Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM MEKANISME SENSORIS

TUJUAN
1.
2.
3.
4.

Membedakan perasaan subjektif panas dan dingin.


Menetapkan adanya titik-titik panas, dingin, tekan dan nyeri di kulit.
Memeriksa daya menentukan tempat rangsang taktil (lokasi taktil).
Memeriksa daya membedakan dua titik tekan (diskriminasi taktil) pada perangsangan

serentak (simultan) dan perangsangan berurutan (suksesif).


5. Menentukan adanya perasaan iringan dan menerangkan mekanisme terjadinya (after
image).
6. Memeriksa daya membedakan berbagai sifat benda:
a. Kekasaran permukaan
b. Bentuk
c. Bahan pakaian
7. Memeriksa daya menentukan sikap anggota tubuh.
8. Mengukur waktu reaksi.
9. Menyebutkan faktor-faktor yang menentukan waktu reaksi.
ALAT DAN BAHAN
1.
2.
3.
4.
5.

3 baskom dengan air bersuhu 20o, 30o, dan 40o


Gelas beker dan thermometer kimia
Es
Alcohol dan eter
Kerucut kuningan + bejana berisi kikiran kuningan + estesiometer rambut Frey +

jarum
6. Pensil + jangka + berbagai jenis amplas + benda-benda kecil + bahan-bahan pakaian
7. Mistar pengukur waktu reaksi
CARA KERJA
I.
Perasaan Subyektif Panas dan Dingin
1. Sediakan 3 baskom yang masing-masing berisi air dengan suhu kira-kira 20o,30o, dan
40o.
2. Masukkan tangan kanan ke dalam air bersuhu 20o dan tangan kiri ke dalam air
bersuhu 40o untuk 2 menit.
3. Kemudian masukkan segera kedua tangan itu serentak ke dalam air bersuhu 30oC.
Catat kesan apa yang saudara alami.
4. Tiup perlahan-lahan kulit punggung tangan yang kering dari jarak 10cm.
5. Basahi sekarang kulit punggung dengan tangan tersebut dengan air dan tiup sekali lagi
dengan kecepatan seperti di atas.
6. Olesi sebagian kulit punggung tangan dengan alcohol atau eter.
Kesan apa yang saudara alami ?

II.
Titik-Titik Panas, Dingin, Tekan dan Nyeri di Kulit
1. Letakkan punggung tangan kanan saudara di atas sehelai kertas dan tarik garis pada
pinggir tangan dan jari-jari sehingga terdapat lukisan tangan.
2. Pilih dan gambarkan di telapak tangan itu suatu daerah seluas 3 x 3 cm dan
gambarkan pula daerah itu dilukisan tangan pada kertas.
3. Tutup mata OP dan letkkan punggug tangan kanannya santai di meja.
4. Selidikilah secara teratur menurut garis-garis sejajar titik-titik yang memberikan
kesan panas yang jelas pada telapak tangan tersebut dengan menggunakan kerucut
kuningan yang telah dipanasi. Cara memanasi kerucut kunigan yanitu dengan
menempatkannya dalam bejana berisi kikiran kuningan yang direndam air panas
bersuhu 50oC.
Tandai titik-titik panas yang diperoleh dengan tinta.
5. Ulangi penyelidikan serupa pada no.4 dengan kerucut kuningan yang telah
dididihkan. Cara mendinginkan kerucut kunigan yaitu dengan menempatkannya
dalam bejana berisi kikiran kuningan yang direndam air es.
Tandai titik-titik dingin yang diperoleh dengan tinta.
6. Selidiki pula menurut cara diatas titik-titik yang memberikan kesan tekan dengan
menggunakan estesiometer rambut Frey dan titik-titik yang memberikan kesan nyeri
dengan jarum.
7. Gambarkan dengan symbol yang berbeda semua titik yang diperoleh pada lukisan
tangan di kertas.

III.
Lokalisasi Taktil
1. Tutup mata orang percobaan dan tekankan ujung pensil pada suatu titik di kulit ujung
jarinya.
2. Suruh sekarang orang percobaan melokalisasi tempat yang baru dirangsang tadi
dengan ujung sebuah pensil pula.
3. Tetapkan jarak antara titik rangsang dan titik yang ditunjuk.
4. Ulangi percobaan ini sampai 5 kali dan tentukan jarak rata-rata untuk kulit ujung jari,
telapak tangan, lengan bawah, lengan atas dan tengkuk.
IV.
Diskriminasi Taktil
1. Tentukan secara kasar ambang membedakan dua titik untuk ujung jari dengan
menempatkan kedua ujung sebuah jangka secara serentak (simultan) pada kulit ujung
jari.

2. Dekatkan kedua ujung jangka itu sampai dibawah ambang dan kemudian jauhkan
berangsur-angsur sehingga kedua ujung jangka itu tepat dapat dibedakan menjadi dua
titik.
3. Ulangi percobaan ini dari suatu jarak permulaan di atas ambang.
4. Lakukan percobaan di atas sekali lagi, tetapi sekarang dengan menempatkan kedua
ujung jangka secara berturut-turut. (suksesif).
5. Tentukan dengan cara yang sama (simultan dan suksesif) ambang membedakan dua
titik ujung jari, tengkuk, dan pipi.
6. Catat apa yang saudara alami.
V.
Perasaan Iringan (After Image)
1. Letakkan sebuah pensil antara kepala dan daun telinga dan biarkan di tempat itu
selama saudar melakukan percobaan VI.
2. Setelah saudara selesai melakukan percobaan VI angkatlah pensil dari telinga saudara
dan apakah yang saudar rasakan setelah pensil itu diambil ?
VI.
Daya Membedakan Berbagai Sifat Benda
A. Kekasaran Permukaan Benda
1. Dengan mata tertutup suruh orang percobaan meraba-raba permukaan amplas
yang memiliki derajat kekasaran yang berbeda-beda.
2. Perhatikan kemampuan orang percobaan untuk membedakan derajat kekasaran
amplas.
B. Bentuk Benda
1. Dengan mata tertutup suruh orang percobaan memegang-megang benda-benda
kecil yang saudara berikan (pensil, penghapus, rautan, koin, dan lain-lain).
2. Suruh orang percobaan menyebutkan nama/bentuk benda-benda tersebut.
C. Bahan Pakaian
1. Dengan mata tertutup suruh orang percobaan meraba-raba bahan-bahan pakaian
yang saudara berikan.
2. Suruh orang percobaan menyebutkan jenis/sifat bahan yang dirabanya itu.
Bila OP membuat kesalahan dalam membedakan sifat benda (ukuran, bentuk,
berat, permukaan) , apa nama kelainan neurologis yang dideritanya ?
VII. Tafsiran Sikap
1. Suruh orang percobaan duduk dan tutup mata.
2. Pegang dan gerakkan secara pasif lengan bawah orang percobaan ke dekat kepalanya,
ke dekat dadanya, ke dekat lututnya dan akhirnya gantungkan disisi badannya.
3. Tanyakan setiap kali sikap dan lokasi lengan orang percobaan.
4. Suruh orang percobaan dengan telunjuknya menyentuh telinga, hidung, dan dahinya
dengan perlahan-lahan setelah setiap kali mengangkat lurus lengannya.
5. Perhatikan apakah ada kesalahan.

Bila OP membuat kesalahan dalam melokalisasi tempat-tempat yang diminta, apa


nama kelainan neurologis yang dideritanya ?
VIII. Waktu Reaksi
1. Suruh orang percobaan duduk dan meletakkan lengan bawah dan tangan kanannya
ditepi meja dengan ibu jari dan telunjuk berjarak 1cm siap untuk menjepit.
2. Pemeriksa memegang mistar pengukur waktu reaksi pada titik hitam dengan
menempatkan garis tebal di antara dan stinggi ibu jari dan telunjuk OP tanpa
menyentuh jari-jari OP.
3. Dengan tiba-tiba pemeriksa melepaskan mistar tersebut dan OP harus menangkapnya
selekas-lekasnya. Ulangi percobaan ini sebanyak 5 kali.
4. Tetapkan waktu reaksi orang percobaan (rata-rata dari ke 5 hasil yang diperoleh).
apa yang menentukan waktu reaksi seseorang ?

HASIL PERCOBAAN
I.

Perasaan Subyektif Panas dan Dingin


OP : Yohana

Ketika tangan kanan dimasukkan kedalam air bersuhu 20o OP terasa dingin dan ngilu,
sedangkan tangan kiri yang dimasukkan kedalam air bersuhu 40o mula-mula terasa panas
namun setelah itu tidak panas lagi karena suhu air berubah.
Setelah itu kedua tangan dimasukkan serentak kedalam air bersuhu 30 o dan terjadi perbedaan
perasaan antara kedua tangan tersebut. Tangan kanan merasakan air yang bersuhu 30 o lebih
panas daripada tangan kiri karena pada tangan kanan terjadi penerimaan kalor, sedangkan
pada tangan kiri terjadi pelepasan kalor.
Pada langkah ke-empat, bagian kulit punggung tangan yang ditiup terasa sejuk. Namun ketika
bagian kulit punggung tersebut diolesi alcohol, tangan terasa dingin karena terjadi penguapan
air dan eter yang mengambil kalori dari bagian kulit tersebut.

II.

Titik-Titik Panas, Dingin, Tekan dan Nyeri di Kulit


OP: Samuel

Kesan dingin akan diperoleh bila titik dingin dirangsang oleh benda panas karena kesan yang
diperoleh dipengaruhi jenis reseptor dan tidak pada jenis rangsang (Hk. Johannes Muller).

Keterangan:

III.

titik panas

titik dingin

titik tekan

Lokalisasi Taktil
OP: Felyanto

Kemampuan seseorang untuk menentukan tempat rangsang taktil disebut topognosia.


Kemampuan lokalisasi taktil seseorang berbeda, pada tempat-tempat tertentu seperti kulit jari
tangan memiliki jarak yang pendek dibandingkan pada kulit telapak tangan, lengan bawah,
lengan atas, dan tengkuk.

Tempat Lokalisasi Taktil

Jarak Rata-Rata Antara Titik Rangsang dan Titik


Yang Ditunjuk

Kulit jari tangan

0.3 cm

Kulit telapak tangan

1.2 cm

Kulit lengan bawah

1.0 cm

Kulit lengan atas


III.5

Kulit tengkuk

IV.

1.1 cm
cm

Diskriminasi Taktil
OP: Putri Chairani

Bila perangsangan oleh ke 2 ujung jangka terasa 2 titik menunjukkan bahwa jarak antara ke 2
ujung jangka diatas ambang diskriminasi taktil. Sedangkan bila perangsangan oleh ke 2 ujung
jangka terasa 1 titik menunjukkan bahwa jarak ke 2 ujung jangka dibawah ambang
diskriminasi taktil.
Tempat Diskriminasi Taktil
Ujung jari

Jarak ke 2 Ujung Jangka


0.8 cm

Keterangan
2 titik

0.6 cm

2 titik

0.4 cm

2 titik

0.2 cm

1 titik

2.0 cm

2 titik

1.5 cm

2 titik

1.0 cm

2 titik

0.5 cm

1 titik

2.0 cm

2 titik

1.5 cm

2 titik

1.0 cm

2 titik

0.8 cm

1 titik

Tengkuk

Pipi

V.

Perasaan Iringan (After Image)


OP: Samuel

Pensil yang diletakkan antara kepala dan daun telinga dibiarkan selama percobaan VI
dilakukan. Setelah itu pensil tersebut diangkat dari telinga OP, tetapi OP masih merasakan
pensil tersebut berada pada telinganya. Perasaan iringan ini terjadi karena adanya impuls

yang terus beredar dalam lingkaran rantai neuron daerah yang terangsang, walaupu stimulus
sudah tidak ada lagi.

VI.

Daya Membedakan Berbagai Sifat Benda


OP: Gilang Bhaskara
a. Kekasaran Permukaan Benda

OP mampu membedakan derajat kekasaran amplas dengan tepat.

halus

b. Bentuk Benda

paling halus

kasar

paling kasar

OP mampu menyebutkan nama serta bentuk benda-benda dengan tepat, antara lain: pensil,
penghapus, bullpen, stabile, serta kalung.

c. Bahan Pakaian
OP mampu menyebutkan sifat kain dengan tepat.
kain 1

kain 2

kain 3

kain 4

Kain 1 tampak bergerigi dan tebal, kain 2 agak kasar, kain 3 halus, dan kain 4 tipis.
Jikan op membuat kesalahan dalam membedakan sifat benda (ukuran, bentuk, berat,
permukaan) maka op menderita kelainan neurologis yang disebut astereognosis /
stereoagnosis.

VII.

Tafsiran Sikap
OP: Yohanna

Selama percobaan, op tidak salah menyebutkan tempat-tempat yang digerakkan, yaitu ke


dekat kepala, ke dekat, dada, ke dekat lutut, dan akhirnya kembali ke sisi badannya. Dalam
percobaan tersebut juga, op menyentuh telinga, hidung, dan dahinya dengan tepat.
Jika op membuat kesalahan dalam melokalisasi tempat-tempat yang diminta, maka op
menderita kelainan neurologis yang disebut dysdiadochokinesis.

VIII.

Waktu Reaksi
OP: Rendy

Yang menentukan waktu reaksi seseorang adalah kecepatan hantar impuls dan jumlah sinaps
yang dilalui impuls disamping faktor-faktor ekstern (gaduh, suhu keliling, dan lain-lain).

Percobaan
Pertama

Waktu Reaksi
0.20

Kedua

0.19

Ketiga

0.18

Keempat

0.15

kelima
Rata-rata

0.20
0.184

Anda mungkin juga menyukai