Anda di halaman 1dari 3

Patofisiologi Singkat Otitis Media

Supuratif Akut
Standard
Pada kenyataannya telinga tengah biasanya steril meskipun terdapat mikroba di nasofaring
dan faring karena secara fisiologik terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke
dalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba Eustachius, enzim dan antibodi.
Patofisiologi terjadinya OMA dimulai saat ada kuman hematogen atau perkontinuatum yang
menginfeksi tubuh dan menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Seperti kita
ketahui nasofaring (salah satu bagian saluran pernafasan atas) dihubungkan dengan cavum
timpani (rongga telinga tengah) melalui tuba Eustachius. Kuman dari infeksi pada saluran
pernafasan atas dapat menyebar hingga ke tuba Eustachius, menyebabkan radang pada
mukosa tuba Eustachius yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya gangguan pada
motilitas silia tuba, dimana silia tuba menjadi lumpuh. Silia yang lumpuh ini mengakibatkan
disfungsi tuba sehingga fungsi pencegahan invasi kuman menjadi terganggu dan kuman dapat
masuk ke dalam telinga tengah dan mengakibatkan peradangan telinga tengah.
Stadium OMA :

Stadium Oklusi Tuba Eustachius

Pada stadium ini terjadi oklusi (sumbatan) tuba eustachius yang disebabkan oleh disfungsi
tuba (mekanisme terjadinya disfungsi tuba telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya).
Oklusi tuba eustachius menyebabkan terjadinya tekanan negatif di dalam cavum timpani
sehingga membran timpani akan mengalami retraksi dan tersedot ke dalam cavum timpani
akibat absorbsi udara (bayangkan sedotan yang ditutup salah satu bagiannya oleh jari, maka
bagian lain yang masih terbuka akan menyedot udara).
Pada stadium ini kadang kadang membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau
berwarna keruh pucat.

Stadium Pre-Supurasi (Stadium Hiperemis)

Pada stadium pre-supurasi tampak pembuluh darah melebar di membran timpani atau seluruh
membran timpani sehingga membran timpani tampak hiperemis dan edem. Sekret yang
terbentuk pada stadium ini mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar
dilihat.

Stadium Supurasi

Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial serta
terbentuknya eksudat yang purulen di cavum timpani menyebabkan membran timpani
menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar (canalis akustikus eksternus). Pasien tampak

sangat kesakitan dan nyeri di telinga bertambah hebat. Pasien mengalami demam dan denyut
nadi yang meningkat.
Apabila tekanan pada kavum timpani tidak berkurang maka akan terjadi iskemia akibat
tekanan pada kapiler-kapiler yang akhirnya menyebabkan nekrosis (kematian jaringan)
mukosa dan submukosa. Nekrosis ini pada membran timpani terlihat sebagai daerah yang
lebih lembek dan berwarna kekuningan. Di tempat nekrosis ini akan terjadi ruptur.

Stadium Perforasi

Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau patogensi kuman
yang tinggi atau bila tidak dilakukan insisi membran timpani (miringotomi) pada stadium
supurasi maka kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan mengalami perforasi
sehingga nanah keluar ke liang telinga. Pada stadium ini anak yang tadinya gelisah akan
menjadi tenang, suhu badan turun dan anak dapat tertidur nyenyak

Stadium Resolusi

Bila membran timpani tetap utuh maka keadaan membran timpani perlahan-lahan akan
normal kembali. Bila membran timpani ruptur dan mengalami perforasi maka sekret akan
berkurang dan akhirnya kering. Bila dilakukan miringotomi sebelumnya maka luka insisi
akan menutup kembali, namun bila terjadi ruptur maka perforasi yang terjadi tidak mudah
menutup kembali. Bila daya tahan tubuh baik atau patogensi kuman rendah maka resolusi
dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.
OMA akan berubah menjadi otitis media supuratif kronis (OMSK) bila perforasi
menetap dengan sekret yang keluar terus menerus atau hilang timbul. OMA dapat
menimbulkan gejala sisa (sekuele) berupa otitis media serosa bila sekret menetap di
kavum timpani tanpa terjadinya perforasi.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala OMA bergantung pada stadium penyakit dan umur pasien. Secara umum
tanda dan gejala OMA adalah sebagai berikut :

Stadium Pre-supurasi : membran timpani hiperemis dan edem

Stadium Supurasi : febris, otalgia, nyeri mastoid, fullness, kurang dengar, membran
timpani bulging

Stadium Perforasi : nanah keluar dari liang telinga, febris menurun, perforasi
membran timpani

Stadium Resolusi : tergantung pada proses penyembuhan itu sendiri dan ada tidaknya
komplikasi

Pada bayi dan anak kecil gejala khas OMA pada stadium supurasi adalah suhu tubuh tinggi
dapat sampai 39.5 C, anak gelisah dan susah tidur, tiba tiba anak menjerit saat tidur, diare,
kejang-kejang dan kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit. Bila terjadi ruptur

membran timpani maka sekret mengalir ke liang telinga luar, suhu tubuh turun dan anak
dapat tidur tenang.

Anda mungkin juga menyukai