Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
PUTRA ACEH
ESTETIKA
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan
Kegiatan
Lokasi
Tahun
Anggaran
:
:
:
: 2015
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Mobilisasi alat dilaksanakan sesuai dengan jadwal kerja dan kebutuhan lapangan.
Untuk
menjaga efisiensi jam kerja alat, alat yang sudah selesai pemakaiannya akan segera di
demobilisasi setelah mendapat persetujuan dari direksi
2. PEMBERSIHAN LAPANGAN
Pembersihan diareal lokasi pekerjaan sebelum dimulai pekerjaan
3. Uitzet/Profil
Pengukuran awal dilakukan untuk menentukan areal pekerjaan yang akan dikerjakan, dimana
agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pekerjaan.
Dilakukan dengan alat ukur (theodolite dan waterpass), penempatan areal pekerjaan pada
gambar Perencanaan. Dalam pengukuran harus ditentukan titik Bench Mark (BM) untuk
patokan menentukan titik dan ketinggian.
Peralatan terdiri dari :
1. Theodolite
2. Waterpass (Level)
3. Leveling Roads
4. Optical square
1. Membuat Tutup Saluran Beton mutu, f'c=21,7 Mpa (K225) kedap air, slump (12+2)
cm, w/c=0,56
Pekerjaan Beton ini diperuntukan bagi pekerjaan Tutup saluran dan lantai dan dilaksanakan
setelah pekerjaan pekerjaan galian selesai Pekerjaan ini sama dengan pekerjaan pasangan
hanya saja bahan yang digunakan berbeda.
Peralatan yang digunakan :
Kereta Sorong
Alat Tukang
Urutan Pekerjaan :
- Sebelum beton dilaksanakan alasnya diberi Urugan Pasir.
- Pemasangan bekisting untuk beton dan menggunakan papan uk.3/20 cm dan untuk kaso
borneo 5/7.
- Pekerjaan pembesian dapat dilakukan sebelum pekerjaan pekerjaan pemasangan bekisting
dimulai.
- Untuk pekerjaan pembesian, setelah dipotong dan dibengkokan dipisahkan sesuai dengan
fungsinya dan diberi label sesuai dengan kode pada lembaran bestat.
- Pemasangan besi tulangan utama dan sengkang sesuai dengan bentuk dan funsinya serta
syarat syarat yang ditunjukan dalam gambar kerja (shop drawing).
- Pemasangan beton decking dengan jarak yang ditentukan.
- Pengecoran dilakukan setelah pekerjaan pembesian, pemasangan bekisting dan pembersihan
selesai serta sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Pemadatan beton dengan sempurna dengan memakai alat getar (vibrator), agar dapat
mengisi
seluruh ruangan yang dicor
- Pekerjaan pengecoran ini dilakukan bertahap dan selama beton belum mencapai pada mutu
beton yang diinginkan dilakukan perlindungan (curring) dengan cara membasahi atau
dengan menggelar karung basah pada daerah beton yang dianggap tidak terlindungi.
2. PEKERJAAN PEMBESIAN
Peralatan yang digunakan :
Gunting Besi dan Alat Tukang
Urutan Pekerjaan :
a. Pembengkokan dan pemotongan Besi Tulangan dilakukan sejalan dengan pekerjaan
bekisting, dalam merangkai digunakan kawat beton sedemikian sehingga saat
pengecoran tidak terjadi pergeseran.
b. Tulangan ditempatkan secara tepat dan aman terhadap penggesekan dengan
menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klip yang cocok pada persilangan, dan
harus diganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan
konstruksi. Didalam semua hal, pengganjal yang cukup untuk tulangan mendatar
digunakan sehingga tidak akan ada pelenturan batangan.
c. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah ditopang dengan beton yang dicor
sebelumnya.
3. PEKERJAAN BEKISTING
Pekerjaan Pembuatan menggunakan Bekisting papan uk.3/20 cm
Peralatan yang digunakan :
Alat Tukang
Urutan Pekerjaan :
Pembuatan Bekisting sesuai dengan dimensi saluran dan yang akan dikerjakan
V. PEKERJAAN DEWATERING
1. Pekerjaan Dewatering
Pada Pelaksanaan pekerjaan saluran dan bagunan, dibutuhkan kondisi lapangan yang kering.
Untuk itu dibuat peralihan air sementara. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan pompa
air serta alat bantu lainnya.
Pekerjaan Dewatering /Pengalihan air diperuntukan bagi pekerjaan saluran.
PENUTUP
1.Suatu keharusan bagi kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan semua
standard
yang disebutkan.
2. setiap saat selama masa pekerjaan konstruksi, kontraktor senantiasa diwajibkan untuk
menjaga
kebersihan lahan dari sisa-sisa bahan bangunan dan kotoran bekas,sebelum serah terima
kepada
Direksi/Sponsor proyek, kontraktor membersihkan seluruh bangunan dengan baik, dan siap
digunakan.
Untuk item yang lain-lain yang tidak disebutkan dalam BoQ atau Metode Pelaksanaannya yang
belum jelas dalam workshop, maka dilaksanakan sesuai gambar kerja atau bestek yang sudah
ada.
Jika terdapat perbedaan antara BoQ dan gambar Detail kontraktor akan segera menyampaikan
pada direksi untuk mendapatkan klarifikasi supaya dapat diambil keputusan yang jelas supaya
pekerjaan tidak terhambat atau tertunda.
Banda Aceh, 26 Agustus 2015
MUSLIM, ST
Direktur