PENDAHULUAN
tesebut dimasukkan sebagai bahan perhatian dalam biaya operasi dan pemeriksaan
sistem industri. Dari fenomena tersebut, banyak institusi mempelajari dan
memecahkan masalah ini dengan penelitian-penelitian untuk mengurangi bahaya
korosi tersebut.
Penulisan ini makalah ini ditujukan sebagai bahan perhatian kembali kepada
pelaku indutriawan, dosen dan pendidikan secara khususnya dan orang- orang
yang berkompeten terhadap bidang, kimia, korosi dan ilmu pengetahuan alam
pada umumnya, bagaimana bahayanya korosi bakteri di lingkungan bebas baik air,
udara dan tanah di sekitar kita.
Mikroba merupakan suatu mikrooranisme yang hidup di lingkungan secara
luas pada habitat-habitatnya dan membentuk koloni yang pemukaanya kaya
dengan air, nutrisi dan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan mikroba
terjadi pada rentang suhu yang panjang biasa ditemukan di sistem air, kandungan
nitrogen dan fosfor sedikit, konsentrat serta nutrisi-nutrisi penunjang lainnya.
Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga
danprotozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi material di
lingkungan. Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme
umumnya berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada
permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Lapisan film tipis
atau biofilm. Pembentukan lapisan tipis saat 2 4 jam pencelupan sehingga
membentuk lapisan ini terlihat hanya bintik-bintik dibandingkan menyeluruh di
permukaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, beberapa
contoh kerugaian yang ditimbulkan korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan
4
material dan biaya perbaikan akan naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
Sehingga diperlukan suatu usaha pencegahan-pencegahan terhadap serangan
korosi.
2.
3.
4.
5.
Selain air dan oksigen sebagai elektrolit juga gas pembentuk asam
(CO2,SO2, NaCl) yang pada musim penghujan atau pada kelembaban tinggi
c.
Dengan melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material yang lebih
anodic
d.
Gambar korosi
minuman
Korosi sumuran adalah korosi lokal dari permukaan logam yang dibatasi pada
satu titik atau area kecil, dan membentukn bentuk rongga. Korosi sumuran adalah
salah satu bentuk yang paling merusak dari korosi, karena sulit terlihat
kerusakaanya jika tanpa alat bantu.
Mekanisme Korosi Sumur : Untuk material bebas cacat, korosi sumuran
disebabkan oleh lingkungan kimia yang mungkin berisi spesies unsur kimia
agresif seperti klorida. Klorida sangat merusak lapisan pasif (oksida) sehingga
pitting dapat terjadi pada dudukan oksida. Lingkungan juga dapat mengatur
perbedaan sel aerasi (tetesan air pada permukaan baja, misalnya) dan pitting dapat
dimulai di lokasi anodik (pusat tetesan air).
7
pada logam. Korosi ini biasanya terjadi pada pipa dan propeller. Korosi jenis ini
dapat dicegah dengan cara :
a.
b.
c.
Diberikan inhibotor
d.
e.
10
13
Korosi retak tegangan (SCC) adalah proses retak yang memerlukan aksi
secara bersamaan dari bahan perusak (karat) dan berkelanjutan dengan tegangan
tarik. Ini tidak termasuk pengurangan bagian yang terkorosi akibat gagal oleh
patahan cepat. Hal ini juga termasuk intercrystalline atau transkristalin korosi,
yang dapat menghancurkan paduan tanpa tegangan yang diberkan atau tegangan
sisa. Retak korosi tegangan dapat terjadi dalam kombinasi dengan penggetasan
hidrogen.
Mekanisme SCC : terjadi akibat adanya hubungan dari 3 faktor komponen,
yaitu (1) Bahan rentan terhadap korosi, (2) adanya larutan elektrolit (lingkungan)
dan (3) adanya tegangan. Sebagai contoh, tembaga dan paduan rentan terhadap
senyawa amonia, baja ringan rentan terhadap larutan alkali dan baja tahan karat
rentan terhadap klorida.
d. Penggunaan inhibitor.
biasanya
oksigen, yang
membentuk
konsentrasi
sel
elektrokimia (perbedaan sel aerasi dalam kasus oksigen). Di luar dari celah
(katoda), kandungan oksigen dan pH lebih tinggi - tetapi klorida lebih rendah.
15
16
17
Menggunakan inhibitor
b.
Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
c.
Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
18
oksidasi sulfit atau sulfur. Bebarapa tipe bakteri aerob dapat teroksidasi sulfur
menjadi asam sulfurik dan nilai pH menjadi 1. bakteriThiobaccilus umumnya
ditemukan di deposit mineral dan menyebabkan drainase tambang menjadi asam.
3.
19
20
Selective leaching adalah korosi selektif dari satu atau lebih komponen
dari paduan larutan padat. Hal ini juga disebut pemisahan, pelarutan selektif atau
serangan
selektif.
Contoh
dealloying
umum
adalah
dekarburisasi,
2.
3.
Prinsip penggunaan bahan yang sama dengan yang tahan terhadap jenis
korosi tertentu
23
4.
5.
6.
Pelapisan anorganik
pembalutan (wrapping)
Proses pelapisan secara umum bertujuan untuk perlindungan (protektif),
Elektroplating
Elektroplating atau yang lebih dikenal dengan pelapisan listrik adalah
suatu pelapisan logam dengan mengendapkan suatu logam pelapis terhadap logam
lain yang akan di lapisi melalui elektrolisis. Dengan kata lain elektroplating
adalah proses mengendapkan bahan logam pelapis terhadap bahan yang akan
dilapisi melalui pertukaran elektron secara konduktif melalui proses oksidasireduksi.
24
Proses pelapisan listrik ini telah memberikan dampak yang cukup besar pada
penghematan pemakaian logam, serta dapat memberikan alternatif pemakaian
bahan yang lebih murah.
2.
Galvanisasi
Proses galvanisasi sebenarnya hampir sama dengan proses elektroplating,
hanya saja pada proses galvanisasi tidak terjadi perpindahan elektron tapi terjadi
penempelan atau pembekuan logam pelapis terhadap logam yang dilapisi.
Mekanismenya berlangsung pada suhu tinggi sehingga mengakibatkan difusi yang
akan menyebabkan transisi karena banyak fasa, sehingga adhesinya lebih kuat
dibanding elektroplating. Proses galvanisasi relatif singkat. Cara ini disebut
galvanisasi karena pelindungnya adalah seng (zinc) dan berfungsi sebagai logam
yang bersifat anodik terhadap baja yang dilindungi, biasa disebut juga proses
pencelupan panas (hot dipping).
3.
25
Prinsip dari proses ini adalah bahwa semprotan gas tekan tinggi dapat
membuat logam menjadi butiran-butiran halus, kecepatan gas tersebut kira-kira
200-270 m/s. Butiran-butiran leleh tersebut kemudian melekat pada permukaan
logam yang akan dilindungi melalui proses pendingin cepat seperti pada casting.
Bahannya berasal dari bentuk kawat atau serbuk yang kemudian meleleh karena
semprotan gas panas yang terbakar (misalnyaOxy- acetylene) atau dengan busur
listrik (electric arc).
4.
Sementasi (cementation)
Caranya adalah dengan mengguling-gulingkan peralatan yang akan
dilindungi ke dalam campuran serbuk logam pelindung atau fluks yang tepat pada
suhu tinggi, sehingga menyebabkan logam pelindung tadi terdifusi pada
permukaan logam yang dilindungi. Selain dengan serbuk logam dapat juga
dilakukan dengan mencelupkan bahan yang akan dilindungi ke dalam kalsium
yang mencair dan mengandung salah satu bahan yang dipergunakan sebagai
pelindung dengan regangan yang inert.
5.
sedikit ke dalam suatu zat koroden (lingkungan yang korosif), dapat secara efektif
memperlambat atau mengurangi laju pengkorosian yang ada. Ada beberapa jenis
inhibitor, yaitu:
1.
26
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
Pelapisan (coating).
27
e) Masalah heat transfer, karena adanya endapan fosfat, silikat atau sulfat yang
berlebihan
f)
Pengaruh beracun
2.
3.
4.
5.
28
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Korosi merata dapat terjadi pada logam dan paduan logam karena reaksi
oksidasi dan reduksinya tersebar secara merata pada logam dengan laju korosi
yang relatif sama.
2. Logam yang terkorosi merata terjadi akibat seluruh permukaan logam kontak
dengan lingkungannya.
3. Aktivitas mikroba khususnya bakteri reduksi ,oksida sulfat dan mangan
oksidasi mengakibatkan degradasi fungsi peralatan yang memakai bahan dasar
logam dengan kondisi lingkungan kritis dan temperatur tertentu. Maka
pencegahan dengan pemilihan lingkungan kerja material yang tidak
memberikan nutrisi dan temperatur untuk berkembang dan perlindungan korosi
berupa pengecatan dan proteksi katodik.
3.2. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar memperluas
pengetahuan kami, Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama
mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Teknik Mesin STKIP Sebelas April Sumedang.
29
DAFTAR PUSTAKA
[1].
Internet:
http://nova-
novianti.blogspot.co.id/2011/ 03/korosi-pengertian-korosi-korosi-adalah.html.
[4].
30