Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Shofi Satriani
Sundari Listiana
Rr. Ahadiyah N.K.
Rifqi Maulana
Guntur Desi A.W.
(1001100029)
(1001100072)
(1001100078)
(1001100116)
(1001100142)
makalah
TEORI
BELAJAR
BEHAVIORISME
DAN
KOGNITIVISME.
Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1.
2.
Pembelajaran.
Rekan-Rekan penyusun yang telah memberikan bantuan, baik berupa ide,
waktu maupun tenaga demi terselesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini banyak kekurangan, baik
menyangkut isi maupun penulisan. Karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diharapakan oleh penulis untuk menyempurnakan makalah ini. Namun
dalam penulisan makalah ini memiliki tujuan agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca, serta diridlai oleh Allah SWT amin.
Purwokerto, Maret 2011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Belajar Behaviorisme
1.Pengertian Behaviorisme ....................................................... 3
2.Tokoh Behaviorisme .............................................................. 3
3.Contoh Penerapan Teori Belajar Behaviorisme ..................... 7
B. Teori Belajar Kognitivisme
1.Pengertian Kognitivisme ....................................................... 7
2.Tokoh Kognitivisme .............................................................. 8
3.Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitivisme ..................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................10
B. Saran ...........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perubahan tingkah laku bukan di lihat dari perubahan sifat-sifat fisik
misalnya tinggi dan berat badan,yang terjadi sebagai suatu perubahan
fisiologis dalam besar otot/efisiensi dari proses-prosessirkulasi dan respirasi.
Perubahan ini tidak termasuk belajar, perilaku berbicara, menulis, bergerak
dan lainnya memberi kesempatan kepada manusia untuk mempelajari
perilaku-perilaku seperti berfikir, merasa, mengingat dan memecahkan
masalah dan lain-lainnya perubahan ini termasuk hasil belajar. Sedangkan
istilah pengalaman membatasi macam-macam perubahan tingkah laku yang
dapat di anggap mewakili belajar.
Proses belajar tidak hanya tergantung kepada orang lain,tapi pada
individu yang belajar. Anak belajar tidak hanya verbalisme tetapi dari
mengalami sendiri dalam lingkungan yang alamiah. Anak harus tahu makna
belajar dan menggunakan pengetahuan serta ketrampilan
yang telah di
B. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Belajar Pembelajaran
2.
3.
Peserta
didik
diharapkan
lebih
paham
mengenai
teori
belajar
Behaviorisme
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Belajar Behaviorisme
1. Pengertian Behaviorisme
Behaviorisme dari kata behave yang berarti berperilaku dan isme
berarti aliran. Behaviorisme merupakan pendekatan dalam psikologis
yang di dasarkan atas proposisi (gagasan awal) bahwa perilaku dapat di
pelajari dan di jelaskan secara ilmiah. Teori-teori dalam rumpun ini
bersifat molekular, karena memandang kehidupan individu terdiri atas
unsur-unsur seperti halnya moleku-molekul.
Ada beberapa ciri dari rumpun teori ini yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
2.
menjelaskan
b. John Watson
Percobaan Watson
Watson ingin menerapakan clasical conditioning pada reaksi
emosional. Kesimpulan watson hasilnya menunjukkan untuk
pertama kalinya bahwa manusia dapat belajar takut terhadap stimuli
yang sesungguhnya tidak menakutkan. Experimen tersebut juga
menunjukkan bahwa clasical condotioning mengakibatkan beberapa
kasus phobia.
c. B.F. Skinner
Teori Pengkondisian B.F. Skinner
a) Percobaan Skinner
Skiner menghabiskan beberapa dasawarsa mempelajari perilaku
kebanyakan tikus atau merpati didalam ruangann kecil yang
kemudian di sebut kotak skiner. Kotak kiner berupa ruangan
kosong tempat hewan memperoleh makanan dengan melakukan
respon sederhana, kotak skiner berbeda dengan kotak teka-teki
thorndike dalam tiga hal
1. Dalam mengerjakan respon yang di inginkan,hewan
tersebut menerima makanan namun tidak kelaur dari
kotak.
2. Persediaan makanan di dalam kotak hanya cukup untuk
setiap respon, sehingga penguat hanya di berikan untuk
satu sesi tes.
3. Operan yang di sadari membutuhkan upaya yang
ringan,sehingga seekor hewan dapt melakukann respon
ratusan bahkan ribuan kali per jamnya.
Karena perbedaan ini skiner dapat mengumpulkan lebih
banyak data,dan ia dapat mengamati bagaimana perubahan
pola pemberian makanan mempengaruhi kecepatan dan
pola perilaku hewan.
d. Edward Thorndike
Edward Thorndike (1874-1949), dengan eksperimennya belajar
pada binatang yang juga berlaku bagi manusia yang di sebut
Thorndike dengan trial and error.
Teori ini didasarkan pada perubahan tingkah laku yang dapat di
amati. Oleh karena itu aliran ini berusaha mencoba menerangkan
dalam
pembelajaran
bagaimanakah
lingkungan
berpengaruh
menggunakan
kurva
waktu
belajar
untuk
3.
Proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila siswa ikut terlibat
b.
aktif di dalamnya
Materi pelajaran diberikan dalam bentuk unit-unit kecil dan di atur
sedemikian rupa sehingga hanya perlu memberikan suatu respons
c.
saja
Tiap-tiap respons perlu di beri umpan balik secara langsung.
dalam
belajar
dengan
penelitisn
istilah
dari
vigotsky
yang
berarti
suatu
zona
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori belajar behaviorisme dan kognitifisme merupakan upaya utuk
mendeskripsikan bagaimana manusia belajar sehingga membantu kita semua
memahami proses inhern yang kompleks dari belajar. Pada dasarnya teori
behaviorisme di lengkapi oleh teori kognitifisme sehingga ada varian,gagasa
utama ataupun tokoh yang tidak dapat di masukan menjadi teori tersendiri.
Yang lebih penting untuk kita pahami adalah teori mana yang baik untuk di
terapkan pada kawasan tertentu. Pemahaman ini penting untuk dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
B. Saran
Guru sebagai pembelajar memiliki kewajiban mencari,menemukan dan di
harapkan memecahkan masalah-masalah belajar siswa. Dalam pencarian dan
penemuan masalah-masalah tersebut secara profesional guru dapat melakukan
langkah-langkah berupa:
1. Pengamatan perilaku belajar dalam kegiatan belajar mengajar
2. Analisis hasil belajar untuk memberi makna apakah pembelajaran
berlangsung sesai yang di rencanakan
3. Melakukan tes hasil belajar untuk mengukur kemajuan belajar siswa.
Selain dengan langkah-langkah tersebut guru juga bisa dengan
menerapkan teori lain seperti teori belajar behaviorisme dan teori belajar
kognitivisme. Dengan demikian maka pendidik akanmemiliki cara mengajar
yang bervariasi/berbeda sehingga tidak menimbulkan kejenuhan.
DAFTAR PUSTAKA