Anda di halaman 1dari 31

Jakarta, 6 Januari 2011

Outline

I.

LATAR BELAKANG

II. ARAH KEBIJAKAN NASIONAL


PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA
III. ARAH KEBIJAKAN REFORMASI
BIROKRASI KESDM
IV. PERMASALAHAN DAN UPAYA
PERBAIKAN BIROKRASI KESDM
V. REKOMENDASI REFORMASI

I. LATAR BELAKANG

Mengapa Reformasi
Birokrasi?
Birokrasi pemerintah yang
belum efisien, kebijakan yang
belum stabil, dan masih
adanya praktek
penyimpangan dan
penyalahgunaan
wewenang
Peraturan
perundangundangan yang masih
tumpang tindih, tidak jelas,
multitafsir, pertentangan
antara peraturan perundangundangan yang satu dengan
lainnya
Pelayanan
publik belum dapat
mengakomodasi kepentingan
seluruh lapisan masyarakat

Sumber : Kementerian PAN dan RB

HASIL EVALUASI
Hasil evaluasi yang dilakukan terhadap
pelaksanaan reformasi birokrasi 2007 2009

reformasi birokrasi mengalami disorientasi yaitu


cenderung lebih kepada motivasi perbaikan
remunerasi (tunjangan kinerja);
reformasi birokrasi belum dapat mencapai sasaran
pembenahan pada aspek kelembagaan,
tatalaksana, manajemen SDM aparatur,
akuntabilitas, pengawasan, pelayanan publik,
reward and punishment, dan perubahan mind-set
dan culture set;
reformasi birokrasi lebih menyentuh pada aspek
mikro yang berfokus pada pengembangan internal
manajemen instansi pemerintah, belum menyentuh
aspek makro yang menyangkut kerangka regulasi
nasional di bidang aparatur negara;
Sumber : Kementerian PAN dan RB
belum dikembangkannya sistem monitoring
dan

II. ARAH KEBIJAKAN


NASIONAL
PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA

Sumber : Kementerian PAN dan RB

ARAH PERUBAHAN YANG


DIHARAPKAN

Area perubahan dan hasil yang diharapkan


Area

Hasil yang diharapkan

Organisasi

Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran


(right sizing)

Tata laksana

Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas,


efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan
prinsip-prinsip good governance

Peraturan Perundangundangan

Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang


tindih dan kondusif

Sumber daya manusia


aparatur

SDM aparatur yang berintegritas, netral,


kompeten, capable, profesional, berkinerja
tinggi dan sejahtera

Pengawasan

Meningkatnya penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi
dan nepotisme

Akuntabilitas

Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas


kinerja birokrasi

Pelayanan publik

Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan


harapan masyarakat

III. ARAH KEBIJAKAN


REFORMASI BIROKRASI
KESDM

PARADIGMA PEMBANGUNAN
SUMBER DAYA ENERGI DAN
MINERAL
LAMA

BARU

EKSPLOITATIF
UNTUK REVENUE

NILAI TAMBAH SUMBER DAYA


UNTUK PEMBANGUNAN
EKONOMI

Manajemen sumber daya


energi dan mineral yang lebih baik

POLA PIKIR REFORMASI BIROKRASI


KESDM
UUD 1945
UU RPJPN
UU Sektor
ESDM
UU Terkait
SUBYEK
Kondisi
Birokra
si
KESDM
Saat
ini

Manajemen
Pemerintah
Manajemen
KESDM
PNS KESDM

OBYEK
Area
Perubah
an

METODE
- Ketetapan Menteri
(Komitmen
Pimpinan)
- Perencanaan
- Sosialisasi dan
internalisasi
- Monitoring dan
Evaluasi

Kompetisi
Global
Lingstra
Nasional

Kondis
i
Birokr
asi
KESDM
yang
dihara
p
kan

11

SASARAN REFORMASI BIROKRASI


KESDM
Birokrasi yang efektif dan efisien
dalam mengemban fungsi
ekonomi dan sosial untuk :
Menjamin pasokan energi
Meningkatkan nilai tambah
Meningkatkan investasi
Merasionalisasi subsidi energi
Meningkatkan penerimaan negara
12

INDIKATOR KEBERHASILAN
REFORMASI BIROKRASI
Meningkatnya pelayanan publik:
perijinan selesai dengan cepat dan tepat
Komunikasi dengan publik baik
Kemudahan akses informasi

Pengelolaan resources negara baik (anggaran, aset


dll)
Penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif
Penerapan reward and punishment secara
konsisten dan berkelanjutan
Outcomes oriented (pro pertumbuhan, pro
lapangan kerja , pengurangan kemiskinan dan pro
lingkungan serta sumber daya manusia sektor
ESDM yang handal)
Bebas KKN

IV. PERMASALAHAN DAN


UPAYA PERBAIKAN
BIROKRASI KESDM

14

ORGANISASI
Permasalahan

Upaya

Terdapat permasalahan tumpang


Diperlukan penataan organisasi
tindih pelaksanaan tupoksi
KESDM
Penanganan EBT huluhilir belum
optimal
Pengelolaan EBT yang masih
dikelola oleh instansi lain (nuklir
dan tenaga angin)
Kewenangan Ditjen Migas, BP
Migas dan BPH Migas
Efektifitas unit perencanaan
dalam melaksanakan tupoksi
Kewenangan kegeologian dan
kapasitas kelembagaan belum
memadai untuk pengurangan
resiko bencana
Fungsi organisasi unit eselon I
belum sepenuhnya merespon
dinamika lingkungan strategis

Meredefinisi fungsi unit eselon I


15

TATA LAKSANA
Permasalahan

Upaya

Hubungan kerja (sinergi) belum


optimal :
Antar unit utama KESDM
Antar kementerian/lembaga
/BUMN / BP Migas / BPH
Migas / DEN
Antar pusat dan daerah

Pemetaan tata hubungan


kerja.
Antar unit utama KESDM
Antar kementerian
/lembaga / BUMN / BP
Migas / BPH Migas / DEN
Antar pusat dan daerah
Penyelesaian rancangan
tentang pendelegasian
kewenangan kepada daerah
Pemetaan kebutuhan SOP
Pemetaan kebutuhan tata
hubungan kerja dan SOP
internal BPH Migas
Penyusunan rancangan tata
hubungan kerja dan SOP
internal BPH Migas

Proses manajemen KESDM belum


optimal
Belum sepenuhnya memiliki
mekanisme kerja internal BPH
Migas

16

CONTOH HUBUNGAN KERJA ANTAR UNIT


DALAM NILAI TAMBAH MINERAL

BALITBA
NG
K/L
DITJEN
BADAN
GEOLOG
I

LAINNY
A

Balitbang : Kajian keekonomian dan sosial


Badan Geologi : Penyiapan informasi resources (WP17

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Permasalahan
Upaya
Tumpang tindih perundangundangan sektor ESDM dengan
sektor lain (kehutanan, penataan
ruang, lingkungan hidup)

Pemetaan tumpang tindih


peraturan perundangundangan antar sektor

Belum selesainya beberapa


peraturan perundang-undangan
di sektor ESDM

Menyusun program
legislasi dan regulasi
Menyelesaikan PP, Perpres
dan Permen

Belum dimilikinya kebijakan


umum harga energi
Belum dimilikinya kebijakan
umum alokasi energi dan mineral
untuk dalam negeri

Penyusunan rancangan
Perpres kebijakan umum
tentang harga energi dan
alokasi energi dan mineral
untuk dalam negeri

18

SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR


Permasalahan

Upaya

Kesenjangan (gap) kompetensi


antara senior dan yunior

Pemetaan personil sesuai dengan


kebutuhan kompetensi jabatan.
Percepatan peningkatan
kompetensi pegawai melalui
Tugas Belajar dan diklat
transfer knowledge senior kepada
yunior melalui bimbingan,
konseling, dan tatap muka dalam
forum diklat.

Program diklat belum


sepenuhnya memenuhi
kebutuhan kompetensi jabatan

Penyesuaian program diklat


dengan kebutuhan kompetensi
jabatan.

Kesenjangan komposisi antara


tenaga teknis dan non teknis

Identifikasi kebutuhan tenaga


teknis melalui analisis beban kerja
(ABK)
Prioritas rekruitmen pegawai
teknis

Kesenjangan penyebaran tenaga

19

Rotasi dan mutasi pegawai antar

PENGAWASAN
Permasalahan

Upaya

Belum optimalnya
penerapan Sistem
Pengawasan Internal
Pemerintah (SPIP)

Sosialisasi dan
internalisasi SPIP

Reward and punishment


dalam penegakan disiplin
belum optimal

Sosialisasi dan
internalisasi PP No. 53
tahun 2010 tentang
Disiplin PNS dan PP No.
42 tahun 2004 tentang
Kode Etik PNS.

20

PENINGKATAN AKUNTABILITAS
KINERJA
Permasalahan

Upaya

Belum sepenuhnya
program kerja KESDM
diketahui publik

Perbaikan proses
penyusunan program
Sosialisasi program
kerja kepada
stakeholders

Belum diterapkannya
Indikator Kinerja Utama
(IKU) untuk semua unit

Sosialisasi IKU

Belum dilakukan kontrak


kinerja terhadap seluruh
PNS KESDM

Perlu dilakukan kontrak


kinerja prioritas untuk
tahun 2011 bagi pejabat
struktural Eselon I dan II.
21

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN


PUBLIK
Permasalahan

Upaya

Terbatasnya akses pelayanan


masyarakat dan investor terhadap
informasi publik sektor ESDM

Penerapan eprocurement

Belum optimalnya penerapan sistem


pelayanan investasi dan perizinan
melalui satu pintu

Penerapan e-public
services

22

POLA PIKIR (MIND SET) DAN BUDAYA KERJA


(CULTURE SET)
APARATUR
Permasalahan

Upaya

PNS KESDM masih belum


sepenuhnya berorientasi
sebagai pelayan publik

Melakukan bimbingan kepada


bawahan, keteladanan
kepemimpinan kepada
bawahan dan penyertaan
diklat perubahan mind set
Peningkatan integritas
pegawai melalui bimbingan
konseling di bidang mental
psikologis (perilaku)

23

V. REKOMENDASI
REFORMASI BIROKRASI

24

REKOMENDASI REFORMASI BIROKRASI DAN GOOD


GOVERNANCE
No
.

Area
Perubah
an

Organisas
i

Rekomendasi

Waktu
Penyeles
aian

Identifikasi tumpang
tindih fungsi unit eselon I,
KESDM, BP Migas dan
BPH Migas

3 bulan

Meredefinisi fungsi unit


eselon I

3 bulan

Penyelesaian rancangan
penyempurnaan
organisasi KESDM

6 bulan

Penanggung
Jawab
Setjen cq. Biro
Kepegawaian dan
Organisasi

25

No
.

Area
Perubah
an

Tata
Laksana

Rekomendasi

Waktu
Penyele
saian

Penanggung
Jawab

Pemetaan tata hubungan kerja


dalam peran dan tanggung
jawab (antara lain kegiatan
eksplorasi, produksi dan
pemanfaatan) :
Antar unit utama KESDM
Antar kementerian
/lembaga / BUMN / BP dan
BPH Migas / DEN
Antar pusat dan daerah

6 bulan

Setjen cq. Biro


Kepegawaian
dan Organisasi,
BPH Migas, dan
unit terkait

Kajian tentang pendelegasian


kewenangan kepada daerah

6 bulan

Ditjen terkait

Pemetaan kebutuhan SOP


antara lain pendelegasian
kewenangan

3 bulan

Penyusunan pedoman
pendelegasian kewenangan
sektor ESDM
Pemetaan kebutuhan tata
hubungan kerja dan SOP
internal BPH Migas
Penyusunan rancangan tata

6 bulan

26

N
o.

Area
Perubah
an

Peraturan Pemetaan tumpang tindih


Perundan peraturan perundanggundangan antar sektor
undanga
Menyusun program legislasi
n
dan regulasi

3 bulan

Penyelesaian PP
Ketenagalistrikan

6 bulan

Setjen cq. Biro Hukum


dan Humas dan Ditjen
Ketenagalistrikan

Penyusunan rancangan Perpres


tentang Konsumen Pengguna
Jenis BBM Tertentu (revisi
Perpres no. 55 tahun 2005)

3 bulan

Setjen cq. Biro Hukum


dan Humas dan Ditjen
Migas

Penyusunan rancangan Perpres


kebijakan umum tentang harga
energi dan alokasi energi dan
mineral untuk dalam negeri

6 bulan

Setjen cq. Biro Hukum


dan Humas Ditjen dan
Ditjen Migas

Penyusunan Keppres Pedoman


Cekungan Air Tanah

1 bulan

Setjen cq. Biro Hukum


dan Humas dan Badan
Geologi

Penyusunan kebijakan
peningkatan nilai tambah
mineral dan batubara

3 bulan

Setjen cq. Biro Hukum


dan Humas dan Ditjen
27
Minerba

Rekomendasi

Waktu
Penyel
esaian

Penanggung
Jawab
Setjen cq. Biro Hukum
dan Humas dan unit
terkait

3 bulan

No.

Area
Perubaha
n
SDM
Aparatur

Rekomendasi

Waktu
Penyelesaian

Pemetaan personil sesuai


dengan kebutuhan
kompetensi jabatan.

3 bulan

Percepatan peningkatan
kompetensi pegawai melalui
Tugas Belajar dan diklat

6 bulan

transfer knowledge senior


kepada yunior melalui
bimbingan, konseling, dan
tatap muka dalam forum
diklat.

Setiap Saat

Penyesuaian program diklat


dengan kebutuhan
kompetensi jabatan.

6 bulan

Identifikasi kebutuhan
tenaga teknis melalui
analisis beban kerja (ABK)

6 bulan

Rotasi dan mutasi pegawai


antar unit

6 bulan

Penanggung Jawab

Setjen cq. Biro


Kepegawaian dan
Organisasi, Badiklat
ESDM, dan unit
utama

28

No
.

Area
Perubaha
n

Pengawasa
n

Peningkata
n
Akuntabilit
as Kinerja

Waktu
Penyeles
aian

Penanggung
Jawab

Sosialisasi dan internalisasi SPIP,


termasuk monitoring dan evaluasi
pelaksanaan reformasi birokrasi

3 bulan

Sosialisasi dan internalisasi PP No.


53 tahun 2010 tentang Disiplin
PNS dan PP No. 42 tahun 2004
tentang Kode Etik PNS.

3 bulan

Itjen dan
Setjen cq. Biro
Kepegawaian
dan
Organisasi
Badan Diklat

Perbaikan proses penyusunan


program

6 bulan

Sosialisasi IKU untuk eselon I


Pemetaan kebutuhan IKU untuk
eselon II

3 bulan
6 bulan

Dilakukan kontrak kinerja


prioritas untuk tahun 2011 bagi
pejabat struktural Eselon II

1 bulan

Sosialisasi pentingnya
stakeholders mengetahui
program kerja KESDM

3 bulan

Rekomendasi

Setjen cq. Biro


Perencanaan
dan
Kerjasama
dan unit
terkait

29

N
o
.

Area
Perubahan

Rekomendasi

Waktu
Penyelesa
ian

Penanggung
Jawab
Seluruh Unit
Utama

7 Peningkatan
kualitas
Pelayanan
Publik

Implementasi e-procurement

6 bulan

Pemetaan kebutuhan e-public


services

6 bulan

8 Pola pikir
(mind set)
dan Budaya
kerja (culture
set) aparatur

Melakukan bimbingan kepada


bawahan, keteladanan
kepemimpinan kepada bawahan
dan penyertaan diklat perubahan
mind set

Setiap saat

Peningkatan integritas pegawai


melalui bimbingan konseling di
bidang mental psikologis
(perilaku)

Setiap saat

Seluruh
pejabat
struktural

30

KOMISI
REFORMASI BIROKRASI
DAN GOOD GOVERNANCE
MENGUCAPKAN :

TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai