Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

Acara
: 1.Pengenalan Fosil & Proses Pemfosilan
Hari / Tgl : Selasa, 13 Oktober 2015
I.

Nama
: Aisyah Putri
Stambuk : F 121 14 004

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Porifera
Porifera berasal dari bahasa latin yaitu porus = pori, fer = membawa. Porifera
juga bisa disebut spons yaitu hewan multiseluler yang paling sederhana. Porifera
dapat diartikan sebagai binatang bersel banyak ( multiseluler) yang sederhana
dibandingkan filum lainnya.
Ahli botani masa lalu, mengelompokkan filum porifera kedalam Kerajaan
Plantae karena bentuknya yang bercabang-cabang dan tidak mampu bergerak
secara nyata. Spons baru dikelompokkan ke dalam Kingdom Animalia pada tahun
1765, setelah dilakukan penelitian dan pengamatan arus air melalui oskulumnya
yang bergerak. Anggota filum porifera disebut dengan sebutan spons. Spons
merupakan hewan air yang umumnya hidup di perairan laut dangkal yang bebas
polusi. Di dunia, terdapat sekitar 10.000 spesies spons, dan hanya 100 saja yang
hidup di perairan tawar. Spons dewasa bersifat sesil, hidup menempel pada batu,
cangkang kerang, dan permukaan keras lainnya.
III. 2 Ciri-ciri Tubuh Porifera
Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.

a. Ukuran dan Bentuk Tubuh

Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran


sebesar butiran beras, sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan
diameter hingga 2 meter. Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak
beraturan meskipun ada yang simetris radial. Bentuknya ada yang seperti
tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan. Tubuhnya
memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium). Warna tubuh bervariasi, ada
yang

berwarna

dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu.

b. Struktur dan fungsi tubuh


Struktur

tubuh-porifera.

Tubuh

porifera belum membentuk jaringan dan


organ sehingga porifera dikelompokkan
dalam

protozoa.

Permukaan

luar

tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk


pipih dan berdiding tebal yang disebut

pucat,

pinakosit. Pinakosit berfungsi sebagai pelindung.Diantara pinakosit terdapat


pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga
tubuh. Spongosol dilapisi oleh sel berleher yang memiliki flagelum, yang
disebut koanosit. Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk
membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan dan
oksigen masuk melalui pori ke spongosol.Di spongosol makanan ditelan secara
fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit.Sisa pembuangan
dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum. Zat makanan dan oksigen
selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel
yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).Fungsinya
pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh
lainnya.

III. 3 Cara Hidup dan Habitat

Porifera

hidup

secara

heterotof.

Makananya

adalah

bakteri

dan

plankton.Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan


dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera

umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5
km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas
Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil),
hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera
yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai
tumbuhan.
III. 4 Reproduksi

Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi


secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule
disebut juga tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin
di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk
individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan
pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan sperma dihasilkan
oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada
individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.

III. 5 Klasifikasi porifera

Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi


tiga kelas, yaitu Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan
Calcarea (Calcisspongiae).
1. Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida

(dalam

bahasa

yunani,

hexa

enam)

atau

Hyalospongiae (dalam bahasa yunani,


hyalo = kaca/transparan, spongia =
spons) memiliki spikula yang tersusun
dari silika.Ujung spikula berjumlah
enam

seperti

bintang.Tubuhnya

kebanyakan berwarna pucat dengan


bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi
tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan
saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200
1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.
2. Demospongiae

Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons)


memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin. Tubuhnya berwarna
cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi
warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk

tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang


mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe
Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal,
meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok
porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae
merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphatesdigitalis .
3. Calcarea (Calcisspongiae)
Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam
latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari
kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk
seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10
cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau
leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa
lancifer. Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan
leukonoid
4. Pleospongia
Rangka sangat kompak, memunyai dinding satu atau dua lapis yang
membentuk sperti cone.

III. 6. Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia.


Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan
sebagai spons mandi dan alat gosok.Namun, spons mandi yang banyak
digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka
porifera.Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker
dan penyakit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai