Artikel V
Khalidah
2)
Sudirman
:
:
21 (2003-2013)
Pengetahuan, Sosialisasi, Sarana dan Prasarana danProgram
Keluarga Berencana (KB).
PENDAHULUAN
Artikel V
Artikel V
Tabel 1
Distribusi Responden Menurut Umur Pasangan Usia Subur (PUS) di
Kecamatan Mantikulore Kota Palu
No
1
2
3
Umur
Frekuensi (f)
Persentase (%)
18-25
35
35,4
26-35
40
40,4
36-48
24
24,2
Total
99
100
Sumber: Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
(35,4%) dan yang paling sedikit adalah
bahwa dari 99 responden menurut umur,
responden yang berumur 36-48 tahun
yang terbanyak adalah responden yang
yaitu
24
orang
(24,2%).
berumur 26-35 tahun yaitu 40 orang
2. Tingkat Pendidikan
Dari data yang telah dikumpulkan diperoleh distribusi frekuensi responden menurut
tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Pasangan Usia Subur
(PUS) di Kecamatan Mantikulore Kota Palu
No
1
2
3
Pendidikan
Frekuensi (f)
Persentase (%)
SD
12
12,1
SMP
30
30,3
SMA
57
57,6
Total
99
100
Sumber: Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan
tabel
2
3. Jenis Pekerjaan
menunjukkan bahwa dari 99 responden,
Dari data yang telah dikumpulkan
diperoleh responden
yang tingkat
diperoleh
distribusi
frekuensi
pendidikan SMA yang terbanyak yaitu
responden menurut jenis pekerjaan
57 orang (57,6%) dan responden yang
dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai
tingkat pendidikan SD,
yang paling
berikut:
sedikit yaitu 12 orang (12,1%)
36
Artikel V
Tabel 3
Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan Pasangan Usia Subur (PUS) di
Kecamatan Mantikulore Kota Palu
No
1
2
3
Pekerjaan
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Tidak Kerja
48
48,5
Wiraswasta
24
24,2
PNS
27
27,3
Total
99
100
Sumber: Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
orang (48,5%), dan yang paling sedikit
bahwa dari 99 responden, berdasarkan
adalah responden yang pekerjaannya
pekerjaan, yang terbanyak adalah
wiraswasta
yaitu
24
(24,2
%).
responden yang tidak kerja yaitu 48
4. Analisis Univariat
a. Pengetahuan
Tabel 4
Distribusi Responden Pasangan Usia Subur (PUS) Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Di Kecamatan Mantikulore
Kota Palu
No
1
2
Pengetahuan
Kurang Baik
Baik
Total
Sumber: Data primer tahun 2014
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
bahwa dari 99 responden, yang
menyatakan pengetahuan yang kurang
Frekuensi (f)
21
78
99
Persentase (%)
21,1
78,8
100
37
Persentase (%)
17,2
82,8
100
Artikel V
c. Sosialiasi
Tabel 6
Distribusi Responden Pasangan Usia Subur (Pus) Berdasarkan Sosialisasi
Di Kecamatan Mantikulore Kota Palu
No
1
2
Sosialisasi
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Tidak Sering
22
22,2
Sering
77
77,8
Total
99
100
Sumber: Data primer tahun 2014
Berdasarkan tabel 6
(22,2%). sedangkan yang
menunjukkan bahwa dari 99
menyatakan bahwa Sering
responden, yang menyatakan
dilakukan Sosialisai yaitu 88
bahwa
Jarang
dilakukan
orang (88,8%).
Sosialisai
yaitu 22 orang
d. Keluarga Berencana (KB)
Tabel 7
Distribusi Responden Pasangan Usia Subur (Pus) Berdasarkan
Program Keluarga Berencana (Kb) di Kecamatan Mantikulore Kota
Palu
Keluarga
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Berencana ( KB )
1
Tidak Berhasil
43
43,3
2
Berhasil
56
56,6
Total
99
100
Sumber: Data primer tahun 2014
Berdasarkan tabel 7
(43,3%). sedangkan yang
menunjukkan bahwa dari 99
menyatakan bahwa program
responden, yang menyatakan
Keluarga Berencana ( KB )
bahwa program Keluarga
Berhasil yaitu 56 orang
Berencana ( KB ) Tidak
(56,6%).
berhasil yaitu 43 orang
No
5. Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan dengan keberhasilan program Keluarga
(KB)
38
berencana
Artikel V
Tabel 8
Hubungan Pengetahuan Dengan Keberhasilan Program Keluarga
Berencana (KB) Di Kecamatan Mantikulore Kota Palu
Program keluarga
berencana
Tidak
No Pengetahuan
Berhasil
berhasil
f
%
f
%
1
71,
1
Kurang Baik
6
28,6
5
4
2
35,
5
2
Baik
64,1
8
9
0
4
43,
5
56,6
Total
3
4
6
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan
tabel
5.8
menunjukkan bahwa dari total responden
99 orang, yang memiliki pengetahuan
kurang baik dengan program keluarga
berencana yang tidak berhasil sebanyak
15 orang (71,4%), dan yang memiliki
pengetahuan baik dengan program
keluarga berencana yang berhasil
sebanyak 6 orang (28,6%). Sedangkan
yang memiliki pengetahuan baik tetapi
program keluarga berencana yang tidak
berhasil sebanyak 28 orang (35,9%), dan
yang memiliki pengetahuan baik dengan
program keluarga berencana yang
berhasil sebanyak 50 orang (64,1%).
Jumlah
f
21
100
78
100
99
100
P
Value
OR ( CI )
0,008
4.464
(1.556 - 12.805)
Tabel 9
Hubungan Sarana Dan Prasarana Dengan Keberhasilan Program Keluarga
Berencana (KB) Di Kecamatan Mantikulore Kota Palu
No
Sarana dan
prasarana
Tidak ada
Program keluarga
berencana
Tidak
Berhasil
berhasil
f
%
f
%
13 76,5
Jumlah
f
23,5
17
100
Ada
30 36,6 52
63,4
82
100
Total
43 43,4 56
56,6
99
100
P
Value
OR ( CI )
0,006
5.633
(1.684 - 18.842)
Artikel V
Berdasarkan
tabel
9
menunjukkan bahwa dari total
responden 99 orang, yang tidak
memiliki Sarana dan prasarana
dengan
program
keluarga
berencana yang tidak berhasil
sebanyak 13 orang (76,5%), dan
yang
memiliki
Sarana
dan
prasarana
dengan
program
keluarga berencana yang berhasil
sebanyak
4 orang (23,5%).
Sedangkan yang memiliki Sarana
dan prasarana tetapi program
keluarga berencana tidak berhasil
sebanyak 30 orang (36,6%), dan
yang
memiliki
Sarana
dan
prasarana
dengan
program
No
Sosialisasi
Tidak Sering
Program keluarga
berencana
Tidak
Berhasil
berhasil
f
%
f
%
17 77,3
Jumlah
n
22,7
22
100
Sering
26 33,8 51
66,2
77
100
Total
43 43,4 56
56,6
99
100
P
Value
OR ( CI )
0,001
6.669
(2.213 20.102)
(33,8%),
dan
yang
sering
mendapatkan Sosialisasi dengan
program keluarga berencana yang
berhasil sebanyak 51 orang
(66,2%).
Berdasarkan hasil uji ChiSquare nilai p value didapatkan
yaitu 0,001 (p < 0,05) berarti
secara statistika ada hubungan
yang bermakna antara Sosialisasi
dengan
program
keluarga
berencana ( KB). Dengan nilai
Odds Ratio (OR) 6.669 artinya
yang
sering
mendapatkan
Sosialisasi mempunyai peluang 6
40
Artikel V
Artikel V
manusia
melalui
pengamatan
inderawi. Pengetahuan muncul
ketika seseorang menggunakan
indera atau akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian
tertentu yang belum pernah dilihat
atau
dirasakan
sebelumnya
(Ensiklopedia Bebas Berbahasa,
2011).
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Wahyu Tri Wulandari ( 2013 )
tentang
Hubungan
tingkat
pengetahuan dengan keberhasilan
program keluarga berencana di
Puskesmas
Sibela
Mojosayo,
bahwa terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan keberhasilan
program
keluarga
berencana
dengan nilai p value 0,050 (p
0,05). Kunci utama Kontrasepsi
adalah pada kedisiplinan dalam
waktu minum pil. Kedisiplinan
berhubungan dengan kepatuhan
ibu dan kepatuhan ibu erat
kaitanya
dengan
tingkat
pengetahuan yang dimilikinya.
2. Hubungan Sarana dan Prasarana
Hasil
analisis
univariat
menunjukan bahwa, responden
yang menyatakan
sarana dan
prasarana ada lebih banyak
dibanding
dengan
yang
menyatakan sarana dan prasarana
tidak ada ( tabel 5.5). Hasil analisis
bivariat
menunjukkan
bahwa
sarana dan prasarana yang ada
lebih besar kemungkinan untuk
dapat mendukung keberhasilan
program
keluarga
berencana
dibanding yang tidak berhasil.
Sedangkan sarana dan prasana
yang tidak ada kecil kemungkinan
untuk
dapat
mendukung
keberhasilan program keluarga
berencana dibanding tidak berhasil
(tabel 5.8)
Menurut
asumsi
peneliti
sarana dan prasarana telah ada di
setiap kantor tempat pelaksanaan
Artikel V
atau
masyarakat.
Sejumlah
sosiolog menyebut sosialisasi
sebagai teori mengenai peranan
(role theory). Karena dalam proses
sosialisasi diajarkan peran-peran
yang harus dijalankan oleh individu
(Gunawan, 2007).
Penelitian
ini
sejalan
dengan penelitian yang dilakukan
oleh Muriyanto ( 2007) tentang
hubungan Karakteristik Akseptur
dan fasilitas pelayanan KB dengan
Pemulihan metode kontrasepsi di
Desa
Sabau
Kecematan
Saamalantan
Kabupaten
Bengkayan
Kalimatan
Barat.
Denagn hasil uji chi square ada
hubungan,
ketersediaan
alat
kontasepsi dan pelayanan petugas
dengan
penelitian
metode
kontrasepsi.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Ada hubungan bermakna antara
pengetahuan pasangan usia subur
(PUS) dengan keberhasilan program
keluarga
berencana
(KB)
di
Kecamatan Mantikulore Kota Palu p =
0.008 ( p < 0.05).
2. Ada hubungan bermakna antara
sosialisasi pada pasangan usia subur
(PUS) dengan keberhasilan program
keluarga
berencana
(KB)
di
Kecamatan Mantikulore Kota Palu p =
0.006 ( p < 0.05).
3. Ada hubungan bermakna antara
sarana dan prasarana pasangan usia
subur (PUS) dengan keberhasilan
program keluarga berencana (KB) di
Kecamatan Mantikulore Kota Palu p =
0.001 ( p < 0.05).
SARAN
1. Bagi Institusi
Diharapkan agar sebagai penyedia
pelayanan
kesehatan
untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan
yang optimal. Selain itu diharapkan
43
Artikel V
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hamzah dan Santoso, Ananda.
2003. Kamus Pintar Bahasa Indo
nesia. Fajar Mulya, Surabaya.
Angelia. S. 2012. Hubungan kegiatan
sosialisasi
program
keluarga
berencana dengan sikap ber KB.
Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
Arjoso,S., 2005.
Rencana Strategis
BKKBN. Rineka Cipta, Jakarta.
Ary. H. Gunawan., 2007. Administrasi
Sekolah (Administrasi Pendidikan
Mikro). Rineka Cipta, Jakarta.
Azwar, Saifuddin. 2009. Sikap Manusia
Teori dan Pengukuranya. Pustaka
Pelajar,Yokyakarta.
Balai Litbang. 2013. Rekapitulasi Hasil
Pendataan
Keluarga
Tingkat
Kelurahan Tahun 2012 dan Tahun
2013. Balai Litbang, Jakarta.
BKKBN,. 2006. Kependudukan KB dan
KIA, BKKBN, Jakarta.
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia., 2009. Buku Pedoman
Petugas
FasilitasPelayanan
44