SWASTYASTU
Oleh:
Kadek Amenita Netrayani
Kp.05.12.060
BAB 1 Pendahuluan
BAB 2 Kajian Teori dan
Tinjauan Kasus
BAB 3 Pembahasan
BAB 4 Penutup
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Asuhan keperawatan
keluarga dapat
membantu
menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga
dengan penyakit asma.
Dunia : 150 jt
mengalami asma
Indonesia :10%
Bali : 3,74%
UPT Kesmas Skwt :
14 org
Pustu Guwang :
26,7 %
Asuhan
Keperawatan
Keluarga Bpk. K
Khususnya Tn.K
dengan Asma di
Banjar Buluh, Desa
Guwang,
Kecamatan
Sukawati,
Kabupaten Gianyar
Smeltzer & Bare (2002); Agustiningsih dkk (2007); Muttaqin (2008); Supraptini dkk (2008); Setyowati & Murwani (2008); Friedman
(1998) Setiawati & Dermawan (2005) dalam Achjar (2010)
Tujuan
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN
TINJAUAN KASUS
Keluarga: sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran,
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari individu yang ada didalamnya
terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama.
Struktur keluarga: pola dan proses
komunikasi, peran, kekuatan,
serta nilai-nilai keluarga
Tugas keluarga, yaitu: mengenal
masalah kesehatan, mengambil
keputusan, merawat anggota keluarga
yang sakit, memodifikasi lingkungan,
dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan.
Tahap perkembangan keluarga : Tahap I keluarga pemula atau pasangan baru; Tahap
II keluarga sedang mengasuh anak ; Tahap III keluarga dengan anak usia
prasekolah;Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah ; Tahap V keluarga dengan
anak remaja; Tahap VI keluarga yang melepas anak usia dewasa muda; Tahap VII
orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pensiun); Tahap VIII keluarga dalam
masa pensiun dan lansia
Friedman (1998) dalam Achjar (2010); Depkes RI (1988) dalam Andarmoyo (2012); Andarmoyo (2012); Allender & Spradley (2001) dalam
Achjar (2010); Setiawati & Dermawan (2005) dalam Achjar (2010); Duvall & Miller (1985); Carter & Mc Goldrick (1988) dalam Achjar
(2010)
Smeltzer & Bare (2002); Chang (2010); Muttaqin (2008); Laisina dkk (2007); Bararah & Jauhar (2013); Kowalak dkk (2011); Nurarif &
Kusuma (2013)
Tahap pelaksanaan
intervensi ini diawali
dengan penyelesaian
perencanaan perawatan.
Evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi asuhan keperawatan
keluarga, didokumentasikan dalam SOAP (subjektif, objektif, analisis, planning).
Achjar (2010); Kowalak dkk (2011); Safitri & Andriyani (2011); Zega dkk (2011); Laisina dkk (2007); Muttaqin (2008); Supraptini dkk
(2008); Oemiati dkk (2010); Melyana dkk (2013); Friedman (1998); Setiawati & Dermawan (2005) dalam Achjar (2010); Smeltzer & Bare
(2002); Utami (2013); Setyowati & Murwani (2008); Baylon dan Maglaya (1978) dalam Achjar (2010); Andarmoyo (2012).
Tinjauan Kasus
(1) Pengkajian
Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Bpk. K Khususnya Tn. K dengan Asma dilakukan pada
tanggal 9 Mei 2015.
(a)Data umum
Identitas kepala keluarga:
()Nama kepala keluarga
: Tn. K
()Umur
: 59 Tahun
()Pekerjaan
: Pengerajin
()Pendidikan
: Sekolah Dasar
()Alamat dan No. Telp. : Banjar Buluh, Guwang, Sukawati
Komposisi anggota keluarga:
No
Nama
Umur
Jenis
Kelamin
Hub. dg KK
Pendidikan
Pekerjaan
Ket
Tn. K
59 thn
KK
SD
Pengerajin
Asma
Ny. L
57 thn
Istri
SD
Pedagang
Sehat
Tn. TN
34 thn
Anak
SMP
Wiraswasta
Sehat
Ny. EA
27 thn
Menantu
SMA
Wiraswasta
Sehat
An. KP
7 thn
Anak
Sehat
Tipe keluarga:
Tipe keluarga Tn. K adalah keluarga tradisional yaitu keluarga besar (extended
family) yang terdiri dari menantu, istri, anak, dan cucu.
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah :
Tahap VIII, keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Tugas perkembangan keluarga pada tahap VIII, yaitu mempertahankan
pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga antar generasi,
meneruskan untuk memahami eksistensi mereka, saling memberi perhatian yang
menyenangkan antar pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu
tua seperti berolahraga, berkebun, mengasuh cucu
Fungsi Keluarga
Keluarga merasa saling memiliki satu sma lain, keluarga memberikan pembinaan
sosialisasi dengan menerapkan etika sejak kecil seperti bilang permisi jika ingin
lewat, tdk boleh berkata kasar, tidak boleh nakal.
Analisa Data
No.
Data
Masalah
1. DS:
Ketidakefektifan
Keluarga Tn. K mengatakan Tn. K sering mengalami sesak nafas dan pola nafas pada
rutin kontrol ke dokter 1-2 minggu sekali. Tn. K mengatakan penyakitnya keluarga Tn. K
kambuh apabila dirinya terlalu banyak terpapar debu dan dingin.
khususnya Tn. K
Keluarga Tn. K juga mengatakan Tn.K rutin minum obat setiap hari
karena bila tidak minum obat sesaknya akan kambuh
DO :
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
RR: 26x/menit, S: 37oC
Auskultasi suara nafas terdapat wheezing
Terdapat retraksi dinding dada
2.
DS:
Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara perawatan klien dengan
penyakit asma di rumah. Keluarga biasanya langsung membawa dokter
apabila sakit yang diderita Tn. K kambuh.
DO:
Keluarga tampak bingung dan bertanya-tanya.
Keluarga terlihat kurang memahami cara perawatan klien dengan asma di
rumah
Kurang
pengetahuan pada
keluarga Tn. K
khususnya Tn. K
NO
DATA
MASALAH
DS:
Risiko terjadi serangan
Keluarga mengatakan Tn. K masih aktif asma berulang pada Tn.
bekerja sebagai pengrajin.
K
Tn. K mengatakan sesak yang dialaminya
kambuh apabila Tn. K terlalu banyak terpapar
debu.
DO:
Keluarga terlihat belum bisa memberikan
kondisi lingkungan yang aman bagi klien
yaitu lingkungan yang bersih dan bebas debu,
terlihat dari kondisi rumah yang kurang
bersih.
Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas pada keluarga Tn.K
khususnya Tn.K b.d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota yang menderita asma.
Kurang pengetahuan pada keluarga Tn.K
khususnya Tn.K b.d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan penyakit asma.
Risiko terjadi serangan asma berulang pada Tn.K
b.d ketidakmampuan keluarga dalam memelihara
lingkungan
BAB 3
PEMBAHASAN
Pengkajian
Lingkungan tempat tinggal dan pekerjaan
yang menentukan seseorang menderita
asma karena penyebab asma Tn.K adalah
debu dan udara dingin sebagai faktor
pencetusnya. Tn.K mengalami asma dengan
penyempitan sesuai dengan tanda dan
gejala pada kajian teori seperti sesak dalam
dada, mengi dan penggunaan otot bantu
pernafasan. Tanda dan gejala seperti batuk,
takikardia dan pelebaran tekanan nadi tidak
muncul karena pengobatan yang sudah
bagus
Intervensi
Rencana
keperawatan yang
terdapat pada
kajian teori
seluruhnya dapat
diterapkan pada
pasien dengan
kasus Asma.
Diagnosis
Pada kajian teori terdapat 5
diagnosis keperawatan yang
mungkin muncul pada keluarga
dengan asma, tetapi pada kasus
ditemukan 3 diagnosis
keperawatan, yaitu
ketidakefektifan pola napas,
kurang pengetahuan dan risiko
terjadi serangan asma berulang.
Implementasi
TUK 1,2,4,5 dilaksanakan
selama 3 hari dikarenakan pada
hr k3 keluarga sudah mencapai
tujuan kegiatan.
Pada hari k4 dan k5 lebih
menekankan pda pelaksanaan
TUK 3 merawat keluarga dg
asma dg memberikan
penyuluhan
Evaluasi
Evaluasi yang
digunakan pada
kasus ini, yaitu jenis
evaluasi formatif dan
didapatkan hasil
evaluasi dari 3
diagnosa
keperawatan yang
muncul pada kasus
berhasil.
BAB 4
PENUTUP
Simpulan
Saran
Berdasarkan
pada
pembahasan
sebelumnya,
terdapat
beberapa
kesenjangan
antara kajian
teori dengan
kenyataan pada
kasus Asuhan
Keperawatan
Keluarga Bpk.K
Khususnya
Tn.K dengan
Asma
Kepada Keluarga
Tn.K diharapkan
untuk tetap
menjaga
kebersihan
lingkungan rumah
guna mendukung
kesehatan
keluarga.
OM
SANTHI, SANTHI, SANTHI
OM