan kosentrasi dalam sampel air. Kurva
kalibrasi standard fosfat dengan konsentrasi awal digunakan untuk
menentukan konsentrasi sampel air tanpa pengenceran karena absorbansi
adalah 0,034 dan angka ini sangat jauh dengan data kurva kalibrasi standard
fosfat
tanpa
konsentrasi
awal
(pengenceran)
yang
nilai
maksimal
untuk absorbansi
sampel air dengan pengenceran 50, 100, 500 dan 1000 didapatkan melalui
kurva kalibrasi larutan standard (tanpa larutan awal). Sehingga untuk
menentukan nilai konsentrasi fosfor pada sampel air tanpa pengenceran
dapat kita ambil dengan menggunakan :
Modul 11 - Fosfor
Page 9
Modul 11 - Fosfor
Page 10
G. KESIMPULAN
1. Pengukuran fosfat sebenarnya dibagi atas 3 prinsip :
Senyawa orthofosfat
Contoh air jernih ditambah dengan ammonium molybdate dan pereduksi
SnCl2 maka akan terbentuk senyawa kompleks yang bewarna biru. Warna
biru ini diukur intensitasnya dengan spektrofotometri pada panjang
gelombang 650 nm. Hasil yang diperoleh adalah senyawa orthofosfat.
Senyawa polyfosfat
Diubah terlebih dahulu menjadi senyawa orthofosfat dengan cara contoh air
diasamkan dengan asam sulfat dan dipanaskan 90 menit, selanjutnya contoh
air dinetralkan dengan basa dan ditambahkan aquadest sampai volume
semula. Selanjutnya dikerjakan seperti pengukuran orthofosfat. Hasil yang
diperoleh adalah total fosfat organik
.
Ployfosfat = total fosfat organik orthofosfat
Senyawa fosfat organik
Di dalam air didekstruksi dengan larutan oksidator seperti asam perklorat,
asam nitrat, asam sulfat, atau perisulfat. Dekstruksi harus dilakukan dengan
hati-hati di dalam lemari asam. Selanjutnya hasil dekstruksi dinetralkan dan
diperiksa seperti pengukuran senyawa orthofosfat. Hasil yang diperoleh
adalah senyawa total fosfat
Fosfat organik = total fosfat total fosfat organik
2. Tetapi
untuk
pengukuran
orthofosfat
dilakukan
dengan
menggunakan
orthofosfat.
Untuk
pengukuran
orthofosfat
harus
menggunakan panjang
Modul 11 - Fosfor
Page 11
H. Daftar Pustaka
AWWA. Standard Methods for The Examination of Water and Wastewater, 20th Edition. 1998.
Sawyer Clair N, Mc Carty Perry L., and Parkin Gene F. Chemistry for Environmental
Engineering and Science, Fifth Edition. Mc Graw Hill, Boston. 2003.
Modul 11 - Fosfor
Page 12