STRUKTUR PRESENTASI
1. PENDAHULUAN
2. KONDISI SUMBERDAYA ALAM STRATEGIS NTB
3. IMPLIKASI SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN DEGRADASI
SDA NTB
4. KONSEP, STRATEGI, DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
5. MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI NTB BERKELANJUTAN
DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN
6. POTENSI BENEFIT EKONOMI PERBAIKAN DAN KONSSERVASI
SDA & LINGKUNGAN NTB
7. PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF
KEBIJAKAN di NTB
8. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
REFERENSI
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
1. PENDAHULUAN
Perekonomian NTB masih sangat tergantung pada basis sumberdaya alam,
dimana pada Tahun 2008, 49,5 % masih bekerja di sektor pertanian diikuti
oleh sektor terkait pariwisata (sekitar 36 %). Namun demikian, tingkat
pertumbuhan sektor pertanian relatif rendah (3,61 %) sektor non pertanian
(terutama industri dan terkait pariwisata) relatif lebih tinggi
Kondisi sumberdaya alam dan lingkungan di NTB,semakin mengkhawatirkan,
kalau tidak ditangani maka akan dapat mengancam pertumbuhan ekonomi
dalam jangka panjang
Dalam rangka menuju NTB Hijau dan Pengembangan Pariwisata, semangat
PIN (Percepatan, Inovatif, Nilai Tambah) harus disertai oleh daya dukung
sumberdaya alam dan lingkungan yang memadai
Perlu integrasi dan sinergi antara pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan Strategi
dan Kebijakan, serta program yang sesuai dan integratif baik sektor, spasial,
vertikal.
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
2. KONDISI SUMBERDAYA
ALAM DAN LINGKUNGAN
STRATEGIS NTB
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
Tahun
Degradasi (Ha)
1996
2000
996.836,5286
53.685,5995
2004
962.745,8252
34.090,7034
2008
817.831,2368
144.914,5884
Rata-Rata/
Tahun
Sumber: WWF (2009)
12.076,25
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
No
Nama
DAS
Luas DAS
(Ha)
Luas Hutan
Dalam DAS
(Ha)
Prosentase
Hutan Dlm
DAS (%)
Katagori
Kondisi
DAS
1 Jelateng
59964.0106
6737.9922
11.24
Sangat
Kritis
2 Dodokan
197480.9951
43583.3467
22.07
Kritis
3 Menanga
97365.6961
25427.4535
26.12
Kritis
4 Putih
95894.6892
41538.5705
43.32
Baik
Luas Hutan
Dalam DAS
(Ha)
74974.8661
64013.7927
5707.0793
37214.7611
193105.9876
66751.9545
21295.7687
38292.1145
36701.5456
6973.9217
35371.1116
34696.5730
15514.8530
61232.9681
1 Jereweh
95700.3881
2 Bako
94896.7374
3 Empang
54049.3982
4 Rimba
106428.4873
5 Beh
232835.7428
6 Rea
99933.7634
7 Moyohulu
126337.4257
8 Baka
81394.7856
9 Rhee
96689.8636
10 Sari
43977.3929
11 Parado
151762.7850
12 Bango
88592.5729
13 P. Moyo
33044.7962
14 Hoddo
169689.4839
Addinul Yakin:
Sumber : WWF (2009)
WkshopLECESUEZWWFNTB709
Prosentase
Hutan Dlm
DAS (%)
78.34
67.46
10.56
34.97
82.94
66.80
16.86
47.04
37.96
15.86
23.31
39.16
46.95
36.09
Katagori
Kondisi DAS
Baik
Baik
Sangat Kritis
Baik
Baik
Baik
Sangat Kritis
Baik
Baik
Sangat Kritis
Kritis
Baik
Baik
Baik
8
Kritis
Agak kritis
Potensial kritis
Baik
Total
Dalam areal
hutan
Luar Areal
Hutan
Pada lahan
pertanian
Total
5952.80
(3,66%)
5500.54
(3,38%)
31609.34
(19,42%)
110741.4
(68,05%)
8938.71
(5,49%)
162.742,79
4125.15
(3,11%)
27243.29
(20,55%)
42530.02
(32,09%)
38408.82
(28,98%)
20236.65
(15,27%)
132.543,93
553.82
(0,36 %)
3836.62
(2,50 %)
9329.51
(6,09%)
42599.74
(27,79%)
96994.28
(63,27%)
153.313,97
10631.77
(2,37%)
36580.45
(8,15%)
83468.87
(18,61%)
191749.96
(42,74%)
1261
(28,12 %)
448.600,69
10
11
Parameter
4
60
50
32
64
64
Kualitas lahan
Hasil produksi
Hama/penyakit
Gulma
Standar hidup
Tingkat Erosi
Keragaman
hayati
(biological diversity)
8
Kesuburan tanah
14
%
5,6
83,3
69,4
55,6
88,9
88,9
68
12
22
40
8
8
%
94,4
16,7
30,6
44,4
11,9
11,1
5
58
48
30
68
62
%
7
80,6
66,7
41,7
94,4
86,1
67
14
24
42
4
10
%
93,0
19,4
33,3
58,3
5,6
13,9
11,1
19,4
64
58
88,9
80,6
2
17
2,8
23,6
70
55
97,2
76,4
12
13
AKAR MASALAH:
Pertumbuhan penduduk
Keserakahan manusia
Kemiskinan
Pendidikan rendah
Akses terbuka
Sumberdaya tersedia terbatas
Industrialisasi dan modernisasi
Kegagalan pasar
Eksternalitas
Kegagalan kelembagaan termasuk lembaga lokal
Kebijakan yang tidak sesuai
Kurangnya penegakan hukum
Virus dan Penyakit
Pengembangan Pariwisata
DAMPAK:
Penangkapan berlebihan
Penangkapan dengan metode destruktif (illegal-blast fishing)
Deforestasi dan Kehilangan keragaman hayati
Kenaikan Suhu Bumi
Degradasi fisik ekosistem pesisir utama: terumbu karang, hutan bakau, estuaria, dan pantai berpasir
Sedimentasi
Eutropikasi
Polusi/pencemaran dari industri, limbah domestik, pupuk kimiawi pertanian
Kerusakan habitat alami
KONSEKUENSI:
Berkurangnya jenis dan jumlah tangkapan
Berkurangnya Kapasitas ekosistem dan habitat
Berkurangnya turis
Hilangnya keragaman hayati
Berkurangnya benefit
Meningkatnya erosi
Meningkatnya biaya penangkapan
Meningkatnya Biaya sosial dan lingkungan
14
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
15
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
16
17
Rata-rata
Produksi_Kw/Ha
30
20
10
0
18
19
250,000.00
200,000.00
150,000.00
2x tanam
1x tanam
100,000.00
50,000.00
-
Tahun
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
20
Kehilangan
penerimaan wisata
Blast Fishing
Pendapatan
Kehilangan
perikanan
proteksi
sustainabel yang pesisir
hilang
570
160
Sedimentasi
20
100
210
21
Belakangan
ini
(Desember 1999)
Jumlah
%
Musim Ikan
Jumlah
Jumlah
0
1
19
21
0
0
2,4
46,3
21
0
6
17
7
9
0
15,4
43,6
17,9
23,1
0,0
0
0
0
11
30
0
0
0
26,8
73,2
0
0
2
4
0
0
0
33,3
66,7
0
0
1
5
0
0
0
16,7
83,3
0
0
0
0
0
1
4
0
0
0
20
80
0
1
2
1
0
0
25,0
50,0
25,0
0
Addinul Yakin:
0
3
0
0
0
0
100
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
100
0 22
WkshopLECESUEZWWFNTB709
Persentase (%)
Menguntungkan
Untungnya sedikit
Tidak menguntungkan lagi
Sekedar untuk hidup
Tidak tahu
20,5
38,5
10,3
30,7
0,0
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
0
25
0
75
0
33,3
0
0
66,7
0
23
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
24
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
25
26
27
Makanan
Kesehatan
(Social Sustainabilitas
lingkungan
(Environmental sustainability)
Memastikan
perlindungan
yang
memadai
bagi
sumberdaya dan ekosistem
sumber air, perairan dan air
tawar/bersih
Meningkatkan
produktivitas
dan
profitabilitas
dari
pertanian skala kecil dan
memastikan keamanan pangan
rumahtangga
Memperkuat standar udara, air,
dan
suara/bising
bagi
perlindungan kesehatan manusia
dan
memastikan
pelayanan
kesehatan dasar bagi mayoritas
kaum miskin
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
28
Energi
Pendidikan
Pendapatan
Memastikan
suplai Memastikan akses yang cukup
sumberdaya yang cukup terhadap
perumahan
yang
dan
penggunaannya terjangkau,
sanitasi,
dan
yang
efisien
bagi transportasi oleh mayoritas
bangunan dan sistem kaum miskin
transportasi.
Memastikan
suplai Memastikan akses yang cukup
energi yang cukup dan terhadap
energi
yang
penggunaanya
yang terjangkau oleh mayoritas
efisien
bagi kaum
miskin,
terutama
pembangunan
alternatif-alternatif bagi kayu
industry, transportasi bakar.
dan
penggunaan
rumahtangga
Memastikan
Memastikan akses yang cukup
ketersediaan
orang- bagi semua pada pendidikan
orang
terlatih
bagi bagi kehidupan yang sehat dan
semua sektor ekonomi produktif
kunci
Meningkatkan
Mendukung usaha skala kecil
efisiensi
ekonomi, dan penciptaan lapangan
pertumbuhan
dan kerja bagi masyarakat miskin
kesempatan kerja di di sektor informal
sektor formal
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
Memastikan
penggunaan
yang
optimum dan berkelanjutan dari
sumberdaya lahan, hutan, energi, dan
mineral.
Mengurangi dampak lingkungan
lokal, nasional, dan global dari
minyak bumi dan mengembangkan
pembangunan dan penggunaan
alternatif-alternatif
bagi
sumberdaya hutan dan yang
sumberdaya terbarukan lainnya
Mengintegrasikan
lingkungan
dalam
program-program
pendidikan dan informasi publik.
Memastikan
penggunaan
sumberdaya
alam
yang
berkelanjutan yang dibutuhkan
bagi partumbuhan ekonomi dalam
sektor formal dan informal 29
30
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
31
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
32
Langsung
Tidak langsung
Benefit fungsional
yang dinikmati secara
tidak langsung
Ekstraktif:
Ikan, Budidaya laut,
Perdagangan
akuarium
Obat-obatan
Non Ekstraktif:
Rekreasi
Pendidikan &
Penelitian
Estetika
Pilihan
Quasi pilihan
Penggunaan
langsung maupun
tidak langsung
masa depan
Masa depan
keberadaan
Menyimpan Nilai
pengguna dan non
pengguna untuk
masa datang
Spesies
Habitat
Gaya hidup
dikaitkan dengan
nilai tradisional
Dari terancamnya
habitat karang
Spesies langka
Spesies karismatik
Nilai astetik
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
33
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
34
Sumber Benefit
Sumber daya air
Sumberdaya kehutanan (hutan
produksi)
Sumberdaya pariwisata(1999)
Total Nilai WTP (jika pasar
tersedia, dengan pembayaran per
RT)
Nilai Total
423
31
206
286
1876
31
203
771
5157
Besarnya Benefit
(Milyar Rp./tahun)
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
35
36
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
37
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
38
39
40
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
41
7.1. KESIMPULAN
Degradasi SDA dan Lingkungan NTB sudah mengkhawatirkan dan telah
menimbulkan biaya sosial dan lingkungan yang signifikan
Untuk mendukung Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan NTB, maka Upaya
Konservasi dan pemulihan SDA dan Lingkungan Strategis NTB (Hutan,
Perikanan, Air) merupakan suatu Keharusan
Kebijakan Pembangunan (RPJP) dan Kebijakan RTRW NTB yang ada
belum menginternalisasikan hal-hal tersebut
Belum ada Komitmen yang jelas baik dari sisi program dan Pembiayaan yang
memadai baik Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota
Sinergitas Pembangunan antar sektor dan antar wilayah belum optimal
Perlu Grand Strategy pemulihan SDA alam dan Lingkungan dengan Arah
pembangunan Ekonomi NTB berkelanjutan
Potensi Revenue Generating dari Pemanfaatan Jasa Lingkungan
Sumberdaya alam dan lingkungan sangat Tinggi
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
42
43
Referensi (1)
Balai Hidrologi (2007), Booklet Informasi Kondisi Parameter Hidrologi Lahan . Mataram: Dinas Pemukiman dan Prasarana
Wilayah NTB.
Balai Hidrologi (2008), Booklet Mata Air Pulau Sumbawa. Mataram: Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah NTB.
Biro Hukum Setda Provinsi NTB, 2009, Draft Rancangan PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
NOMOR
TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA
TENGGARA BARAT TAHUN 2009 2013
BPS (2000, 2008), NTB Dalam Angka. Mataram: BPS
Basuki, Prayitno (2009), Analisis Ekonomi Regional NTB: Mendukung Pencapaian Pembangunan NTB yang Berkelanjutan.
Mataram: WWF Nusa Tenggara Project.
Buttoud, Gerard, 2002. Introduction: Multipurpose management of mountain forests: which approaches? Forest Policy and
Economics 4 (2002) 8387
Cesar, Herman, 1996. Economic Analysis of Indonesian Coral Reefs. Working paper series. Paris: the World Bank.
Cesar, Herman, 2002. The Biodiversity Benefits of Coral Reef Ecosystem: Values and Markets. Paris: OECD.
Elands, Birgit H.M and K. Freerk Wiersum, 2001. Forestry and rural development in Europe: an explanation of socio-political
discources. Forest Policy and Econmics 3 (2001):5-16.
Fromm, Oliver (2000), Ecological Structure and Functions of Biodiversity as Elements of Its Total Economic Value Environmental
and Resource Economics 16: 303328.
Hidayat, Aceng (2003), Governance Structure in Coral Reef Management: A Report from Gili Indah Village, West Lombok
Indonesia. A Working Paper presented at Resource Economic Department, Humboldt University of Berlin.
Hidayat, Aceng (2004), Determinats of Institutional Change and Collective Action in Coral Reef Management: Evidences from
Lombok, Indonesia ISTECS JOURNAL, V (2004) 1-13.
Pendleton, Linwood H (1995), Valuing Coral Reef Protection. Ocean and Coastal Management, Vol.26 No.2, pp. 119-131.
Ruitenbeek, HJ (1999), Blue pricing of undersea treasures needs and opportunities for environmental economics research on
coral reef management in South East Asia. Paper presented to the 12th Biannual Workshop of the Environmental Economics
Program for South East Asia, Singapore, 11-14 May. IDRC, Singapore.
Soede, C-Pet, H.S.J.Cesar, and J.S. Pet, 1999. An Economic Analysis of Blast Fishing in Indonesian Coral Reefs, Environmental
Conservation 26(2): 83-93.
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
44
Referensi (2)
Yakin, Addinul (1998), Optimal Fertilizer Policy on Lombok Rice Agriculture: A Cross Sectional Study. Unpublished M.Ec Thesis
(by Research), Department of Economics, Faculty of Business dan Law, La Trobe University, Bundoora, Victoria, Australia.
Yakin, Addinul (2000a), Implikasi Sosial Ekonomi Pembangunan Hutan Kemasyarakatan dan Prospek Pengelolaan HPH melalui
Koperasi: Kasus di Kabupaten Bima dan Dompu. Majalah Ilmiah Agriteksos Vol. 9(4), Januari 2000.
Yakin, Addinul (2000b), Kebijaksanaan Pemupukan Optimum pada padi sawah dan dampak Pemupukan terhadap stdanar hidup
dan kualitas lingkungan di Kabupaten Lombok Barat. Majalah Ilmiah Agroteksos Vol. 12(5), Desember 2000.
Yakin, Addinul (2001) The Environmental Implications of Technological Changes in Agricultural Practices: An Economic dan
Policy Perspective. Majalah Ilmiah Agroteksos, Vol 13(1),Oktober 2001.
Yakin, Addinul (2002a), Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dalam Perspektif Sosial-Ekonomi dan Lingkungan: Studi Kasus di
Kacamatan Keruak Lombok Timur. Majalah Ilmiah Agrimansion, Vol 3(2), Januari 2002.
Yakin, Addinul (2002b), The Impact of Development of Rinjani Mountain National Park toward the Farmer's Economy in the
Surrounding Area: A case study at the Village of Senaru, District of West Lombok. Majalah Ilmiah Agroteksos, Vol. 12(2),Oktober
2002.
Yakin, Addinul dan Jamal Othman (2003), Forest Resource dan Policy at the Age of Regional Autonomy in Indonesia , Paper
yang dipresentasikan pada the 2-day International Seminar on Sustainable Economic, Business, dan Social Development in an
Era of Globalization, 13/10/2003-14/10/2003 at Equatorial Hotel, Bangi, Selangor, Malaysia.
Yakin, Addinul (2004), Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan: Teori dan Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan. Akedemika
Pressindo, Jakarta. Cetakan Kedua.
Yakin, Addinul (2005a), State, Institution, dan Environmental Governance: Special Reference to Indonesia, Malaysia, dan Japan.
Paper dipresentasikan pada Seminar Nasional oleh LIPI Jakarta, 29 Maret 2005.
Yakin, Addinul (2005b), Community Involvement dan Environmental Management of Rinjani National Park, Lombok Island in
Mitsuda dan Sayuti (editors), Sustainable Lombok: The Rich Nature dan Rich People in the 21st Century. Mataram: Universitas
Mataram Press: 93-120.
Yakin, Addinul (2006a), Implementation dan Enforcement of Environmental Policies in Promoting Sustainable Development in
Asia: Learning from Malaysia dan Japan in Power, Purpose, Process, dan Practice in Asia: The Work of API Fellows 2003/2004.
Asian Public Intellectuals Program. Kuala Lumpur, Malaysia: Sasyaz Holdings Sdn. Bhd. Pages: 1-18.
Yakin, Addinul (2006b), Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Hutan dan Tata Pamong Lingkungan di Era Otonomi Daerah. Paper
yang disampaikan pada Seminar Nasional tentang Kehutanan yang diselenggarakan di Hotel Jayakarta, Lombok: 9-11 Juni 2006
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
45
Referensi (3)
Yakin, Addinul (2007), Application of Polluter Pays Principle for Improving Environmental Quality in the Palm Oil Industry of
Malaysia: A Success Story. Vol. (17): 1, April 2007, Agroteksos journal. University of Mataram.
Yakin, Addinul dan Basrun (2007), Valuasi Ekonomi Obyek Wisata Alam Joben pada Kawasan Taman Nasional Gunung
Rinjani: Aplikasi Metode Biaya Perjalanan. Jurnal LEMLIT UNRAM, Pebruari 2007
Yakin, Addinul dan Gatut Panggah Prasetyo (2008), Nilai Ekonomi Wisata Pendakian pada Kawasan Taman Nasional
Gunung Rinjani di Pulau Lombok. Jurnal LEMLIT Unram, Pebruari 2008.
Yakin, Addinul (2007), Dimensi Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Pemanfaatan Sumberdaya dan Lingkungan pada Taman
Wisata Alam Gili Matra, Kabupaten Lombok Barat. Majallah Agroiteksos , Oktober 2007
Yakin, Addinul (2008), Kelembagaan dan Intervensi Kebijakan dalam Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang
Berkelanjutan: Kasus Taman Wisata Alam Laut Gili Matra, Kabupaten Lombok Barat. Majalah Agroteksos (dalam naik cetak)
World Bank (2000). Indonesia: The Challenge of World Bank involvement in Forests. Washington: the World Bank
World Bank (2003). Decentralizing Indonesia: A Regional Public Expenditure Review. Report No. 26191-IND.
WWF (2001, 2002), Resource Economic Valuation of Rinjani Mountain Area. A Report. Mataram: WWF Nusa Tenggara
Project.
WWF(2008), Studi Analisis Hidrologis dan Perubahan Tutupan Lahan Kawasan Gunung Rinjani, Lombok. Mataram: WWF
Nusa Tenggara Project. Kerjasama dengan Pemda NTB, BALITHUT Mataram, dan BAPEDAS Dodokan Moyosari
WWF (2009), Studi Analisis SpasialTutupan Hutan Wilayah Nusa Tenggara Barat (Tahun 1996 2008). Draft Laporan
Akhir. Mataram: WWF Nusa Tenggara Project.
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
46
Tentang Pemakalah
Addinul Yakin (Addy) adalah Lektor Kepala dengan konsentrasi Ekonomi Sumberdaya dan
Kebijakan Lingkungan di Faperta UNRAM. Pendidikan; Faperta Unram (1986); Graduate Diploma
In Economics, Spesialisasi di bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (1994) dan
Master of Economics (1998) dari La Trobe University Australia dengan AIDAB Scholarship
Australia.Telah menulis banyak artikel dan beberapa buku (terbit dalam dan luar negeri) dan
presentasi paper di Jepang, Australia, Malaysia, dan Phlippines.
Pernah bekerjasama dan berkontribusi dalam berbagai kapasitas dengan banyak lembaga
antara lain: GTZ, WWF, FAO, JICA, ACIAR, ADB, UNEP, USAID, AIDAB, FORD, NIPPON
FOUNDATION, WORLD BANK , LIPI, UNDP, CSEAS, LESTARI, LA TROBE, dan GDN.
Pendiri beberapa Lembaga Riset dan LSM (misalnya, CRESCENT, IRDES, Yayasan PATUA,
Yayasan Fazrul Yakin).
Pernah memperoleh Asian Public Intellectual (API) Fellowship Program dari the Nippon
Foundation, Jepang untuk menjadi Visiting Research fellow di Universiti Kebangsaan Malaysia
(UKM), Selangor (Juli-Desember 2003) serta di Kyoto University, Jepang (Jan-Jun 2004).
Mantan Direktur Program Ekstensi FP Unram (2005-2007), dan PD III FP Unram (2007-20112.
Bisa dihubungi:
Kantor: Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Rumah: Jl. Sapta Pesona No. 48 Mataram 83117. Tel. (0370) 645 221; HP: 081 339 530 987; email: deo2yakin@yahoo.com., addinulkn@gmail.com.. Dan Websites:
http://www.addinulyakin.blogspot.com; https://unram.academia.edu/AddinulYakin
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
47
Addinul Yakin:
WkshopLECESUEZWWFNTB709
48